BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid., hlm. 176

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB I PENDAHULUAN. sendirinya kinerja manusia yang terdapat di dalam organisasi tersebut. 1

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. khusus dan pengkajian yang lebih mendalam karena bagaimanapun juga dalam suatu

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

memperoleh karyawan, mengembangkan kemampuan mereka, memberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Cap Gajah Di Rangkasbitung, e-jurnal Management, Volume 3 Nomor 3, Tahun 2014, hlm 2.

DIDIK HERMAWAN B

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi, yaitu kumpulan dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. faktor manusia memegang peranan penting di dalamnya (Sihotang, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu diantaranya adalah turnover intention. Turnover menurut Robbins dan

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas perusahaan,

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas. Agar hal itu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting dalam sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Individu memegang peranan penting dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu. sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Waspodo dan Minadaniati (2012),

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

BAB II LANDASAN TEORI DEFINISI DAN PENGUKURAN KEPUASAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dengan seiringnya perkembangan teknologi yang cukup pesat, banyak dan

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan kerja yang baik dan memenuhi standar. Salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi berusaha meningkatkan serta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan organisasi di Indonesia berkembang semakin pesat. Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada. Meskipun demikian berbagai sumber daya yang ada penting bagi organisasi, satu-satunya faktor yang menunjukkan keunggulan kompetitif potensial adalah sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya ini dikelola. Pada dasarnya, karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka ini menjadi perencanaan pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan ini menjadi pelaksana yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi pikiran sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini akan menentukan prestasi kerja, dedikasi dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Dengan demikian perusahaan memerlukan karyawan yang trampil, cakap, dan memiliki semangat kerja yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan bidang usaha perusahaan. Karyawan biasanya cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas-tugas yang bervariasi, kebebasan, dan umpan balik tentang seberapa baik mereka bekerja. Karakteristik-karakteristik ini membuat pekerjaan secara mentalitas semakin menantang. Pekerjaan-pekerjaan yang terlalu kecil tantangannya menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak tantangan menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Di bawah kondisi tantangan yang sedang, 1

2 kebanyakan karyawan akan mengalami kesenangan dan kepuasan.1 Jadi, apabila karyawan tidak dikelola dengan baik, maka karyawan akan kurang semangat dalam bekerja dan akhirnya mengundurkan diri atau keluar dari tempat kerja (turnover). Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan. Turnover memang merupakan masalah klasik yang sudah dihadapi para pengusaha sejak era revolusi industri. Turnover yang terjadi merugikan perusahaan baik dari segi biaya, sumber daya, maupun motivasi karyawan. Turnover yang terjadi berarti perusahaan kehilangan sejumlah tenaga kerja. Kehilangan ini harus diganti dengan karyawan baru. Perusahaan harus mengeluarkan biaya mulai dari perekrutan hingga mendapatkan tenaga kerja siap pakai. Keluarnya karyawan berarti ada posisi tertentu yang lowong dan harus segera diisi. Selama masa lowong maka tenaga kerja yang ada kadang tidak sesuai dengan tugas yang ada sehingga menjadi terbengkalai. Karyawan yang tertinggal akan terpengaruh motivasi dan semangat kerjanya. Karyawan yang sebelumnya tidak berusaha mencari pekerjaan baru akan mulai mencari lowongan kerja yang kemudian akan melakukan turnover. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh hasil tujuan kerja, penempatan, perlakuan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan ini akan lebih mengutamakan pekerjaannya dari pada balas jasa dari pelaksanaan tugastugasnya.2dalam hal ini, kepuasan kerja mempunyai beberapa dimensi, diantaranya yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, pengawasan, dan rekan kerja.3 1 Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Erlangga, Jakarta, Ed. 5, 2002, hlm. 36 2 Abdurrahman Fathoni, Organisasi Dan Manjemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hlm. 174 3 Fred Luthans, Perilaku Organisasi, Andi, Yogyakarta, Ed. 10, 2006, hlm. 243

3 Apabila dalam perekonomian berjalan baik dan terdapat sedikit pengangguran, pergantian karyawan akan meningkat karena orang akan mulai mencari kesempatan yang lebih baik dengan organisasi lain. Sekalipun mereka merasa puas, banyak orang ingin keluar jika ada kesempatan lain yang lebih menjanjikan. Sebaliknya, jika pekerjaan sulit diperoleh dan terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja, karyawan yang tidak puas akan secara sukarela tetap tinggal di pekerjaan mereka sekarang.4 Salah satu factor penyebab timbulnya keinginan berpindah kerja (turnover intention) adalah ketidakpuasan pada tempat bekerja sekarang. Ketidakpuasan kerja pada tenaga kerja dapat diungkapkan dengan berbagai cara, misalnya meninggalkan pekerjaan, mengeluh, membangkang, mencuri barang milik perusahaan, menghindari sebagian dari tanggung jawab pekerjaan, dan lain-lain.5 Banyak faktor yang dapat mempengaruhi turnover intention dari perusahaan pada karyawan, diantaranya adalah komitmen organisasi, kinerja karyawan, stres kerja, pengembangan karir, kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan yang rendah. Keterlibatan kerja adalah tingkat sampai mana seseorang memihak sebuah pekerjaan, berpartisipasi secara aktif di dalamnya, dan menganggap kinerja penting sebagai bentuk penghargaan diri.6 Factor keterlibatan kerja merupakan identifikasi seseorang secara psikologis terhadap pekerjaannya, berpartisipasi aktif dalam pekerjaan dianggap sebagai bagian yang penting dalam kehidupan individu. Namun, banyak masalah yang dihadapi oleh perusahaan seperti adanya keterlibatan kerja yang rendah pada diri karyawan sehingga dapat mengakibatkan tingginya keinginan berpindah (turnover intention) pada karyawan. Banyak perusahaan atau lembaga keuangan yang tidak menyadari pentingnya memberikan kesempatan karyawan untuk terlibat dalam organisasi, misalnya keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat memicu rasa 4 Ibid., hlm. 247 Khaerul Umam, Perilaku Organisasi, Pustaka Setia, Bandung, 2010, hlm.198 6 Stephen P. Robbins Dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi (Organizational Behavior), Salemba Empat, Jakarta, Ed. 12, 2008, hlm. 100 5

4 motivasi yang rendah karena merasa tidak ada kesempatan untuk berkembang, sehingga tidak dapat membantu memuaskan kebutuhan seorang karyawan akan tanggung jawab, prestasi, pengakuan, dan peningkatan harga diri. Dengan demikian bukan hanya rasa tanggung jawab karyawan yang ditingkatkan, akan tetapi yang sesungguhnya diharapkan terjadi ialah timbulnya rasa memiliki organisasi. Sudah barang tentu adanya rasa memiliki akan berakibat pada keberhasilan oganisasi karena para anggota organisasi akan berusaha menghindari perilaku yang disfungsional dan dengan demikian bekerja secara lebih produktif. Untuk mencapai sasaran demikian, perlu diusahakan agar keterlibatan kerja karyawan berlangsung secara terarah karena dengan demikian dapat mengurangi tingkat turnover intention atau keinginan berpindah karyawan yang tinggi. Pergantian atau keluar masuknya karyawan dari suatu organisasi merupakan suatu fenomena penting, dimana turnover intention (keinginan berpindah) dapat mengarah langsung pada turnover nyata. Seperti kasus yang terjadi pada BMT BUS Lasem, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perbankan. Perusahaan ini terdeteksi mengalami turnover. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data keluar masuk karyawan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Karyawan BMT BUS Tahun 2011-2015 Tahun Jumlah Karyawan Karyawan Karyawan Masuk Keluar 2011 307 105 42 2012 365 116 58 2013 471 146 40 2014 639 208 40 2015 776 146 9 Sumber : Divisi HRD BMT BUS Lasem

5 Berdasarkan tabel diatas, terlihat jumlah karyawan keluar pada BMT BUS selama lima tahun meningkat pada tahun 2012 yaitu sebanyak 58 karyawan. Angka turnover ini relative cukup tinggi dan sudah pasti berdampak negatif untuk BMT BUS, karena harus mengeluarkan biaya untuk mencari karyawan mulai dari perekrutan hingga mendapatkan tenaga kerja siap pakai. Hal tersebut dapat mengidentifikasikan karyawan memiliki turnover intention dan hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya, yaitu Novita Sidharta dan Meily Margaretha (2011) yang menyatakan bahwa turnover intention karyawan juga terkait erat dengan kepuasan kerja dan Roni Faslah (2010) yang menyatakan bahwa turnover intention karyawan berkaitan erat dengan keterlibatan kerja. Peneliti menggunakan variabel kepuasan kerja dan keterlibatan kerja pada BMT BUS Lasem karena variabel tersebut sangat signifikan dalam mempengaruhi turnover intention. Menurut Novita Sidharta dan Meily Margaretha (2011) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja sangat penting karena hal ini menyumbang keberhasilan perusahaan, antara lain dapat meningkatkan produktivitas dengan produk dan pelayanan yang berkualitas dan juga dapat menurunkan tingkat absensi. Dengan demikian semakin tinggi nilai kepuasan kerja seseorang maka semakin rendah keinginan pindah kerja karyawan tersebut. Dari penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan turnover intention. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yulianto (2001) dalam Novita Sidharta dan Meily Margaretha membuktikan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan dengan turnover intention. 7 Roni Faslah (2010) mengungkapkan bahwa karyawan yang mempunyai keterlibatan kerja yang tinggi akan benar-benar serius menangani jenis pekerjaannya dengan demikian dapat mengurangi absensinya, dan dari tingkat pengunduran diri / tingkat permohonan diri 7 Novita Sidharta Dan Meily Margaretha, Dampak Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention: Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Operator Di Salah Satu Perusahaan Garment Di Cimahi, Jurnal Manajemen, Vol.10. No.2, 2011, hlm. 132

6 karyawan yang rendah berarti sedikit sekali karyawan yang mempunyai keinginan berpindah (turnover intention). Dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan keterlibatan kerja dengan turnover intention pada karyawan PT. Garda Trimitra Utama Jakarta.8 Maka kepuasan kerja dan keterlibatan kerja sangat penting untuk diperhatikan karena secara signifikan berpengaruh terhadap turnover intention. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Pengaruh Kepuasan Kerja dan Keterlibatan Kerja Terhadap Turnover Intention (Studi Pada Karyawan BMT BUS Lasem). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover intention (studi pada karyawan BMT BUS Lasem)? 2. Apakah keterlibatan kerja berpengaruh terhadap turnover intention (studi pada karyawan BMT BUS Lasem)? 3. Apakah kepuasan kerja dan keterlibatan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap turnover intention (studi pada karyawan BMT BUS Lasem)? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap turnover intention (studi pada karyawan BMT BUS Lasem). 8 Roni Faslah, Hubungan Antara Keterlibatan Kerja Dengan Turnover Intention Karyawan PT Garda Trimitra Utama, Jakarta, Econosains, Vol.8, No.2, 2010, hlm. 149

7 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan keterlibatan kerja terhadap turnover intention (studi pada karyawan BMT BUS Lasem) 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan secara bersamasama kepuasan kerja dan keterlibatan kerja terhadap turnover intention (studi pada karyawan BMT BUS Lasem). D. Kegunaan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis mauapun prakatis sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dalam ekonomi, yaitu mengenai analisis pengaruh kepuasan kerja dan keterlibatan kerja terhadap turnover intention (studi pada karyawan BMT BUS Lasem). 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat berguna bagi pihak BMT BUS sebagai bahan pertimbangan dalam menghadapi dan memahami masalah turnover intention karyawan yang dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi perusahaan. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi atau penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran serta garis-garis besar dari masing-masing bagian atau yang saling berhubungan, sehingga nantinya akan diperoleh penelitian yang sistematis dan ilmiyah. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi yang akan penulis susun : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, dan sistematika penulisan skripsi yang digunakan.

8 BAB II : LANDASAN TEORITIS Bab ini berisi tentang deskripsi teori yang terdiri atas kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan turnover intention, hasil penelitian terdahulu, kerangka berfikir serta hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, tata variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji asumsi klasik dan analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, gambaran umum responden, deskripsi hasil data penelitian, serta pembahasan dan analisis. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan, saran-saran dan penutup. Bagian akhir meliputi: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.