HUBUNGAN ANTARA UMUR MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN DI DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO TAHUN 2017 Nanne Esterlita Nikita*, Woodford B. S. Joseph*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang dialami seseorang baik fisik maupun mental terhadap suatu lingkungan.petugas pemadam kebakaran merupakan salah satu pekerjaan yang sering menghadapi berbagai kejadian traumatis sehingga membuat petugas pemadam mengalami stres kerja.penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara umur, masa kerja dan beban kerja dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study (potong lintang) yang dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Petugas Pemadam Kebakaran Kota Manado yang bertugas di lapangan dengan jumlah 142 orang.data didapatkan menggunakan kuesioner dengan metode wawancara.uji dengan menggunakan Spearman rank α=0,05; CI = 95%. Hasil uji hubungan antara umur dengan stres kerja didapatkan pvalue = 0,238 dan r = -0,100. Hubungan antara masa kerja dengan stres kerja didapatkan pvalue = 0,609 dan r = -0,043. Sedangkan hasil dari hubungan antara beban kerja dengan stres kerja didapatkan pvalue = 0,000 dan r = 0,482. Tidak terdapat hubungan antara umur pekerja dan masa kerja dengan stres kerja.terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja yang berpola positif artinya semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi stres kerja. Kata Kunci : Umur, Masa Kerja, Beban Kerja, Stres Kerja ABSTRACT Work stress is a state of tension experienced by a person both physically and mentally to an environment. Firefighters are one of the most frequent jobs facing traumatic events, causing firefighters experience work stress. This study was conducted to determine the relationship between age, working period and workload with work stress on firefighters in Fire Department. This research was an analytic survey research with cross sectional study design. The study was conducted in March-June 2017.The sample in this study was all firefighters in Manado Fire Department who served in the field.data were obtained by questionnaire using interview method. Bivariate analysis using Spearman rank α = 0,05; CI = 95%. The result of this research showed that relationship between age with work stress obtained pvalue = 0,238 and r = -0,100, the relationship between the working period with job stress obtained pvalue = 0,609 and r = -0,043, while result of relation between work load with work stress got pvalue = 0,000 and r = 0,482. There is no relationship between age and working period with work stress. There is a relationship between workload and work stress which is positive pattern means the higher the workload the higher the work stress Keywords: Age, Working Period, Workload, Work Stress 1
PENDAHULUAN Stres merupakan ketegangan atau tekanan emosional yang dialami seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar atau kesempatan melakukan sebuah kegiatan penting, yang dalam pemenuhannya terdapat hambatan-hambatan dan ketidakpastian yang dapat memengaruhi emosi, pikiran, dan kondisi fisik seseorang (Badeni, 2014).Menurut Health and Safety Executive (HSE) stres, depresi dan kecemasan kerja terus merepresentasikan kondisi kesakitan yang signifikan pada tenaga kerja di Britania Raya, Inggris. Stres kerja menyumbang angka 35% dari kesakitan kerja dan 43% dari ketidakhadiran tenaga kerja dalam tahun 2014-2015. Lembaga kependudukan dan industri melaporkan angka tertinggi dari stres kerja terus konsisten dalam sektor kesehatan dan publik ekonomi.alasannya dikarenakan oleh stres kerja juga konsisten dari waktu ke waktu dengan beban kerja, kurangnya dukungan material dan pergantian dalam organisasi merupakan faktor penyebab utama (HSE, 2015). Salah satu dari pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi yaitu pemadam kebakaran.pemadam kebakaran adalah seorang pekerja yang pekerjaan utamanya ialah menanggapi serta merespon keadaan darurat di berbagai lokasi dengan maksud untuk menyelamatkan jiwa, melakukan penyelamatan dan meminimalkan kerusakan properti yang ada.persiapan untuk menanggapi dan pencegahan juga aspek penting dari pekerjaannya (ILO, 2000). Pada petugas pemadam kebakaran mereka selalu diperhadapkan dengan berbagai kejadian kebakaran, karena itu mereka dituntut untuk selalu siap siaga selama menjalankan tugas. Petugas pemadam merupakan pekerjaan yang mempunyai stres tunggi karena terpajan dngan kejadian memadamkan api, menyelamatkan jiwa, dan harta benda dari masyarakat yang mengalami kebakaran. Karena itu para petugas pemadam kebakaran harus bisa menjalankan tugas mereka dengan baik. Berdasarkan latar belakang diatas maka disini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan antara umur, masa kerja dan beban kerja dengan stres serja pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross-sectional study (potong lintang). Penelitian akan dilaksanakan di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado pada bulan Maret-Juni 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas Pemadam Kebakaran Kota Manado yang berjumlah 142 orang petugas.sampel pada penelitian ini dengan menggunakan total sampling, semua populasi petugas pemadam kebakaran di dinas pemadam kebakaran kota Manado yaitu sebanyak 142 orang petugas. Instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner dengan metode wawancara.analisis bivariat dengan menggunakan uji Korelasi Spearman rank 2
dengan α=0,5; CI = 95% dengan bantuan HASIL DAN PEMBAHASAN komputer program SPSS. Hasil analisis hubungan antara umur dengan stres kerja dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini Tabel 1. Hubungan antara Umur dengan Stres Kerja Umur Stres Kerja p r Rendah % Sedang % Tinggi % Total % 17-25 12 8,5 55 38,7 8 5,6 75 52,8 26-35 17 12 43 30,3 4 2,8 64 45,1 0,238-0,100 36-45 0 0,0 2 1,4 1 0,7 3 2,1 29 20,4 100 70,4 13 9,2 142 100,0 Tabel diatas merupakan hasil uji statistik Spearman antara umur dengan stres kerja. Berdasarkan data diatas diketahui bahwa n atau jumlah data penelitianadalah 142, kemudian nilai r = -0,100 dan nilai p = 0,238 sebagaimana hasil yang didapatkan (0,238> 0,05) maka dapat di simpulkan bahwa H₀ diterima dan dan Ha ditolak. Jadi tidak terdapat hubungan antara umur dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado.Dan sebagaimana dasar pengambilankeputusan maka disimpulkan bahwa hubungan umur dengan stres kerja menunjukan hubungan yang sangat kuat dan berpola negatif (-)artinya semakin meningkatnya umur maka stres kerja menjadi rendah. Umur adalah salah satu faktor yang penting, semakin tinggi usia semakin mudah mengalami stres. Hal ini antarlain disebabkan oleh faktor fisiologis yang telah mengalami kemunduran dalam berbagai kemampuan seperti kemampuan visual, berpikir, mengingat dan mendengar (Kawatu, 2012). Biasanya pekerja yang memiliki umur yang lebih muda memiliki penglihatan dan pendengaran lebih tajam, gerakan yang lincah serta daya tahan tubuh yang kuat. Tetapi, untuk jenis pekerjaan lain umur yang lebih tua biasanya lebih berpengalaman dan pemahaman yang lebih banyak, sehingga pada jenis pekerjaan tertentu umur dapat memicu terjadinya stres kerja (Munandar, 2014). Dalam penelitian ini yang dilakukan pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dan stres kerja. Yang menjadi faktor utama penyebab umur tidak berhubungan dengan stres kerja adalah sebagian besar responden yang bekerja di Dinas Pemadam Kebakaran memiliki umur yang masih tergolong umur muda yaitu 17-25 tahun. Hal inilah yang membuat umur belum berpengaruh pada stres kerja. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Mochtar (2013) tentang faktor yang berhubungan 3
dengan stres kerja pada pedagang tradisional pasar daya kota makassar. Hasil uji dengan menggunakan uji spearman,umur dengan stres kerja menunjukkan bahwa nilai signifikan variable umur terhadap stress kerja sebesar 1,000 (ρ>0.05) maka H₀ diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan stress kerja pada pedagang 5 tradisional kota Makassar. Hubungan antara masa kerja dengan stres kerja dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Hubungan Antara Masa Kerja dengan Stres Kerja Masa Kerja Stres Kerja p r Rendah % Sedang % Tinggi % Total % 1-2 tahun 3-4 tahun 5 tahun 17 12 58 40,8 10 7 85 59,9 12 8,5 37 26,1 2 1,4 51 35,9 0 0,0 5 3,5 1 0,7 6 4,2 29 20,4 100 70,4 13 9,2 142 100,0 0,609-0,043 Tabel diatas merupakan hasil uji statistik spearman antara masa kerja dengan stres kerja.dari hasil data diatas diketahui bahwa n atau jumlah data penelitian adalah 142, kemudian nilai r = -0,043 dan nilai p = 0.609 sebagaimana hasil yang didapatkan (0,609 > 0,05) maka dapat di simpulkan bahwa H₀ diterima dan Ha ditolak. Jadi tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado. Dan sebagaimana dasar pengambilan keputusan maka disimpulkan bahwa hubungan masa kerja dengan stres kerja menunjukan hubungan yang kuat dan berpola negatif (-) artinya semakin meningkat masa kerja maka stres kerja menjadi rendah. Masa kerja mempunyai potensial untuk terjadinya stres kerja. Baik masa kerja yang sebentar ataupun lama dapat memicu terjadinya stres kerja serta di perberat dengan adanya beban kerja yang besar (Munandar, 2014). Penelitian ini yang dilakukan pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara masa kerja dan stres kerja. Faktor yang menjadi penyebab masa kerja tidak berhubungan dengan stres kerja adalah petugas pemadam kebakaran yang bertugas di Dinas Pemadam Kebakaran sebagian besar masa kerjanya 1-2 tahun dan itu masih tergolong masa kerja baru. Hal inilah yang membuat umur belum berpengaruh terhadap stres kerja. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rivai (2014) tentang faktor-faktor yang berhubungan 4
dengan stres kerja pada pekerja pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran di bandar udara Soekarno-Hatta. Dari hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square, menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan stres kerja pada pekerja pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) di bandar udara Soekarno-Hatta Jakarta. Hubungan antara beban kerja dengan stres kerja dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Beban Kerja Stres Kerja p r Rendah % Sedang % Tinggi % Total % Ringan 26 18,3 36 25,4 1 0,7 63 44,4 Berat 3 2,1 64 45,1 12 8,5 79 55,6 29 20,4 100 70,4 13 9,2 142 100 0,000 0,482 Tabel diatas merupakan hasil uji statistik spearman antara beban kerja dengan stres kerja. Dari hasil data diatas diketahui bahwa n atau jumlah data penelitian adalah 142, correlation coefficient (koefisien korelasi) r= 0.482 kemudian nilai signifikan adalah p = 0.000 sebagaimana hasil yang didapatkan (0,000< 0,05) maka dapat di simpulkan bahwa H₀ ditolak dan dan Ha diterima. Jadi terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado.Sebagaimana dasar pengambilan keputusan maka dapat di simpulkan bahwa hubungan antara beban kerja dengan stres kerja menunjukkan hubungan yang sangat lemah dan berpola positif (+) artinya semakin bertambah beban kerja maka semakin tinggi stres kerja petugas pemadam kebakaran. Menurut Munandar (2014) beban kerja berlebih atau beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit stres. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Astianto(2014) tentang pengaruh stres kerja dan beban kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surabaya. Dari analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diketahui bahwa stres kerja dan beban kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan uji F yang menunjukkan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Penelitian ini berarti mendukung hipotesis yang diajukan bahwa Stres kerja dan beban kerja secara simultanberpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya. 5
KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat hubungan antara umur dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado. 2. Tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado. 3. Terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada petugas pemadam dengan berpola positif yang artinya semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi stres kerja petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado. SARAN Bagi petugas pemadam kebakaran diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan tugas tanggung jawab yang diberikan agar tingkat stres bisa diatasi. Perbanyak olahraga ringan di tempat kerja, berkomunikasi dengan sesama petugas pemadam kebakaran dan kegiatan lainnya yang dapat mengurangi stres kerja. Health Safety Executive, 2015. Work Related Stress, Anxiety and Depression Statistics in Great Britain. hse.gov.uk.pdf diakses tanggal 1 Juni 2017. International Hazard Datasheets on Occupation (ILO), 2000. http://www.ilo.org diakses tanggal 1 Juni 2017. Kawatu P. 2012. Bahan Ajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. FKM. Mochtar S, Muis M, Rahim M. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pedagang Tradisional Pasar Daya Kota Makassar Tahun 2013. repository.unhas.ac.id.pdf diakses tanggal 20 Juni 2017. Munandar A. 2014. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press). Rivai A. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di Bandar Udara Soekarni- Hatta Jakarta Tahun 2014. repository.uinjkt.ac.id.pdf diakses tanggal 3 Juni 2017. DAFTAR PUSTAKA Astianto, Anggit. 2014. Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PDAM Surabaya. ejournal.stiesia.ac.id.pdf diakses tanggal 20 Juni 2017. Badeni. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta,cv. 6