BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERANCANGAN PERCOBAAN 2 MATERI 3: KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

Pengacakan dan Tata Letak

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

Contoh RAK Faktorial

ANALISIS VARIAN DUA FAKTOR DALAM RANCANGAN PENGAMATAN BERULANG Studi Kasus : Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Kacang Tanah

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

D E S A I N FA K TO R I A L 2 k A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin

III. MATERI DAN METODE

RANCANGAN PERCOBAAN TIGA FAKTOR DENGAN PENGUKURAN BERULANG (THREE FACTOR EXPERIMENTS WITH REPEATED MEASUREMENT) SKRIPSI

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

III. MATERI DAN METODE

DOI: /medstat Abstract Keywords: Wireless Power Transfer, The Efficiency of Energy Transfer, Factorial

PERANCANGAN PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

III. MATERI DAN METODE

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Sumber Data

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

3 METODOLOGI. Sumber: Google maps (2011) Gambar 9. Lokasi penelitian

III. MATERI DAN METODE

Perancangan Percobaan

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

I. MATERI DAN METODE

OPTIMASI KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN FAKTORIAL (Studi Kasus : CV. Riau Jaya Paving) TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

USULAN KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH SECARA SIGNIFIKAN TERHADAP KUAT TEKAN BATA EKSPOSE DENGAN METODE PERANCANGAN EKSPERIMEN *

r = =

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

Perancangan Percobaan

III.MATERI DAN METODE. PenelitianinidilaksanakanpadabulanJuni2013. FakultasPertaniandanPeternakanUniversitas Islam Negeri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

III. MATERI DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

3. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pelaksanaan Eksperimen Pelaksanaan eksperimen adalah proses pembuatan paving block yang dilakukan langsung di CV. Riau Jaya Paving. Paving block yang dibuat berukuran 20 Cm x 10 Cm x 6 Cm dengan komposisi bahan baku yang telah ditentukan pada Metodologi Penelitian. Dokumentasi proses pembuatan paving block dapat dilihat pada lampiran D. Adapun Tahapan dari proses pembuatan paving block adalah sebagai berikut: 1. Pencampuran Bahan Baku Sebelum bahan baku di campurkan terlebih dahulu dilakukan penimbangan bahan baku seperti semen, pasir dan abu batu. Adapun berat dari masing-masing bahan baku adalah sebagai berikut: a. 1 : 6 : 3 (1 kg semen, 6 kg pasir, 3 kg abu batu) b. 2 : 6 : 2 (2 kg semen, 6 kg pasir, 2 kg abu batu) c. 3 : 6 : 1 (3 kg semen, 6 kg pasir, 1 kg abu batu) Gambar 4.1 Penimbangan Bahan Baku Sumber : Pengamatan Langsung (2014) Setelah dilakukan penimbangan bahan baku selanjutnya bahan baku tersebut di campurkan.

2. Pengadukan Bahan Baku Setelah bahan baku dicampurkan selanjutnya dilakukan pengadukan sampai merata. Pengadukan dilakukan menggunakan mesin mixser atau mesin pengaduk selama ± 3 menit. Gambar 4.2 Mesin Mixser/Pengaduk Sumber : Pengamatan Langsung (2014) 3. Pencetakan Paving Block Setelah adukan tercampur rata, campuran paving block tersebut dimasukan kedalam cetakan pada alat pemadatan. Cetakan tersebut digetarkan agar campuran tersebut mengisi rongga-rongga kosong pada bagian dasar cetakan. Setelah cetakan terisi penuh oleh campuran tersebut, cetakan tersebut ditekan oleh pelat besi dari alat pemadatan. Tekanan yang diberikan selama 3 sampai 5 detik. IV-2

Gambar 4.3 Memasukan Campuran ke Dalam Cetakan Sumber : Pengamatan Langsung (2014) Gambar 4.4 Penekanan Cetakan Paving Block Sumber : Pengamatan Langsung (2014) Setelah selesai dicetak, paving block diangkat dari mesin pemadatan. Paving block dibiarkan beberapa jam, lalu selanjutnya diberi label yang betujuan untuk memberi tanda sesuai dengan faktor yang dicobakan. Selanjutnya paving block didiamkan sebelum dilakukan pengujian kuat tekan sesuai dengan umur paving block yang telah ditentukan IV-3

Gambar 4.5 Paving Block Selesai dicetak Sumber : Pengamatan Langsung (2014) 4.1.2 Pengujian Kuat Tekan Paving Block Pengujian kuat tekan paving block menggunakan alat compression test. Pengujian kuat tekan dihentikan setelah dial pada pembacaan pada alat compression tes berhenti. Hal ini menunjukan bahwa kuat tekan dari benda uji tersebut sudah maksimal. Paving block diuji kuat tekan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Untuk menghitung nilai kuat tekan paving block digunakan persamaan sebagai berikut: F c = Keterangan: Fc = Kuat tekan benda uji (Mpa) P = Beban Maksimum ( N atau kn) A = Luas penampang benda uji (mm 2 ) 4.1.2.1 Pengujian Paving Block Umur 7 Hari Langkah-langkah pengujian kuat tekan paving block sesuai dengan yang telah disampaikan pada Metodologi Penelitian. Dokumentasi proses dan hasil pengujian kuat tekan dapat dilihat pada Lampiran E. Adapun data hasil uji kuat tekan paving block pada umur 7 hari dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut: IV-4

Tabel 4.1 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 7 Hari (Replikasi 1) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c 1 2495 144 150 15000 104,17 10,42 a 2,b 1,c 1 2375 144 280 28000 194,44 a 3,b 1,c 1 2255 144 255 25500 177,08 17,71 a 1,b 2,c 1 2415 144 140 14000 97,22 9,72 a 2,b 2,c 1 2315 144 290 29000 201,39 20,14 a 3,b 2,c 1 2355 144 260 26000 180,56 18,06 a 1,b 3,c 1 2340 144 135 13500 93,75 9,38 a 2,b 3,c 1 2335 144 310 31000 215,28 21,53 a 3,b 3,c 1 2385 144 270 27000 187,50 18,75 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Tabel 4.2 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 7 Hari (Replikasi 2) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c 1 2375 144 180 18000 125,00 12,50 a 2,b 1,c 1 2360 144 295 29500 204,86 20,49 a 3,b 1,c 1 2270 144 210 21000 145,83 14,58 a 1,b 2,c 1 2415 144 175 17500 121,53 12,15 a 2,b 2,c 1 2390 144 300 30000 208,33 20,83 a 3,b 2,c 1 2352 144 240 24000 166,67 16,67 a 1,b 3,c 1 2585 144 155 15500 107,64 10,76 a 2,b 3,c 1 2420 144 295 29500 204,86 20,49 a 3,b 3,c 1 2270 144 230 23000 159,72 15,97 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Berdasarkan dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 maka didapat rata-rata kuat tekan paving pada umur 7 hari dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Rata-Rata Kuat Tekan Paving Block Pada Umur 7 Hari Sampel Replikasi 1 Kuat Tekan (Mpa) Replikasi 2 Kuat Tekan (Mpa) Total Kuat Tekan (Mpa) Rata-Rata Kuat Tekan (Mpa) a 1,b 1,c 1 10,42 12,50 22,92 11,46 a 2,b 1,c 1 20,49 39,93 19,96 a 3,b 1,c 1 17,71 14,58 32,29 16,14 a 1,b 2,c 1 9,72 12,15 21,87 10,93 a 2,b 2,c 1 20,14 20,83 40,97 20,48 a 3,b 2,c 1 18,06 16,67 34,73 17,36 a 1,b 3,c 1 9,38 10,76 20,14 10,07 a 2,b 3,c 1 21,53 20,49 42,02 21,01 a 3,b 3,c 1 18,75 15,97 34,72 17,36 IV-5

Dengan menggunakan data diatas maka dapat dibuat diagram batang ratarata kuat tekan paving block pada umur 7 hari yang ditunjukan pada Gambar 4.6 berikut: Gambar 4.6 Kuat Tekan Paving Block Umur 7 Hari Berdasarkan diagram diatas nilai kuat tekan paving block umur 7 hari terbesar terdapat pada kombinasi faktor a 2,b 3,c 1 atau faktor A pada taraf 2, faktor B pada taraf 3 dan faktor C pada taraf 1 dengan kuat tekan sebesar 21,01 Mpa. 4.1.2.2 Pengujian Paving Block Umur 14 Hari Adapun data hasil uji kuat tekan paving block pada umur 14 hari dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari (Replikasi 1) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c 2 2395 144 220 22000 152,78 15,28 a 2,b 1,c 2 2422 144 340 34000 236,11 23,61 a 3,b 1,c 2 2360 144 300 30000 208,33 20,83 a 1,b 2,c 2 2360 144 230 23000 159,72 15,97 a 2,b 2,c 2 2390 144 395 39500 274,31 27,43 a 3,b 2,c 2 2355 144 320 32000 222,22 22,22 a 1,b 3,c 2 2375 144 210 21000 145,83 14,58 a 2,b 3,c 2 2455 144 390 39000 270,83 27,08 a 3,b 3,c 2 2255 144 280 28000 194,44 Sumber : Pengumpulan Data (2014) IV-6

Tabel 4.5 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari (Replikasi 2) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c 2 2410 144 260 26000 180,56 18,06 a 2,b 1,c 2 2375 144 320 32000 222,22 22,22 a 3,b 1,c 2 2255 144 290 29000 201,39 20,14 a 1,b 2,c 2 2410 144 270 27000 187,50 18,75 a 2,b 2,c 2 2365 144 385 38500 267,36 26,74 a 3,b 2,c 2 2365 144 310 31000 215,28 21,53 a 1,b 3,c 2 2435 144 230 23000 159,72 15,97 a 2,b 3,c 2 2515 144 380 38000 263,89 26,39 a 3,b 3,c 1 2375 144 275 27500 190,97 19,10 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Berdasarkan dari Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 maka didapat rata-rata kuat tekan paving pada umur 7 hari dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Rata-Rata Kuat Tekan Paving Block Pada Umur 14 Hari Sampel Replikasi 1 Kuat Tekan (Mpa) Replikasi 2 Kuat Tekan (Mpa) Total Kuat Tekan (Mpa) Rata-Rata Kuat Tekan (Mpa) a 1,b 1,c 2 15,28 18,06 33,33 16,67 a 2,b 1,c 2 23,61 22,22 45,83 22,92 a 3,b 1,c 2 20,83 20,14 40,97 20,49 a 1,b 2,c 2 15,97 18,75 34,72 17,36 a 2,b 2,c 2 27,43 26,74 54,17 27,08 a 3,b 2,c 2 22,22 21,53 43,75 21,88 a 1,b 3,c 2 14,58 15,97 30,56 15,28 a 2,b 3,c 2 27,08 26,39 53,47 26,74 a 3,b 3,c 2 19,10 38,54 19,27 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Dengan menggunakan data diatas maka dapat dibuat diagram batang ratarata kuat tekan paving block pada umur 14 hari yang ditunjukan pada Gambar 4.7 berikut: IV-7

Gambar 4.7 Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari Berdasarkan diagram diatas nilai kuat tekan paving block umur 14 hari terbesar terdapat pada kombinasi faktor a 2,b 2,c 2 atau faktor A pada taraf 2, faktor B pada taraf 2 dan faktor C pada taraf 2 dengan kuat tekan sebesar 27,08 Mpa. 4.1.2.3 Pengujian Paving Block Umur 28 Hari Adapun data hasil uji kuat tekan paving block pada umur 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 28 Hari (Replikasi 1) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c 3 2510 144 280 28000 194,44 a 2,b 1,c 3 2310 144 385 38500 267,36 26,74 a 3,b 1,c 3 2345 144 310 31000 215,28 21,53 a 1,b 2,c 3 2525 144 280 28000 194,44 a 2,b 2,c 3 2295 144 395 39500 274,31 27,43 a 3,b 2,c 3 2385 144 345 34500 239,58 23,96 a 1,b 3,c 3 2285 144 290 29000 201,39 20,14 a 2,b 3,c 3 2350 144 415 41500 288,19 28,82 a 3,b 3,c 3 2395 144 365 36500 253,47 25,35 Sumber : Pengumpulan Data (2014) IV-8

Tabel 4.8 Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari (Replikasi 2) Sampel Berat Luas Benda P P Kuat Tekan Kuat Tekan (gram) Uji (Cm 2 ) (kn) (Kg) (Kg/Cm 2 ) (Mpa) a 1,b 1,c 3 2295 144 255 25500 177,08 17,71 a 2,b 1,c 3 2310 144 390 39000 270,83 27,08 a 3,b 1,c 3 2455 144 355 35500 246,53 24,65 a 1,b 2,c 3 2360 144 285 28500 197,92 19,79 a 2,b 2,c 3 2390 144 420 42000 291,67 29,17 a 3,b 2,c 3 2510 144 375 37500 260,42 26,04 a 1,b 3,c 3 2310 144 280 28000 194,44 a 2,b 3,c 3 2255 144 410 41000 284,72 28,47 a 3,b 3,c 3 2415 144 380 38000 263,89 26,39 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Berdasarkan dari Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 maka didapat rata-rata kuat tekan paving pada umur 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Rata-Rata Kuat Tekan Paving Block Pada Umur 28 Hari Sampel Replikasi 1 Kuat Tekan (Mpa) Replikasi 2 Kuat Tekan (Mpa) Total Kuat Tekan (Mpa) Rata-Rata Kuat Tekan (Mpa) a 1,b 1,c 3 17,71 37,15 18,58 a 2,b 1,c 3 26,74 27,08 53,82 26,91 a 3,b 1,c 3 21,53 24,65 46,18 23,09 a 1,b 2,c 3 19,79 39,24 19,62 a 2,b 2,c 3 27,43 29,17 56,60 28,30 a 3,b 2,c 3 23,96 26,04 50,00 25,00 a 1,b 3,c 3 20,14 39,58 19,79 a 2,b 3,c 3 28,82 28,47 57,29 28,65 a 3,b 3,c 3 25,35 26,39 51,74 25,87 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Dengan menggunakan data diatas maka dapat dibuat diagram batang ratarata kuat tekan paving block pada umur 28 hari yang ditunjukan pada Gambar 4.8 berikut: IV-9

Gambar 4.8 Kuat Tekan Paving Block Umur 28 Hari Berdasarkan diagram diatas nilai kuat tekan paving block umur 28 hari terbesar terdapat pada kombinasi faktor a 2,b 3,c 3 atau faktor A pada taraf 2, faktor B pada taraf 3 dan faktor C pada taraf 3 dengan kuat tekan sebesar 28,65 Mpa. Sedangkan perbandingan rata-rata nilai kuat tekan paving block umur 7, 14 dan 28 hari dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Perbandingan Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Umur 7 Hari Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Umur 14 Hari Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Umur 28 Hari 11,46 16,67 18,58 19,96 22,92 26,91 16,14 20,49 23,09 10,93 17,36 19,62 20,48 27,08 28,30 17,36 21,88 25,00 10,07 15,28 19,79 21,01 26,74 28,65 17,36 19,27 25,87 Sumber : Pengumpulan Data (2014) Dengan menggunakan data diatas maka dapat dibuat diagram batang ratarata kuat tekan paving block pada umur 7, 14 dan 28 hari yang ditunjukan pada Gambar 4.9 berikut: IV-10

Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Rata-rata Kuat Tekan Paving Block Berdasarkan diagram diatas nilai kuat tekan paving block terbesar terdapat pada kombinasi faktor a 2,b 3,c 3 atau faktor A pada taraf 2 dengan komposisi bahan baku 2:6:2, faktor B pada taraf 3 dengan kuntitas penyiraman 7 kali seminggu dan faktor C pada taraf 3 dengan umur paving block selama 28 hari, didapat kuat tekan sebesar 28,65 Mpa. 4.2 Pengolahan Data Pada perhitungan ini harus menentukan data percobaan yang telah dilakukan untuk digunakan dalam pengolahan data desain eksperimen metode rancangan acak lengkap, kemudian menyajikan dalam bentuk tabel (Sudjana, 1995). Hal ini dikarenakan untuk mempermudah dalam menentukan total dan rata-rata dalam perhitungan di setiap baris maupun kolomnya. Berdasarkan dari Tabel 4.3, Tabel 4.6 dan Tabel 4.9 sebagai contoh untuk nilai a 1,b 1,c 1 dapat dilihat pada Tabel 4.3 pada sampel pertama dengan nilai sebesar 10,42 Mpa maka didapat hasil rekapitulasi hasil uji kuat tekan paving block dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: IV-11

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Kuat Tekan Paving Block Komposisi semen, (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) (b 3 ) pasir dan Umur Paving Block (C) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (a 1 ) 10,42 12,50 15,28 18,06 17,71 9,72 12,15 15,97 18,75 19,79 9,38 10,76 14,58 15,97 20,14 Total 22,92 33,34 37,15 21,87 34,72 39,23 20,14 30,55 39,58 Rata-rata 11,46 16,67 18,58 10,94 17,36 19,62 10,07 15,28 19,79 Y Total 279,5 (a 2 ) 20,49 23,61 22,22 26,74 27,08 20,14 20,83 27,43 26,74 27,43 29,17 21,53 20,49 27,08 26,39 Total 39,93 45,83 53,82 40,97 54,17 56,60 42,02 53,47 57,29 Rata-rata 19,97 22,92 26,91 20,49 27,09 28,30 21,01 26,74 28,65 (a 3 ) 17,71 14,58 20,83 20,14 21,53 24,65 18,06 16,67 22,22 21,53 23,96 26,04 18,75 15,97 19,10 Total 32,29 40,97 46,18 34,73 43,75 50 34,72 38,54 51,74 Rata-rata 16,15 20,49 23,09 17,37 21,88 25,00 17,36 19,27 25,87 28,82 28,47 444,1 25,35 26,39 372,92 Y Total 95,14 120,14 137,15 97,57 132,64 145,83 96,88 122,56 148,61 1096,52 Sumber : Pengolahan Data (2014) Sebelum melanjutkan pengolahan data langkah selanjutnya memisahkan nilai total faktor untuk masing masing faktor. Pertama memisahkan nilai total faktor A dan B dan untuk membantu menentukan nilai total tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Perhitungan Nilai Total Faktor A dan B Komposisi semen, (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) (b 3 ) pasir dan Umur Paving Block (C) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (a 1 ) 10,42 12,50 15,28 18,06 17,71 9,72 12,15 15,97 18,75 19,79 9,38 10,76 14,58 15,97 20,14 Total 22,92 33,34 37,15 21,87 34,72 39,23 20,14 30,55 39,58 Rata-rata 11,46 16,67 18,58 10,94 17,36 19,62 10,07 15,28 19,79 Y Total 279,5 (a 2 ) 20,49 23,61 22,22 26,74 27,08 20,14 20,83 27,43 26,74 27,43 29,17 21,53 20,49 27,08 26,39 Total 39,93 45,83 53,82 40,97 54,17 56,60 42,02 53,47 57,29 Rata-rata 19,97 22,92 26,91 20,49 27,09 28,30 21,01 26,74 28,65 28,82 28,47 444,1 IV-12

4.12 Perhitungan Nilai Total Faktor A dan B (lanjutan) Komposisi semen, pasir dan (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) Umur Paving Block (C) (b 3 ) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) Y Total (a 3 ) 17,71 14,58 20,83 20,14 21,53 24,65 18,06 16,67 22,22 21,53 23,96 26,04 18,75 15,97 19,10 Total 32,29 40,97 46,18 34,73 43,75 50 34,72 38,54 51,74 Rata-rata 16,15 20,49 23,09 17,37 21,88 25,00 17,36 19,27 25,87 25,35 26,39 372,92 Y Total 95,14 120,14 137,15 97,57 132,64 145,83 96,88 122,56 148,61 1096,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Adapun cara menentukan nilai total faktor A dan B berdasarkan pada Tabel 4.12 diatas yang bewarna merah merupakan nilai faktor A pada taraf a1, a2 dan a3 dan Faktor B pada taraf 1, yang bewarna kuning merupakan nilai faktor A pada taraf a1, a2 dan a3 dan Faktor B pada taraf 2, sedangkan yang bewarna hijau merupakan nilai faktor A pada taraf a1, a2 dan a3 dan Faktor B pada taraf 3. Sebagai contoh nilai faktor A pada taraf a1 dan Faktor B pada taraf 1 adalah 22,92 + 33,34 + 37,15 = 93,41. Adapun nilai total faktor A dan faktor B dapat dilihat pada Tabel.13 Berikut: Tabel 4.13 Data Total Faktor Komposisi Bahan Baku dan Kuantitas Penyiraman (A dan B) Komposisi semen, pasir Kuantitas Penyiraman (B) dan abu batu 1 x Seminggu 3 x Seminggu Setiap hari Total (A) (b1) (b2) (b3) 1:6:3 (a 1 ) 93,41 95,82 90,27 279,5 2:6:2 (a 2 ) 139,58 151,74 152,78 444,1 3:6:1 (a 3 ) 1 128,48 125 372,92 Total 352,43 376,04 368,05 1096,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) IV-13

Selanjutnya yang kedua memisahkan nilai total faktor A dan C dan untuk membantu menentukan nilai total tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Perhitungan Nilai Total Faktor A dan C Komposisi semen, (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) (b 3 ) pasir dan Umur Paving Block (C) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (a 1 ) 10,42 12,50 15,28 18,06 17,71 9,72 12,15 15,97 18,75 19,79 9,38 10,76 14,58 15,97 20,14 Total 22,92 33,34 37,15 21,87 34,72 39,23 20,14 30,55 39,58 Rata-rata 11,46 16,67 18,58 10,94 17,36 19,62 10,07 15,28 19,79 Y Total 279,5 (a 2 ) 20,49 23,61 22,22 26,74 27,08 20,14 20,83 27,43 26,74 27,43 29,17 21,53 20,49 27,08 26,39 Total 39,93 45,83 53,82 40,97 54,17 56,60 42,02 53,47 57,29 Rata-rata 19,97 22,92 26,91 20,49 27,09 28,30 21,01 26,74 28,65 (a 3 ) 17,71 14,58 20,83 20,14 21,53 24,65 18,06 16,67 22,22 21,53 23,96 26,04 18,75 15,97 19,10 Total 32,29 40,97 46,18 34,73 43,75 50 34,72 38,54 51,74 Rata-rata 16,15 20,49 23,09 17,37 21,88 25,00 17,36 19,27 25,87 28,82 28,47 444,1 25,35 26,39 372,92 Y Total 95,14 120,14 137,15 97,57 132,64 145,83 96,88 122,56 148,61 1096,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Adapun cara menentukan nilai total faktor A dan C berdasarkan pada Tabel 4.14 diatas yang bewarna merah merupakan nilai faktor A pada taraf a 1, a 2 dan a 3 dan Faktor C pada taraf 1, yang bewarna kuning merupakan nilai faktor A pada taraf a 1, a 2 dan a 3 dan Faktor B pada taraf 2, sedangkan yang bewarna hijau merupakan nilai faktor A pada taraf a 1, a 2 dan a 3 dan Faktor B pada taraf 3. Sebagai contoh nilai faktor A pada taraf a1 dan Faktor C pada taraf 1 adalah 22,92 + 21,87 + 20,18 = 64,93 Adapun nilai total faktor A dan faktor C dapat dilihat pada Tabel.15 Berikut: IV-14

Tabel 4.15 Data Total Faktor Komposisi Bahan Baku dan Umur Paving Block (A dan C) Komposisi semen, pasir Umur Paving block (C) dan abu batu (A) 7 hari 14 hari 28 hari Total 1:6:3 (a 1 ) 64,93 98,61 115,96 279,5 2:6:2 (a 2 ) 122,92 153,47 167,71 444,1 3:6:1 (a 3 ) 101,74 123,26 147,92 372,92 Total 289,59 375,34 431,59 1096,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Selanjutnya yang ketiga memisahkan nilai total faktor B dan C dan untuk membantu menentukan nilai total tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Perhitungan Nilai Total Faktor B dan C Komposisi semen, (b 1 ) Kuantitas Penyiraman (B) (b 2 ) (b 3 ) pasir dan Umur Paving Block (C) abu batu (A) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (c 1 ) (c 2 ) (c 3 ) (a 1 ) 10,42 12,50 15,28 18,06 17,71 9,72 12,15 15,97 18,75 19,79 9,38 10,76 14,58 15,97 20,14 Total 22,92 33,34 37,15 21,87 34,72 39,23 20,14 30,55 39,58 Rata-rata 11,46 16,67 18,58 10,94 17,36 19,62 10,07 15,28 19,79 Y Total 279,5 (a 2 ) 20,49 23,61 22,22 26,74 27,08 20,14 20,83 27,43 26,74 27,43 29,17 21,53 20,49 27,08 26,39 Total 39,93 45,83 53,82 40,97 54,17 56,60 42,02 53,47 57,29 Rata-rata 19,97 22,92 26,91 20,49 27,09 28,30 21,01 26,74 28,65 (a 3 ) 17,71 14,58 20,83 20,14 21,53 24,65 18,06 16,67 22,22 21,53 23,96 26,04 18,75 15,97 19,10 Total 32,29 40,97 46,18 34,73 43,75 50 34,72 38,54 51,74 Rata-rata 16,15 20,49 23,09 17,37 21,88 25,00 17,36 19,27 25,87 28,82 28,47 444,1 25,35 26,39 372,92 Y Total 95,14 120,14 137,15 97,57 132,64 145,83 96,88 122,56 148,61 1096,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) Adapun cara menentukan nilai total faktor B dan C berdasarkan pada Tabel 4.16 diatas yang bewarna merah merupakan nilai faktor B pada taraf b 1 dan dan Faktor C pada taraf c 1, c 2 dan c 3 yang bewarna kuning merupakan nilai faktor B pada taraf b 2 dan Faktor C pada taraf c 1,c 2 dan c 3 sedangkan yang bewarna hijau merupakan nilai faktor B pada taraf b 2 dan Faktor C pada taraf c 1, c 2 dan c 3. IV-15

Sebagai contoh nilai faktor B pada taraf a 1 dan Faktor C pada taraf 1 95, 14 dan nilai faktor B pada taraf a 1 dan Faktor C pada taraf 2 120,14. Berikut: Adapun nilai total faktor B dan faktor C dapat dilihat pada Tabel 4.17 Tabel 4.17 Data Total Faktor Kuantitas Penyiraman dan Umur Paving Block (B dan C) Kuantitas penyiraman (B) Umur Paving block (C) 7 hari 14 hari 28 hari Total 1x seminggu 95,14 120,14 137,15 352,43 3x seminggu 97,57 132,64 145,83 376,04 7x seminggu 96,88 122,56 148,61 368,05 Total 289,59 375,34 431,59 1096,52 (Sumber : Pengolahan Data 2014) 4.2.1 Menghitung Nilai Total Perlakuan a. Menghitung FK = Y 2 /rabc= ( ) = (, ) ( )( )( )( ) = 22265,85 b. Menghitung JKT = ijkl Y 2 ijkl FK = (10,42) 2 + (12,50) 2 +...+ (26,39) 2 22265,85 = 23689,74 22265,85 = 1423,89 c. Menghitung JKP = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) 22265,85 = 23650,93-22265,85 = 1385,08 IV-16

d. Menghitung JKG = JKT JKP = 1423,89-1385,08 = 38,80 4.2.2 Menghitung Derajat Bebas a. db perlakuan = abc 1 = (3) (3) (3) - 1 = 26 b. db galat = (abc-1)(r-1) = (26) (2-1) = 26 c. db total = rabc 1 = (2) (3) (3) (3) -1 = 53 4.2.3 Menghitung Jumlah Kuadrat Faktor a. Menghitung JK A (Komposisi, Semen dan Abu Batu) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 757,17 22265,85 b. Menghitung JK B (Kuantitas Penyiraman) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 16,0 22265,85 IV-17

c. Menghitung JK C (Umur Paving Block) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 568,17 22265,85 d. Menghitung JK (Kombinasi A dan B) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) ( ) ( )( )( ) = 14582,4 22265,85 e. Menghitung JK (Kombinasi A dan C) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 14399,2 22265,85 f. Menghitung JK (Kombinasi B dan C) = ( ) = ( ) FK = (, ) (, ) (, ) ( )( )( ) = 14465,5 22265,85 g. Menghitung JK (Kombinasi A, B dan C) = JKP - JK(A) - JK(B) - JK(C) - JK(AB) - JK(AC) - JK(BC) = 70398,42 757,17 16,03 568,17 ( 14582,4) = ( 14399,2) ( 14465,5) = (112504,2) IV-18

4.2.4 Menghitung Derajat Bebas Faktor Menentukan derajat bebas untuk pengaruh utama dan interaksi antar faktor-faktor A,B,dan C sebagai berikut: a. db faktor A = a 1 = 3-1 = 2 b. db faktor B = b 1 = 3-1 = 2 c. db faktor C = c 1 = 3-1 = 2 d. db interaksi (AB) = (3-1) (3-1) = 4 e. db interaksi (AC) = (3-1) (3-1) = 4 f. db interaksi (BC) = (3-1) (3-1) = 4 g. db interaksi (ABC) = (3-1) (3-1) (3-1) = 8 4.2.5 Menentukan Kuadrat Tengah Menentukan kuadrat tengah (KT) a. KT(A) = JK(A) / (a-1) = 757,17 / (2) = 378,59 b. KT(B) = JK(B) / (b-1) = 16,03 / (2) = 8,01 c. KT(C) = JK(C) / (c-1) = 568,17 / (2) = 284,08 d. KT(AB) = JK(AB) / (a-1) (b-1) = - 14482,4 / 4 = - 3645,6 e. KT(AC) = JK(AC) / (a-1) (c-1) = - 14399,2 / 4 = - 3599,8 IV-19

f. KT(BC) = JK(BC) / (b-1) (c-1) = - 14465,5 / 4 = - 3616,38 g. KT(ABC) = JK(ABC) / (a-1) (b-1) (c-1) = 112504,2 / 8 = 14063,02 d. KTP = JKP / abc 1 = 70398,42 / 26 = 2707,63 e. KTG = JKG / (abc-1)(r-1) = 38,80 / 26 = 1,49 4.2.6 Menghitung Nilai F- hitung Menentukan nilai F- hitung untuk masing- masing perlakuan a. F- hitung A = KT(A) / KTG = 378,59 / 1,49 = 254,08 b. F- hitung B = KT(B) / KTG = 8,01 / 1,49 = 5,38 c. F- hitung C = KT(C) / KTG = 284,08 / 1,49 = 190,65 d. F- hitung AB = KT(AB) / KTG = - 3645,6 / 1,49 = - 2446,71 e. F- hitung AC = KT(AC) / KTG = - 3599,8 / 1,49 = - 2415,97 IV-20

f. F- hitung BC = KT(BC) / KTG = - 14465,5 / 1,49 = - 9708,38 g. F- hitung ABC = KT(BC) / KTG = 14063,02 / 1,49 = 9438,26 4.2.7 Menyusun Daftar Analisis Ragam Menyusun daftar anlisis ragam seperti tampak pada Tabel 2.5 berikut: Tabel 4.18 Daftar Analisis Ragam Percobaan Faktorial yang Terdiri dari Tiga Faktor dengan RAL Sumber DB JK KT F-hitung F-tabel α = 0,05 α = 0,01 Perlakuan 26 1385,8 - - A 2 757,17 378,59 254,08** 3,37 5,53 B 2 16,03 8,01 5,38* 3,37 5,53 C 2 568,17 284,08 190,65** 3,37 5,53 AB 4-14582,4-3645,6-2446,71 2,74 4,14 AC 4-14399,2-3599,8-2415,97 2,74 4,14 BC 4-14465,8-3616,38-2427,10 2,74 4,14 ABC 8 112504,5 14063,02 9438,26** 2,32 3,29 Galat 26 38,80 1,49 Total 53 1423,89 - ** = Sangat nyata pada α = 0,01 * = Nyata pada α = 0,05 4.2.8 Pengujian Hipotesis Bila F hitung > F tabel maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diselidiki. Tetapi Bila F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan tidak atau sedikit mempunyai pengaruh terhadap variabel respon dengan α yang telah ditentukan. Adapun nilai F tabel dapat dilihat pada (Lampiran G) IV-21

4.2.8.1 Pengujian Hipotesis Faktor A (Kopmposisi Bahan Baku) H0 : A i = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor A terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu A i 0 yang berarti minimal ada satu taraf faktor A yang berbeda dengan taraf faktor A lainya, sehingga berarti ada pengaruh faktor A terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = 254,08 > 3,37 maka Ho ditolak pada taraf α = 5 % dan F hitung > F tabel = 254,08 > 5,53 maka Ho ditolak pada taraf α = 1 % jadi terdapat pengaruh Faktor A (komposisi bahan baku) terhadap kuat tekan paving block 4.2.8.2 Pengujian Hipotesis Faktor B (Kuantitas Penyiraman) H0 : B j = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor B terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu B j 0 yang berarti minimal ada satu taraf faktor B yang berbeda dengan taraf faktor B lainya, sehingga berarti ada pengaruh faktor B terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = 5,38 > 3,37 maka Ho ditolak pada taraf α = 5 % dan F hitung < F tabel = 5,38 < 5,53 maka Ho diterima pada taraf α = 1 % jadi terdapat pengaruh Faktor B (kuantitas penyiraman) terhadap terhadap kuat tekan paving block dan pada taraf 5 % dan tidak terdapat pengaruh pada taraf α = 1 % 4.2.8.3 Pengujian Hipotesis Faktor C (Umur Paving Block) H0 : C k = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor B terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu C k 0 yang berarti minimal ada satu taraf faktor C yang berbeda dengan taraf faktor C lainya, sehingga berarti ada pengaruh faktor C terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = 190,65 > 3,37 maka Ho ditolak pada taraf α = 5 % dan F hitung > F tabel = 190,65 > 5,53 maka Ho ditolak pada taraf α = 1 %, jadi IV-22

terdapat pengaruh block. Faktor C (umur paving block) terhadap kuat tekan paving 4.2.8.4 Pengujian Hipotesis Kombinasi Faktor A dan B H0 : (AB) ijk = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor A dan B terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu (AB) ijk 0 artinya ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati. Karena F hitung < F tabel = - 2446,71 < 2,74 maka Ho diterima pada taraf α = 5 % dan F hitung < F tabel = - 2446,71 < 4,14 maka Ho diterima pada taraf α = 1 % jadi tidak ada pengaruh kombinasi atau tidak terjadi interaksi antara Faktor A dan B terhadap kuat tekan paving block. 4.2.8.5 Pengujian Hipotesis Kombinasi Faktor A dan C H0 : (AC) ijk = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor A dan C terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu (AC) ijk 0 artinya ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati. Karena F hitung < F tabel = - 2415,97 < 2,74 maka Ho diterima pada taraf α = 5 % dan F hitung < F tabel = - 2415,97 < 4,14 maka Ho diterima pada taraf α = 1 % jadi tidak ada pengaruh kombinasi atau tidak terjadi interaksi antara Faktor A dan C terhadap kuat tekan paving block. 4.2.8.6 Pengujian Hipotesis Kombinasi Faktor B dan C H0 : (BC) ijk = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor B dan C terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu (BC) ijk 0 artinya ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = - 2427,10 < 2,74 maka Ho diterima pada taraf α = 5 % dan F hitung > F tabel = - 2427 < 4,14 maka Ho diterima pada taraf α = 1 % jadi IV-23

tidak ada pengaruh kombinasi atau tidak terjadi interaksi Faktor B dan C terhadap kuat tekan paving block. 4.2.8.7 Pengujian Hipotesis Kombinasi Faktor A, B dan C H0 : (ABC) ijk = 0, (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi faktor A, B, dan C terhadap respon yang diamati). H1 : Minimal ada satu (ABC) ijk 0 artinya ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati. Karena F hitung > F tabel = 9438,26 > 2,32 maka Ho ditolak pada taraf α = 5 % dan F hitung > F tabel = 9438,26 > 3,29 maka Ho ditolak pada taraf α = 1 % jadi terdapat pengaruh interaksi Faktor A, B dan C kuat tekan paving block. IV-24