TINJAUAN PUSTAKA Botani Buah Naga

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Buah Naga

PENGARUH PERBEDAAN UMUR PANEN DAN SUHU SIMPAN TERHADAP UMUR SIMPAN BUAH NAGA SUPER RED (Hylocereus costaricensis) TRI ISTIANINGSIH A

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga merupakan tanaman sejenis kaktus yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

Pengaruh Umur Panen dan Suhu Simpan terhadap Umur Simpan Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis)

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA Botani Pisang

Tabel 1. Pola Respirasi Buah Klimakterik dan Non Klimakterik Jeruk (blanko: 24,5 ml) Warna Hijau kekuningan (+) Hijau kekuningan (++)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. BUAH NAGA

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat),

BAB I BUAH NAGA. (Hylocereus undatus) Sumber:

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Amerika Tengah yang sering disebut pita haya. Buah ini dikenal

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman terung belanda berbentuk perdu yang rapuh dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Pisang Raja Bulu

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Panen dan Pascapanen Pisang Cavendish' Pisang Cavendish yang dipanen oleh P.T Nusantara Tropical Farm (NTF)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A VI. PEMBAHASAN

PELUANG BISNIS BUAH NAGA DI INDONESIA TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

I. PENDAHULUAN. Cabe merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikultura yang

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Buah naga merupakan tanaman kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamily

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu tanaman yang cukup penting di Indonesia, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

TINJAUAN PUSTAKA A. TOMAT

I PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,

I. PENDAHULUAN. penghasil pisang terbesar yaitu ton buah pisang per tahun. Buah. dan B yang penting bagi tubuh (Anonim, 1999).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Buah tomat mengandung zat pembangun jaringan tubuh dan zat yang

I. PENDAHULUAN. Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

BAB I PENDAHULUAN. zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan, termasuk buah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR. Cara-cara penyimpanan meliputi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI)

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pada umumnya

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA Botani

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari famili

I. PENDAHULUAN. Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia dan

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. interaksi antara perlakuan umur pemanenan dengan konsentrasi KMnO 4. Berikut

PEMATANGAN BUAH INDEKS KEMATANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TIPE PERSILANGAN TERHADAP HASIL BUAH NAGA JENIS PUTIH (Hylocereus undatus)

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari

I. PENDAHULUAN. dari daerah beriklim tropis. Pemanfaatan buah naga merah (Hylocereus

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Stroberi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia buah pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan salah satu hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistematika Ilmiah dan Botani Tanaman Krisan. Klasifikasi ilmiah tanaman krisan menurut Direktorat Jendral Hortikultura

I. TINJAUAN PUSTAKA. kismis, cung, tomat liar atau currant tomato. Bentuk tanaman tomat rampai

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA 4 Botani Buah Naga Buah naga termasuk famili Cactaceae dengan biji berkeping dua (dikotil). Famili ini meliputi 120-200 genera yang terdiri atas 1 500-2 000 spesies yang ditemukan khususnya pada wilayah semi-arid dan tropis panas di Amerika Latin (Spichiger et al. dalam Bellec et al., 2006). Buah naga terdiri dari empat genera yaitu Stenocereus Britton & Rose, Cereus Mill., Selenicereus (A. Berger) Riccob dan Hylocereus Britton & Rose. Genus Hylocereus terdiri atas 16 spesies yang memiliki nilai estetika tinggi karena mempunyai bunga cantik dengan ukuran besar (15-25 cm) yang mekar saat malam hari. Walaupun tanaman dari genus ini sebagian besar dapat menghasilkan buah, hanya beberapa spesies yang dibudidayakan untuk tujuan tersebut (Bellec et al., 2006). Menurut Bellec et al. (2006) klasifikasi buah naga adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Caryophyllales Famili : Cactaceae Genus : Hylocereus Spesies : Hylocereus undatus, Hylocereus costaricensis, Hylocereus spp. Perbandingan dengan jenis buah kaktus lain (Opuntia sp.), Hylocereus dengan kulit merah memiliki ukuran yang lebih besar terutama pada bagian durinya dan daging buah hanya mengandung sedikit biji kecil yang berwarna hitam (Raveh et al. dalam Stintzing et al., 2002) dan dikonsumsi bersama daging buah (Merten, 2003). Kerabat kaktus pemanjat ini memiliki modifikasi batang yang berfungsi sebagai daun-daun, buah berbentuk bulat dengan warna merah terang ketika matang, dan mengandung daging yang berwarna putih, merah padam, dan kuning pucat (tergantung jenis kultivar) yang diselingi dengan biji kecil berwarna hitam (Hoa et al., 2006).

5 Buah naga termasuk tanaman tahunan (perennial), kaktus pemanjat epifit dengan batang hijau segitiga dan berdaging. Tiap segmen batang tersusun atas tiga sisi dengan pinggiran yang berlekuk-lekuk. Batang ini dapat tumbuh hingga 20 ft (± 6 m) (Zee et al., 2004). Bunga mulai membuka pada pukul 20.00 dan 20.30. Bunga hanya mekar selama satu malam (baik diserbuki atau tidak) kemudian layu pada pagi hari di hari setelah anthesis. Keesokan harinya mahkota bunga menjadi lunak kemudian mengering, bagian bawah bunga (yang tidak diserbuki) menjadi kekuning-kuningan dan setelah 4-6 hari kemudian bunga akan gugur. Pembentukan buah terjadi ditandai dengan perubahan warna menjadi kehijauhijauan bagian bawah bunga yang diserbuki (Bellec et al., 2006). Tanaman buah naga super red (H. costaricensis) merupakan tanaman merambat yang kuat dengan batang seperti berlilin putih. Memiliki bunga sangat panjang (25-30 cm), bagian kelopak bunga luar berwarna kemerah-merahan terutama di bagian ujung. Buah memiliki bobot 250-600 gram dengan diameter 10-15 cm. Daging buah merah-keunguan dengan banyak biji hitam kecil, tekstur daging buah yang baik, dan rasa yang enak (Bellec et al., 2006). Buah naga super red memiliki daging buah lebih merah dibanding H. polyrhizus. Buah ini memiliki tingkat kemanisan 13 15 Briks. Buah naga super red cocok ditanam di dataran rendah hingga dataran medium pada ketinggian kurang dari 700 m dpl (Cahyono, 2009). Karakteristik Panen Perubahan kimiawi yang terjadi selama penuaan dan pematangan adalah perubahan warna, tekstur, rasa, karbohidrat (pati), asam organik, lemak, asam amino, protein, dan lain-lain. Pematangan meningkatkan jumlah gula-gula sederhana yang memberi rasa manis, penurunan asam-asam organik dan senyawasenyawa fenolik yang mengurangi rasa sepet dan masam. Kenaikan zat-zat atsiri yang memberikan aroma khas buah juga terjadi saat pematangan (Mattoo et al., 1986). Penelitian pada buah naga kuning (Selenicereus megalanthus), kerabat kaktus pemanjat, memperlihatkan bahwa waktu perkembangan buah bergantung pada temperatur musiman dan buah mencapai aroma optimal saat warna buah

6 merata secara penuh (kuning). Tahap ini juga waktu terbaik dilakukan panen untuk pemasaran jarak dekat atau jauh (Nerd dan Mizrahi dalam Nerd et al., 1999). Perubahan pertama pada warna kulit tercatat 24 25 HSA pada H. undatus dan 26 27 HSA pada H. polyrhizus. Kedua jenis ini akan berwarna merah penuh 4 5 hari setelah perubahan warna pertama (Nerd et al., 1999). Perbedaan varietas dapat mempengaruhi mutu buah naga, akan tetapi waktu panen memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kualitas buah dibandingkan dengan perbedaan varietas. Warna daun-daun kecil (jumbai) pada kulit buah dapat dijadikan sebagai skala kematangan untuk buah naga Asia, tetapi masih perlu penelitian lanjutan (Merten, 2003). Selanjutnya Kristanto (2009) menambahkan buah siap petik umumnya merupakan buah yang sudah tua dengan beberapa karakteristik sebagai berikut: (1) kulit buah sudah berubah warna menjadi merah tua atau merah mengilap, (2) mahkota buah sudah mengecil, (3) jumbai buah sudah berubah menjadi warna kemerahan, (4) kedua pangkal buah berkeriput. Penanganan Panen dan Pasca Panen Setelah dipanen, mutu buah-buahan tidak dapat diperbaiki, tetapi dapat dipertahankan. Mutu yang baik diperoleh bila umur panen tepat. Buah-buahan yang belum masak, jika dipanen akan menghasilkan mutu yang tidak baik dan proses pematangan yang salah. Sebaliknya, penundaan umur panen akan meningkatkan kepekaan buah terhadap pembusukan, akibatnya mutu dan nilai jual rendah (Pantastico et al., 1986). Selanjutnya Ashari (1995) menambahkan bahwa proses perubahan itu menandakan produk buah-buahan tersebut merupakan jaringan yang masih hidup sehingga harus dijaga agar produk tersebut tetap tahan lama selepas panen. Caranya adalah dengan menekan proses metabolisme serendah mungkin misalnya dengan perlakuan suhu dingin, mengurangi kadar oksigen, meningkatkan kadar gas karbondioksida, menghilangkan gas etilen serta menggunakan bahan kimia yang dapat menghambat kematian jaringan. Burdon (1997) menambahkan bahwa suhu rendah akan memperlambat metabolisme buah (meliputi respirasi dan juga

7 produksi dan kegiatan etilen) dan menunda perubahan-perubahan dalam pembentukan dan pengurangan panas yang diakibatkan respirasi. Suhu rendah juga memperlambat kehilangan air dan perkembangan patogen. Terdapat dua aspek yang harus dipertimbangkan dalam pendinginan yaitu suhu dan waktu selama penyimpanan pada suhu tersebut. Hubungan aktual antara suhu penyimpanan dan durasi bervariasi tergantung dari kultivar, kondisi sebelum panen, tingkat kematangan, dan perlakuan pasca panen (Arpala dalam Nakasone dan Paull, 1998). H. undatus dan H. polyrhizus dikenal sebagai buah non-klimakterik, serupa dengan tanaman kaktus penghasil buah yang telah diteliti yakni buah kaktus (jenis Opuntia) dan buah naga kuning (S. megalanthus) (Nerd dan Mizrahi dalam Nerd et al., 1999). Hal ini mengakibatkan buah naga sebaiknya dipanen saat matang optimal agar mutu buah tetap terjaga setelah panen hingga di penyimpanan. Bellec et al. (2006) menambahkan bahwa penanganan secara hatihati dalam pengolahan dan penyimpanan untuk menghasilkan produk yang berkualitas sangat diperlukan terutama untuk buah naga jenis H. costaricensis yang memiliki jumbai buah yang mudah rusak. Nerd, et al. dalam Merten (2003) menyatakan bahwa jenis H. undatus dapat mempertahankan mutunya selama dua minggu apabila disimpan pada suhu 14 o C. Hasil penelitian Solihati (2008) menunjukkan bahwa H. undatus utuh yang disimpan pada suhu ruang mampu bertahan sampai empat hari, sedangkan pada suhu 5 o C buah naga bertahan jauh lebih lama hingga 18 hari. Hasil pengamatan juga menunjukkan buah yang disimpan pada suhu 5 o C dan 10 o C memiliki laju respirasi yang tidak jauh berbeda karena kisaran nilai kekerasan buah yang terlalu besar sehingga tingkat kematangan kurang seragam. Fisiologi Pasca Panen Perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pematangan pada buah dapat diakibatkan perubahan fisik dan kimia, misalnya perubahan tekanan turgor sel, dinding sel, zat pati, protein, warna, senyawa turunan fenol, dan asam-asam organik (Winarno dan Wirakantakusumah, 1981). Selanjutnya Kays (1991)

8 menambahkan sintesis dan degradasi dari karbohidrat, asam organik, protein, lemak, pigmen, zat aromatik, fenol, vitamin, dan fitohormon diklasifikasikan sebagai proses sekunder (misalnya proses sekunder dari respirasi dan fotosintesis). Beberapa proses tersebut terjadi setelah panen untuk menyediakan energi dan prekursor untuk reaksi sintetik. Karbohidrat merupakan bagian biokimia paling melimpah dalam tanaman, berkisar antara 50-80 % dari bobot kering total. Sukrosa dan fruktosa merupakan karbohidrat yang memiliki kontribusi kualitas yang penting untuk beberapa produk hasil panen. Glukosa dan fruktosa termasuk jenis gula yang memiliki kemampuan sebagai agen pengurang atau penerima elektron dalam larutan alkalin (reducing sugars) sedangkan sukrosa termasuk non-reducing sugars. Asam organik berperan penting dalam metabolisme produk lepas panen. Asam organik menyediakan sumber energi yang siap disediakan untuk dipergunakan produk setelah dipanen. Asam organik juga memiliki bagian nyata untuk karakteristik cita rasa terutama dari rasa dan bau (Kays, 1991). Perubahan-perubahan dalam kandungan zat-zat yang telah disebutkan sebelumnya tidak lepas dari bantuan enzim-enzim. Mattoo et al., (1986) menyatakan bahwa kegiatan enzim-enzim seperti katalase, pektinesterase, selulase, dan amilase meningkat selama penyimpanan. Kegiatan enzim bergantung pada suhu simpan dan kemasakan buah yang disimpan.