Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN PERKUATAN TANAH PADA LERENG GUNUNG WILIS, DESA BODAG, KECAMATAN KARE, KABUPATEN MADIUN

ALTERNATIF PERKUATAN LERENG PADA RUAS JALAN TRENGGALEK-PONOROGO KM

Perencanaan Perbaikan Lereng Longsor Pada Jalan Lintas Gunung Gumitir Ruas Jalan Banyuwangi - Jember

ANALISA PERENCANAAN PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG DI DESA TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR (STA S/D STA 0+250)

PERENCANAAN SISTEM PERBAIKAN TANAH DASAR TIMBUNAN pada JEMBATAN KERETA API DOUBLE TRACK BOJONEGORO SURABAYA (STA )

ANALISA PERENCANAAN PERBAIKAN KELONGSORAN LERENG DI DESA TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR (STA S/D STA 0+250)

ALTERNATIF PERENCANAAN PERKUATAN LERENG VILLA BUKIT STANGI

PERENCANAAN PERKUATAN TANGGUL UNTUK MENANGGULANGI LONGSOR DI TEBING SUNGAI SEGAH JALAN BUJANGGA, BERAU

Perencanaan Pondasi Jembatan dan Perbaikan Tanah untuk Oprit Jembatan Overpass Mungkung di Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono STA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang

BAB IV KRITERIA DESAIN

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

Perencanaan Underpass Simpang Dewa Ruci Kuta Bali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

Analisa Kestabilan Tower SUTT PLN Dan Perencanaan Perkuatan Talud Di Sekitar Tower (Studi Kasus Tower SUTT T.09 PLTU Waru Gresik)

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

PERENCANAAN PERKUATAN TANAH DASAR DI BAWAH KONSTRUKSI TANGGUL WADUK JABUNG, LAMONGAN

Analisa Kestabilan Tower SUTT PLN Dan Perencanaan Perkuatan Talud Di Sekitar Tower (Studi Kasus Tower SUTT T.11 Segoromadu Lamongan, Gresik)

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENGARUH BEBAN DINAMIS DAN KADAR AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri[1]. Untuk

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : Air Baku, Spillway, Embung.

PENGGUNAAN BETON MATRAS SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF UNTUK PENANGGULANGAN BOCORAN PADA TANGGUL SALURAN IRIGASI

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE FELLENIUS (Studi Kasus: Kawasan Citraland)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KONSULTASI MAGANG... iv. PERNYATAAN... v. PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR...

Perencanaan Sistem Perbaikan Tanah Dasar Untuk Area Pembangunan Dan Jalan Pada Proyek Onshore Receiving Facilities Komplek Maspion - Gresik

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA BENDUNGAN TITAB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN STONE COLUMN UNTUK MENGURANGI BESAR PEMAMPATAN PADA TANAH DENGAN DAYA DUKUNG RENDAH

ANALISA DAN PENANGANAN KESTABILAN RUAS JALAN MUARO KALABAN TANAH BADANTUANG KILIRAN JAO SIJUNJUNG KM DAN KM (B1)

STUDI PENGARUH SPASI VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP NILAI FAKTOR KEAMANAN SUATU KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH DENGAN GEOTEKSTIL

ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (STUDI KASUS: SEKITAR AREAL PT. TRAKINDO, DESA MAUMBI, KABUPATEN MINAHASA UTARA)


KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

BAB 9. B ANGUNAN PELENGKAP JALAN

BAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN SHEET PILE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

PERENCANAAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH UNDERPASS JEMURSARI SURABAYA

STABILITAS LERENG (SLOPE STABILITY)

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

PENGARUH VARIASI PANJANG LEMBARAN GEOTEKSTIL DAN TEBAL LIPATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR KEPADATAN 74%

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

TINJAUAN PUSTAKA Pola Keruntuhan Akibat Pondasi Dangkal di Tanah Datar

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB VI PERENCANAAN CHECK DAM

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

Kuliah kedua STATIKA. Ilmu Gaya : Pengenalan Ilmu Gaya Konsep dasar analisa gaya secara analitis dan grafis Kesimbangan Gaya Superposisi gaya

Analisis Stabilitas Pada Tanah Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil Dikombinasikan Dengan Dinding Penahan Tanah Di Ruas Jalan Tol Cisumdawu

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

LAMPIRAN A PETA KEMIRINGAN LERENG WADUK MANIKIN, NTT

II. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini ialah sebagai berikut :

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

TUGAS AKHIR. Oleh: EVA HARIANTO NIM: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG JUNI 2007

TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISA GRAVITY WALL DAN CANTILIVER WALL DITINJAU DARI SEGI EKONOMIS TERHADAP TINGGI YANG VARIATIF

ANALISA STABILITAS LERENG PADA CAMPURAN PASIR DAN TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN PERMODELAN DI LABORATORIUM ABSTRAK

DESAIN PENULANGAN TANAH DENGAN TULANGAN LEMBARAN BERUPA GEOTEKSTIL UNTUK PERKUATAN TANAH

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

PENGARUH TEKANAN AIR PORI TANAH TERHADAP PERKUATAN TEMBOK PENAHAN DAN GEOTEXTILE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Konfigurasi Posisi Kabel Submerged Floating Tunnel

PERENCANAAN PERKUATAN PONDASI JEMBATAN CABLE STAYED MENADO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM GROUP 5.0 DAN PLAXIS 3 DIMENSI

BAB III METODOLOGI. Adapun yang termasuk dalam tahap persiapan ini meliputi:

Bab 3. Metodologi. Sebelum membahas lebih lanjut penggunaan single tube dalam aplikasi

BAB 4 HASIL ANALISA PENGARUH GEMPA TERHADAP KONSTRUKSI LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL WOVEN

Jurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura Vol. 1 No.2 Desember 2016 ISSN

EVALUASI PENURUNAN DAN KESTABILAN TIGA JEMBATAN MERR II-C YANG MENUMPU DI ATAS LEMPUNG LUNAK

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN

DOSEN KONSULTASI : Dr.Ir. RIA ASIH ARYANI SOEMITRO, M.Eng. TRIHANYNDYO RENDY, ST.MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km 237 + 511 Jody Setiawan, Prof. Ir. Noor Endah Mochtar, Msc., Ph.D dan Musta in Arif, ST., MT Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: noor_endah@ce.its.ac.id dan mustainarif@ce.its.ac.id Abstrak - Jalan Lintas Sumatra adalah jalan penghubung antar kota di pulau Sumatra menuju pulau Jawa. Jalan ini dilewati oleh kendaraan - kendaraan berat yang mengangkut barang dan jasa dalam meningkatkan kegiatan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan pasar. Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi merupakan bagian dari Jalan Lintas Sumatra. Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi memiliki intensitas hujan yang tinggi, sehingga sering mengakibatkan bencana longsor dibagian lereng jalan, dan tertutup nya badan jalan akibat longsor yang datang dari bukit jalan. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan perencanaan perbaikan alternatif perkuatan lereng longsor yang tepat dan efisien pada jalan Lintas Sumatra, ruas jalan Lahat - Tebing tinggi Km 237 +511, sehingga tidak terjadi lagi longsoran yang diakibatkan oleh tinggi nya intensitas hujan. Perencanaan alternatif perbaikan perkuatan lereng pada tugas akhir ini dibagi menjadi dua alternatif, alternatif I adalah perbaikan perkuatan lereng longsor dengan menggunakan gabion dan minipile, sedangkan alternatif II adalah perbaikan perkuatan lereng longsor dengan menggunakan geotextile. Dari hasil perencanaan yang telah dilakukan, untuk alternatif I, perbaikan perkuatan lereng longsor menggunakan gabion dan minipile dengan SF terkritis dibutuhkan material untuk panjang 1m tegak lurus bidang gambar sebanyak 21 m 3 material batu dan 13 unit minipile. Untuk alternatif II, perbaikan perkuatan lereng longsor menggunakan geotextile dengan SF terkritis dibutuhkan material untuk panjang 1m tegak lurus bidang gambar sebanyak 99.3 m 2 geotextile, sedangkan untuk SF = 1.00 dibutuhkan material untuk panjang 1m tegak lurus bidang gambar sebanyak 131.3 m 2 geotextile. Kata Kunci longsor, gabion, geotextile, minipile. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 2 Februari 2010 terjadi bencana longsor di Jalan Lintas Sumatra, ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km 237 + 511. Bencana longsor yang terjadi mencapai ketinggian ± 6 m dari permukaan jalan, dan memakan badan jalan dengan lebar ±1m, sehingga mengakibatkan terganggu nya kelancaran arus lalu lintas. B. Perumusan Masalah Permasalahan utama yang harus diselesaikan dalam tugas akhir ini adalah memberikan alternatif perbaikan perkuatan lereng yang longsor pada jalan Lintas Sumatra ruas jalan Lahat - Tebing tinggi Km 237 + 511. Adapun rincian masalah yang harus diselesaikan Bagaimana stabilitas lereng pada lokasi studi? Apakah sistem penanggulangan sementara saat ini sudah memenuhi keamanan stabilitas lereng? jika belum, apabila dipakai perkuatan gabion bagaimana konstruksi gabion seharusnya? Apabila dipakai perkuatan lereng geotextile apakah masih di perlukan tambahan perkuatan minipile? Bagaimana kelebihan dan kekurangan antara gabion dan geotextile ditinjau dari segi kemudahan dalam pelaksanaan, kemudahan memperoleh material dan kelancaran akses lalu lintas dalam masa pelaksanaan? C. Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah : Lokasi studi longsoran adalah Jalan Lintas Sumatra ruas jalan Lahat - Tebing tinggi Km 237 +511. Perencanaan didasarkan pada data sekunder. Alternatif perbaikan perkuatan lereng yang dianalisis terdiri dari dua jenis yaitu perkuatan dengan gabion dan perkuatan dengan geotextile. Analisis stabilitas lereng menggunakan metoda analitis dan program bantu xstbl. Tidak dilakukan Analisis biaya. II DASAR TEORI A. Pengertian Lereng Lereng adalah permukaan bumi yang membentuk sudut kemiringan tertentu dengan bidang. Faktor keamanan didefinisikan sebagai berikut (Das 1985)[1]. B. Konsep Perencanaan Perkuatan dengan Geotextile Pada perencanaan geotextile perlu diperhatikan kekuatan tarik dari bahan untuk memikul gaya geser saat terjadinya kelongsoran. Untuk menghitung kekuatan bahan geotextile menurut Robert Koerner [2] didefenisikan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2 Jarak vertikal pemasangan geotextile ( dirumuskan ) seperti pada Panjang geotextile yang ditanam (L) dapat diselesaikan dengan persamaan Lr = (X1 X2) Stabilitas guling terhadap gabion Stabilitas terhadap guling pada gabion dinyatakan Panjang lipatan geotextile ( ) dimana gaya yang diperhitungkan ½, diselesaikan dengan persamaan berikut : Panjang total geotextile yang diperlukan perlapisan adalah : L tot = Sv + Le + L R + Lo Setelah geotextile direncanakan, maka perlu dilakukan kontrol stabilitas pada geotextile yaitu Stabilitas terhadap geser (sliding) Keamanan lereng terhadap geser dihitung dengan menggunakan rumus : Stabilitas geser terhadap gabion Stabilitas terhadap geser pada gabion dinyatakan sebagai Stabilitas daya dukung terhadap gabion Stabilitas terhadap daya dukung pada gabion dinyatakan Tekanan maksimum dibawah dasar, P adalah : Stabilitas terhadap daya dukung Keamanan lereng terhadap daya dukung dihitung dengan menggunakan rumus : Stabilitas terhadap guling Keamanan lereng terhadap guling dihitung dengan menggunakan rumus : D. Konsep Perencanaan Perkuatan dengan Minipile Tujuan dari penggunaan minipile adalah untuk menaikan tegangan geser tanah, sehingga dapat menaikan daya dukung tanah. Untuk menghitung kebutuhan cerucuk per-meter terlebih dahulu ditentukan kemampuan untuk satu unit cerucuk. Prosedur dari perhitungan kebutuhan kerucuk adalah Perhitungan kekuatan 1 (satu) buah cerucuk terhadap gaya horisontal. Menghitung faktor kekakuan relatif (T) C. Konsep Perencanaan Perkuatan dengan Gabion Sistem gabion mengandalkan berat sendiri untuk menahan tekanan tanah. Gaya utama yang bekerja pada gabion adalah gaya vertikal dari berat gabion. Bentuk persamaan tekanan aktif tanah pada gabion Pa = Ka(((Ws.H 2 )/2) + qh) Setelah gabion direncanakan, maka perlu dilakukan kontrol stabilitas pada gabion yaitu Harga f didapat dengan bantuan grafik hubungan antara f dengan unconfined compression strength, qu = 2 Cu. Menghitung gaya horizontal yang mampu ditahan 1 (satu) tiang. Mp = F M ( P x T ) gaya horisontal maksimum (P max ) yang dapat dipikul oleh 1 (satu) cerucuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3 Bila kekuatan bahan dan dimensi bahan diketahui, maka : 1cerucuk = P max Menghitung jumlah cerucuk yang dibutuhkan (n) Menghitung momen penggerak (OM) Menghitung momen penahan tambahan RM = RM rencana RM yang ada ) Menghitung jumlah cerucuk Jumlah cerucuk yang dibutuhkan, n, adalah : Memastikan sistem penanggulangan sementara apakah sudah memenuhi keamanan stabilitas lereng? jika belum Menentukan dimensi dan jenis sistem perkuatan gabion yang dibutuhkan. Merencanakan jumlah dan jarak minipile, jika dibutuhkan sebagai tambahan perkuatan untuk perkuatan gabion. Perkuatan dengan geotextile Merencanakan jenis geotextile yang sesuai dengan kebutuhkan. Merencanakan jumlah dan jarak minipile, jika dibutuhkan sebagai tambahan perkuatan untuk sistem geotextile. C. Penentuan dan Pemilihan Perkuatan Lereng Dari alternatif yang telah direncanakan dilakukan pemilihan alternatif yang tepat dengan pertimbangan sebagai Kemudahan dalam pelaksanaan. Kemudahan dalam memperoleh material. Tidak mengganggu kelancaran akses lalu lintas. III METODOLOGI A. Pengumpulan data Data yang digunakan untuk perencanaan ini adalah data sekunder, dengan rincian Peta topografi daerah ruas jalan Lahat - Tebing tinggi. Data penyelidikan tanah tidak terganggu di Jalan Lintas Sumatra ruas jalan Lahat - Tebing tinggi Km 237 + 511. Data penyelidikan tanah di lapangan, dengan metoda penyelidikan standard penetration test (SPT). B. Analisa Data Dan Perhitungan Analisa data dan perhitungan dalam studi kasus alternatif perbaikan perkuatan lereng longsor Jalan Lintas Sumatra ruas jalan Lahat Tebing tinggi, dibagi menjadi tiga bagian yaitu : Pengelompokkan data tanah Data tanah yang diperoleh dari pengujian laboratorium dan pengujian lapangan diolah dengan langkah sebagai Penggambaran stratigrafi dan pendeskripsian tanah menurut jenis tanah dan tingkat kekerasan nya. Selang kepercayaan data pengujian bor log, parameter tanah hasil dari pengujian bor Log (γd, γt, Wc, LL, PL, LI, Cu, ϕ) dicari selang kepercayaan nya mengunakan nilai tengah dengan probabilitas 90 %, agar diperoleh parameter - parameter tanah yang akurat. Metoda yang digunakan untuk menentukan nilai tengah adalah metoda selang kepercayaan (confidence interval) Perhitungan stabilitas lereng menggunakan software xstabl dengan memasukkan parameter - parameter tanah yang telah diolah pada langkah diatas. Perencanaan perbaikan perkuatan lereng longsor dengan alternatif dan langkah perencanaaan IV PERENCANAAN PERBAIKAN PERKUATAN LERENG A. Alternatif Perbaikan Perencanaan Gabion Didasarkan pada ΔMr Untuk Bidang Longsor dengan Fs = 0.547 Alternatif I perbaikan perkuatan lereng longsor adalah konstruksi gabion. Konstruksi ini akan dipasang pada lereng dengan elevasi - 5.3 m dari permukaan jalan. Adapun perhitungan gabion Perhitungan momen tambahan yang dibutuhkan (ΔMr) Kn.m Perencanaan perkuatan lereng dengan gabion dan minipile Direncanakan bahwa momen tambahan yang dipikul oleh gabion adalah ΔMr 1 dan momen tambahan yang dipikul oleh perkuatan beronjong eksisting adalah ΔMr2. Perhitungan ΔMr1 Dari hasil perhitungan diperoleh resultan gaya yang bekerja pada gabion di atas bidang longsor tegak lurus bidang longsor (Nx) Nx = W x cos α x tgn Ø = 196.0162 Kn Sejajar bidang longsor (Ny) Ny = W x sin α = 107.0316 Kn 1758.3 Kn.m

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4 Perhitungan ΔMr2 Dari hasil perhitungan diperoleh resultan gaya yang bekerja pada beronjong di atas bidang longsor tegak lurus bidang longsor (Nx) Nx = (W x cos α x tgn2/3 Ø) + (C x L) = 23.8591 + 18.96 = 42.819 Kn Sejajar bidang longsor (Ny) Ny = W x sin α = - 7.64483 Kn =996.743 Kn.m Total momen tambahan (ΔMr) yang dipikul oleh gabion dan beronjong eksisting adalah : B. Alternatif Perbaikan Perencanaan Geotextile Didasarkan pada ΔMr untuk Bidang Longsor dengan Fs = 0.547 Alternatif II adalah perkuatan geotextile, dengan kekuatan T ultimit 52 Kn/m. Adapun perhitungan dari Geotextile Menghitung Δmr yang dibutuhkan Kn.m Kekurangan momen tambahan adalah sebesar (ΔMr3). ΔMr 3 = ΔMr yang dibutuhkan ΔMr 1 ΔMr 2 ΔMr 3 = 4194.097 1758.336 996.743 ΔMr 3 = 1439.018 Kn.m Kekurangan momen tambahan (ΔMr 3) direncanakan akan dipikul oleh perkuatan minipile. Perencanaan minipile yang dibutuhkan untuk tambahan perkuatan gabion. 1unit minipile mampu menahan gaya horizontal 583,767 Kg. Jumlah minipile yang dibutuhkan untuk tambahan perkuatan gabion adalah : Kontrol daya dukung qu = (C x Nc) + (0.3 x γx Nγx B) = (7.08 x 9.058) + (0.3 x 16.063 x 1.575 x 8) 2 = 124.848 Kn/m Mr = Mr + ΔMr 1 + ΔMr 2 + ΔMr 3 = 2857 + 1758.336 + 996.74 + 1439.018 = 7051.097 Kn.m Mo = Mo = 5223.035 Kn.m W = luas total gabion x γ x 1 = 21 x 19 x 1 = 399 Kn/m Kn.m Menghitung kekuatan Geotextile (T allow ) Menghitung jumlah momen tambahan yang dipikul oleh geotextile (ΔMr1) dan oleh perkuatan eksisting (ΔMr2). Direncanakan geotextile dengan lapisan Sv 1 = 0.25 m, n = 10 lapis, h = 2.5 m Sv 2 = 0.50 m, n = 5 lapis, h = 2.5 m Δmr = Σ M Geotextile Σ M Geotextile = Σ Ti x Tallow Tabel Momen yang Dipikul Geotextile Lapisan H Ti T allow M Geotextile 15 5 18.84 14.222 267.947 14 4.75 18.59 14.222 264.391 13 4.5 18.34 14.222 260.836 12 4.25 18.09 14.222 257.28 11 4 17.84 14.222 253.724 10 3.75 17.59 14.222 250.169 9 3.5 17.34 14.222 246.613 8 3.25 17.09 14.222 243.058 7 3 16.84 14.222 239.502 6 2.75 16.59 14.222 235.947 5 2.5 16.34 14.222 232.391 4 2 15.84 14.222 225.28 3 1.5 15.34 14.222 218.169 2 1 14.84 14.222 211.058 1 0.5 14.34 14.222 203.947 Momen Geotextile total 3610.31Kn.m

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5 Dari hasil perhitungan sebelum nya diketahui momen tambahan yang dipikul oleh perkuatan beronjong eksisting (ΔMr 2) sebesar 996.743 Kn.m, sehingga diperoleh total momen tahanan yang dipikul oleh perkuatan geotextile dan perkuatan eksisting sebagai ΔMr = ΔMr 1 + ΔMr 2 ΔMr = 3610.31 + 996.743 ΔMr = 4607.053 Kn.m Menghitung panjang geotextile di depan bidang longsor Lr = X1 X2, dimana X1 adalah absis permukaan tanah di bidang longsor, sedangkan X2 adalah absis permukaan tanah di depan bidang longsor. Contoh dari perhitungan panjang geotextile di depan bidang longsor Lr 15 = 21.91-1928 = 2.63 m Menghitung panjang Geotextile di belakang bidang longsor (Le) Contoh dari perhitungan panjang lipatan geotextile Tabel Panjang geotextile yang Dibutuhkan No lapisa n Le Lo Lr Sv L Total (m) 15 1.5 1 2.63 0.25 5.4 14 2.1 1.1 3.07 0.25 6.6 13 2.0 1.0 3.52 0.25 6.8 12 2.0 1.0 3.66 0.25 7 11 2.0 1.0 3.76 0.25 7.1 10 2.0 1.7 3.61 0.25 7.6 9 2.0 1 3.14 0.25 6.4 8 1.8 1 3.12 0.25 6.2 7 1.8 1 3.07 0.25 6.2 6 1.8 1 3 0.25 6.1 5 1.9 1.6 2.8 0.5 6.8 4 2.0 1 2.44 0.5 6.0 3 2.2 1.1 2.64 0.5 6.5 2 2.5 2.0 2.83 0.5 7.9 1 2.9 1.5 1.71 0.5 6.7 Kontrol stabilitas longsor Kn/m 2 Mr = Mr + ΔMr 1 + ΔMr 2 = 2858 + 3610.31 + 997.165 = 7465.475 Kn.m Mo = 5224.86 Kn.m Kn/m 2 Kontrol daya dukung Menghitung panjang lipatan geotextile (Lo) Contoh dari perhitungan panjang lipatan geotextile Menghitung panjang total geotextile yang dibutuhkan (L total) Contoh dari perhitungan panjang lipatan geotextile qu = (C x Nc) + (0.3 x γx Nγx B) = (7.08 x 9.058) + (0.3 x 16.063 x 1.575 x 8) = 124.848 Kn/m 2 P = γ x z = 18 x 1.42 = 25.56 Kn/m 2 L total = L R + Le + Lo + Sv L 15 = 2.63 + 1.5 +1 + 0.25 = 5.4 m

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6 C. Alternatif Perencanaan Geotextile Didasarkan pada ΔMr untuk Bidang Longsor dengan Fs = 1.00 Dengan cara yang sama didapatkan hasil perencanaan seperti yang diberikan dalam Tabel berikut. Tabel Panjang geotextile yang Dibutuhkan No Lapisan Le Lo Lr Sv L Total (m) 15 2.0 1 2.63 0.25 5.9 14 2.0 1 3.07 0.25 6.4 13 1.8 1 4.121 0.25 7.2 12 1.6 1 5.114 0.25 8.0 11 1.3 1 5.774 0.25 8.4 10 1.3 1 6.043 0.25 8.6 9 1.3 1 5.91 0.25 8.5 8 1.3 1 6.174 0.25 8.8 7 1.3 1 6.376 0.25 9.0 6 1.4 1 6.525 0.25 9.2 5 1.4 1 6.515 0.5 9.5 4 1.6 1 6.499 0.5 9.6 3 1.8 1 6.995 0.5 10.3 2 2.1 1.1 7.304 0.5 11.0 1 2.5 1.3 6.55 0.5 10.9 V KESIMPULAN Dari hasil perencanaan alternatif perbaikan perkuatan lereng di Jalan Lintas Sumatra ruas Jalan Lahat Tebing tinggi Km 237 + 511 diperoleh rangkuman Untuk Alternatif I, perbaikan perkuatan lereng longsor dengan menggunakan perkuatan gabion dan minipile menggunakan sf terkritis = 0,547 dibutuhkan material untuk panjang 1m tegak lurus bidang gambar sebanyak 21 m 3 batu dan 5 unit minipile. Untuk Alternatif II, perbaikan perkuatan lereng longsor dengan menggunakan geotextile menggunakan sf terkritis = 0,547 dibutuhkan material untuk panjang 2 1m tegak lurus bidang gambar sebanyak 99.3 m geotextile. Untuk perbaikan perkuatan lereng longsor dengan menggunakan sf = 1,00 dibutuhkan material untuk panjang 1m tegak lurus bidang gambar sebanyak 131.3 m 2 geotextile. Perbandingan kekurangan dan kelebihan alternatif perbaikan perkuatan lereng longsor menggunakan perkuatan gabion dan minipile (alternatif I), dengan alternatif perbaikan perkuatan lereng longsor menggunakan geotextile (alternatif II) ditinjau dari segi kemudahan dalam pelaksanaan, kemudahan mendapatkan material dan kelancaran akses lalu lintas Ditinjau dari segi kemudahan dalam pelaksanaan, alternatif I lebih sulit dari pada alternatif II karena dalam pelaksanaan nya alternatif I menggunakan minipile sedangkan alternatif II tidak menggunakan minipile. Ditinjau dari segi kemudahan mendapatkan material, alternatif I lebih sulit dalam memperoleh material dari pada alternatif II, karena alternatif I menggunakan material batu sedangkan alternatif II menggunakan hasil tanah galian dari lereng yang ada di lapangan. Ditinjau dari segi kelancaran akses lalu lintas, alternatif I lebih baik dari pada alternatif II, karena panjang nya galian lereng di bawah badan jalan pada alernatif II lebih panjang dari pada alternatif I. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis Mengucapkan puji dan syukur atas limpahan rahmad dan karunia ALLAH SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan dalam pengerjaan Tugas Akhir. Terima kasih kepada Ibu/Bapak dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan keihklasan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan tepat waktu. Terima kasih kepada Bapak dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Das, Braja. M. 1985. Mekanika Tanah: Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknik, Jilid 2. Diterjemahkan oleh Noor Endah dan Indrasurya B. Mochtar. Jakarta: Penerbit Erlangga. [2] Koerner, Robert M. 1997. Designing with Geosynthetics. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. [3] Setiawan Jody. 2012. Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat-Tebing tinggi Km 237+511,Tugas Akhir SI, ITS, Surabaya.