PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN PEMERINTAH DESA UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN (Studi Kasus di Desa Bongkudai Barat Kecamatan Modayag Barat)

Bab ini memuat kesimpulan dan saran

PERANAN PEMERINTAH DESA UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN ARTIKEL E-JOURNAL

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk menguraikan bagaimana penerapan prinsip-prinsip good

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

Oleh : Rico Masuara 2 ABSTRAK

BAB II METODE PENELITIAN

BAB 11 METODE PENELITIAN. yang memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti secara sistematis.

PERAN PEMERINTAH DESA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR DALAM PEMBANGNAN DI DESA TAKISUNG KECAMATAN TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT

BAB II METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian deskriptif adalah

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan PNPM-MD tahun 2012 terdiri dari dua jenis kegiatan. yaitu pembuatan rabat beton jalan dan kegiatan POSYANDU.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2012 : 35) 41

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB II METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Abe, Alexander Perencanaan Daerah Partisipatif. Yogyakarta : Pustaka Jogja Mandiri.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat

BAB II METODE PENELITIAN. Berbicara tentang bentuk penelitian, lazimnya dunia keilmuan membagi

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. bahwa metode penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang memusatkan

PERAN PEMERINTAH MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN TINGKULU KECAMATAN WANEA KOTA MANADO 1. Oleh : Vita Yohana Nuah 2

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Nawawi (Nawawi, 1990: 64)

PENGARUH KINERJA PERANGKAT DESA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN CIAMIS

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA KAMPUNG HILIR KECAMATAN TAMBELAN

SISKA E. KARWUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN PEMERINTAHAN DI DESA LOMPAD KECAMATAN RANOIAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Menurut Nawawi

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENERAPAN DISIPLIN PNS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN DI KANTOR KECAMATAN TOMOHON UTARA MERRY POLINA TIRIE

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk CD Sub Area Medan

PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Oleh JEANY KAPARANG

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris, yaitu penelitian dengan adanya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

PROFESIONALISME APARAT DESA DALAM PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAH DESA (STUDI DI DESA TARUN SELATAN KECAMATAN MELONGUANE KABUPATEN TALAUD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini hanya bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran dan lukisan

BAB I PENDAHULUAN. lalai terhadap pajak dan tidak menjalani kewajibannya sebagai wajib pajak.

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENETEPAN PERATURAN DESA DI DESA TUMALUNTUNG SATU KECAMATAN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti. Adapun penelitian yang penulis lakukan ini adalah bersifat deskriptif

Oleh : JELLY MAMANGKEY (NIM : , JUR : ILMU PEMERINTAHAN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. kehidupan organisasi dapat berjalan lancer dan dapat mencapai tujuan yang. dengan tujuan organisasi dan melakukan pembinaan pegawai.

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PIMPINAN TERHADAP PENINGKATAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Penyusunan Model-model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi. Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kota Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap seperti pelayanan perizinan

PENERAPAN PRINSIP ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM PEMBANGUNAN DI KAMPUNG INTU LINGAU KECAMATAN NYUATAN KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI PENUTUP Peran Kepala Desa sebagai komunikator Peran Kepala Desa sebagai Motivator

BAB III METODE PENELITIAN. Hukum Fikih Terhadap Status Hukum Anak akibat dari riddah dalam. dan 1 bulan untuk menganalisis data hasil penelitian.

Transkripsi:

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DESA oleh RICHARD CHANRA TAMBARU 070813163 A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya pencapaian kesejahteraan masyarakat dilalui dengan jalan perubahanperubahan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, perubahan tersebut dilakukan melalui pembangunan, tujuan pembangunan masyarakat ialah perbaikan kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat, sehingga kemiskinan dan lingkungan hidup masyarakat mengalami perubahan. B. PERUMUSAN MASALAH Berpangkal tolak dari latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah Desa Dalam Penyelenggaraan Pembangunan Desa di Desa Mamuya Kec,Galela induk C. Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui sebelumnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah Desa Dalam Penyelenggaraan Pembangunan Desa didesa Mamuya Kec,Galela Induk

Jenis Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nawawi (1990:64) bentuk deskriptif adalah bentuk penelitian yang memusatkan pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat. Informan penelitian Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel (Suyanto, 2005:171). Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus ini penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan adalah seorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan atau permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya baik berupa pernyataan, keterangan atau data-data yang dapat membantu dalam memenuhi persoalan/permasalahan. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah kepela desa, sekretaris Desa Ketua BPD, dan tokoh-tokoh Masyarakat. C. Teknik Pengumpulan Data yaitu: Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara 1. Teknik Pengumpulan Data Primer

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder D. Teknik Analisa Data Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik kualitatif. Menurut Farid (1997:152) bahwa analisa kualitatif adalah analisa terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubung-hubungkan fakta, data dan informasi. Jadi teknik analisa data kualitatif yaitu dengan menyajikan hasil wawancara, observasi dan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan di lapangan. Sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan PEMBAHASAN A. Kinerja Kepala Desa dalam Meningkatkan rasa tanggung jawab Pemerintah Desa terhadap Pembangunan Desa. Desa merupakan suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah orang atau penduduk yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan di pedesaan. Untuk melaksanakan tersebut diperlukan seorang pimpinan atau seorang kepala desa yang memiliki kemampuan sesuai dengan fungsi kepemimpinan kepala desa yang mengatur semua kegiatan yang ada di desa. Untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Desa dibidang pembangunan dalam pembangunan di desa Mamuya senantiasa tidak terlepas dari peranan kepala desa sebagai motivator dalam menyampaikan setiap program-program pembangunan kepada Staf pemerintah Desa dan Masyarakat baik perencanaan, pelaksanaan maupun komunikasi di dalam memelihara hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.

Untuk melihat seberapa besar kinerja kepala desa untuk melaksanakan pembangunan, maka penulis melakukan wawancara langsung kepada kepala desa Mamuya Adapun yang penulis tanyakan adalah Apakah Bapak sebagai kepala desa ikut menggerakkan staf pemerintahan dalam pembangunan desa?. Beliau menjelaskan : Iya ada, saya selaku kepala desa ikut dalam pelaksanaan pembangunan, dan memang seharusnya begitu. Bagaimana masyarakat bersemangat dalam memberikan partisipasinya kalau seandainya saya sendiri tidak ikut aktif dalam pembangunan, dan inilah salah satu peran saya dalam menggerakkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Tidak hanya saya, aparat desa juga sangat berperan dalam pembangunan yang dilakaukan di desa ini. Adapun perannya dapat dilihat kalau ada hal-hal yang baru yang berkaitan dengan masalah pembangunan dan perlu untuk dimusyawarahkan, maka aparat desa yang banyak berperan untuk mengajak masyarakat untuk ikut serta yaitu dengan cara memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat yang berkaitan dengan masalah pembangunan. Hal yang senada juga penulis tanyakan kepada masyarakat yaitu berkaitan dengan peranan kepala desa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Adapun yang saya wawancarai adalah salah satu tokoh perempuan, beliau menjelaskan: Iya, kepala desa berperan dalam pembangunan desa, khususnya dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, karena kita ketahui apapun pembangunan yang akan dilakukan di desa tidak bisa terlepas dari peran pemerintah desa.tapi sebagai keluhan dari masyarakat adalah pemerintah desa jangan hanya memberikan sosialisasi tentang pembangunan di Desa tapi sebagai kerinduan Masyarakat adalah Pemerintah Desa dapat

mengambil Bagian dalam pelaksanaan atau bekerja bersama dalam membangun Desa agar menjadi lebih Baik lagi A. Kesimpulan Sebagai hasil akhir penelitian tentang PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBANGUNAN DI DESA 1. Kepala desa dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya di desa MAMUYA bedasarkan hasil penelitian belum maksimal di karenakan masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat maupun aparat desa seihingga apa yang diharapkan oleh pemerintah desa belum mencapai sasaran dan tujuan dari pada pembangunan. 2. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, masyarakat desa mamuya belum merasakan kinerja dari pemerintah desa. Hal ini disebabkan karena pembangunan yang dilakukan belum sepenuhnya menyentuh masyarakat dan adanya pembangunan yang tidak tepat sasaran sehingga tidak dapat dinikmati oleh masyarakat. B. Saran Setelah melihat kesimpulan di atas, ada hal-hal yang perlu penulis sarankan sebagai masukan untuk lebih meningkatkan lagi kualitas maupun kuantitas palaksanaan pembangunan di Desa Mamuya, antara lain : 1. Agar Kepala desa Mamuya sebagai penggerak dan motivator dalam pembangunan desa lebih baik, maka pemerintah desa Mamuya hendaknya mencari alternatif-alternatif lain yang

dapat digunakan sebagai wadah atau saluran untuk menyampaikan informasi dari setiap program pembangunan, pemerintah desa Mamuya harus lagi meningkatkan intensitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan dengan masyarakat. 2. Kepala desa hendaknya mampu memotivasi masyarakat dengan menyadarkan masyarakat bahwa setiap program-program pembangunan yang dilaksanakan akan dapat meningkatkan status sosial ekonomi masyarakat. Dengan demikian maka akan sangat mendukung keberhasilan program-program pembangunan desa yang dilakukan. 3. Kepala desa harus tegas dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya supaya tujuan daripada pelaksanaan pembangunan berjalan dengan lancar baik dalam mengintruksikan kepada aparat desa maupun masyarakat apa yang akan di rencanakan DAFTAR PUSTAKA Abe, Alexander. 2005. Perencanaan Daerah Partisipatif. Yogyakarta: Pembaharuan. Arinkunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ali, Faried. 1997. Metode Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Adisasmita, Raharjo. 2004. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Budiman, Arif. 1995. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Dwipayana, Ari. 2003. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hidayat, Wisnu Dkk, 2002. Pembangunan Partisipatif. Yogyakarta: YPAPI. Juliantara, Dadang. 2004. Pembaharuan Kabupaten. Yogyakarta: Pembaharuan. Ketaren, Nurlela. 2008. Administrasi Pembangunan, USU: Word Press. Nawawi. 1990. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: UGM Press. Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo. Ndraha, Taliziduha. 1991. Dimensi-Dimensi Pemerintah Desa. Jakarta: Bumi Aksara.

Rivai Veithzal, 2004. Kepemimpinan, Grafindo Persada, Jakarta. Randy, Riant. 2006. Manajemen Pembangunan Indonesia, Jakarta: PT Gramedia. Safi'i, M. 2007. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah Perspektif Teoritik. Malang: Averroes Press. Sugiono. 2003. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung : Alfabeta. Suroto. 1983. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Tenaga Kerja. Yogyakarta: Gajah Mada University. Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta, Jakarta: Pustaka LP3S. Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Peranada Media. Siagian P. Sondang. 2000. Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara. Santoso, Purwo. 2003. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.