BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 7 bulan. Dan penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB IV METODE PENELITIAN

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan lapangan atau obyek penelitian dan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis suatu model mengenai gaya kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan. A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2017. Penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrument hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu hingga Apri 2017. Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan dengan melakukan kegiatan pra penelitian kepada 20 responden PT. Buana Inter Media Global yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2017 hingga 2 Febuari 2017. Berdasarkan judul yang peneliti angkat, yaitu Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otokratis dan Budaya Organisasi Korea Selatan Terhadap Kinerja Karyawan Lokal Melalui Stress Kerja Sebagai Variabel Intervening, maka penelitian ini dilakukan pada pegawai PT. Buana Inter Media Global. Beralamat di Jl. Dr. Susilo Raya No 112C Lantai 2 Jakarta Barat. 59

60 PT. Buana Inter Media Global merupakan perusahaan penyedia jasa pembuatan media iklan untuk perusahaan perusahaan korea yang ingin produknya dipromosikan di Indonesia, khususnya DKI Jakarta dengan menggunakan media online, broadcast sms dan newspaper. B. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantiatif. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Sugiyono (2013 : 56) mengatakan penelitian kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat (cause effect) jadi terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen ( variabel dipengaruhi). Penelitian ini akan menjelaskan hubungan memepengaruhi dan dipengaruhi dari variabel variabel yang akan diteliti. Pendekatan kuantitatif digunakan karena data yang digunakan akan menganalisis hubungan antar variabel yang dinyatakan dengan angka. Penelitian ini menghubungkan pengaruh kepemimpinan otokratis, budaya organisasi dan stress kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Buana Intermedia Global. Dengan menggunakan variabel stress kerja sebagai variabel intervening.

61 C. Definisi dan Operasional Variabel 1. Definisi Variabel Variabel penelitian adalah hal-hal yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2010). Menurut (Sugiono, 2011) variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen, satu variabel intervening dan satu variabel dependen. a. Variabel terikat (Dependent Variable / Endogen Variable) Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Hakekat sebuah masalah, mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model (Ferdinand, 2014). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y). b. Variabel bebas (Independent Variable / Eksogen Variable) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variable dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Gaya Kepemimpinan Otokratis (X1) 2. Budaya Organisasi (X2)

62 c. Variabel Mediasi (Mediation Variable) (Menurut Tuckman dalam Sugiyono, 2011) variabel mediasi adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela / antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel mediasi adalah Stress Kerja (Z). 2. Operasional Variabel Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai harapan, maka perlu dipahami berbagai unsur unsur yang menjadi dasar dalam penelitian ilmiah yang termuat dalam operasional variabel penelitian. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:

63 TABEL 3.1 TABEL OPERASIONAL VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN OTOKRATIS Variabel Dimensi Indikator Simbol No Gaya Kepemimpinan Otorkratis (X1) (Robbins dan Coulter 2015) Kekuasaan Terpusat Mendikte Tugas Pembuatan Keputusan Sepihak Meminimalisasi Partisipasi Karyawan 1. Kepemimpinan yang menitikberatkan kekuasannya sebagai pemegang kendali 2. Pemimpin menganggap organisasi sebagai milik pribadi 3. Pemberian Tugas harus sesuai kehendak tanpa kompromi 4. Pemimpin selalu melakukan pengarahan secara spesifik 5. Pengambilan keputusan tanpa mempertimbangka n saran bawahan 6. Pemimpin selalu mengidentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi 7. Pemimpin tidak mau menerima ide dari bawahan. 8. Pimpinan dalam tindakan menggunakan pendekatan yang menganut unsur paksaan hingga hukuman Sumber : Buku Perilaku Organisasi ED. 16, 2015 GK01 1 GK02 2 GK03 3 GK04 4 GK05 5 GK06 6 GK07 7 GK08 8 Pengukuran Ordinal

64 TABEL 3.2 TABEL OPERASIONAL VARIABEL BUDAYA ORGANISASI Variabel Dimensi Indikator Simbol No Inovasi Dan Pengambilan Resiko 1. Karyawan didorong untuk memiliki ide yang inovatif 2. Apabila terjadi kesalahan maka saya berani menanggung resiko BO01 1 BO02 2 Pengukuran Budaya Organisasi (X2) (Stephen P. Robbins 2015 : 355) Memperhatikan Detail Orientasi Hasil Orientasi Pada Orang 3. Karyawan melakukan analisis dari detail pekerjaan. 4. Karyawan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan teliti. 5. Manajemen menitikberatkan pada perolehan hasil. 6. Proses dalam melaksanakan pekerjaan tidak utama. 7. Tingkat Pengambilan keputusan oleh manajemen dengan mempertimbangkan efek dari hasil terhadap orang-orang di dalam organisasi. 8. Manajemen memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki kinerja baik. Sumber : Buku Perilaku Organisasi ED. 16, 2015 BO03 3 BO04 4 BO5 5 BO06 6 BO07 7 BO08 8 Ordinal

65 Variabel Dimensi Indikator Simbol No Pengukuran Orientasi Pada Tim 9. Tingkat aktivitas kerja diorganisir dalam tim daripada individu BO09 9 Budaya Organisasi (X2) (Stephen P. Robbins 2015 : 355) 10. Loyalitas karyawan terhadap tim sangat tinggi. 11. Karyawan tidak santai dalam pelaksanaan tugasnya BO10 10 BO11 11 Ordinal Keagresifan 12. Karyawan tidak cepat puas dengan satu tugas, sehingga karyawan tertantang dengan tugas berikutnya BO12 12 Sumber : Buku Perilaku Organisasi ED. 16, 2015

66 TABEL 3.3 TABEL OPERASIONAL VARIABEL STRESS KERJA Variabel Dimensi Sub Dimensi Indikator Simbol No Lingkungan Ketidakpastian Ekonomi Ketidakpastian Politik Ketidakpastian Teknologi 1.Perubahan Siklus Hidup Bisnis (Ekonomi terkena hantaman) 2. Perubahan Pemerintahan, Peraturan UU, Hingga Ancaman Terorisme 3. Perkembangan Teknologi yang cepat berubah SK01 1 SK02 2 SK03 3 Pengukuran 4. Beban kerja yang dimiliki karyawan cukup berat. SK04 4 Variabel Mediasi Stress Kerja (X3) (Stephen P. Robbins 2015 : 355) Organisasi Tuntutan Tugas Tuntutan Sasaran / Peranan Tuntutan Sasaran / Peranan 5. Beban Kerja mempengaruhi karyawan secara mental 6. Karyawan selalu dikejar waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik 7. Tekanan yang ditempatkan pada seseorang sebagai fungsi dari peranan tertentu yang dia pegang dalam organisasi 8. Peran yang saya terima diperusahaan ini, sering bertentangan satu sama lain, sehingga membingungkan. 7. Tekanan yang ditempatkan pada seseorang sebagai fungsi dari peranan tertentu yang dia pegang dalam organisasi 8. Peran yang saya terima diperusahaan ini, sering bertentangan satu sama lain, sehingga membingungkan. SK05 5 SK06 6 SK07 7 SK08 8 SK07 7 SK08 8 Ordinal

67 Variabel Dimensi Sub Dimensi Indikator Simbol No Pengukuran 9. Tekanan dari karyawan lain. SK09 9 Tuntutan Antar Personal 10. Karyawan memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan atasan SK10 10 Keluarga 11. Hubungan keluarga yang tidak harmonis baik sebagai orang tua, anak, istri maupun suami SK11 11 Variabel Intervening (X3) : Stress Kerja Pegawai (Stephen P Robbins 2015) Individu 12. Keluarga yang tidak mendukung bekerja diperusahaan tersebut 13. Sumber penghasilan yang berlebihan, atau kurangnya penghasilan yang didapat SK12 12 SK13 13 Ordinal Ekonomi 14. Karyawan merasa malas bekerja jika mengingat gaji yang didapat, tidak mencukupi kebutuhannya SK14 14 Kepribadian Sumber : Perilaku Organisasi ED. 16, 2015 15. Mudah stress hingga tertekan dalam menghadapi pekerjaan sehari hari 16.Mudah marah dalam menghadapi pekerjaan sehari hari SK15 15 SK16 16

68 TABEL 3.4 TABEL OPERASIONAL VARIABEL KINERJA KARYAWAN Variabel Dimensi Indikator Simbol No Mutu Pekerjaan Mutu dalam pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan skill Karyawan mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh perhitungan KK01 1 KK02 2 Pengukuran Kejujuran Karyawan Karyawan tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan demi kepentingan Karyawan tidak memanipulasi data untuk kepentingan pribadi KK03 3 KK04 4 Kinerja (Y) (Umar dalam Mangkunegara, 2010) Inisiatif Karyawan memiliki inisiatif untuk menyelesaikan masalah tanpa diperintah pimpinan Karyawan mampu membantu pekerjaan rekan kerja yang sedang kesulitan KK05 5 KK06 6 Ordinal Karyawan selalu datang lebih awal dari jam kantor KK07 7 Kehadiran Karyawan yang bersangkutan dapat membagi waktu istirahat dalam bekerja KK08 8 Karyawan memiliki sikap profesional dalam setiap pekerjaannya. KK09 9 Sikap Karyawan memiliki sikap yang santun baik kepada atasan dan rekan sekerja. KK10 10 Sumber : Perilaku Organisasi ED. 16, 2015

69 Variabel Dimensi Indikator Simbol No Pengukuran 1. Karyawan mampu bekerja sama dengan sikap konstruktif dalam tim KK11 11 Kerjasama 2. Karyawan mampu menerima kritik dan saran dari rekan kerja untuk bekerja lebih baik. KK12 12 Keandalan 3. Karyawan memiliki keandalan dalam melaksanakan prosedur kerja 4.Karyawan mampu mencari cara lain ketika mengalami kebuntuan kerja KK13 13 KK14 14 Kinerja (Y) (Umar dalam Mangkunegara, 2010) Pengetahuan Tentang Pekerjaan 5. Karyawan menguasai SOP dalam hal pekerjaan 6. Karyawan memiliki pengetahuan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan. KK15 15 KK16 16 Ordinal Tanggung Jawab 7. Karyawan mampu bertanggungjawab penuh atas resiko dari keputusan yang diambil. 8. Karyawan bersedia kerja lembur untuk memenuhi target perusahaan. KK17 17 KK18 18 Pemanfaatan Waktu Kerja 9. Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 10. Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ingin dicapai KK19 19 KK20 20 Sumber : Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan 3, 2015

70 D. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden, dimana responden akan memberikan respon tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer, adalah data mengenai pendapat responden tentang gaya kepemimpinan, budaya organisasi, stress kerja karyawan dan kinerja karyawan. 2. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Dalam penelitian ini, data sekunder hanya mendukung pengumpulan data awal sebagai output penelitian. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah kelompok atau kumpulan individu-individu atau obyek penelitian yang memiliki standar-standar tertentu dari ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek-obyek (satuan-satuan/individu-individu) (Arikunto, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Buana InterMedia Global.

71 2. Sample Penelitian Sampel merupakan subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi (Ferdinand, 2014). Dalam sebuah penelitian keberadaan sample memiliki peran yang sangat vital. Hal ini dikarenakan sample penelitian dijadikan sebagai sumber pengambilan data baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Sugiyono (2011 : 62), sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Selain sampel penelitian, teknik sampling sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian karena hal ini digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi yang hendak dijadikan sample penelitian. Berdasarkan teori diatas, populasi dalam penelitian ini sebagai berikut : TABEL 3.5 DATA POPULASI PT. BUANA INTERMEDIA GLOBAL DEPARTEMENT JUMLAH POPULASI KARYAWAN LOKAL SAMPEL Divisi SDM 5 5 Divisi Operasional 84 84 Divisi Keuangan 6 6 Divisi Marketing 24 24 Teknisi 5 5 Office Boy / Girl 10 10 Total 134 134

72 Jumlah sampling pada penelitian ini 100 sampling yang memenuhi kriteria dari setiap variabel penelitian, penentuan jumlah sampling ini dihitung dengan menggunakan metode Slovin, yaitu salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sample dalam suatu penelitian (Sevilla et al., 2008 : 182) sebagai berikut : n = N 1+ Ne 2 Keterangan : n : Jumlah sample N : Jumlah Populasi e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance) (0,05) n = 134 1 + (134 x 0,05 2) n = 134 1 + 0,335 n = 100, 37 dibulatkan menjadi 100 sampling.

73 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner secara personal dan wawancara. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011). Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan langsung kepada responden PT. Inter Media Global dan peneliti dapat memberikan penjelasan mengenai tujuan survey dan pertanyaan yang kurang dipahami oleh responden. Kuesioner secara personal digunakan untuk mendapatkan data tentang dimensi-dimensi dari kontruk kontruk yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini. pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert.Sugiyono (2013: 132) mengemukakan Likert adalah metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

74 Dengan Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapar berupa pernyataan atau pertanyaan. Likert menggunakan lima tingkat jawaban, yaitu: TABEL 3.6 SKALA LIKERT PERNYATAAN KODE SKOR STS Sangat Tidak Setuju 1 TS Tidak Setuju 2 N Netral 3 S Setuju 4 SS Sangat Setuju 5 Sedangkan metode pengumpulan data awal untuk menemukan fenomena yang terjadi peneliti melakukan pra penelitian melalui survey terhadap 20 orang karyawan menggunakan kuisioner dengan 25 indikator dan melakukan diskusi kepada 10 orang karyawan PT. Buana Intermedia Global.

75 F. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam teknik analisis deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi Sugiyono (2013). Secara ringkas akan disajikan hasil nilai nominal hubungan korelasi dari motivasi dan kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan 2. Analisis Inferensial Untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang layak (fit), metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Component atau Variance Based Structural Equation Modeling dimana dalam pengolahan datanya menggunakan program Partial Least Square (Smart- PLS) versi 3.0. PLS (Partial Least Square) adalah model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksudkan untuk causal-perdictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah dengan responden kurang dari 100 (Ghozali, 2014). Tujuan PLS adalah mencari hubungan linear prediktif optimal yang ada pada data. Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan

76 untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variable laten. Seperti dinyatakan oleh Wold dalam Ghozali (2014) Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis seperti powerfull oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi, data tidak harus terdistribusi normal multivariate, dan sample tidak harus besar Langkah-langkah pengujian yang akan dilakukan sebagai berikut : 1. Evaluasi Measurement Model (outer Model) Outer model sering juga disebut (outer relation atau measurement model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Blok dengan indikator refleksif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut : x = x ξ + ɛ x y = yη + ɛ Dimana x dan y adalah indikator atau manifest variabel untuk variable laten eksogen dan endogen ξ dan η, sedangkan x dan y merupakan matrik loading yang menggambarkan koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dan indikatornya. Residual yang diukur dengan ɛ x dan ɛ x dapat diinterprestasikan sebagai kesalahan pengukuran (Ghozali, 2014).

77 a. Convergent Validity Pengujian Convergent Validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam (Ghozali, 2014), suatu indikator dikatakan mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading factor dibawah 0,60 maka akan di drop dari model. b. Discriminant Validity Pengujian Discriminant validity, indikator refleksif dapat dilihat pada cross-loading antara indicator dengan konstruknya. Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain. Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Berikut ini rumus menghitung AVE.

78 c. Composite Reliability Pengujian composite reliability bertujuan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reliability maupun cronbach alpha 0,7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki reabilitas yang baik atau kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsiaten 2. Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis (Inner Model) Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen telah dijabarkan dalam rerangka konseptual. Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R- square yang merupakan uji goodness-fit model. Tahapan pengujian terhadap model struktural (uji hipotesis) dilakukan dengan langkah- langkah berikut ini : a. GOF ( Goodness-fit Model) 1. Nilai R-square Melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R-square untuk variabel laten endogen sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 dalam model structural mengindikasikan bahwa model tersebut baik, moderat, dan lemah.

79 2. Predictive Relevance (Q2) Pengujian Goodness of Fit model struktural pada inner model menggunakan nilai predictive-relevance (Q2). Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) menunjukan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance. Sedangkan Q2 < 0 menunjukan tidak adanya relevansi prediktif. Nilai q2 digunakan untuk melihat pengaruh relative model structural terhadap pengukuran observasi untuk variabel tergantung laten ( variabel laten endogenous). Perhitungan Q-square dilakukan dengan rumus : Q2 = 1 (1 R12) (1 R22).(1 Rp2). Dimana R12, R22 Rp2 adalah R Square variabel eksogen dalam model persamaan. Besaran Q2 setara dengan koefisien determinan total R2 pada analisis jalur. 3. Hasil Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur) Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikansi ini dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping. Melihat signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistic pada algorithm boostrapping report nilai signifikansi T-statistic harus lebih dari 1.98.