BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

SUATU DOKUMEN YG MENYATAKAN KEYAKINAN ATAU KEMAMPUAN SEBUAH BISNIS UNTUK MENJUAL BARANG ATAU JASA DG MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YNG MENARIK.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

BAB II LANDASAN TEORI

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

STRATEGI PEMASARAN MOBIL MEREK DAIHATSU PADA DEALER DAIHATSU JEMBER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

Integrated Marketing Communication 2

E-Marketing dalam E-Business

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis.

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

PENGANTAR BUSINESS PLAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

Entrepreneurship and Inovation Management

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAHAN KULIAH PERENCANAAN BISNIS. Yuyus Suryana Sudarma

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD DI BAGIAN POS INTERNASIONAL (Studi Kasus : PT POS PPC Bandung)

Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport

III. KERANGKA PEMIKIRAN

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi dan manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

Sistematika Business Plan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

BAB 3 ANALISIS INDUSTRI

MANAJEMEN USAHA. Oleh: Lina Nur Hidayati

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB III Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

Pengantar. Pengantar. Konsep Lain Strategi 11/23/2011. Hamel dan Prahalad (1995):

BAB 2. Landasan Teori

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi/perusahaan.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan

BAB II LANDASAN TEORI

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Technopreneurship Technopreneurship merupakan gabungan dari dua kata, yakni technology dan enterpreneurship.secara umum, kata teknologi digunakan untuk merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri. Sedangkan kata entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur yang dipopulerkan oleh Schumpeter (1883-1950) mengatakan keseluruhan proses perbuahan ekonomi akhirnya tergantung pada pribadi perilakunya yaitu entrepreneur (wiraswastawan) kewiraswastaan (entrepreneurship) pertama kali menyangkut perubahan. Definisi umum dari entrepreneur, menurut Bygrave (2008:49), adalah seseorang yang mendapati sebuah peluang dan membangun sebuah organisasi untuk memaksimalkan peluang tersebut.selanjutnya, proses kewirausahawan (entrepreneurship) tersebut melibatkan semua fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan mewujudkan peluang dan membangun organisasi untuk mencapainya. Dimana dalam proses tersebut, dibutuhkan: Penelitian market dan pelanggan Inovasi produk dan layanan (service) Pembentukan team Menemukan dan mengatur sumber daya Kepemimpinan, dan lain sebagainya 7

8 Dalam wacana nasional, istilah technopreneurship mengacu pada pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan wirausaha. Jenis wirausaha dalam pengertian technopreneurship disini tidak hanya dibatasi pada wirausaha teknologi informasi, seperti vendor IT, webhosting, atau webdesign, tetapi segala jenis usaha, seperti meubel, restaurant, super market ataupun kerajinan tangan. Penggunaan teknologi informasi yang dimaksudkan disini adalah pemakaian internet untuk memasarkan produk mereka seperti dalam perdagangan online (e-commerce), pemanfaatan software/program khusus untuk memotong biaya produksi dan kegiatan operasional lainnya. 2.2 Perencanaan Bisnis (Business Plan) 2.2.1 Pengertian Perencanaan Bisnis Menurut William D. Bygrave & Andrew Zacharakis (2010: 110), perencanaan bisnis merupakan sebuah dokumen yang disiapkan oleh wirausaha, dimana biasanya berhubungan dengan profesi mereka yang memberikan detail perihal masa lalu, masa sekarang dan masa depan perusahaan. Perencanaan bisnis ialah setiap rencana yang disusun untuk sebuah bisnis agar melihat ke masa depan, mengalokasikan sumber daya, berfokus pada key point, dan mempersiapkan diri untuk masalah dan kesempatan yang ada. Jadi perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai pada waktu usaha.adapun isinya sering merupakan perencanaan terpadu

9 menyangkut pemasaran, permodalan, operasional dan sumber daya manusia. Kegunaan dari pembuatan perencanaan bisnis ini sebagai berikut: 1. Kegiatan penelitian (bisnis) yang akan dilaksanakan / sedang berjalan tetap pada jalur yang direncanakan. 2. Pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan. 3. Alat untuk mencari dana dari pihak ketiga (investor, lembaga keuangan, dan lain-lain). Sebuah perencanaan dikatakan baik dan sukses memerlukan tiga hal penting, yakni : Kemana kita akan menuju Dimana posisi kita sekarang Bagaimana kita akan mencapai tujuan tersebut dari posisi yang sekarang 2.2.2 Tahapan Pembuatan Perencanaan Bisnis Isi dari sebuah perencanaan bisnis menurut William D. Bygrave & Andrew Zacharakis (2008: 238) ialah: a. Cover (Halaman Judul) Pada bagian ini akan berisi nama perusahaan, tagline, orang yang dapat di hubungi, alamat, telepon, fax, email, tanggal,

10 disclaimer dan copy number. Hal-hal yang harus diperhatikan pada bagian ini ialah : Orang yang di cantumkan di dalam perencanaan bisnis harus merupakan pemilik perusahaan atau orang yang menanam saham. Business Plan harus bersifat rahasia dan hanya diberikan kepada investor yang berpotensial. Penerima tidak boleh membuat ulang atau menyebarluaskan tanpa ijin serta harus mengembalikan apabila tidak ada keinginan untuk berinvestasi. Cover harus menarik perhatian baik itu menggunakan gambar agar dapat membuat investor ingin melihat serta mengetahui perencanaan bisnis yang dibuat lebih banyak lagi. b. Executive Summary (Ringkasan eksekutif) Bagian ini merupakan bagian terpenting dari perencanaan bisnis. Apabila bagian ini investor merasa kurang tertarik maka banyak kemungkinan mereka tidak akan membaca lagi perencanaan bisnis yang telah dibuat. Pada bagian ini akan di sediakan informasi tambahan yakni deskripsi kesempatan, konsep bisnis, overview industri, target pasar, keuntungan kompetitif, model bisnis dan ekonomi, tim dan penawarannya. c. Table of Contents (Daftar isi)

11 Bagian ini bertujuan untuk membuat perencanaan bisnis mudah untuk di baca serta terperinci. Pada bagian ini, di haruskan mempunyai beberapa bagian yakni major section, sub-section, exhibit dan Appendix. d. Industry, Customer, and Competitor Analysis (Analisis industri, konsumen dan pesaing) Industri: Tujuan dari bagian ini ialah untuk mengilustrasikan kesempatan dan bagaimana cara untuk mendapatkan kesempatan itu. Dimana pada bagian ini harus diperhatikan bagaimana karateristik untuk membuat kesempatan yang menarik serta menjabarkan pangsa pasar yang akan dituju dan ekspektasi perkembangannya. Dalam bagian ini tidak boleh membahas konsep, produk dan jasa yang di tawarkan. Konsumen: Penentuan/penargetan profil konsumen secara akurat merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mengembangkan produk yang benar-benar diinginkan oleh konsumen dan kampanye marketing dimana bertujuan untuk mendefinisikan siapa saja profil konsumen yang cocok dengan

12 menggunakan informasi demografi dan psikografi. Pesaing: Pada bagian ini akan membandingkan konsep kita dengan kompetitor lainnya pada bidang yang sejenis. e. Company and Product Description (Deskripsi perusahaan dan produk) Pada bagian ini akan diperkenalkan secara terperinci mengenai perusahaan dan produk yang akan di pasarkan. Sebelum melanjutkan analisis yang lebih terperinci lagi mengenai perencanaan pemasaran dan operasional, pemilik perusahaan harus mengidentifikasikan pangsa pasar mereka dan strategi pertumbuhannya. Perencanaan bisnis harus menjual visi pemilik perusahaan serta perusahaannya untuk pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. f. Marketing Plan (Perencanaan marketing) Komponen terpenting dalam bagian ini ialah mendeskripsikan strategi produk/ jasa, strategi harga, strategi pangsa pasar, strategi distribusi, strategi komunikasi dan pemasaran, strategi penjualan serta perkiraan ke depan perihal penjualan dan pemasaran.

13 Gambar 2.1 Perencanaan Marketing (Sumber: Entrepreneurship, 2008: 251) Komponen komponen perencanaan marketing ialah: i. Target Market Strategy Dalam penargetan dan positioning produk yang ditawarkan, pemilik perusahaan harus melakukan analisis konsumen dan melakukan research terlebih dahulu. ii. Product or Service Strategy Menjelaskan apa perbedaan produk atau jasa yang ditawarkan dengan perusahaan kompetitor lainnya. Pada bagian ini, harus diberitahukan pelayananapa yang diberikan kepada konsumen seperti, apakah produk tersebut mempunyai garansi? atau kapankah ada rencana untuk produk tersebut di upgrade? iii. Pricing Strategy Membuat strategi berapa harga yang harus ditentukan dilihat dari kualitas dan fungsi yang dimiliki oleh produk tersebut.dengan dilihat dari hal di atas maka,

14 harga produk yang ditawarkan dapat berada baik itu di bawah atau di atas harga pasaran. iv. Distribution Strategy Berisi perencanaan penulisan bagaimana produk akan sampai di konsumen. Apabila cara distribusi telah ditentukan maka tahap selanjutnya adalah apakah produk tersebut mudah digapai oleh konsumen? Serta biaya dari distribusi tersebut.kunci dari strategi ini ialah mengidentifikasi distribusi yang sesuai dengan produk yang di tawarkan serta untuk mengetahui biaya penempatan produk tersebut di tempat-tempat distribusi yang telah ditentukan. v. Marketing Communication Strategy Komunikasi penting untuk mendapatkan konsumen, dimana dibutuhkan promosi dan iklan serta metode lainnya untuk membuat produk tersebut menempati suatu posisi di mata konsumen.maka dari itu, pemilik perusahaan harus menentukan baik strategi yang sesuai dengan baik. Dengan penentuan yang baik maka dapat dibangun sebuah kredibilitas di mata potensial investor dengan cara mempresentasikan dengan percaya diri bahwa pemilik perusahaan tersebut mengetahui dengan jelas pangsa pasarnya.

15 vi. Sales Strategy Pada bagian ini, strategi penjualan merupakan pendukung dari semua yang telah dibahas sebelumnya.dalam bagian ini juga dianalisis berapa banyak penjual dan representatif konsumen yang digunakan. Serta apakah akan digunakan penjual internal ataupun outsource. Dengan penentuan yang baik maka dapat dibangun sebuah kredibilitas di mata potensial investor dengan cara mempresentasikan dengan percaya diri bahwa pemilik perusahaan tersebut mengetahui dengan jelas bagaimana bisnis beroperasi. vii. Sales Marketing Strategy Dibagi menjadi 2 metode yakni comparabel method dimana berarti perencanaa penjualan setelah apa yang perusahaan dapatkan kemudian melihat diferensiasi dengan produk perusahaan kompetitor. Pemilik perusahaan juga harus memonitor sejumlah kompetitor dan menjelaskan apa yang membedakan bisnisnya dengan kompetitor tersebut. Metode kedua yakni Build-upmethod berarti pemilik perusahaan mengidentifikasi semua kemungkinan sumber pendapatan bisnis dan berapa banyak

16 pendapatan yang di dapatkan dalam jangka waktu tertentu. g. Operations Plan(Perencanaan Operasional) Menjelaskan bagaimana operasi akan menambah nilai bagi konsumen. Gambar 2.2 Operasi Produksi (Sumber: Entrepreneurship, 2008: 255) Di dalamnya terdapat siklus operasinya serta penjelasan perihal pembayaran. Bagian ini terbagi menjadi 3 bagian yakni: i. Operation Strategy Menyediakan strategi secara keseluruhan berdasarkan data yang didapat.strategi ini juga menyediakan keuntungan komparatif serta menyediakan lokasi geografis dan fasilitas produk. ii. Ruang lingkup operasi Membuat diagram untuk melihat bagian mana dari produk yang dapat diproduksi sendiri atau pun harus di outsource ke tempat lain. iii. Operasi berjalan

17 Bertujuan untuk menyediakan rincian aktivitas harian dari diagram yang telah di buat sebelumnya. h. Development Plan (Perencanaan pengembangan produk) Pada bagian ini berisi strategi pengembangan dan timeline berapa lama produk itu akan dikembangkan. Pada bagian ini akan dibagi menjadi 2 yakni Strategi pengembangan yang menyangkut apa saja yang harus diselesaikan, faktor-faktor yang mempengaruhi agar pengembangan produk dapat berhasil serta resiko-resiko yang dihadapi. Bagian kedua ialah jangka waktu pengembangan dimana merupakan penjadwalan dari sebuah proyek.dari awal sampai akhir proyek tersebut selesai.angka waktu ini juga diperlukan untuk melihat kegiatan yang penting, mendelegasikan tanggung jawab perihal kegiatan tersebut. i. Team (Tim) Mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam proyek ini, kualitas serta tanggung jawabnya. Dalam bagian ini terdapat peranan tim, penasehat dan pemilik perusahaan. j. Critical Risks (resiko kritis) Akan banyak resiko yang di hadapi oleh pemilik perusahaan dalam pembangunan atau pembuatan produk. Maka dari itu, pemilik perusahaan harus melihat resiko yang akan dihadapi secara kritis, dampaknya serta harus mempunyai solusi untuk resiko tersebut. Beberapa contoh bagian yang harus selalu

18 dipikirkan resiko kritisnya ialah market interest and growth potential, competitor action and retaliation, time and cost of development, operating expenses, dan availability and timing of financing. k. Offering (Penawaran) Menjelaskan beberapa sumber daya yang dibutuhkan dan modal yang dibutuhkan. Pada bagian ini juga akan di jelaskan perihal apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana alur penggunaan modal tersebut. l. Financial Plan (Perencanaan keuangan) Berisi semua perhitungan keuangan seperti proforma, pendapatan, cash flow, balance sheet dan funding. m. Appendices (Lampiran) Berisi semua data-data yang ingin ditambahkan untuk lebih memperjelas perencanaan bisnis yang dibuat. 2.3 SWOT Analysis SWOT adalah singkatan dari kata-kata Strength (kekuatan perusahaan) Weaknesses (kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang bisnis) dan Threats (hambatan untuk mencapai tujuan). Apabila teknik analisis SWOT tersebut diterapkan dalam kasus menentukan tujuan strategi perusahaan. Dengan menganalisisa: kekuatan dan kelemahan, peluang bisnis yang ada, berbagai macam hambatan yang mungkin timbul. Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

19 kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Analisis Internal 1) Analisis Kekuatan (Strenght) Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan yang dimiliki perusahaan.penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki. 2) Analisis Kelemahan (Weaknesses) Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan kekurangan. Yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sarana dan prasarana yang tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai. b. Analisis Eksternal 1) Analisis Peluang (Opportunity) Analisis peluang adalah suatu kesempatan-kesempatan yang dapat mendorong seseorang untuk memulai sebuah usaha. 2) Analisis Ancaman (Threats)

20 Ancaman adalah suatu kecenderungann atau suatuu perkembangan yang tidak menguntungkan dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.dengann demikian dapat dikatakan bahwa ancamann adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan untuk bisnis yang sedang berjalan atau baru dibangun. Sedangkan pengertian SWOT menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, yaitu Freddy Rangkuti, kurang lebih seperti ini: Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secaraa sistematis perusahaan. Analisa ini didasarkan padaa hubungan untuk merumuskan strategi unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur atau interaksi antara unsur- unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Diagram dari analisis SWOT dikemukakan oleh Rangkuti (2008:p19) dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini: Gambar 2.3 Diagram Analisis SWOT

21 a. Kuadran I: Pada kuadran I ini perusahaan sangat diuntungkan dengan berbagai peluang dan kekuatan yang dimiliki, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. strategi yang harus digunakan didalam kuadran ini adalah dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). b. Kuadran II: Pada situasi ini meskipun perusahaan dihadapkan dengan berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus diterapkan perusahaan adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar). c. Kuadran III: Situasi yang ada didalam kuadran ini adalah disatu sisi perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi perusahaan juga menghadapi beberapa kendala berupa kelemahan internal. Dan yang menjadi fokus utama strategi dari perusaahan adalah untuk meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Perusahaan Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang telah digunakan yakni dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri mikro komputer.

22 d. Kuadran IV: Situasi pada kuadran ini merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan, karena perusahaan mengalami berbagai ancaman dari luar dan juga terdapat kelemahan pada internal. 2.4 Porter Five Forces Porter five forces dikembangkan pertama kali oleh Michael Porter.Porter five forces adalah suatu tool untuk menganalisa lingkungan yang kompetitif yang berpengaruh pada pemasaran suatu produk.michael E. Porter merupakan salah satu marketing merupakan salah satu ahli marketing terkenal. Teori Porter yang paling terkenal adalah Porter s Five Forces Analysis. Menurut Porter (2008:3) definisi analisis Five Forces ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah suatu produk memiliki potensi yang menguntungkan dimana keuntungan tidak hanya diambil dari kondisi yang baik tetapi juga harus dari kondisi yang lemah. Gambar 2.4 Porter Five Forces Porter s Five Forces Analysis terdiri dari lima analisis yaitu :

23 1. Ancaman Produk atau Jasa pengganti (Threat Of Subtitute Product and Services), dimana cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah. 2. Masuknya Kompetitor (The Threat of New Entrants), dimana di dalam analisis ini melihat bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru untuk mulai bersaing di industri yang sudah ada. 3. Daya tawar dari supplier (The Bargaining Power of Suppliers), dimana analisis ini melihat bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang. 4. Daya tawar dari pembeli (Bargaining Power of Buyers), dimana analisis ini Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi. 5. Persaingan diantara pemain yang sudah ada (Rivalry Among Existing Firms), dimana analisis Bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain yang sudah ada. Apakah ada pemain yang sangat dominan atau semuanya sama. 2.5 Konsep Sembilan Elemen Marketing Konsep ini dibuat oleh Hermawan Kartajaya untuk mengukur, menganalisa, dan menyususn strategi perusahaan. Hermawan Kartajaya (2005:7) berpendapat bahwa suatu produk, merek, ataupun perusahaan akan memiliki

24 keunggulan bersaing yang bagus kalau ia mampu membangun konsep sembilan elemen pemasaran tersebut dengan baik. Sembilan konsep tersebut adalah: Gambar 2.5 Sembilan Elemen Pemasaran 1. Segmentation Segmentasi merupakan proses memanfaatkan peluang denganmembagi-bagi pasar menjadi beberapa segmen. Pasar dipetakan bedarasarkankarakteristik tertentu sehingga perusahaan mampu memahami lebih jelaspasar yang hendak dimasuki. (Hermawan Kartajaya, Segmentation: 2006,18) 2. Targeting Targeting adalah menentukan segmen-segmen pasar yang potensialbagi perusahaan. Sebelumnya, perlu memetakan atau menyegmentasi pasar secarakreatif, sehingga dengan begitu perusahaan akan benar-benar mengenal target perusahaannya. (HermawanKartajaya, Targeting: 2006, 14)

25 3. Positioning Positioning yaitu upaya mengarahkan pelanggan secara kredibel, yang tak lain adalah upaya membangun dan mendapatkan kepercayaan pelanggan. Semakin kredibel sebuah perusahaan di mata pelanggan, semakin kukuh pula positioning perusahaan tersebut. (Hermawan Kartajaya, Positioning: 2004, 13) 4. Differentiation Diferensiasi adalah upaya mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktur produk dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. (Hermawan Kartajaya, Differentiation: 2004, 14) 5. MarketingMix Marketing mix merupakan taktik dalam mengintegrasikan tawaran, logistik, dan komunikasi produk atau jasa. Dengan marketing mix, perusahaan tidak hanya perlu membuat penawaran yang menarik, tetapi juga harus memikirkan taktik yang tepat dalam mendistribusikan dan mempromosikannya. (Hermawan Kartajaya, Marketing Mix: 2006, 18) 6. Selling Selling adalah bagaimana menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk dan jasa perusahaan. Dalam hal ini, selling berarti sebuah taktik yang dapat mengintegrasikan perusahaan, pelanggan, dan relasi antara keduanya. (Hermawan Kartajaya, Selling: 2006, 17) 7. Brand

26 Brand atau merek adalah resultan dari semua langkah yang dijalankan pada sebuah produk. Ketika menentukan STP (segmentasi targetingpositioning) dan diferensiasi, serta mendukungnya dengan marketing mix dan strategi selling yang solid, sebenarnya perusahaan sedang membangun dan mengembangkan sebuah merek. (Hermawan Kartajaya, Brand: 2004, 15) 8. Service Service merupakan jiwa dari suatu perusahaan, sikap untuk bertahan dan memenangkan persaingan di masa depan, serta strategi untuk menghindari business-category trap. Untuk lepas dari businesscategory trap, perusahaan harus menjadi sebuah sevice business, yaitu perusahaan harus total dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan. (Hermawan Kartajaya, Service: 2006, 15) 9. Process Dalam konsep pemasaran, proses mencerminkan kualitas, biaya, danpenghantaran produk dari perusahaan kepada pelanggannya. Kualitas produkdan jasa merupakan buah dari proses yang baik; dimulai dari produksisampai delivery kepada pelanggan secara tepat waktu, efektif, dan denganbiaya yang efisien (Hermawan Kartajaya, Process: 2006, 17) 2.6 Contingensy Plan Kontinjensi (contingency) adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi (Oxford

27 Dictionary & BNPB, 2011). Sedankan menurut Childs & Dietrich (2002) kontinjensi adalah The additional effort to be prepared for unexpected or quickly changing circumstances (Childs & Dietrich, 2002: 241). Perecanaan kontinjensi pada hakikatnya adalah suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi tersebut. Beberapa lembaga internasional telah memberikan definisi perencanaan kontinjensi yang lengkap, diantaranya: 1. UNISDR yang mendefinisikan perencanaan kontinjensi sebagai proses manajemen yang menganalisis potensi kejadian atau sistuasi tertentu yang bisa mengancam masyarakat atau lingkungan dan proses menetapkan pengaturan awal, agar mampu merespon ancaman tersebut secara tepat waktu, efektif, dan sesuai (Vidiarina, undated). 2. IASC yang mendefinisikan perencanaan kontinjensi sebagai proses untuk menentukan tujuan, pendekatan, dan prosedur program untuk menanggapi situasi yang diperkirakan akan terjadi, termasuk mengidentifikasi kejadian tersebut dan membuat skenario serta rencana yang tepat untuk mempersiapkan dan menanggapinya secara efektif (Vidiarina, undated). 3. IFRC yang mendefinisikan perencanaan kontinjensi sebagai proses untuk menentukan prosedur operasional dalam merespon kejadian khusus atau risiko berdasarkan pada sumberdaya dan kapasitas yang dimiliki dan memenuhi syarat sehingga respon bisa dilakukan secara tepat waktu, efektif, dan sesuai (Vidiarina, undated).

28 Dari berbagai definisi di atas bisa diketahui bahwa tujuan utama dari perencanaan kontinjensi adalah untuk meminimalisir dampak dari ketidakpastian dengan melakukan pengembangan skenario dan proyeksi kebutuhan saat keadaan darurat terjadi. Suatu rencana kontinjensi mungkin saja tidak pernah diaktifkan jika keadaan yang diperkirakan tidak pernah terjadi.