CRITICAL ILLNESS. Dr. Syafri Guricci, M.Sc

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadinya malnutrisi pada pasien dan meningkatkan angka infeksi, atrofi otot,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit kritis merupakan suatu keadaan sakit yang membutuhkan dukungan

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

BAB I PENDAHULUAN. proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan

Oleh : Fery Lusviana Widiany

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kurang lebih 21 hari. Albumin mengisi 50% protein dalam darah dan menentukan

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Laparotomi merupakan salah satu prosedur pembedahan mayor dengan cara melakukan

BAB I PENDAHULUAN. DM yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. Diabetes tipe-1 terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan insufisiensi vaskuler dan neuropati. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

SKRINING DAN PENILAIAN NUTRISI

GIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan fisiologis seseorang akan mengalami penurunan. secara bertahap dengan bertambahnya umur. Proses penuaan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Malnutrisi merupakan salah satu permasalahan yang banyak dialami

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Protein membentuk komponen struktural utama dari semua sel dalam tubuh dan

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Protein merupakan senyawa kimia yang tidak saja mengandung atom karbon

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

BAB I PENDAHULUAN. Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma, sekitar 60% dari total

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malnutrisi semakin diketahui sebagai faktor. prosnosis penting yang dapat mempengaruhi keluaran

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. spesifik akibat penyakit pada pembuluh darah otak. Terminologi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

NUTRISI PADA ATLET dr. Ermita I.Ilyas, MS

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung dan tanpa kitosan iradiasi disajikan pada Tabel 4.

Reabsorbsi pada kapiler peritubuler

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik

PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS. Susilowati, SKM, MKM.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2020 Indonesia diperkirakan merupakan negara urutan ke-4

Metabolisme Protein - 2

Di seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit hati menahun dan sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan di

Rangkuman P-I. dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBEDAAN KADAR ALBUMIN PLASMA PADA PASIEN SEBELUM DAN SETELAH MENJALANI RAWAT INAP DI RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: Seno Astoko Putro J

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu aset sumber daya manusia dimasa depan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru, hati, perut,

BAB I PENDAHULUAN. Intensif Care Unit berkembang cepat sejak intensif care unit (Intensive Terapy

1. 4A 2. 3A 3. 3B. : Mengetahui masalah gizi dan penatalaksanaannya pada sistem respirasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan investasi bangsa yang sangat penting, karena

KOMPOSISI TUBUH LANSIA I. PENDAHULUAN II.

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

BAB I PENDAHULUAN. masa ini terjadi pertahapan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan

serta peningkatan jumlah dan jenis penyakit. Tumbuhan sebagai sumber senyawa bioaktif alami merupakan bahan baku yang potensial yang menunjang usaha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. DEFINISI Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusakatau hilang. Ketika luka tim

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Status gizi mempunyai efek penting terhadap kesehatan. Status gizi kurang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

OHM PELANGSING OBAT HERBAL MAMI PELANGSING

insulin dan memiliki rumus empiris C267H404N72O78S6 dan berat molekul Insulin glargine memiliki struktur sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cukup bulan (Reading et al., 1990). Definisi hipoalbuminemia pada neonatus berbeda

Metabolisme Karbohidrat

BAB I PENDAHULUAN. inap di rumah sakit. Pada penelitian Kusumayanti dkk (2004) di tiga Rumah

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS. 1. Berat Badan Pasien Schizofrenia dengan Gizi Kurang

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

BAB I PENDAHULUAN. menstimulasi pengeluaran CRH (Corticotropin Realising Hormone) yang

BAB I. PENDAHULUAN. Protein adalah jenis asupan makan yang penting bagi kelangsungan

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menurut Umur. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Menurut Kadar Hemoglobin

BAB I PENDAHULUAN. peran penting pada angka kesakitan dan kematian di ruang perawatan intensif. ii

KEBUTUHAN ENERGI SEHARI

Transkripsi:

CRITICAL ILLNESS Dr. Syafri Guricci, M.Sc

Respon Metabolik pada Penyakit Infeksi dan Luka Tiga komponen utama, Yaitu : Hipermetabolisme Proteolisis dengan kehilangan nitrogen Percepatan Utilisasi Glukosa dan Glukoneogenesis Perubahan metabolik paling banyak adalah perubahan dari penyimpanan sampai utilisasi dari cadangan lemak, protein, dan glikogen

Hipermetabolisme Peningkatan energi expenditur Peningkatan konsumsi oksigen dalam tubuh, termasuk otot skeletal, splanchnic bed, dan ginjal. Peningkatan metabolic Rate merupakan separuh dari hasil inefisiensi glukosa yang digunakan pada area yang luka dan infeksi

Proteolisis dan kehilangan Nitrogen Pada umumnya terjadi hiperkatabolisme Peningkatan Proteolisis dan penggunaan asam amino untuk produksi energi Peningkatan Ureagenesis dan ekskresi urin nitrogen Peningkatan Sintesis Hepatic pada protein fase akut Penurunan Produksi hepatik pada albumin dan prealbumin

Utilisasi Gluconeogenesis dan glukosa Peningkatan Glicogenolisis Peningkatan Gluconeogenesis Peningkatan Kadar glukosa darah

Nutrisi pada Infeksi dan Luka Sirkulasi Protein Stres fisiologi menghasilkan pengurangan sintesis protein, jadi pengurangan sirkulasi kadar protein seperti albumin dan transferin adalah akibat pada penyakit kritis Hipoproteinemia berhubungan dengan pengurangan penyembuhan luka, pengurangan respons imun, penundaan lambung kosong, dan pengurangan motilitas dan absorpsi usus

Komposisi Tubuh Kehilangan lebih dari 10-20 % berat badan dapat mempercepat terjadinya penyakit akut serius pada tubuh, merusak saluran pernafasan, penyakit jantung, dan fungsi imun dan peningkatan morbiditas dan mortalitas Penurunan berat badan pada pasien dengan stres fisiologi tidak bisa dibenarkan oleh asumsi kehilangan cadangan lemak tubuh.faktanya adalah lean body mass merupakan komponen terbesar yang dibuang

Tambahan Nutrisi pada pasien penyakit kritis Tujuannya adalah meminimlisasi kehilangan berat badan, mencapai kadar keseimbangan nitrogen, keseimbangan nitrogen positif untuk membantu penyembuhan, dan menyediakan nutrien untuk mendukung sistem imun.

Nutrisi enteral dan parenteral Enteral memelihara kesehatan mucosa usus dan mencegah translokasi bakteri dan racun di usus dan mengurangi risiko sindrom kegagalan organ multipel Parenteral biasanya berkontribusi dalam hiperglicemia pada pasien yang mengalami resisten terhadap insulin Enteral adalah metode yang dipilih untuk pasien dengan penyakit kritis

Kebutuhan Energi Dan Protein Kelebihan kalori dapat mengakibatkan kerusakan pernafasan, hiperglicemia, dan hepatic steatosis Lemak yang terakumulasi juga meningkatkan produksi faktor tumor nekrosis Kekurangan energi dapat berakibat pada kerusakan fungsi imun dan penyembuhan luka yang rendah

Metode yang paling akurat untuk menentukan kebutuhan kalori dengan mengukur energi ekspenditur dengan kalorimeter tidak langsung

Kebutuhan protein paling bagus dihitung menggunakan 24 jam ekskresi Urinary Urea Nitrogen (UUN) Asupan energi yang cukup dibutuhkan protein untuk mengganti kehilangan dan meningkatkan sintesis protein Untuk memastikan keseimbangan protein positif,

Kebutuhan mikronutrien Pada awal sakit serum level Mikronutrien secara signifikan berkurang karena dikonsumsi, diekskresi dalam liver dan sistem retikuloendothelial. Zinc dan vitamin A diekskresikan dalam urin Zinc, vitamin C, dan Vitamin A sangat penting dalam imunitas dan penyembuhan luka, oleh karena itu hati-hati terhadap suplemen di atas

Tambahan nutrisi pada penyakit kritis specifik Luka bakar Luka bakar Mengakibatkan perubahan hormonal, imunologi, metabolik, dan nutrisi Kebutuhan energi biasanya meningkat sekitar 5-12 hari setelah luka

Trauma Pada kasus ini terjadi peningkatan konsumsi oksigen, hipermetabolisme, dan hiperkatabolisme Hiperglicemia berasal dari resisten insulin dan peningkatan rasio glucagon/insulin