1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan

ASPEK LAHAN DAN IKLIM UNTUK PENGEMBANGAN NILAM DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penghasil minyak atsiri yang cukup penting, dikenal dengan nama Patchauly Oil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

TINJAUAN PUSTAKA Sistematika dan Morfologi Tanaman Nilam Syarat Tumbuh Nilam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

BAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Radish (Raphanus sativus L) merupakan salah satu tanaman perdu semusim yang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

PEMANFAATAN LIMBAH DISTILASI BIOETANOL DENGAN PENAMBAHAN EFFECTIVE MICROORGANISM

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah merupakan permukaan bumi yang dimanfaatkan sebagai media

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

Analisis Kadar Patchouli Alcohol menggunakan Gas Chromatography pada Pemurnian Minyak Nilam menggunakan Adsorben Zeolit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAB I PENDAHULUAN. Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia produksi nanas setiap tahun mengalami peningkatan seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Inceptisol

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol mencakup 25% dari total daratan Indonesia. Penampang tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAB I PENDAHULUAN an. Namun seiring dengan semakin menurunnya produktivitas gula

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

Latar Belakang. Kalium merupakan salah satu hara makro setelah N dan P yang diserap

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta

I. PENDAHULUAN. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang mempunyai nama ilmiah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL SIMULASI KELAYAKAN LAHAN PENGEMBANGAN LADA ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. mediteran. Kemudian menyebar luas ke beberapa negara di daerah tropis seperti. kubis krop, kubis daun dan kubis bunga (Arief, 1990).

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

S U N A R D I A

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dan jagung. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein 30-50%, lemak

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. sekitar 500 mm per tahun (Dowswell et al., 1996 dalam Iriany et al., 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilam (Pogostemon sp.) merupakan salah satu tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Di dalam dunia perdagangan Intemasional minyak nilam sering disebut pachouli oil. Indonesia merupakan negara produsen minyak nilam kualitas terbaik yang telah menguasai pasar dunia 80-90% dan merupakan penghasil devisa ekspor terbesar dari ekspor minyak atsiri. Ekspor minyak ini mencapai 1.276 ton setiap tahunnya. Prospek ekspor komoditi ini pada masa yang akan datang masih cukup besar, seiring dengan semakin tingginya permintaan terhadap parfum atau kosmetika dan belum berkembangnya barang subsitusi minyak esensial dalam industri parfum atau kosmetika (Ditjen Perkebunan, 2006). Minyak nilam mempunyai prospek yang cerah karena harganya yang tinggi dan sampai saat ini belum ada bentuk sintesisnya. Minyak nilam digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik, parfum, sabun dan juga pengikat (fiksasi) bagi bahan pewangi lain. Sifat minyak nilam adalah sukar tercuci dan tidak mudah menguap dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya, dapat larut dalam alkohol dan dapat dicampur dengan minyak atsiri lainnya. Nilam Aceh {Pogostemon cablin Benth^ merupakan jenis nilam yang banyak dikembangkan di Indonesia dengan daerah sentra produksi D.I Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Saat ini tanaman nilam telah berkembang ke daerah Jambi, Bengkulu, Lampung dan Jawa Tengah (Rosman dkk, 1998). Beberapa varietas nilam aceh yang dikembangkan antara lain varietas Sidikalang, varietas Aceh Merah dan varietas Tapak Tuan. Salah satu kendala pengembangan nilam adalah produktivitas dan mutu yang tidak stabil karena teknik budidaya yang kurang intensif Tanaman nilam memerlukan lapisan tanah yang dalam, subur, kaya humus, berstruktur gembur, dan drainase yang baik agar mendapatkan produktivitas yang tinggi. Rendahnya bahan organik, dominasi mineral liat aktivasi rendah, dan bereaksi masam merupakan ciri umum tanah-tanah perkebunan di Indonesia. Kondisi tersebut

2 menciptakan kehidupan mikroba tanah tertekan dan pada gilirannya dapat menghambat proses penyediaan hara. Kendala tersebut dapat diatasi melalui pemberian mikroba atau biofertilizer/pupuk hayati (Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan, 1997). Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung bahan aktif mikroba yang mampu menghasilkan senyawa yang berperan dalam proses penyediaan unsur hara dalam tanah, sehingga dapat diserap oleh tanaman. Pupuk hayati juga membantu usaha mengurangi pencemaran lingkungan akibat penyebaran hara yang tidak diserap tanaman pada penggunaan pupuk anorganik. Melalui aplikasi pupuk hayati, efesiensi penyediaan hara akan meningkat sehingga penggunaan pupuk anorganik bias berkurang (Goenadi dkk, 2000). Penggunaan pupuk organik dan pupuk hayati tidak bertujuan untuk menggantikan penggunaan pupuk anorganik, tetapi untuk mengurangi dosis pupuk anorganik. Sutanto (2002) mengemukakan bahwa dengan pupuk hayati sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik. Zeolit merupakan mineral alumina silika hidrat yang memiliki sifat-sifat spesifik, memiliki rongga-rongga kecil yang dapat menyimpan air dan mengandung kation-kation alkali dan alkali tanah seperti Ca, K, Na dan Mg. Pemberian zeolit ke tanah pertanian dapat meningkatkan kesuburan kimia tanah dengan meningkatkan retensi NH4"^, meningkatkan ketersediaan ion K"^, mengurangi fiksasi fosfor, memperbaiki ph tanah, meningkatkan KTK tanah dan efesiensi pemupukan sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman meningkat (Pino dkk, 1994, Zubaidah dan Burbey, 1994). 1.2.Perumusan Masalah Pemberian pupuk hayati yang tepat dan seimbang akan dapat memaksimalkan pertumbuhan tanaman nilam. Hal ini juga akan menjaga produktivitas lahan karena pemberian pupuk hayati yang tepat gvma sehingga, jika ditinjau dari segi ekonomisnya akan lebih menguntungkan karena pupuk yang diberikan dimanfaatkan secara optimal dan dapat meningkatkan hasil dan mutu tanaman pada tingkat biaya yang rendah melalui penghematan tenaga kerja dan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan tidak berimbang dapat

3 mengakibatkan menurunnya kesuburan biologis tanah, perkembangan patogen yang pesat, keracunan unsur hara tertentu pada tanaman serta menurunnya ketegaran tanaman terhadap hama dan penyakit, sehingga diperlukan suatu paket teknologi pemupukan yang ramah lingkungan dan meningkatkan produktivitas tanah. Tanaman nilam merupakan tanaman yang memerlukan unsur hara yang tinggi. Pemberian pupuk hayati mampu menghasilkan senyawa yang berperan dalam proses penyediaan unsur hara dalam tanah. Dengan adanya zeolit maka diharapkan hara-hara yang diberikan melalui pemupukan diikat dan tidak mudah hilang sebelum dimanfaatkan oleh tanaman, sehingga diharapkan dengan diberi kadua perlakuan tersebut dapat mendorong pertumbuhan tanaman nilam dan meningkatkan produksi kualitas minyak nilam. Mengingat tanaman nilam merupakan tanaman penghasil minyak, maka diperlukan dukungan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam upaya mendukung pengembangannya, yang tentunya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman nilam. Bertitik tolak dari pemiasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Peran Pupuk Hayati dan Pemberian Zeolit Terhadap Pertumbuhan dan Kadar Atsiri Tanaman Nilam {Pogostemon caw/n Benth)". 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran pupuk hayati dan pemberian zeolit terhadap pertumbuhan dan kadar atsiri tanaman nilam {Pogostemon cablin Benth). 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini akan bermanfaat: 1. Bagi para petani nilam untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi serta pendapatan petani nilam. 2. Bagi para petani nilam untuk peningkatan dan perbaikan teknik budidaya yang menunjang peningkatan kualitas dan kuantitas hasil atsiri nilam.

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman nilam. 5. Terdapat interaksi antara dosis pemberian zeolit dengan konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan tanaman nilam. 4

6 masing-masing. Tapak Tuan unggul dalam produksi dan kadar patchouli alkohol. Lhoksemawe kadar minyaknya tinggi sedangkan Sidikalang toleran terhadap penyakit layu bakteri dan nematode (Nuryani dkk, 1999). 2.2. Syarat Tumbuh Nilam merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah sampai pada dataran tinggi yang mempunyai ketinggian 1.200 m diatas permukaan laut. Akan tetapi, nilam akan tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi pada ketinggian tempat antara 50-400 m dpi. Pada dataran rendah kadar minyak lebih tinggi tetapi kadar patchouli alkohol lebih rendah, sebaliknya pada dataran tinggi kadar minyak rendah, kadar patchouli alkohol (Pa) tinggi. Tanaman ini membutuhkan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Curah hujan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman nilam berkisar antara 2.000-2.500 mm/th dengan penyebaran merata sepanjang tahun, suhu optimum untuk tanaman ini adalah 24-28 C dengan kelembaban lebih dari 75%. Nilam yang ditanam di bawah naungan akan tumbuh lebih subur, daun lebih lebar dan tipis serta hijau. Tanaman nilam yang ditanam di tempat terbuka, pertumbuhan tanaman kurang rimbun, batang tanaman lebih kecil, daun agak kecil dan tebal, daun berwama kekuningan dan sedikit merah (Nuryani dkk, 2005). Tanaman nilam dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, namun pertumbuhan optimum pada tanah yang gembur, kaya bahan organik, mempunyai daya menahan air dan drainase yang baik. Meskipun nilam membutuhkan banyak air tetapi tidak tahan genangan air. Tanah yang aerasinya kurang baik akan mendorong tanaman terserang penyakit yang disebabkan oleh cendawan. Tanah yang gembur, kaya akan humus dan tidak tergenang, merupakan tanah yang sangat sesuai untuk tanaman nilam. Jenis tanah yang paling sesuai adalah mempunyai struktur remah, seperti Andosol atau Latosol (Nuryani dkk, 2005). 2.3 Pupuk Hayati (EM4) Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung bahan aktif mikroba yang mampu menghasilkan senyawa yang berperan dalam proses penyediaan unsur hara dalam tanah, sehingga dapat diserap oleh tanaman. Ketersediaan unsur hara