BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Perusahaan Freetrend Indrustrial Limited merupakan indrustri sepatu atletik dan hanya memproduksi sepatu atletik. Pada tahun 2010 Freetrend mendirikan pabrik di Karawang dan Tangerang. Sejak awal berdiri juli 2010 dan mulai berproduksi pada april 2011 sampai sekarang. PT. Freetrend Indonesia merupakan perusahaan manufactur yang memproduksi alas kaki (sepatu) dengan merk New Balance yang selalu berkomitmen untuk pertumbuhan, dan akan terus mengembangkan bisnis untuk memenuhi tuntutan pelanggan. Freetrend percaya karyawan adalah asset yang paling berharga, dimana freetrend berupaya untuk memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan guna meningkatkan kemampuan karyawan untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan. Visi dan Misi PT. Freetrend Indonesia Visi Menjadi perusahaan terdepan dan menciptakan kualitas terbaik dalam mencapai kepuasaan pelanggan 46
47 Misi Menciptakan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya Mengutamakan keuasan pelanggan dan menjalin kerjasama yang baik dalam jangka panjang Menghindari hasil produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan Menghindari hasil produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan Menciptakan suasana harmonis antara pengusaha dan pekerja, sehingga tercipta kenyamanan kerja sesuai yang diharapkam Kebijakan Mutu PT. Freetrend Indonesia sebagai perusahaan manufactur sepatu berkomitmen untuk selalu membuat dan mengirimkan produk yang memiliki kualitass terbaik sesuai persyaratan pelanggan dengan selalu melakukan peningkatan berlanjut. Dengan komitmen tersebut PT. Freetrend Indonesia melaksanakan 5 (lima) objektif perusahaan, yaitu: 1. Meningkatkan kepuasan pelanggan 2. Mencegah adanya kegagalan produk 3. Meningkatkan kinerja pengiriman tepat waktu 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 5. Meningkatkan pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja
48 2. Struktur Organisasi Managing Director Manager HR Manager Recruitment & Training Admin & Payroll CR & IR Recruitmen Training Admin Payroll CR & IR Document Control Gambar 4.1 Struktur Organisasi 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Freetrend Indonesia, pada bagian produksi. Alamat tempat penelitian: Kp Kalanturan RT 01 02 Jl Raya Serang Km25 Desa Sentul Balaraja Tangerang Banten 15610 Indonesia. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2016 sampai dengan Juni 2017. Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Work-Family Conflict dan Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawati PT Freetrend Indonesia.
49 4. Karakteristik Profil Responden Pada bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dalam sampel penelitian pada karyawati divisi produksi PT Freetrend Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai Juni 2017 dengan mendistribusikan sebanyak 30 kuesioner. Sebagai analisis awal, akan terlebih dahulu dilakukan tinjauan mengenai yang telah diisi oleh responden dan didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai karakteristik responden yang disajikan sebagai berikut: a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu Laki-laki dan Perempuan. Dengan melihat Tabel 4.1 dibawah ini dapat kita lihat presentase responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Hasil Responden Data SPSS 20 Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Perempuan 40 100.0 100.0 100.0 Tabel 4.1 memberikan informasi bahwa dari 40 responden yang diteliti secara keseluruhan adalah perempuan sebanyak 40 orang atau 100.0% dengan demikian bahwa karyawan PT Freetrend Indonesia pada divisi produksi di dominasi oleh perempuan.
50 b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Valid Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 21-30 28 70.0 70.0 70.0 > 30 12 30.0 30.0 100.0 Total 40 100.0 100.0 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa data usia responden yang mengisi kuesioner ini. Untuk usia 21-30 tahun sebanyak 28 orang atau 70.0%. Sedangkan untuk usia 30 tahun sebanyak 12 orang atau 30.0%. c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
51 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent SMA 25 62.5 62.5 62.5 Valid SMK 15 37.5 37.5 100.0 Total 40 100.0 100.0 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa responden pendidikan terakhir SMA sebanyak 25 orang atau 62.5%, sedangkan SMK sebanyak 15 orang atau 37.5%. Dengan demikian bahwa karyawan pada PT Freetrend Indonesia lebih dominan pada pendidikan terakhirnya SMA. d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan status dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Lama Kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent < 2 Tahun 6 15.0 15.0 15.0 Valid 2-6 Tahun 26 65.0 65.0 80.0 7-10 Tahun 8 20.0 20.0 100.0 Total 40 100.0 100.0
52 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa data lama kerja responden yang < 2 tahun sebanyak 6 orang atau 15.0%, lama kerja responden 2-6 tahun sebanyak 26 orang atau 65.0%, sedangkan lama kerja responden 7-10 tahun sebanyak 8 orang atau 20.0%. Dengan demikian bahwa karyawati PT. Freetrend Indonesia lebih dominan oleh karyawati yang telah bekerja selama 2-6 tahun. B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya atau aslinya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Gambaran mengenai variabel-variabel penelitian seperti Work-Family Conflict, Stress Kerja dan Kinerja Karyawati maka digunakan tabel statistik deskriptif yang dapat disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif Work-Family Conflict KODE STS TS N S SS Total WFC 1 18 15 6 1 0 40 WFC 2 5 14 2 18 1 40 WFC 3 9 23 5 3 0 40 WFC 4 10 15 7 8 0 40 WFC 5 12 19 8 1 0 40 WFC 6 11 19 9 0 1 40 WFC 7 9 24 7 0 0 40 WFC 8 11 20 7 2 0 40 WFC 9 11 25 4 0 0 40 WFC 10 8 27 4 1 0 40 Berdasarkan Tabel 4.5 diatas maka terlihat rata-rata responden lebih banyak menjawab Tidak Setuju untuk hampir semua butir pernyataan
53 variabel independen Work-Family Conflict. Pernyataan yang paling berpengaruh adalah no.10, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no.10 menjawab tidak setuju sebanyak 27 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator, waktu didalam keluarga dan pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja karyawati, dimana perusahaan dapat memberikan waktu yang fleksibel untuk pekerjaan tertentu. Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif Stress Kerja KODE STS TS N S SS Total SK 1 4 12 20 2 2 40 SK 2 4 18 15 1 2 40 SK 3 5 16 16 3 0 40 SK 4 5 16 12 6 1 40 SK 5 4 24 8 3 1 40 SK 6 8 20 9 3 0 40 SK 7 7 24 8 1 0 40 SK 8 13 16 11 0 0 40 SK 9 8 22 10 0 0 40 SK 10 7 27 5 1 0 40 Berdasarkan Tabel 4.6 diatas maka terlihat rata-rata responden lebih banyak menjawab Tidak Setuju untuk hampir semua butir pernyataan variabel indenpenden Stress Kerja. Pernyataan yang paling berpengaruh adalah no.10, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no.10 menjawab Tidak setuju sebanyak 27 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator konflik antar pribadi dan kelompok berpengaruh terhadap kinerja karyawati, dimana perusahaan perlu memperhatikan lagi faktor sosial dan organisasi guna meningkatkan kinerja karyawati.
54 Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kinerja Karyawati KODE STS TS N S SS Total KK 1 0 1 2 26 11 40 KK 2 2 1 15 18 4 40 KK 3 0 3 16 16 5 40 KK 4 1 6 12 16 5 40 KK 5 1 3 8 24 4 40 KK 6 1 0 9 19 11 40 KK 7 0 0 7 24 9 40 KK 8 0 2 7 20 11 40 KK 9 0 0 4 25 11 40 KK 10 0 1 4 27 8 40 Berdasarkan Tabel 4.7 diatas maka terlihat rata-rata responden lebih banyak menjawab Setuju untuk hampir semua butir pernyataan variabel denpenden Kinerja Karyawati. Pernyataan yang paling berpengaruh adalah no.10, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no.10 menjawab setuju sebanyak 27 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator jumlah dan jenis pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja karyawati, dimana perusahaan perlu memperhatikan lagi jumlah pekerjaan yang diberikan kepada karyawati guna meningkatkan kinerja karyawati. C. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas a. Variabel Work-Family Conflict Hasil uji validitas terhadap variabel Work-Family Conflict yang dilakukan pada 40 responden dapat dijelaskan pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
55 Tabel 4.8 Uji Validitas Work-Family Conflict (X 1 ) No Item person correlation r tabel Kriteria 1 0,667 0.2638 Valid 2 0,553 0.2638 Valid 3 0,639 0.2638 Valid 4 0,718 0.2638 Valid 5 0,626 0.2638 Valid 6 0,538 0.2638 Valid 7 0,592 0.2638 Valid 8 0,666 0.2638 Valid 9 0,471 0.2638 Valid 10 0,632 0.2638 Valid Berdasarkan Tabel 4.8 diatas bahwa uji validitas terhadap variabel Work-Family Conflict dapat dilihat bahwa person correlation (r-hitung) hasilnya lebih dari r-tabel 0,2638 maka dinyatakan valid. b. Variabel Stress Kerja Hasil uji validitas terhadap variabel Stress Kerja yang dilakukan pada 40 responden dapat dijelaskan pada Tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji Validitas Stress Kerja (X 2 ) No Item person correlation r tabel Kriteria 1 0,518 0.2638 Valid 2 0,650 0.2638 Valid 3 0,840 0.2638 Valid 4 0,728 0.2638 Valid 5 0,554 0.2638 Valid 6 0,808 0.2638 Valid 7 0,851 0.2638 Valid 8 0,803 0.2638 Valid 9 0,826 0.2638 Valid 10 0,751 0.2638 Valid
56 Berdasarkan Tabel 4.9 diatas bahwa uji validitas terhadap variabel Stress Kerja dapat dilihat bahwa person correlation (rhitung) hasilnya lebih dari r-tabel 0,2638 maka dinyatakan valid. c. Variabel Kinerja Karyawati Hasil uji validitas terhadap variabel Kinerja Karyawati yang dilakukan pada 40 responden dapat dijelaskan pada Tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Uji Validitas Kinerja Karyawati (Y) No Item person correlation r tabel Kriteria 1 0,588 0.2638 Valid 2 0,613 0.2638 Valid 3 0,821 0.2638 Valid 4 0,845 0.2638 Valid 5 0,590 0.2638 Valid 6 0,655 0.2638 Valid 7 0,514 0.2638 Valid 8 0,561 0.2638 Valid 9 0,456 0.2638 Valid 10 0,643 0.2638 Valid Berdasarkan Tabel 4.10 diatas bahwa uji validitas terhadap variabel Kinerja Karyawati dapat dilihat bahwa person correlation (r-hitung) hasilnya lebih dari r-tabel 0,2638 maka dinyatakan valid. 2. Hasil Uji Reliabilitas Uji reabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten (Ghozali, 2006). Alat pengujian yang digunakan adalah koefisien alpha Cronbach dengan ketentuan :
57 a. Koefisien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,60 maka suatu instrumen dinyatakan reliable. b. Koefisien alpha Cronbach lebih kecil dari 0,60, maka suatu instrumen dinyatakan tidak reliabel. Adapun reliabilitas untuk masing-masing variabel hasilnya disajikan pada Tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Variabel Alpha r kritis Kriteria X1 0,802 0,6 Reliabel X2 0,899 0,6 Reliabel Y 0,833 0,6 Reliabel Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach s Alpha yang dicapai variabel Work-Family Conflict adalah sebesar 0,802, variabel Stress Kerja sebesar 0,899, dan Kinerja Karyawati sebesar 0,833. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach s Alpha masing-masing variabel lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti bahwa semua variabel adalah reliabel. D. Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dan kualitas instrumen penelitian, dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi.
58 1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorof smirnov dengan bantuan program SPSS versi 20 ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N 40 Normal Parameters a,b Mean 38.6250000 Std. Deviation 4.82008347 Most Extreme Differences Absolute.120 Positive.120 Negative -.078 Kolmogorov-Smirnov Z.758 Asymp. Sig. (2-tailed).358 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 20 pada tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan variabel X 1 (Work-Family Conflict), variabel X 2 (Stress Kerja), dan Y (Kinerja Karyawati) memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,358 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal.
59 2. Hasil Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Independen). Model Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 58.646 1.075 54.551.000 1 Work- Family Conflict Stress Kerja -.515.077 -.522-6.650.000.400 2.501 -.415.067 -.489-6.231.000.400 2.501 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawati Berdasarkan Tabel 4.13 hasil pengolahan data uji multikolonieritas dengan menggunakan SPSS 20 terlihat bahwa ketiga variabel independen menunjukkan nilai tolerance untuk variabel Work-Family Conflict sebesar 0,400, variabel Stress Kerja sebesar 0,400 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF untuk variabel Work-Family Conflict 2,501, variabel Stress Kerja sebesar 2,501 kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
60 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskeastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan penjelasan pada gambar 4.2 dan hasil olah data pada SPSS 20 dapat dilihat bahwa data (titik-titik) menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan
61 bahwa pada uji regresi ini tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. E. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti variabelvariabel yang berpengaruh dari variebel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Tabel 4.14 Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. (Constant) 58.646 1.075 54.551.000 Work-Family Conflict -.515.077 -.522-6.650.000 Stress Kerja -.415.067 -.489-6.231.000 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawati Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan SPSS 20 pada Tabel 4.14 dapat diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda untuk variabel independen (Work-Family Conflict dan Stress Kerja) terhadap variabel dependen (Kinerja karyawan) sebagai berikut : Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +e Y= 58.646 + -0.515X 1 + -0.415X 2 + e Dimana: Y = Kinerja Karyawati
62 a = Konstanta b 1 = Koefisien Regresi Variabel X 1 b 2 = Koefisien Regresi Variabel X 2 X 1 = Work-Family Conflict X 2 = Stress Kerja e = Error Dari hasil persamaan regresi diatas dapat diperoleh persamaan regresinya, yaitu: a. Work-Family Conflict memiliki nilai t sebesar -6.650 sedangkan nilai koefisien B sebesar -.515 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien variabel Work-Family Conflict memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawati dengan signifikansi 0,000 yang berarti 0,05. b. Stress Kerja memiliki nilai t sebesar -6.231 sedangkan nilai koefisien B sebesar -.415 dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien variabel Stress Kerja memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawati dengan signifikansi 0,000 yang berarti 0,05.
63 F. Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengatahui seberapa besar variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square. Dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.953 a.909.904 1.545 a. Predictors: (Constant), Stress Kerja, Work-Family Conflict b. Dependent Variable: Kinerja Karyawati Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui hasil koefisien determinasi (adjusted R 2 ) sebesar 0,904 yang artinya 90,4% Kinerja Karyawati dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen yaitu Work-Family Conflict dan Stress Kerja. Jadi selebihnya sebesar 9,6% (100% - 90,4%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil uji korelasi menunjukan angka 0,953 berarti memiliki tingkat hubungan kategori sangat kuat karena berada pada interval 0,80-1,000.
64 2. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Di dalam uji statistik t dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya / signifikansinya. Berdasarkan uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 58.646 1.075 54.551 000 1 Work-Family Conflict -.515.077 -.522-6.650.000 Stress Kerja -.415.067 -.489-6.231.000 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawati Dari Tabel diatas diketahui nilai t-test, yang bertujuan untuk mengetahui besarnya masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, nilai t-test dapat dilihat dari nilai probabilitas pada masing-masing variabel independen. Pengaruh dari Work-Family Conflict terhadap Kinerja Karyawati, dan pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawati. Dapat dilihat dari tingkat signifikan (probabilitas, berpengaruh jika nilai signifikan 0,05. Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Uji Hipotesis Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Kinerja Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Work-Family Conflict (X 1 ) adalah -6.650 nilai signifikan dari variabel Work-Family Conflict 0,000 atau lebih kecil dari 0,05
65 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial variabel Work-Family Conflict berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawati. b. Uji Hipotesis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Stress Kerja (X 2 ) adalah -6.231 dan nilai signifikan dari variabel Stress Kerja 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan secara parsial variabel Stress Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja karyawati. G. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Kinerja Karyawan Dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Work-Family Conflict (X 1 ) adalah -6.650 dan nilai signifikan dari variabel Work-Family Conflict 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel Work-Family Conflict (X 1 ) berpengaruh negatif dan signifikan pada Kinerja Karyawati (Y) pada devisis produksi perusahaan PT Freetrend Indonesia. Artinya jika Work-Family Conflict meningkat maka kinerja karyawati menurun. Oleh karna itu, semakin banyaknya tekanan dan tuntutan dalam keluarga dan pekerjaan maka akan menyebabkan kinerja karyawati menurun. Dimana hasil
66 penelitian ini diperkuat oleh Ashaq (2013) dan Ahmed (2013) bahwa Work-Family Conflict (X 1 ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawati. 2. Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dapat dilihat nilai t hitung pada variabel Stress Kerja (X 2 ) adalah - 6.231 dan nilai signifikan dari variabel Stress Kerja 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel Stress Kerja (X 2 ) berpengaruh negatif dan signifikan pada Kinerja Karyawati (Y) pada devisis produksi perusahaan PT Freetrend Indonesia. Artinya jika Stress Kerja meningkat maka kinerja karyawati menurun. Oleh karna itu, beban kerja yang terlalu berat, pekerjaan yang monoton maka akan menyebabkan absensi yang tinggi serta kinerja karyawati menurun. Dimana hasil penelitian ini diperkuat oleh Hulaifah (2012) dan Edi (2014) bahwa Stress Kerja (X 2 ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawati.