lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

PENGADILAN NEGERI BOGOR

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

ZONA INTEGRITAS POLDA SUMSEL MENUJU WBK

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam Satker/Satfung A/B/C A 1. Y/T Ya 1

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG TAHUN Disusun oleh: TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

KORUPSI WILAYAH BIROKRASI BERSIH

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI SERTA TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

BIDANG PENATAAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

PETUNJUK PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN POLRI

BAB I PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 A/B/C A 1 A/B/C/D A 1

BUPATI POLEWALI MANDAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

CONTOH. File manajemen Perubahan. File Sub Tim Kerja Zi TIM KERJA. Membentuk Tim Kerja Pembangunan ZI

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HASIL PENILAIAN MANDIRI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN Jakarta, 26 April 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 1 Desember 2015

ZONA INTEGRITAS KEMENTRIAN AGAMA KOTA DENPASAR

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 11 Februari 2016

RENCANA AKSI IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi SK Ketua Pengadilan

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

Pendahuluan. Penguatan Pengawasan. Lemahnya Sistem Pengawasan. Perilaku koruptif ASN dan Pejabat Negara. Penyimpangan Birokrasi

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SOSIALISASI PEDOMAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 11/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

2012, No1294.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/706/KPTS/013/2012 TENTANG

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN TAHUN Disusun oleh: TIM ZONA INTEGRITAS

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSEVASI LAUT NOMOR PER. IOI.9 IBALITBANG KP.3.1/BPOL/RC.31O11112016 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT Menimbang Mengingat a. b. 1. 2. 3. 4. 5. 6. bahwa dalam rangka pembangunan zona integritas di Balai penelitian dan observasi laut perlu disusun reneana kerja pembentukan zona integritas di Balai Penelitian dan Observasi Laut; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut tentang rencana kerja pembangunan zona integritas Balai Penelitian dan Observasi Laut; Undang-Undang Norhor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN; Undang-undang Rl nomor 31 tahun 1999 Jo. Undang-Undang Rl nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013; Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi; lnstruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang percepatan Pemberantasan Korupsi; Peraturan Memteri PAN dan RB Nomor 49 tahun 2411 bntang pedoman umum pakta integritas di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasl Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona lntegritas Menuju Wilayah bebas dari KorupsiA/r/ilayah Birokrasi Bersih Melayani 0 /BK TfBBM). 8. Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 9" Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER 23IMEN/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan; 10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.29lMENl2014 tentang pedoman pengawan intern lingkup kementerlan kelautan dan perikanan 11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Keria Balai Penelitian dan Observasi Laut; Memperhatikan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 0'1 Tahun 2013, Tanggal 13 Februari2013tentang Tindak lanjut Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Pemberantasan Korupsi dan Pembangunan Zona lntegritas di Lingkungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daera h ; MEMUTUSKAN Menetapkan : Peraturan ini berlaku PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT pada tanggal ditetapkan., Ditetapkan di Jembrana. Pa.da tanggal 3 Februari 2016 KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT BAMBANG SUKRESNO

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTERGRITAS MENUJU WBK/WBBM BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT A. DASAR Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona lntegritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementrian/Lembaga dan pemerintah Negara B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Rencana kerja pembangunan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi instansi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun Zona lntegritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK)A//ilayah Birokrasi Bersih Melayanani (WBBM); dan 2. Tujuan penyusunan rencana kerja pembangunan zona integritas adalah memberikan keseragaman pemahaman dan tindakan dalam membangun zona integritas menuju WBK II/BBM. c. RENCANA KERJA KOMPONEN PENGUNGKIT l. Manajemen Perubahan a. Penyusunan Tim Kerja Penyusunan Tim Kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Pembentukan tlm untuk melakukan pembangunan zona integritas menuju WBKAffBBM 2. Penentuan anggota tim selain pimpinan dipilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas. b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona lntegritas menuju WBKAA/BBM Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan zona integritas menuju WBK /VBBM dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan zona integritas menuju WBKA/VBBM harus memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pem bang u nan zona i nteg ritas menuj u WBKAIVBBM ; 2. Penyusunan dokumen rencana aksi pembangunan zona integritas menuju WBlfl/VBBM harus memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan zona integritas menuju WBKA/VBBM

ll. 3. Mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan zona integritas menuju WBKA//BBM harus disediakan. c. Dokumen Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona lntegritas menuju WBK //BBM Pemantauan dan evaluasi pembangunan zona integritas menuju WBK A/BBM dilakukan dengan memperharikan hal-hal berikut; 1. Pelaksanaan keglatan pembangunan zona integritas dan wilayah bebas korupsi/wilayah birokrasi bersih melayani mengacu pada target yang direncanakan; 2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan zona integritas menuju WBK /VBBM 3. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja Perubahan pola pikir dan budaya kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Pimpinan menjadi role model dalam pembangunan zona integritas menuju WBKAIVBBM 2. Penetapan agen perubahan dalam pembangunan zona integritas 3. Pelaksanaan pelatihan budaya kerja dan pola pikir 4. Semua pegawai terlibat dalam pembangunan zona integritas menuju WBK /VBBM 1. Meningkatnya komitmen -seluruh jajaran dan pegawai Balai Penelitian dan Observasi Laut dalam membangun zona integritas menuju WBKA/VBBM 2. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada balai penelitian dan observasi laut 3. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan Penataan Tatalaksana a. Penyusunan OperasionalTetap (SOP) kegiatan utama 1. Penyusunan SOP kegiatan utama yang mengacu kepada bisnis proses BPOL 2. Penetapan SOP 3. Evaluasi dan Perbaikan SOP b. E-office/E-government 1. Penyusunan system pengukuran kinerja berbasis system informasi 2. Penyusunan system hasil litbang berbasis system informasi

3. Penyusunan system pelayanan public berbasis system informasi c. Keterbukaan informasi Publik 1. Penetapan kebijakan tentang keterbukaan informasi public 2. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik 1. Penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di zona integrase menuju WBK //BBM 2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses manajemen pemerintahan di zona integritas menuju WBK /r/bbm lll. Penataan Sistem Manajemen SDM a. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi 1. Menerapkan rencana kebutuhan pegawai yang mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja 2. Menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya b. Pola Mutasi lnternal 1. Penyusunan kebijakan pola mutasi internal 2. Penerapan kebrlakan pqla mutasi internal 3. Monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi internal c. Pengembangan Pegawai Berbasis kompetensi 1. Penganggaran kegiatan pengembangan profesi (Diklat) 2. Monitoring dan evaluasi atas kegiatan pengembangan profesi d. Penetapan kinerja individu 1. Penerapan penetapan kinerja individu 2. Penetapan kinerja individu dengan indicator kinerja level diatasnya 3. Penetapan kinerja individu dilakukan secara periodic 4. Hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan/diimplementasikan mulai dari penetapan, implementasi dan pemantauan e. Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai 1. Penerapan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai f. Sistem informasi kepegawaian

1. Pemutakhiran informasi kepegawaian dilakukan secara berkala. 1. Meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing zona integritas menuju WBKA/VBBM 2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing zona integritas menuju WBK //BBM 3. Meningkatkan disiplin SDM aparatur pada masing-masing zona integritas menuju WBKANBBM 4. Meningkatkan efektivitas manajemen SDM aparatur pada masing-masing zona integritas menuju WBKMBBM 5. Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada masing-masing zona integritas menuju WBK //BBM lv. PenguatanAkuntabilitasKinerja Indikator a. Ketelibatan Pimpinan 1. Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan perencanaan 2. Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan penetapan kinerja 3. Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala b. Pengelolaan Akuntabilitas kinerja 1. Penyusunan dokumen perencanaan 2. Dokumen perencanaan berorientasi hasil 3. Penetapan indicator kinerja utama (lku) 4. kinerja memiliki kriteria SMART 5. Penyusunan laporan kinerja 6. Peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja 1. Meningkatkan kinerja di BPOL 2. Meningkatkan akuntabilitas instansi pemerintah V. Penguatan Pengawasan a. Pengendalian gratifikasi 1. Public campaign tentang pengendalian gratifikasi 2. Mengimplementasikan pengendalian gratifikasi b. Penerapan system pengawasan internal pemerintah (splp) 1. Membangun lingkungan pengendalian di BPOL 2. Melakukan penilaian risiko atas kegiatan

3. Sosialisasi SPI ke pelaksana kegiatan atau pihak lain c. PengaduanMasyarakat 1. Mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat 2. Menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat 3. Monltoring dan evaluasi hasil penanganan pengaduan masyarakat 4. Menidaklanjuti hasil evaluasi pengaduan masyarakat d. Whistle blowing sysfem 1. Menerapkan whistle blowing sysfem 2. Mengevaluasi penerapan whistle blowing sysfem 3. Menindaklanjuti evaluasi penerapan whistle blowing system e. Penanganan benturan kepentingan 1. Mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama 2. Mensosialisasikan kebijakan penanganan benturan kepentingan 3. Mengimplementasikan kebijakan penanganan benturan kepentingan 4. Mengevaluasi pelaksanaan penanganan benturan kepentingan 5. Menindaklanjuti hasil evaluasi pelaknsanaan penanganan benturan kepentingan 1. Meningkatkan kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara oleh masing-masing kegiatan 2. Meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara di BPOL 3. Meningkatkan status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan negara di KKP 4. Menurunkan tingkat penyalahgunaan wewenang di BPOL Vl. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik a. Standar pelayanan 1. Penyusunan standar pelayanan di unit layanan 2. Penyusunan SOP bagi standar pelayanan 3. Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP b. Budaya pelayanan prima 1. Melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima

2^ Memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagi media 3. Memiliki system reward and punishmenf bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar c. Penilaian kepuasan terhadap pelayanan 1. Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan 2. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka 3. Melakukan tindaklanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat 1. Meningkatkan kualitas pelayanan public (lebih cepat, mudah dan terpercaya) di BPOL 2. Mengusahakan unit pelayanan dalam memperoleh standarisasi pelayanan di unit layanan 3. Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan layanan public D. PENUTUP Dengan dituangkannya rencana kerja pembangunan zona integritas ini diharapkan semua pegawai dapat mempunyai pemahaman yang sama terhadap agenda tersebut.