BAB III ANALISIS KARYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sejarah Singkat Instrumen Piano Berikut ini merupakan perkembangan piano 2 :

January 1 HARMONI MANUAL DIKTAT KULIAH. Oleh: HANNA SRI MUDJILAH HENI KUSUMAWATI. JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS, UNY

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

BAB III ANALISIS PENERAPAN KONSEP WALKING BASS PADA BASS ELEKTRIK. logis dan fungsional berdasarkan garis harmoni untuk membuat time feel sebaik

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB V TEKNIK PERMAINAN

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

ANALISIS STRUKTURAL LAGU WANITA

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

STRUKTUR HARMONI DALAM KARYA RONDO ALLEGRETTO. Anastasia Vini Rosariani

SONATA JAZZ REGGAE UNTUK FORMAT COMBO BAND

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci: Musik Sonata, Bentuk Musik Sonata, Viola Solo

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

BAB III ANALISIS DATA. Bagian I Kehidupan Penjala Ikan.

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB II KAJIAN TEORI. bahasa dan sastra, dan lain sebagainya. Menurut Banoe (2003 : 288), musik

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU)

KARYA MUSIK PELOG VARIATIONS IN 3 MOVEMENT DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi

FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA

BAB I PENDAHULUAN. judul yang akan digarap kemudian menentukan bentuk musik dan disesuaikan dengan perjalanan

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI

BENTUK MUSIK DAN MAKSUD YANG TERKANDUNG DALAM TIAP BAGIAN MUSIK DALAM KARYA MUSIK LEARNING TO BLOW

BAB II LANDASAN TEORI

Harmoni I. Progresi I IV V

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

STRUKTUR HARMONI PADA KARYA MUSIK SING ISN T LIPSYNC. Oleh Nur Irfan Ismail Pembimbing : Budi Dharmawanputra S.pd, M.

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOMPOSISI QUARTET IN D MAYOR BAGIAN KE TIGA KARYA WOLFGANG AMADEUS MOZART SKRIPSI

Gambar bagian-bagian gitar

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTURAL PADA BAGIAN PERTAMA KONSERTO BIOLA, OP.64 DALAM E MINOR KARYA FELIX MENDELSSOHN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL

Harmony IV. Modal Approach

BAB III ANALISIS KARYA

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

TINJAUAN HARMONI PADA KARYA MUSIK FORZA TREDICI

Transkripsi:

BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara lain: sonata-allegro form bertempo allegro, ternary form bertempo larghetto, dan rondo form bertempo allegro. Penulis menyusun komposisi sonata ini mengambil tema utama dari lagu dolanan anak daerah Jawa Tengah. Lagu daerah tersebut adalah Gundul-gundul Pacul, Cublak-cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu. Penulis hanya mengambil tema utama lagu-lagu tersebut sebagai inspirasi karya ini. Dalam penyusunan komposisi ini, penulis menentukan tema utama yang akan digunakan pada setiap movement dan menyusun akord pada pada setiap movement. A. Movement Pertama Movement Pertama berbentuk sonata-allegro form (ABA ) menggunakan tanda sukat 4/4 dan bertempo allegro 1. Tangganada dasar yang digunakan dalam movement pertama ini adalah C Mayor. Dalam movement ini, penulis mengambil tema utama lagu dolanan Gundul-gundul Pacul. Pada movement ini, penulis juga terinspirasi dari Piano Sonata No. 16 in C Major K. 545 karya W. A. Mozart sehingga beberapa birama tertentu mengadopsi pola ritme dari sonata tersebut. 1. Eksposisi, (birama 0/4 s.d. 24) Eksposisi, karya ini menggunakan tema utama dari lagu Gundul-gundul Pacul. Eksposisi pada karya ini terdapat 24 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor sebagai tonika dan diakhiri kadens 2. Pada bagian kedua, penulis 1 Allegro: Awalnya istilah ini digunakan dalam pengertian harfiahnya dalam bahasa Italia yaitu ceria atau gembira. 2 Kadens: rangkaian nada atau akord diakhir sebuah melodi atau sebuah bagian, yang memberikan pendengar perasaan selesai. 24

menggunakan tangganada A Minor yang merupakan relatif minor dari C Mayor. Pada bagian akhir eksposisi ini, penulis menggunakan perfect authentic cadence 3 untuk menciptakan kesan kuat sebagai penutup. Tabel 3.1 Movement Pertama pada Eksposisi (birama 0/4 s.d. 24) Tema Pertama 0/4 s.d. 11 C Mayor Jembatan 12 A Minor Tema Kedua 13 s.d. 19 A Minor Coda 20 s.d. 24 A Minor Kadens 24 A Minor Tema Pertama (birama 0/4 s.d. 11) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass 4 pada tangan kiri. Notasi 3.1. Movement Pertama Eksposisi (Tema Pertama) Jembatan (birama 12) merupakan penghubung dari Tema Pertama yang berada di C Mayor menuju ke Tema Kedua yang berada di A Minor. Di tangan kanan terdapat akord A Minor sebanyak dua 3 The perfect authentic cadence: tonika (root) muncul pada suara luar (suara sopran dan bass) dalam akord tonika. Sebuah kadens yang memberikan perasaan lengkap pada akhirnya. 4 Alberi bass: pola teratur dari broken chord (akord yang notnya dimainkan dimainkan satu demi satu, bukan bersama-sama) dimainkan sebagai pengiring oleh tangan kiri di piano dan musik keyboard yang lainnya. Alberti bass dinamai dari Domenico Alberti (1710-1740), seorang komposer Italia yang sering menggunakan pola tersebut tetapi sebenarnya tidak menciptakan pola tersebut. 25

ketuk dan dilanjutkan dengan scale A Minor. Modulasi ini diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Notasi 3. 2. Movement Pertama Eksposisi (Jembatan) dari C Mayor menuju Tema Kedua di tangganada A Minor Tema Kedua (birama 13 s.d. 19) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada bagian ini, penulis terinspirasi dari Piano Sonata No. 16 in C Major K 545 karya W. A. Mozart. Sehingga, ritme pada birama 13 s.d. 14 mengimitasi ritme dari Sonata K. 545 birama 1 s.d. 2. Notasi 3.3. Movement Pertama Eksposisi (Tema Kedua) Codetta 5 (birama 20 s.d. 24) dimainkan dalam tangganada A Minor dengan diiringan pola alberti bass di tangan kiri. Notasi 3.4. Movement Pertama Eksposisi (Codetta) 5 Codetta: kesimpulan singkat, sebuah kadens dominant diakhir bagian eksposisi yang dapat diulang beberapa kali untuk penekanan 26

Kadens yang menjadi penutup pada bagian eksposisi ini terdapat di birama 24. Kadens yang digunakan pada bagian ini adalah perfect authentic cadence. Notasi 3.5. Movement Pertama Eksposisi (perfect authentic cadence) 2. Development, (birama 25 s.d. 42/3) Development, pada bagian ini tetap menggunakan tema utama lagu Gundul-gundul Pacul tetapi lebih diolah. Pengolahan tema utama pada bagian ini dengan cara membuat variasi tangganada yang berbeda dan menambahkan beberapa variasi ritme. Development pada karya ini terdapat 18 birama. Pada bagian awal Development penulis menggunakan tangganada D minor, merupakan sub-dominan dari tangganada A minor. Selanjutnya, modulasi menuju ke G Mayor dan dilanjutkan ke C Minor natural. Bagian ini selanjutnya diolah dengan perubahan atau variasi ke tangganada C Minor harmonis dan berubah lagi ke tangganada A Minor melodis. penutup bagian Development ini, diselesaikan dengan tangganada E Minor yang menuju tangganada C Mayor dibagian Rekapitulasi. Tabel 3.2 Movement Pertama pada Development (birama 25 s.d. 42/3) Bagian 1 25 s.d. 28 D Minor Bagian 2 29 s.d. 32 G Mayor Bagian 3 33 s.d. 35 C Minor natural Bagian 4 36 C Minor harmonis Bagian 5 37 s.d. 38 A Minor melodis Bagian 6 39 s.d. 42/3 E Minor 27

Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 25 s.d. 28. Development dimulai ditangganada D Minor. Tangganada D Minor merupakan sub-dominant dari A Minor. Pengembangan yang dilakukan dengan variasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Notasi 3.6. Movement Pertama Development Bagian 1 (dalam D Minor) Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 29 s.d. 32. Development dimulai ditangganada G Mayor. Pengembangan yang dilakukan dengan mengimitasi pola Development pada birama 25 s.d. 28. Penulis mengimitasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri tetapi dengan tangganada yang berbeda yaitu G Mayor. Notasi 3.7. Movement Pertama Development Bagian 2 (dalam G Mayor) Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 33 s.d. 35. Development dimulai ditangganada C Minor natural. Pengembangan 28

yang dilakukan dengan mengimitasi pola Development pada birama 25 s.d. 27. Penulis mengimitasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri tetapi dengan tangganada yang berbeda yaitu C Minor natural. Notasi 3.8. Movement Movement Pertama Development Bagian 3 (C Minor natural) Pada birama 36, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada C Minor harmonis sebanyak satu birama. Notasi 3.9. Movement Pertama Development Bagian 4 (C Minor harmonis) Pada birama 37 s.d. 38, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada A Minor melodis sebanyak dua birama. Notasi 3.10. Movement Pertama Development Bagian 5 (A Minor Melodis) 29

Pada birama 39 s.d 42, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada E Minor menuju ke C Mayor sebanyak empat birama. Notasi 3.11. Movement Pertama Development Bagian 6 (E Minor) 3. Rekapitulasi, (birama 42/4 s.d. 67) Rekapitulasi, pada bagian ini menggunakan tangganada C Mayor dan mengolah tema utama tanpa menggunakan modulasi. Pada bagian ini, bagian rekapitulasi tidak terdapat modulasi dan ditutup dengan perfect authentic cadence. Rekapitulasi pada Movement Pertama ini terdapat 25 birama. Tabel 3.3 Movement Pertama pada Rekapitulasi (birama 42/4 s.d. 67) Tema pertama 42/4 s.d. 54 C Mayor Jembatan 55 C Mayor Tema Kedua 56 s.d. 62 C Mayor Coda 63 s.d. 67/3 C Mayor Kadens 67/3 C Mayor Tema Pertama (birama 42/4 s.d. 54) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. 30

Notasi 3.12. Movement Pertama Rekapitulasi (Tema pertama) Jembatan (birama 55) merupakan penghubung dari Tema Pertama menuju ke Tema Kedua. Di tangan kanan terdapat akord C Mayor sebanyak dua ketuk dan dilanjutkan dengan scale C Mayor. Modulasi ini diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Notasi 3.13. Movement Pertama Rekapitulasi (Jembatan) Tema Kedua (birama 56 s.d. 62) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada C Mayor. Pada bagian ini, penulis terinspirasi dari Piano Sonata No. 16 in C Major K 545 karya W. A. Mozart. Sehingga, ritme pada birama 56 s.d. 57 mengimitasi ritme dari Sonata K. 545 birama 1 s.d. 2. Notasi 3.14. Movement Pertama Rekapitulasi (Tema Kedua) Coda (birama 63 s.d. 67/3) dimainkan dalam tangganada C Mayor dengan diiringan pola alberti bass di tangan kiri. 31

Notasi 3.15. Movement Pertama Rekapitulasi (Coda) Kadens yang menjadi penutup pada bagian rekapitulasi ini terdapat di birama 24. Kadens yang digunakan pada bagian ini adalah perfect authentic cadence. Notasi 3.16. Movement Pertama Rekapitulasi (Kadens) B. Movement Kedua Movement Kedua berbentuk terner (ternary song form) 6, menggunakan lagu dolanan Cublak-Cublak Suweng sebagai ide kompositoris. Tanda sukat yang digunakan adalah 4/4 dan bertempo Larghetto 7. Tangganada utama yang digunakan dalam movement Kedua ini adalah G Mayor. Movement Kedua pada karya ini terdapat 44 birama 1. Bagian A, (birama 0/4 s.d. 23) dan (birama 30/2-44) Bagian A, karya ini menggunakan tema utama dari lagu Cublak-cublak Suweng. Bagian A pada karya ini terdapat 23 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada G Mayor sebagai tonika. 6 Ternary form: Sebuah bentuk musik dasar, yang terdiri dari tiga bagian (A B A). Bagian ketiga yang hampir sama dengan bagian pertama. Jika bagian ketiga sama persis, biasanya bagian tersebut tidak ditulis, pemain hanya diarahkan untuk mengulang bagian pertama (biasanya diberi tanda da capo, atau D.C.). Kadang bagian ketiga adalah versi pendek dari bagian pertama; pemain mungkin diminta untuk mengulang bagian pertama sampai atau dari titik tertentu (dal segno, dari tanda ), yang ditandai dengan tanda atau dengan tanda bintang. 7 Larghetto: tempo lambat, sedikit lebih cepat dari largo tapi lebih lambat dari andante, tempo antara 60 sampai 66 not ¼. 32

Tabel 3.4 Movement Kedua Garis besar (birama 0/4 s.d. 44) A 0/4-22/3 G Mayor Jembatan 22/4-25/3 C Mayor B 25/4-30/1 C Mayor A 30/2-44 G Mayor Movement Kedua Bagian A mempunyai birama sebanyak 22 birama. Bagian A dimulai dari birama 0/4 s.d. 22/3. Tangganada yang digunakan dalam Bagian A ini adalah G Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian A ini, tidak terdapat iringan yang lincah ditangan kiri supaya kontras dengan Movement Pertama. Notasi 3.17. Movement Kedua Bagian A (Tema Utama) Movement Kedua Bagian A mempunyai birama sebanyak 15 birama. Bagian A dimulai dari birama 30/2 s.d. 44. Tangganada yang digunakan dalam Bagian A ini adalah G Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian A ini, terdapat iringan yang lincah ditangan kanan sebagai penghantar ke Movement Ketiga yang bertempo Allegro. Notasi 3.18. Movement Kedua Bagian A (Tema Utama) 33

2. Bagian B, (birama 25/4 s.d. 30/1) Bagian B, karya ini menggunakan tema utama dari lagu Cublak-cublak Suweng. Bagian B pada karya ini hanya terdapat 5 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor. Tabel 3.5 Movement Kedua pada Bagian B (25/4 s.d. 30/1) B 25/4-30/1 C Mayor Movement Kedua Bagian B ini hanya mempunyai 5 birama. Tangganada yang digunakan dalam Bagian B ini adalah C Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian B ini, terdapat iringan yang lincah ditangan kiri. Notasi 3.19. Movement Kedua Bagian B (Tema Utama) 3. Jembatan, (birama 23/4 s.d. 25/3) Jembatan, karya ini hanya terdapat 4 birama. Jembatan dimulai pada birama 22/4 s.d. 25/3. Tabel 3.6 Movement Kedua Jembatan (birama 23/4 s.d. 25/3) Jembatan 23/4 s.d. 25/3 C Mayor 34

Jembatan pada Movement Kedua ini merupakan transisi dari Bagian A yang berada di G Mayor menuju ke Bagian B yang berada di C Mayor Notasi 3.20. Movement Kedua Bagian B (Jembatan dari A ke B) C. Movement Ketiga Movement Ketiga mengambil tema utama lagu dolanan Suwe Ora Jamu. Pada movement ini, penulis menggunakan rondo form dengan tanda sukat 2/4 dan bertempo Allegro. Tangganada dasar yang digunakan dalam movement ketiga ini adalah C Mayor. Movement ketiga pada karya ini terdapat 238 birama. Tabel 3.7 Movement Ketiga Garis besar (birama 0/2 s.d. 238) Birama Keterangan 0/2-31/1 A 31/2-49/1 B 49/2-81/1 A 81/2-153/1 C 153/2-182/1 A 183/2-201/1 B 201/2-229 A 230-238 coda a. Bagian A (birama 0/2 s.d. 31/1) (49/2 s.d. 81/1) (153/2 s.d. 182/1) (201/2 s.d. 229/1) Bagian A pada movement ketiga karya ini menggunakan tema utama dari lagu Suwe Ora Jamu. Bagian A pada karya ini terdapat 35

30 birama. Pada ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor sebagai tonika dan akan menuju ke tangganada A Minor sebagai bagian B. Bagian A ini terdapat rhytmic extension of a figure dari melodi utama. Tabel 3.8 Movement Ketiga Bagian A (birama 0/2 s.d. 31/1) Bagian A Birama Tonalitas A 0/2 s.d. 16/1 C Mayor A 16/2 s.d. 31/1 C Mayor Tema Pertama (birama 0/2 s.d. 16/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Notasi 3.21. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 16/2 s.d. 31/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan. Notasi 3.22. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.9 Movement Ketiga Bagian A (birama 49/2 s.d. 81/1) Bagian A Birama Tonalitas A 49/2 s.d. 65/1 C Mayor A 65/2 s.d. 81/1 C Mayor 36

Tema Pertama (birama 49/2 s.d. 65/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Notasi 3.23. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 65/2 s.d. 81/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan. Notasi 3.24. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.10 Movement Ketiga Bagian A (birama 153/2 s.d. 182/1) Bagian A Birama Tonalitas A 153/2 s.d. 169/1 C Mayor A 169/2 s.d. 182/1 C Mayor Tema Pertama (birama 153/2 s.d. 169/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Notasi 3.25. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) 37

Tema Kedua (birama 169/2 s.d. 182/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan. Notasi 3.26. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.11 Movement Ketiga Bagian A (birama 201/2 s.d. 229/1) Bagian A Birama Tonalitas A 201/2 s.d. 217/1 C Mayor A 217/2 s.d. 229/1 C Mayor Tema Pertama (birama 201/2 s.d. 229/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Notasi 3.27. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 217/2 s.d. 229/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan. Notasi 3.28. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) 38

b. Bagian B (birama 31/2 s.d. 49/1) (183/2 s.d. 201/1) Bagian B Movement Ketiga Bagian B karya ini dimulai dari ketukan kedua pada birama 31 dan diakhiri pada ketukan pertama pada birama 49. Pada bagian B ini, penulis menggunakan tangganada A Minor dan melodi utamanya berada dibagian tangan kiri (bass). Bagian B ini, melodi utama divariasikan dengan Diminution kemudian ditambah Diminution Retrograde pada birama selanjutnya. Tabel 3.12 Movement Ketiga Bagian B (birama 31/2 s.d. 49/1) B 31/2 s.d. 39/1 A Minor B 39/2 s.d. 49/1 A Minor Tema Pertama (birama 31/2 s.d. 39/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution. Notasi 3.29. Movement Ketiga Bagian B (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 39/2 s.d. 49/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution Retrograde. Notasi 3.30. Movement Ketiga Bagian B (Tema Kedua) 39

Tabel 3.13 Movement Ketiga Bagian B (birama 183/2 s.d. 201/1) B 183/2 s.d. 191/1 A Minor B 191/2 s.d. 201/1 A Minor Tema Pertama (birama 183/2 s.d. 191/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution. Notasi 3.31. Movement Ketiga Bagian B (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 39/2 s.d. 49/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution Retrograde. Notasi 3.32. Movement Ketiga Bagian B (Tema Kedua) c. Bagian C (birama 81/2 s.d. 153/1) Bagian C pada Movement Ketiga karya ini mempunyai pola fuga, dimulai dari ketukan kedua pada birama 81 dan diakhiri pada ketukan pertama pada birama 153. Pada bagian C ini, penulis menggunakan tangganada G Mayor dan memakai bentuk fuga. Bagian C ini, melodi utama berpindah dari suara alto kemudian ke suara sopran dan bass. Bagian fuga ini, terdapat tiga bagian kecil lainnya yaitu: 40

Tabel 3.14 Garis besar Movement Ketiga Bagian C birama 81/2 s.d. 153/1 (Fuga) Birama Keterangan 81/2-118/1 Eksposisi 118/2-144/1 Development 144/2-153/1 Rekapitulasi i). Eksposisi, dimulai pada birama 81 ketukan kedua dan diakhiri di ketukan pertama birama 118, melodi utama tunggal yang terdapat disuara alto dalam tangganada G Mayor. Kemudian, melodi utama pindah ke suara sopran dalam tangganada D Mayor. Selanjutnya, melodi utama pindah ke suara bass dalam tangganada G Mayor. Pada birama selanjutnya, terdapat passing dan episode. Episode yang digunakan adalah sekuen dari melodi utama pada bagian Eksposisi ini. Bagian eksposisi ini diakhiri dalam tangganada E Minor harmonis. Tabel 3.15 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Eksposisi pada birama 81/2 s.d. 118/2 Eksposisi 81/2 s.d. 118/1 G Mayor Tema di alto 81/2 s.d. 88/1 G Mayor Tema di sopran 88/2 s.d. 95/1 D Mayor Tema di bass 95/2 s.d. 102/1 G Mayor Episode I 102/2 s.d. 106/1 G Mayor Episode II 106/2 s.d. 110/1 A Mayor (passing) Episode III 110/2 s.d. 114/1 B Mayor (passing) Jembatan 114/2 s.d. 118/1 E Minor harmonis 41

Tema di alto (birama 81/2 s.d. 95/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara alto. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor. Notasi 3.33. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) tema di alto Tema di sopran (birama 88/2 s.d. 95/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara sopran. Tangganada yang digunakan adalah D Mayor. Notasi 3.34. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (D Mayor) tema di sopran Tema di bass (birama 95/2 s.d. 102/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara sopran. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor. Notasi 3.35. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) tema di bass 42

Tema di Episode I (birama 102/2 s.d. 106/1). Tangganada yang digunakan adalah G Mayor. Notasi 3.36. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) Episode I Tema di Episode II (birama 106/2 s.d. 110/1). Tangganada yang digunakan adalah A Mayor. Notasi 3.37. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (passing ke A Mayor) Episode II Tema di Episode III (birama 110/2 s.d. 114/1). Tangganada yang digunakan adalah B Mayor. Notasi 3.38. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (passing ke B Mayor) Episode III Jembatan (birama 114/2 s.d. 118/1). Tangganada yang digunakan adalah E Minor harmonis. 43

Notasi 3.39. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (E Minor harmonis) Jembatan ii). Development, dimulai pada birama 118 ketukan kedua dan diakhiri di ketukan pertama birama 144. Melodi utama terdapat dibagian sopran pada birama 118 ketukan kedua dalam tangganada E Minor harmonis. Terdapat extension of figure saat melodi utama berada di sopran. Selanjutnya, melodi utama pindah ke alto pada birama ke 128 ketukan kedua dalam tangganada B Minor harmonis. Kemudian melodi utama pindah ke bass pada birama 136 ketukan kedua dalam tangganada D Mayor. Tabel 3.16 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Development (birama 118/2 s.d. 144/1) Tema di sopran 118/2 s.d. 128/1 E Minor harmonis Tema di alto 128/2 s.d. 136/1 B Minor Harmonis Tema di bass 136/2 s.d. 144/1 D Mayor Tema di sopran (birama 118/2 s.d. 128/1) terdapat 10 birama. Tangganada yang digunakan adalah E Minor harmonis. 44

Notasi 3.40. Movement Ketiga Bagian C Development (E Minor harmonis) tema di sopran Tema di alto (birama 128/2 s.d. 136/1) terdapat 8 birama. Tangganada yang digunakan adalah B Minor harmonis. Notasi 3.41. Movement Ketiga Bagian C Development (B Minor harmonis) tema di alto Tema di bass (birama 136/2 s.d. 144/1) terdapat 8 birama. Tangganada yang digunakan adalah D Mayor. Notasi 3.42. Movement Ketiga Bagian C Development (D Mayor) tema di bass iii). Rekapitulasi, dimulai pada birama 144 ketukan kedua dan diakhiri pada birama ke 153 ketukan pertama. Pada bagian ini, melodi utama berada di sopran dan tangganada berada di G Mayor. 45

Tabel 3.17 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (birama 144/2 s.d. 153/1) Tema 144/2 s.d. 153/1 G Mayor Tema ada di birama 144/2 s.d. 153/1) terdapat 9 birama. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor. Notasi 3.43. Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (G Mayor) tema di sopran d. Coda 8 (birama 230 s.d. 238) Coda pada Movement Ketiga karya ini mempunyai delapan birama. Coda dimulai pada birama 230 s.d. 238. Tangganada yang digunakan adalah tangganada C Mayor. Tabel 3.18 Tabel Garis besar Movement Ketiga Bagian C Coda Coda 230 s.d. 238 C Mayor Bagian ini merupakan penutup pada Movement Ketiga. Notasi 3.44. Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (C Mayor) Coda 8 Coda: bagian penutup (biasanya pada akhir bagian sonata), merupakan bagian perpanjangan dari bagian yang sebelumnya. 46