20,0 ml, dan H 2 O sampai 100ml. : Tris 9,15 gram; HCl 3ml, dan H 2 O sampai 100ml. : ammonium persulfat dan 0,2 gram H 2 O sampai 100ml.

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

KERAGAMAN DAN JARAK GENETIK KUDA BERDASARKAN ANALISIS ELEKTROFORESIS POLIMORFISME PROTEIN DARAH

Lampiran 1 Prosedur Rotofor

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Bahan IID : Temet 0,2 ml dan ditambah aquadestilata 100 ml.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. digunakan diantaranya N2 cair, alkohol 70 %, yodium tinkture, kapas dan tissue.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green

Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

Lampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan

ANALISIS POLIMORFISME PROTEIN DARAH DOMBA UP3J DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PAGE (POLYACRILAMIDE GEL ELECTROPHORESIS) SKRIPSI ASEP PRIATNA KUSUMA

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Sampel yang digunakan dalam penelitian

s - soluble fraction i - insoluble fraction p - post-ni 2+ column

III. METODOLOGI PENELITIAN

KERAGAMAN PROTEIN DARAH SEBAGAI PARAMETER BIOGENETIK PADA SAPI JAWA [Blood Protein Variability as Biogenetic Parameter of Java Cattle]

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang

PRAKTIKUM PCR, ELEKTROFORESIS AGAROSE DAN SDS-PAGE (SDS PolyAcrilamide Gel Elektroforesis)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Sampel Pengambilan Sampel Ekstraksi DNA Primer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. murni yang masih sedikit dan wawasan peternak masih sangat minim dalam

7. LAMPIRAN. Gambar 19. Kurva Standar Protein

MATERI DAN METODE. Materi

ANALISIS PROTEIN SPESIFIK TEMBAKAU SRINTHIL. Disusun oleh : Nama : Slamet Haryono NIM :

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 21 Mei 2015 Mengganti nomor : - Tanggal : -

STUDI POLIMORFISME PROTEIN HEMOGLOBIN DARAH AYAM ARAB PERIODE PRODUKSI PADA SUHU KANDANG BERBEDA SKRIPSI GINA CITRA DEWI

Analisis kadar protein

LAMPIRAN 1. Pembuatan Reagen Bradford dan Larutan Standar Protein

I. Tujuan Menentukan berat molekul protein dengan fraksinasi (NH 4 ) 2 SO 4 Teori Dasar

1.2. Tujuan Untuk mengetahui proses pelaksanaan elektroforesis dan cara penggunaanya.

3 Metodologi Percobaan

KERAGAMAN PROTEIN PLASMA DARAH KAMBING JAWARANDU DI KABUPATEN PEMALANG (Blood Plasm Protein Variability of Jawarandu Goat in Pemalang, Central Java)

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

METODE. Materi. Tabel 1. Jumlah Sampel DNA yang Digunakan dan Asal Pengambilan Sampel Darah.

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 1. Sampel Darah Sapi Perah dan Sapi Pedaging yang Digunakan No. Bangsa Sapi Jenis Kelamin

3 METODE. Bahan. Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keragaman Protein Plasma Darah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

Beberapa definisi berkaitan dengan elektroforesis

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

ANALISIS PROTEIN DARAH KERBAU LOKAL (Bubalus bubalis) DI WILAYAH MALANG DAN BANGKALAN SEBAGAI STUDI AWAL PENINGKATAN MUTU GENETIK

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. Bahan dan Metode

LAPORAN PRAKTIKUM V, VI, VII. Isolasi DNA dan Tekhnik PCR

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan Bahan penelitian

POLIMORFISME PROTEIN DARAH AYAM KEDU [Blood Protein Polymorphism of Kedu Chicken]

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

Lampiran 1 Analisis fitokimia

STUDI POLIMORFISME PROTEIN DARAH DAN KARAKTERISTIK GENETIK EKSTERNAL AYAM ARAB PERIODE PRODUKSI SKRIPSI DESI ARYANTI

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

RPMI 1640 medium. Kanamisin 250 µg. Coomassie brilliant blue G-250

Keragaman Genetik Itik Magelang Berdasarkan Lebar Kalung Leher Melalui Analisis Protein Plasma Darah di Satuan Kerja Itik Unit Banyubiru Ambarawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

STUDI TENTANG KERAGAMAN GENETIK MELALUI POLIMORFISME PROTEIN DARAH DAN PUTIH TELUR PADA TIGA JENIS AYAM KEDU PERIODE LAYER TESIS.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Bahan dan Alat

II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Hewan coba Metode Penelitian 1 Isolasi dan Produksi Antigen E/S Fasciola gigantica

BAB 3 METODE PENELITIAN

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Januari 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Terisi secara geografis terletak pada 108 o o 17 bujur

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

ABSTRAK. Kata kunci : kambing, frekuensi gen, heterosigositas ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

3. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

: Kirana patrolina sihombing

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

3. METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Sapi Perah FH

3 Percobaan. 3.1 Tempat dan Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

: Kirana patrolina sihombing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

METODE. Materi. Rancangan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

Transkripsi:

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Contoh darah diambil dari koleksi contoh yang tersedia di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian untuk penganalisaan protein darah dilakukan pada bulan Juli 2010 di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Materi Bahan-bahan penelitian yang digunakan meliputi 84 sampel plasma darah dari domba lokal UP3J (Unit Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jonggol) betina. Peralatan yang digunakan meliputi perangkat elektroforesis terdiri dari sumber tenaga listrik model P-300 yang bertegangan maksimum 500 volt dan berkekuatan 250 mili Amphere, dua lempeng kaca pencetak gel, penjepit, sisir pembuat 13 sumur gel, 5 buah pipet Mohr 10 ml, microsyinge Hamilton, micro tip, 2 buah gelas piala 100 ml, gelas ukur 1000 ml, bola pipet, baskom, sarung tangan plastik, plastik crap dan label. Bahan Elektroforesis Gel elektroforesis terdiri dari gel pemisah dan gel penggertak. Gel pemisah merupakan gel yang dicampurkan dari beberapa bahan di antaranya bahan IA, IB, IC, dan ID. Masing-masing bahan terdiri dari: Bahan IA Bahan IB Bahan IC Bahan ID : Acrylamide 39,0 gram; Bis Acrylamide 1,0 gram; Glycerol 20,0 ml, dan H 2 O sampai 100ml. : Tris 9,15 gram; HCl 3ml, dan H 2 O sampai 100ml. : ammonium persulfat dan 0,2 gram H 2 O sampai 100ml. : TEMED 400µl/100 ml H 2 O Gel penggertak merupakan gel yang dicampurkan dari beberapa bahan di antaranya bahan IIA, IIB, IIC, dan IID. Masing-masing bahan terdiri dari: Bahan IIA : Acrylamide 38,0 gram; Bis Acrylamide 2,0 gram; Glycerol 20,0 ml; dan H 2 O sampai 100 ml.

Bahan IIB Bahan IIC Bahan IID : Tris 1,5 gram, 1 ml HCl, dan H 2 O hingga 100 ml. : Ammonium persulfat 0,4 gram dan H 2 O sampai 100 ml. : TEMED 200µl/100 ml H 2 O Bahan Penyangga Elektrode Tris 1.5 g, glisin 7.2 g ditambah H 2 O sampai 1000 ml. Bahan Indikator Contoh Tris-HCl 0.5 M penyangga ph 6.8 25 ml dilarutkan dalam gliserin 40 ml, bromfenol blue 0.01 % 20 ml dan H 2 O 15 ml. Bahan Pewarna Commasie Brilliant Blue 1.25 g, methanol 225 ml, asam asetat 50 ml ditambah H 2 O 225 ml untuk penentuan protein albumin dan transferin,. Bahan Pencuci H 2 O 850 ml, methanol 100 ml dan asam asetat 50 ml. Prosedur Pola polimorfisme protein darah domba lokal Jonggol diidentifikasi dengan menggunakan metode elektroforesis gel akrilamid/page (Polyacrilamide Gel Electrophoresis). Tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam proses elektroforesis meliputi: pembuatan bahan analisis kimia, pembuatan gel elektroforesis, penetesan sampel darah dan running (proses pemisahan protein), pewarnaan dan pencucian. Teknik elektroforesis vertikal dengan gel poliakrilamid dilakukan berdasarkan metode yang disarankan oleh Ogita dan Markert (1979) yang dimodifikasi. Flow chart metode kerja disajikan pada Gambar 5. Pembuatan Gel Elektroforesis Gel elektroforesis terdiri dari dua larutan, yaitu gel pemisah (running gel atau separation gel) dan gel penggertak (stacking gel). Gel elektroforesis poliakrilamid dibentuk dari gel pemisah dan gel penggertak. Larutan gel pemisah untuk analisis plasma darah dibuat 5 % akrilamid dengan mencampurkan 2.5 ml larutan IA, 5 ml larutan IB (HCl 1N), 2.5 ml larutan IC, 2.5 ml larutan ID dan 7.5 ml H 2 O. Larutan 22

gel pemisah tersebut dimasukkan ke dalam cetakan gel yang terdiri dari dua lempengan kaca spacer dan penjepit. Larutan dimasukan dengan pipet sampai ketinggian tertentu untuk menyisakan ruang gel penggertak. Pembuatan gel pemisah Pembuatan gel penggertak Persiapan sampel Running elektroforesis Pewarnaan CBB Pencucian methanol & asetat Pembacaan hasil Gambar 5. Bagan Alir Metode Kerja Menurut Ogita dan Markert (1979) Larutan gel penggertak untuk analisis plasma darah merupakan larutan dengan persentase gel 3 % yang dibuat dengan cara mencampurkan 1.5 ml larutan IIA, 5 ml larutan IIB (HCl 1N), 2.5 ml larutan IIC, 2.5 ml larutan IID dan 8.5 ml H 2 O. Dosis larutan gel penggertak dibagi dua. Larutan penggertak dimasukkan ke dalam cetakan gel setelah gel pemisah terbentuk sampai ujung bagian atas kaca yang berbentuk lengkungan dan dimasukkan sisir sebagai pencetak tempat contoh sebelum gel membeku. Slab atau cetakan contoh yang telah jadi disimpan di dalam lemari pendingin dengan ditutupi aluminium foil pada bagian atasnya. 23

Penetesan Contoh dan Proses Pemisahan Protein (running) Alat elektroforesis disiapkan. Slab dipasang pada bak yang telah diberi larutan penyangga elektroda cetakan sisir dibuka setelah larutan penyangga elektroda diisi pada bak bagian atas. Contoh darah yang sudah siap dibiarkan mencair terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam tempat contoh dalam gel dengan menggunakan pipet Hamilton yang sebelumnya dicampur dengan larutan indikator contoh pada coke microtiter. Contoh plasma darah sebanyak 2 l dicampur merata dengan larutan indikator 2 l, selanjutnya diambil 2 l dari campuran tersebut. Alat elektroforesis dihubungkan dengan tegangan tetap (constant voltage) regulator 150 volt. Lama running selama satu jam empat puluh lima menit untuk menganalisis plasma darah. Teknik Pewarnaan dan Pencucian Slab dibuka salah satu kacanya dan gel yang masih melekat pada salah satu lempeng kaca lainnya disentuhkan ujungnya hingga terlepas seluruhnya pada pewarna Commassie Brilliant Blue untuk plasma darah pada baki plastik tertutup. Gel dioven selam dua puluh menit. Gel dipisahkan dari pewarna dan diganti dengan pencuci dan larutan pencuci diganti beberapa kali sampai jernih dan terlihat pita-pita protein plasma darah. Pencucian dilakukan dengan pendiaman selama satu malam. Teknik Pembacaan Hasil Elektroforesis Pita-pita protein yang terlihat setelah proses pencucian dibaca bedanya dengan menggunakan contoh standar yang diketahui mempunyai beberapa pita yang berbeda-beda. Perbedaan letak pita digambar dengan menggunakan perbandingan antara jarak per pita dengan panjang lintasan yang disamakan. Analisis Data Lima lokus protein, yaitu Albumin (Alb), Post albumin (Pa), Transferrin (Tf). Post transferrin 1 (PTf1) dan Post transferrin 2 (PTf2) dianalisis dengan perhitungan yang menggunakan rumus Nei (1987). 24

Frekuensi Genotip Dimana : x = frekuensi genotip X i = jumlah genotip Frekuensi Alel Dimana : x i = frekuensi alel ke-i x ii = alel homozigot x ij = alel heterozigot Heterozigositas Per Lokus Dimana : = heterozigositas per lokus x i = frekuensi alel ke-i i = alel ke-1, 2, 3, n Rerata Heterozigot Seluruh Lokus Keterangan : Ĥ = rerata heterozigositas seluruh lokus ĥ = nilai heterozigositas lokus ke-j r = jumlah lokus j = ke-1, 2, 3, n 25