Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
KEDUDUKAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU (STATE AUXILIARY INSTITUTIONS) Oleh : Tjokorda Gde Indraputra I Nyoman Bagiastra

PENDAHULUAN. kendatipun disebut sebagai karya agung yang tidak dapat terhindar dari

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab terdahulu, dapat ditarik. 1. Lembaga Negara independen adalah lembaga yang dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

BAB III PELAKSANAAN TUGAS DAN KEWENANGAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM (DKPP) DALAM PEMILU LEGESLATIF DI KABUPATEN

Mengenal Mahkamah Agung Lebih Dalam

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

LEMBAGA NEGARA BERDASARKAN FILOSOFI NEGARA HUKUM PANCASILA. Oleh :

ASAS HUKUM TATA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

EKSISTENSI KOMISI PENYIARAN INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU (STATE AUXILIARY BODIES) DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Perkara Nomor 47/PUU-XV/2017 Denny Indrayana

REKONSTRUKSI KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN ANTARA MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI DAN KOMISI YUDISIAL DI INDONESIA. Oleh: Antikowati, S.H.,M.H.

PENGAWASAN KOMISI YUDISIAL TERHADAP KEHORMATAN KELUHURAN DAN MARTABAT PERILAKU HAKIM BERDASARKAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adanya korupsi di berbagai bidang menjadikan cita-cita demokrasi

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

KEDUDUKAN KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA INDEPENDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

KEDUDUKAN LEMBAGA NEGARA BANTU DALAM SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Irvan Robianto Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Konstitusi yang selanjutnya disebut MK adalah lembaga tinggi negara dalam

Urgensi Menata Ulang Kelembagaan Negara. Maryam Nur Hidayat i-p enelit i P usat St udi Fakult as Hukum UI I

BAB I PENDAHULUAN. tinggi negara yang lain secara distributif (distribution of power atau

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

BAB I PENDAHULUAN. susunan organisasi negara yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

BAB I PENDAHULUAN. Menjamurnya lembaga negara, termasuk keberadaan komisi negara

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

UU & Lembaga Pengurus Tipikor L/O/G/O

Ilham Imaman Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala. Andri Kurniawan Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF UUD 1945 PASCA AMANDEMEN

BAB I PENDAHULUAN. di dunia berkembang pesat melalui tahap-tahap pengalaman yang beragam disetiap

BAB I PENDAHULUAN. kehakiman diatur sangat terbatas dalam UUD Buku dalam pasal-pasal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI BIDANG LEGISLASI

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

Mendesain Kewenangan Kekuasaan Kehakiman Setelah Perubahan Uud 1945

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DALAM PROSES LEGISLASI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Montisa Mariana, SH.,MH

BAB I PENDAHULUAN. Konsep mengenai kedaulatan di dalam suatu negara, berkembang cukup

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA. Oleh: Muchamad Ali Safa at 1

Komisi Yudisial. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga 25 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. pemberantasan korupsi yang merupakan salah satu agenda terpenting dalam pembenahan tata

Dua unsur utama, yaitu: 1. Pembukaan (Preamble) ; pada dasarnya memuat latar belakang pembentukan negara merdeka, tujuan negara, dan dasar negara..

BAB I PENDAHULUAN. disingkat UUD RI Tahun 1945, adalah hukum dasar tertulis (basic law)

BAB I PENDAHULUAN. (council), komisi (commission), komite (committee), badan (board), atau otorita

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

Tugas Lembaga PKN. Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y.

LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA. Riana Susmayanti, SH.MH

MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1

PENUTUP. Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia dapat. Korupsi (KPK) sebagai lembaga negara independen dalam sistem

INDEPENDENSI KOMISI YUDISIAL SEBAGAI LEMBAGA NEGARA DALAM MEWUJUDKAN CHECKS AND BALANCES SYSTEM DI NEGARA INDONESIA Marsudi Dedi Putra 2

Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Penyelesaian Sengketa Antar. Lembaga Negara

BAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kekuasaan raja yang semakin absolut di Negara Perancis

TINJAUAN ATAS PENGADILAN PAJAK SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

KARAKTERISTIK PENGAWASAN YANG DIMILIKI OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS UNDANG-UNDANG DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tinjauan Konstitusional Penataan Lembaga Non-Struktural di Indonesia 1

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi

SIARAN PERS. Penjelasan MK Terkait Putusan Nomor 36/PUU-XV/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai

KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENYELESAIKAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM MENURUT UU NO. 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tuntutan dari gerakan reformasi tahun 1998 adalah melakukan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

BAB II KEDUDUKAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat diubah oleh MPR sekalipun, pada tanggal 19 Oktober 1999 untuk pertama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lembaga Kepresidenan dalam Sistem Presidensial

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 010/PUU-IV/2006 Perbaikan Tgl 13 Juni 2006

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

KEWENANGAN MPR UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan reformasi yang digalakkan oleh mahasiswa dan masyarakat

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara


BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dituangkan secara eksplisit dalam Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat), bukan negara berdasarkan

REKONSTRUKSI KEWENANGAN KONSTITUSIONAL KOMISI YUDISIAL

TEORI DAN HUKUM KONSTITUSI WHI 3215 Block Book

PERTENTANGAN SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 7 TAHUN 2014 DENGAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 34/ PUU-XI/ 2013 TERKAIT PENINJAUAN KEMBALI

Oleh Eggy Dwikurniawan (Mahasiswa Hukum Universitas Pakuan)

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KEWENANGAN PENYIDIKAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

KEWENANGAN DPD DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

HUBUNGAN KEWENANGAN PRESIDEN DENGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG PASCA PERUBAHAN UUD RADJIJO, SH. MH Dosen Fakultas Hukum UNISRI

BAB I PENDAHULUAN. struktur organisasi negara, termasuk bentuk-bentuk dan fungsi-fungsi lembaga

IMPEACHMENT WAKIL PRESIDEN. Oleh : Dr. H. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H., M.Hum.

BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA. A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Negara memiliki tujuannya masing-masing. Tujuan Negara Kesatuan Republik

Transkripsi:

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: 2460-643X Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai Lembaga Negara Bantu dalam Struktur Ketatanegaran Republik Indonesia Corruption Eradication Commission Institutional Position as State Auxiliary Institutions in the Constitutional Structure of the Republic of Indonesia 1 Ismiyati Nisa Wahidah, 2 Rusli K. Iskandar 1,2 Prodi Ilmu Hukum, Program Kekhususan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum, Universitas Islam Bandung Jalan Tamansari No. 1 Bandung email: 1 isminisaw@yahoo.com, 2 Qirusli@gmail.com Abstract. This paper is about corruption eradication commission institutional position as state auxiliary institutions in the constitutional structure of the Republic of Indonesia. Problem occurred about the position, function and role of the Commission as state aid agencies. This paper aims to understand and appreciate the position of corruption eradication commission as state auxiliary institutions in the constitutional structure of the Republic of Indonesia. This paper is using the method of normative legal research with the type of analythical approach legislation. This paper presented a study that the institute is to help state agencies in the implementation of the function does not position itself as one of the three institutions of power according trias politica Commission is the state agency that aids in carrying out its duties and authorities are independent and free from the influence of any power. While having the independence and freedom in carrying out its duties and authorities, but the commission still dependent on other branches of power in matters relating to the organization. Here the commission has a relationship with the legislature in the selection of the membership of the Commission, then the relationship with the executive power is seen in the activities related to finance, the Commission always refers to the regulations set by the Ministry of Finance, while it also has links with the judiciary regarding corruption court in which the Commission as an investigator and his accusers, while the relationship between the institution of judicial power by the Commission stipulated in Article 24 paragraph (3) of the 1945 Constitution used as guidelines by the Commission as the legal basis that guarantees the existence of KPK. Here the Commission is a state agency that aids mandated by the Act. Keywords: KPK, State Auxiliary Institutions, State Institutions. Abstrak. Penulisan ini membahas tentang kedudukan kelembagaan komisi pemberantasan korupsi (KPK) sebagai lembaga negara bantu dalam struktur ketatanegaraan republik Indonesia. Permasalahan yang terjadi yaitu, mengenai kedudukan, fungsi, dan peran KPK sebagai lembaga negara bantu. Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan mengerti kedudukan KPK sebagai lembaga negara bantu dalam struktur ketatanegaraan republik Indonesia. Penulisan ini, menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan analisis peraturan perundang-undangan. Tulisan ini mengahasilkan penelitian bahwa lembaga negara bantu adalah lembaga yang dalam pelaksanaan fungsinya, tidak memposisikan KPK sebagai salah satu dari tiga lembaga kekuasaan sesuai trias politica. KPK adalah lembaga negara bantu yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Walaupun memiliki independensi dan kebebasan tugas dan kewenangannya, namun KPK tetap bergantung kepada cabang kekuasaan lain dalam hal berkaitan dengan pembentukan struktur kelembagaannya. Disini KPK memiliki hubungan dengan legislatif dalam hal pemilihan perangkat keanggotaannya, lalu hubungan dengan kekuasan eksekutif terlihat dalam dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan keuangan, KPK selalu mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan, sedangkan itu KPK juga memiliki keterkaitan dengan lembaga kekuasaan yudikatif perihal pengadilan tindak pidana korupsi dimana KPK sebagai penyidik dan penuntutnya, sedangkan keterkaitan antara lembaga kekuasaan kehakiman dengan KPK terlihat dalam Pasal 24 ayat (3) UUD 1945 yang dijadikan pedoman oleh pihak KPK sebagai dasar hukum yang menjamin eksistensi KPK. Disini KPK merupakan lembaga Negara bantu yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Kata Kunci: KPK, Lembaga Negara Bantu, Lembaga Negara 240

Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai... 241 A. Pendahuluan Latar Belakang Melalui reformasi ini, telah terjadi perubahan politik dan ketatanegaraan, berupa perubahan paradigma 1, di antaranya menciptakan tatanan ketatanegaraan ideal dengan prinsip kedaulatan rakyat. Salah satu perubahan UUD 1945 2 yang paling utama dalam struktur lembaga negara yakni tidak lagi menempatkan MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Sejak reformasi semua lembaga negara sederajat 3 sehingga satu sama lain saling mengawasi. Konsep negara hukum penyelenggaraan kekuasaan kehakiman adalah merdeka, bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya guna menegakan hukum dan keadilan. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, peradilan tata usaha negara dan Mahkamah Konstitusi. 4 Menurut UUD 1945, terdapat delapan buah organ negara yang mempunyai kedudukan sederajat yang terdiri atas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Yudisial (KY). Akan tetapi, lembaga dalam pelaksanaannya masih kurang sesuai dengan yang dicita-citakan. Berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat, masyarakat menghendaki negara memiliki struktur organisasi yang lebih peduli terhadap tuntutan mereka sesuai harapannya. kemudian didirikan lembaga negara baru yang berupa Dewan, Komisi, Komite, Badan dan atau otorita. Lembaga negara baru tersebut biasa disebut juga dengan lembaga negara bantu dan merupakan lembaga negara yang bersifat sebagai penunjang. Salah satu lembaga negara bantu yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Melalui Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, komisi ini pun sah didirikan. Ketentuan adanya KPK, diharapkan dapat mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang baik bebas dari korupsi. keberadaan dan kedudukannya oleh berbagai pihak, KPK dianggap oleh sebagian pihak sebagai lembaga yang independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, sehingga dikhawatirkan dapat menjadikan lembaga ini berkuasa secara absolut. Selain itu, KPK mempunyai kewenangan istimewa berupa penyatuan fungsi penyelidikan, penyidikan dan penuntutan dalam satu organ. Tujuan Penelitian Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang kedudukan, peran dan fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga negara bantu B. Landasan Teori Negara Hukum Ajaran negara berdasarkan atas hukum mengandung pengertian bahwa hukum adalah suatu kewajiban bagi setiap penyelenggara negara atau pemerintah untuk 1 Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 Amandemen ke 3 2 Perubahan UUD Negara RI tahun 1945 dilakukan selama empat tahun berturut-turut pada 1999, 2000, 2001 dan 2002 3 Ibid 4 Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jilid I, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta, 2006 Ilmu Hukum, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

242 Ismiyati Nisa Wahidah, et al. tunduk pada hukum. Tidak ada kekuasaan diatas hukum. 5 Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menjelaskan bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum. 6 Prinsip utama negara hukum adalah adanya asas legalitas, peradilan yang bebas, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Cita hukum Indonesia adalah Pancasila sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Salah satu norma paling mendasar di dalam cita hukum adalah cita tentang keadilan, artinya hukum diciptakan haruslah hukum yang adil bagi semua pihak. 7 Lembaga Negara Salah satu konsekuensi dari dilakukannya perubahan terhadap UUD Negara RI tahun 1945 adalah munculnya berbagai penafsiran tentang isitilah lembaga negara akibat kekurangjelasan UUD 1945 dalam mengatur lembaga negara. Lembaga negara utama mengacu pada paham trias politica yang memisahkan kekuasaan menjadi tiga poros (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), lembaga negara utama menurut UUD 1945 adalah MPR, Presiden dan Wakil Preseiden, DPR, DPD, BPK, MA, MK, dan KY. Oleh karena itu lembaga-lembaga lain yang tidak termasuk kategori tersebut merupakan lembaga negara bantu yang dibentuk berdasarkan Undang-undang. Pengawasan Salah satu fungsi pengawasan adalah untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan serta memastikan tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Langkah pemberantasan korupsi sudah sejak lama dilakukan oleh pemerintah negara ini sebagai langkah preventif sekaligus represif dalam memberantas korupsi yang saat ini dianggap extraordinary crime atau kejahatan luar biasa, pada tahun 2002 didirikanlah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). C. Hasil Penelitian Penulisan ini, menggunakan metode penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum kepustakaan atau penelitian hukum yang didasarkan pada data yang sudah terdokumenkan dalam bentuk bahan hukum. Penulisan ini mempergunakan jenis pendekatan analisa peraturan perundangundangan. Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, KPK merupakan lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen serta bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Walaupun memiliki independensi dan kebebasan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, KPK tetap bergantung kepada cabang kekuasaan lain dalam hal yang berkaitan dengan keorganisasian. Seperti halnya memiliki hubungan dengan legislatif dalam hal pemilihan perangkat keanggotaannya, lalu hubungan dengan kekuasan eksekutif terlihat dalam dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan keuangan, KPK selalu mengacu 5 Bagir Manan, Lembaga Kepresidenan, FH UII Press, Jakarta, 2003, Hlm. 11 6 Dalam UUD 1945 sebelum amandemen, baik dalam Pembukaan maupun Batang Tubuh atau pasal-pasalnya, tidak ditemukan rumusan atau istilah negara hukum. Namun demikian dalam Penjelasan Umumnya, yaitu dalam penjelasan Sitem Pemerintahan Negara disebutkan bahwa Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas Hukum (Rechtsstaat). Faisal A. Rani, Konsep Negara Hukum, Bahan Kuliah Perkembangan HTN, Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 2009, Hlm 29 7 Ibid, Hlm 91 Volume 3, No.1, Tahun 2017

Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai... 243 pada peraturan yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan, sedangkan itu KPK juga memiliki keterkaitan dengan lembaga kekuasaan yudikatif perihal pengadilan tindak pidana korupsi dimana KPK sebagai penyidik dan penuntutnya, sedangkan keterkaitan antara lembaga kekuasaan kehakiman dengan KPK terlihat dalam Pasal 24 ayat (3) UUD 1945 yang dijadikan pedoman oleh pihak KPK sebagai dasar hukum yang menjamin eksistensi KPK. Salah satu tugas KPK, yaitu melakukan supervise terhadap instansi yang berwenang melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan pemberantasan tindak pidana korupsi. 8 Selain itu, KPK berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau penyelenggara negara. 9 Latar belakang didirikannya KPK bahwa tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dan berkembang secara sistematis di segala berbagai kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara segingga telah melanggar hak ekonomi dan hak sosial di masyarakat dan penanganannya pun tidak lagi dapat dilakukan secara konvensional melainkan harus dilaksanakan dengan cara-cara luar biasa. 10 Oleh karena itu, pembentukan badan baru yang diberikan kewenangan yang luas, independen, serta bebas dari kekuasaan manapun. Dan keberadaan KPK secara yuridis adalah sah berdasarkan konstitusi dan secara sosiologis telah menjadi sebuah kebutuhan bangsa dan negara. 11 D. Kesimpulan Lembaga negara bantu adalah lembaga yang dalam pelaksanaan fungsinya tidak memosisikan diri sebagai salah satu dari tiga lembaga kekuasaan sesuai trias politica Munculnya lembaga negara bantu dimaksudkan dalam rangka menjawab tuntutan masyarakat untuk terciptanya prinsip-prinsip demokrasi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan melalui lembaga yang akurat dan independen serta dapat dipercaya. Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK adalah lembaga negara bantu yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya serta peran dan fungsinya bersifat independen dan bebas pengaruh dari kekuasaan manapun. Walaupun memiliki independensi dan kebebasan dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, KPK tetap bergantung kepada cabang kekuasaan lain dalam hal yang berkaitan dengan keorganisasian. 8 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Pasal. 6B 9 Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi No. 30 Tahun 2002, Pasal 11 huruf a 10 op. cit., penjelasan umum Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi No. 30 Tahun 2002 11 Komisi Yudisial, Kompilasi Putusan Pengujian UU Oleh MK, Putusan MK RI Nomor 012-016-019/PUU-IV/2006, Jakarta, 2015, Hlm.353 Ilmu Hukum, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

244 Ismiyati Nisa Wahidah, et al. Daftar Pustaka Bagir Manan, Lembaga Kepresidenan, FH UII Press, Jakarta, 2003 Faisal A. Rani, Konsep Negara Hukum, Bahan Kuliah Perkembangan HTN, Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 2009 Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jilid I, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta, 2006 Komisi Yudisial, Kompilasi Putusan Pengujian UU Oleh MK, Putusan MK RI Nomor 012-016-019/PUU-IV/2006, Jakarta, 2015 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Volume 3, No.1, Tahun 2017