Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

Kata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika

SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN LIMA VARIABEL MODERATING

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Abstrak. Kata Kunci: Sistem pengendalian intern pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, kinerja individu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

Skripsi Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

Abstrak. Kata kunci: senjangan anggaran, partisipasi penganggaran, kepercayaan diri, komitmen organisasi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

KOMITMEN ORGANISASI DAN DESENTRALISASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan

Pratama Ilham Safitrie B

BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Penelitian xii

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Kinerja organisasi sebagian besar dipengaruhi kinerja para pegawai,

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

INTEGRITAS AUDITOR SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PADA KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

: A.A. SG. DESY PRATAMI NIM

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN, PENEKANAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP SLACK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. penugasan pemerintah dibidang ketenaga listrikan dalam rangka menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KELEBIHAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN TEKANAN WAKTU SEBAGAI PEMODERASI

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF PADA KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI PEMODERASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori keagenan merupakan sebuah kontrak antara satu orang atau lebih,

KOHESIVITAS KELOMPOK SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN PADA BPR DI KABUPATEN BADUNG SKRIPSI

NI KADEK MULIHARTINI NIM:

SKRIPSI. Oleh: DEWA MADE AGUNG PUTRA WIGUNA NIM

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

SKRIPSI. Oleh: Ni Wayan Mirda Yanti NIM:

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR PADA TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

BUDAYA TRI HITA KARANA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha

TEKANAN ANGGARAN WAKTU

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN PENDELEGASIAAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

NI WAYAN WILAYANTI NIM:

PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN INTENSITAS MORAL SEBAGAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINDAKAN AKUNTAN UNTUK MELAKUKAN WHISTLEBLOWING

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRACT... ABSTRAK... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

I KADEK AGASTIA MAHA PUTRA NIM:

: MADE AMBARA DITA NIM

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

PERNYATAAN ORISINALITAS. dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN.. MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

Disusun Oleh: LEONARDUS GADING LIMAN RERATON NPM:

BAB V PENUTUP. yang dimoderasi komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control.

: A. A. AYU MIRAH VARTHINA DEVI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

Transkripsi:

Judul : Komitmen Organisasi Dan Desentralisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Pada Kinerja Manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : 1315351119 Abstrak Metode penyusunan anggaran yang paling baik adalah metode partisipatif, dimana semua komponen yang ada dalam organisasi ikut dilibatkan dalam penyusunan anggaran. Partisipasi penyusunan anggaran erat hubungannya dengan kinerja manajerial, dalam suatu organisasi partisipasi penyusunan anggaran akan memengaruhi kinerja manajerial. Karena dengan komitmen organisasi yang tinggi akan memperbesar pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial suatu organisasi. Proses penyusunan anggaran menyebabkan semakin luasnya tanggung jawab unsur-unsur pelaksanaan penyusunan anggaran serta kebijakan secara independen, sehingga semakin tinggi pula wewenang manajer dalam mengambil keputusan yang tepat pada struktur desentralisasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja manajerial dengan komitmen organisasi dan desentralisasi sebagai pemoderasi. Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Distribusi Bali dan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada enam unit PT. PLN (Persero) Distribusi Bali untuk tahun anggaran 2016. Sampel yang digunakan berjumlah 73 orang ditentukan dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Data penelitian bersumber dari kuesioner yang disebarkan kepada responden dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi moderasi (moderated regression analysis). Berdasarkan hasil analisis penelitian ditemukan adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja manajerial. Variabel komitmen organisasi dan desentralisasi tidak mampu memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja manajerial. Kata kunci: partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi, desentralisasi i

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 9 1.3 Tujuan Penelitian... 10 1.4 Kegunaan Penelitian... 10 1.5 Sistematika Penulisan... 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori... 13 2.1.1 Teori Kontinjensi... 13 2.1.2 Kinerja Manajerial... 14 2.1.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial... 15 2.1.2.2 Pengukuran Kinerja... 15 2.1.3 Anggaran... 16 2.1.3.1 Pengertian Anggaran... 16 2.1.3.2 Karakteristik Anggaran... 17 2.1.3.3 Jenis-jenis Anggaran... 17 2.1.3.4 Fungsi Anggaran... 18 ii

2.1.3.5 Manfaat Anggaran... 20 2.1.3.6 Tujuan Penyusunan Anggaran... 21 2.1.3.7 Metode Penyusunan Anggaran... 21 2.1.4 Partisipasi Penyusunan Anggaran... 22 2.1.5 Komitmen Organisasi... 26 2.1.5.1 Aspek Komitmen Organisasi... 28 2.1.5.2 Faktor Komitmen Organisasi... 28 2.1.6 Desentralisasi... 29 2.2 Hipotesis Penelitian... 31 2.2.1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial... 31 2.2.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Manajerial... 33 2.2.3 Pengaruh Desentralisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Manajerial.... 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 35 3.2 Lokasi Dan Ruang Lingkup Penelitian... 36 3.3 Obyek Penelitian... 36 3.4 Identifikasi Variabel... 37 3.5 Definisi Operasional Variabel... 37 3.6 Jenis Dan Sumber Data... 42 3.6.1 Jenis Data... 42 3.6.2 Sumber Data... 42 3.7 Populasi, Sampel, Metode Penentuan Sampel... 43 3.7.1 Populasi... 43 3.7.2 Sampel... 43 3.7.3 Metode Penentuan Sampel... 45 3.8 Metode Pengumpulan Data... 45 iii

3.9 Teknik Analisis Data... 46 3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif... 46 3.9.2 Uji Instrumen Penelitian... 47 3.9.3 Uji Asumsi Klasik... 48 3.9.4 Analisis Regresi... 49 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian... 54 4.1.1 Struktur Organisasi... 55 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 57 4.2.1 Responden Penelitian... 57 4.2.2 Karakteristik Responden... 59 4.3 Hasil Penelitian... 62 4.3.1 Hasil Statistik Deskriptif... 62 4.3.2 Hasil Uji Instrumen... 66 4.3.3 Uji Asumsi Klasik... 69 4.3.4 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana... 71 4.3.5 Hasil Analisis Regresi Moderasi / Moderated Regression Analysis (MRA)... 73 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 77 4.4.1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial... 77 4.4.2 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Manajerial... 78 4.4.3 Pengaruh Desentralisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Manajerial... 79 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 81 5.2 Saran... 81 DAFTAR RUJUKAN... 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 89 iv

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 3.1 Daftar PT. PLN (Persero) Distribusi Bali untuk Tahun 2016... 36 3.2 Operasionalisasi Variabel Kinerja Manajerial... 38 3.3 Operasionalisasi Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran... 39 3.4 Operasionalisasi Variabel Komitmen Organisasi... 40 3.5 Operasionalisasi Variabel Desentralisasi... 41 3.6 Daftar Sampel Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Bali... 44 v

4.1 Daftar Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner... 58 4.2 Perincian Pengembalian dan Penggunaan Kuesioner... 58 4.3 Rincian Profil Responden... 60 4.4 Hasil Statistik Deskriptif... 63 4.5 Hasil Uji Validitas... 67 4.6 Hasil Uji Reliabilitas... 68 4.7 Hasil Uji Normalitas... 69 4.8 Uji Heterokedastisitas... 70 4.9 Hasil Analisis Regresi Sederhana... 71 4.10 Hasil Analisis Regresi Moderasi... 73 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain penelitian... 35 4.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Bali... 56 4.2 Struktur Organisasi Kantor Unit Area PT. PLN (Persero) vi

Distribusi Bali.. 57 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Kuesioner Penelitian... 89 2. Statistik Deskriptif Data Uji (Data Ordinal)... 94 vii

3. Statistik Deskriptif Data Uji (Data Interval).. 95 4. Hasil Uji Validitas... 96 5. Hasil Uji Reliabilitas... 100 6. Hasil Uji Asumsi Klasik...... 104 7. Hasil Uji Asumsi Klasik...... 105 8. Hasil Regresi Linier Sederhana...... 106 9. Hasil Regresi MRA... 107 BAB I PENDAHULUAN viii

1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan mampu untuk maju dan terus berkembang. Kondisi tersebut menuntut para pelaku bisnis untuk meningkatkan kinerja yang tidak lepas dari kemampuan dalam perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian berbagai aktivitas dan sumber daya yang dimiliki. Sasaran yang ditetapkan perusahaan dapat terwujud apabila ada kemampuan profesional dari seorang manajer untuk membuat suatu sistem perencanaan dan pengendalian yang baik agar dapat mengelola dan mengalokasikan sumber-sumber ekonomi perusahaan secara sistematis, efektif dan efisien. Perencanaan yang baik dan benar sebelum memulai kegiatan operasional akan membantu perusahaan untuk meminimalisasi adanya kegagalan. Evaluasi kinerja organisasi sangat penting dilakukan perusahaan, sehingga mereka dapat mengetahui seberapa baik aktivitas-aktivitas bisnis yang dilakukan sesuai dengan tujuan strategis, dan mampu menyajikan informasi tepat waktu untuk melaksanakan penyempurnaan. Berbagai upaya dilakukan agar strategi organisasi yang telah ditetapkan dapat dilakukan dengan baik dan mencapai sasaran. Fungsi perencanaan dan pengendalian sangat penting dijalankan perusahaan agar perusahaan dapat fokus dan terarah dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Berdasarkan hal itulah, perusahaan membutuhkan alat ukur yang digunakan dalam melakukan perencanaan dan pengendalian yang disebut dengan istilah anggaran ix

(Huda, 2013). Anggaran digunakan sebagai alat manajerial untuk mengendalikan pencapaian target perusahaan dan memberikan pedoman yang terperinci untuk operasi harian (Lubis, 2014). Dalam proses penyusunan anggaran, anggaran dapat digunakan sebagai alat pengendalian dan perencanaan, sehingga anggaran merupakan faktor penting dalam penentu pencapaian tujuan suatu perusahaan. Anggaran menggambarkan rencana untuk masa yang akan datang dan diekspresikan dalam istilah keuangan yang formal. Proses penyusunan anggaran terdiri dari tiga tahap yaitu, penetapan sasaran, implementasi, serta pengendalian dan evaluasi. Proses penyusunan anggaran didahului dengan penetapan tujuan oleh manajemen puncak dan penetapan strategi untuk mencapainya (Mulyadi, 2001:508). Tahap penganggaran menjadi penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan menggagalkan perencanaan yang telah disusun. Anggaran mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk top down dan bottom up. Dalam anggaran top down, manajer senior menyusun dan menetapkan anggaran, tanpa partisipasi manajemen bawah. Anggaran bentuk top down seringkali dianggap tidak efektif karena dilihat dari ketidakikutsertaan para manajer lini dalam pembuatan anggaran perusahaan. Sedangkan anggaran bentuk bottom up merupakan suatu model anggaran yang membutuhkan partisipasi aktif dari semua manajer. Anggaran bentuk bottom up seringkali disebut dengan anggaran partisipasi (budget participation). Partisipasi yang terlalu besar dan tidak terkontrol dari manajemen bawah, dapat menyebabkan kemungkinan timbulnya perilaku yang merugikan (disfunctional x

behaviour), seperti target yang disusun terlalu mudah untuk dicapai sehingga tidak dapat dijadikan standar dan alat motivasi yang baik. Proses partisipasi anggaran yang efektif dilakukan dengan menggabungkan kedua bentuk anggaran di atas, dimana manajemen tingkat bawah dapat menyusun dan mengajukan anggarannya (bottom up), namun tetap terkontrol dan mengikuti aturan yang ditentukan oleh manajemen atas (top down). Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran. Dalam hal ini, setiap manajer didalam organisasi diberi peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Agar sasaran dapat tercapai, maka manajer menengah dan bawah biasanya ikut berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Dengan berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran, manajer merasa dilibatkan egonya dan tidak sekedar terlibat dalam kerja saja, sehingga diharapkan akan mendorong moral kerja dan inisiatif para manajer. Banyak perusahaan meyakini bahwa anggaran mampu meningkatkan kinerja. Suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu disebut dengan kinerja. Kinerja terdiri dari tiga faktor penting, yaitu kemajuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja (Hasibuan, 2005:94). Terciptanya kinerja yang baik dapat terwujud jika pemimpin xi

(manajer) dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu alat atasan untuk menilai kinerja adalah tingkat keaktifan partisipasi anggaran dari manajer atau karyawan. Pendekatan penganggaran yang melibatkan manajer atau karyawan dalam proses pembuatannya disebut dengan anggaran partisipatif (self imposed budget). Hansen and Mowen dalam Deny Arnos Kwary (2009:448) menyatakan bahwa sebuah perusahaan menghubungkan kinerja manajerial dengan tingkat partisipasinya dalam penyusunan anggaran. Anggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta dalam pembuatan anggaran. Manajer tingkat bawah akan didorong untuk memiliki tanggung jawab serta kreativitas. Peningkatan tanggung jawab dan tantangan dalam proses tersebut mampu memberikan insentif non uang yang mengarah pada kinerja yang lebih tinggi. Tingkat pencapaian kinerja tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa ketika tujuan atau standar yang dirancang secara partisipatif disetujui, maka karyawan akan menginternalisasikan tujuan atau standar yang ditetapkan. Karyawan akan merasa memiliki tanggung jawab secara personal karena merasa ikut serta terlibat dalam penyusunan. Keikutsertaan karyawan dalam menentukan tujuan organisasi akan meningkatkan efektivitas organisasi, karena konflik yang mungkin terjadi antara tujuan individu dengan tujuan organisasi dapat dikurangi bahkan dapat dihilangkan. Penelitian mengenai partisipasi dalam proses penyusunan anggaran dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial merupakan salah satu bidang penelitian yang mengalami perdebatan dalam literatur akuntansi perilaku (Behavioral xii

Accounting), bukti empiris memberikan hasil yang bervariasi dan tidak konsisten. Dalam beberapa kasus penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan mengenai partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, sebagai contoh penelitian Rini (2011), Ferawati (2011), Arifin (2012), Rahayu (2014), Ratna (2014), serta penelitian yang dilakukan oleh Anggarini (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan postif signifikan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Sedangkan penelitian Pramesthiningtyas (2011) menemukan partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial pada perusahaan-perusahaan di kota Semarang. Penelitian tersebut juga diperkuat dengan penelitian Medhayanti (2014) yang menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh negatif terhadap kinerja manajerial pada perusahaan BPR di kota Denpasar. Ketidakkonsistenan hasil penelitian tersebut disebabkan oleh faktor kondisional atau yang lebih dikenal dengan faktor kontigensi. Govindrajan (dalam Poerwati, 2001), menyatakan bahwa untuk menyelesaikan pertentangan dan perbedaan berbagai penelitian tersebut, dapat digunakan pendekatan kontigensi (contigency approach) yang mengevaluasi berbagai faktor kondisional atau variabel yang mempengaruhi efektivitas partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Pendekatan ini memberikan gagasan bahwa sifat hubungan yang ada dalam partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial harus sesuai xiii

dengan aspek-aspek organisasi dan berbeda bagi setiap situasi. Adanya kemungkinan hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dipengaruhi oleh variabel-variabel yang bertindak sebagai variabel intervening atau moderating. Dasar pendekatan kontijensi adalah bahwa tidak ada rancangan atau sistem akuntansi manajemen yang dapat diterapkan secara efektif untuk semua kondisi (organisasi), namun sebuah sistem akuntansi manajemen tertentu hanya efektif untuk situasi atau organisasi tertentu. Dengan kata lain, pendekatan kontigensi menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen akan efektif bila kondisi organisasi konsisten atau sesuai sistem. Dalam penelitian ini, pendekatan kontigensi diadopsi untuk mengevaluasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial yang disesuaikan dengan lokasi penelitian. Komitmen organisasi merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kinerja manajerial. Clain et al. (dalam Yenti, 2003) memberikan suatu ilustrasi bahwa kinerja yang tinggi hanya muncul ketika kesulitan tugas dan komitmen tujuan tinggi. Kesulitan tugas dan komitmen tujuan rendah maka akan menimbulkan kinerja yang rendah. Baik tidaknya kinerja seseorang dalam mencapai tujuan organisasinya ini bisa terlihat dari komitmen dalam dirinya untuk bekerja lebih baik, memberikan sumbangan pikiran yang cemerlang serta memberikan solusi-solusi yang terbaik dalam pencapaian organisasinya. xiv

Komitmen yang tinggi menjadikan individu lebih mementingkan organisasi dari pada kepentingan pribadi dan berusaha menjadikan organisasi lebih baik. Dalam suatu organisasi partisipasi penyusunan anggaran akan memengaruhi kinerja manajerial, karena dengan komitmen organisasi yang tinggi akan memperbesar pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial suatu organisasi. Komitmen organisasi yang rendah akan membuat individu berbuat untuk kepentingan pribadinya. Berdasarkan hasil penelitian Ratna (2014) yang dilakukan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di kota Denpasar ditemukan bahwa komitmen organisasi sebagai variabel moderasi mampu memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Sedangkan penelitian Wati (2013) menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak dapat memperkuat hubungan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah. Penelitian tersebut juga diperkuat dengan penelitian Yogantara dan Wirakusuma (2013) menemukan bahwa komitmen organisasi tidak dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial BPR di Bali. Tahap implementasi dalam suatu perusahaan memerlukan adanya suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu alat yang dapat digunakan adalah desentralisasi. Desentralisasi merupakan suatu proses dalam pengambilan keputusan dimana manajer tingkat bawah diikutsertakan baik dalam pembuatan serta pengimplementasian tugas kerja yang dibuat. Proses penyusunan anggaran menyebabkan semakin luasnya tanggung jawab unsur-unsur pelaksanaan penyusunan anggaran serta kebijakan secara independen, sehingga xv

semakin tinggi pula wewenang manajer dalam mengambil keputusan yang tepat pada struktur desentralisasi (Fibrianti dan Riharjo, 2013). Manajer puncak dapat mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada manajer bawahannya dalam pembuatan keputusan, oleh karena itu membawa tanggung jawab semakin besar bagi pimpinan yang lebih rendah terhadap implementasi terhadap keputusan yang dibuat. Hasil penelitian Dwirandra (2008), Fibrianti dan Riharjo (2013) diperoleh hasil bahwa desentralisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Pemilihan lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan pada PT PLN (Persero) Distribusi Bali, karena PT PLN (Persero) Distribusi Bali merupakan Badan Usaha Milik Negara yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Bali dan berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. PT PLN (Persero) Distribusi Bali memiliki lima wilayah kerja yaitu Area Bali Selatan, Area Bali Timur, Area Bali Utara, Area Pengatur Distribusi, dan Area Pelayanan Prima. PT PLN (Persero) Distribusi Bali sebagai salah satu BUMN yang melaksanakan partisipasi penyusunan anggaran, dimana mekanisme penyusunan anggaran yang digunakan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali adalah bottom-up, dengan mekanisme tersebut memungkinkan manajer-manajer memiliki tingkat partisipatif anggaran yang tinggi. Tahap penyusunan anggaran pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali dimulai dari menyusun rencana anggaran yang akan digunakan untuk satu periode oleh setiap unit kantor area PT. PLN (Persero) Distribusi Bali kemudian xvi

diusulkan ke kantor PT. PLN (Persero) Distribusi Bali untuk disetujui dan diproses ke kantor pusat PT. PLN (Persero) di Jakarta. Pada awal bulan April 2016 lalu, PT. PLN (Persero) Distribusi Bali mengadakan rapat kerja Triwulan II. Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Manajer Perencanaan PLN Distribusi Bali Gede Agung Sindu Putra, kwh jual PLN Bali mengalami pertumbuhan sebesar 10,79% dibandingkan dengan tahun lalu. Pemaparan tersebut juga dikaitkan dengan tagline yang diusung sebagai tema kinerja PLN Bali yakni Solution for Your Needs. Jika dikaitkan, tujuan dari PLN Bali untuk menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat dapat menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat dimana pegawai dituntut untuk terus waspada terhadap perubahan dan mampu beradaptasi terhadap perubahan. Peningkatan pencapaian kinerja PT. PLN (Persero) Distribusi Bali ditandai dengan adanya pertumbuhan kwh jual PLN Bali sebesar 10,79% dibandingkan dengan tahun lalu. Diharapkan kinerja seluruh pegawai dapat terus meningkat dengan semangat untuk terus bersinergi dan berinovasi dalam memenuhi kebutuhan stakeholders (www.pln.co.id, 2016). Penelitian ini menggabungkan dua faktor kondisional yang terdiri dari: komitmen organisasi dan desentralisasi sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di PT. PLN (Persero) Distribusi Bali. xvii

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali? 2) Apakah komitmen organisasi memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali? 3) Apakah desentralisasi memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali. 2) Untuk mengetahui apakah komitmen organisasi dapat memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali. xviii

3) Untuk mengetahui apakah desentralisasi dapat memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan referensi tambahan di bidang akuntansi dalam pengembangan penelitian mengenai hubungan partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial, serta memberikan gambaran pengaruh mengenai variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi dan desentralisasi sebagai pemoderasi. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini dapat memberikan kontribusi praktis dan bermanfaat bagi pimpinan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali dalam meningkatkan kinerja manajerial, yaitu dengan mempertimbangkan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi dan desentralisasi sebagai pemoderasi. xix

1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan secara keseluruhan untuk skripsi ini terdiri dari lima bab yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan antar bab memiliki hubungan yang erat dengan sistematika penulisan sebagai berikut. Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan penelitian. Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang berkaitan dengan variabel penelitian, memaparkan hasil penelitian sebelumnya yang relevan yang dapat mendukung penelitian serta merumuskan hipotesis penelitian. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan sampel serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. xx

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum PT. PLN (Persero) Distribusi Bali, deskripsi variabel penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini menyampaikan simpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis serta menyampaikan saran-saran sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. xxi