BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

dokumen-dokumen yang mirip
Unisba.Repository.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atika Permatasari, 2013

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PERMUKIMAN DI KAWASAN HUTAN BAKAU DESA RATATOTOK TIMUR DAN DESA RATATOTOK MUARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai

BAB III METODOLOGI. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Alternatif Pendekatan Masalah. Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III DESAIN RISET III.1 Pendekatan Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jakarta sebagai ibukota negara dan sebagai tempat perputaran ekonomi terbesar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas perekonomian terus meningkat begitu pula dengan aktifitas kendaraan guna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan berkembangnya suatu kota atau wilayah dan meningkatnya kebutuhan manusia, infrastruktur jalan sangat diperlukan untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Ruang Lingkup Penelitian

KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN LAHAN RAWA DI KOTA PALEMBANG TUGAS AKHIR. Oleh: ENDANG FEBRIANA L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kompleks dibanding daerah sekitarnya (Bintarto, 1977). perekonomian, atau sebagai pusat pemerintahan (Darmendra, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek. Perkembangan kota tergantung dari lokasi, kepadatan kota, dan berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERD ASARKAN JUMLAH PEND UD UK D I KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMED ANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

BAB I Pendahuluan I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. diiringi dengan peningkatan mobilitas manusia dan kegiatan yang dilakukan. Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas faktor-faktor produksi, memperlancar perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

KETERSEDIAAN RUANG BERMAIN ANAK DI KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan pertumbuhan kota lainnya adalah unsur penduduk.

2015 ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah B A. Studi Pustaka MULAI. Permasalahan. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia, terletak di

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang telah maju maupun oleh Negara yang sedang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

PERUBAHAN FUNGSI PEMANFAATAN RUANG DI KELURAHAN MOGOLAING KOTA KOTAMOBAGU

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang yang digunakan sebagai dasar penelitian, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, kebutuhan data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta teknik pengambilan sampel. Pada bagian akhir bab ini juga akan dijelaskan mengenai sistematika penulisan laporan.. 1.1 Latar Belakang Transportasi dan tata guna lahan merupakan dua aspek yang saling terkait. Bermacam-macam pola pengembangan lahan menghasilkan bermacam-macam kebutuhan akan transportasi, sebaliknya sistem transportasi mempengaruhi pola pengembangan lahan. Lingkungan perkotaan, sistem transportasi, dan pola tata guna lahan saling berpengaruh, dengan berubahnya salah satu dari bagian tersebut akan menghasilkan perubahan pada bagian yang lain. Masyarakat selaku salah satu aktor pembangunan, jelas sangat berperan di dalam interaksi antara tata guna lahan dan transportasi. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa kota merupakan lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana. Kegiatan di Kota Bekasi tidak ada hentinya, baik itu pengguna jalan dari arah Timur Bekasi, Selatan Bekasi dan Barat Bekasi. Peningkatan arus lalu lintas yang terjadi harus diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana yang ada, karena dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan lalu lintas antara lain kemacetan. Penyebab kemacetan di Kota Bekasi adalah badan jalan sempit dan volume kendaraan yang terus bertambah. Lebar jalan di Kota Bekasi kebanyakan tidak lebih dari 7 meter untuk dua jalur (Deny, 2012). Salah satu solusi alternatif adalah pembangunan flyover (jalan layang) dan saat ini flyover tersebut telah terbangun di sebagian wilayah Bekasi Utara. Kelurahan di wilayah Bekasi Utara yang menjadi lokasi pembangunan flyover berada di Kelurahan Harapan Mulya dan Kelurahan Marga Mulya (Yulyanto, 2012). Flyover ini dibangun sepanjang 1 kilometer dengan lebar 22 meter, flyover ini memiliki 4 lajur jalan yang menghubungkan Jl. Ahmad Yani dengan Kota Summarecon Bekasi oleh pihak swasta (PT.Summarecon Agung Tbk) (Purnomo, 2013). 1

2 Kelurahan Harapan Mulya dan Kelurahan Marga Mulya ini yang disebut wilayah Bekasi Utara. Dua kelurahan tersebut di tetapkan sebagai pusat pelayanan perkotaan Bekasi berdasarkan RTRW Kota Bekasi tahun 2011-2031. Sebelum di tetapkan wilayah Bekasi Utara sebagai pusat pemerintahan Kota Bekasi, kawasan permukiman, kawasan perdagangan, dan kawasan pendidikan wilayah Bekasi Utara penggunaan lahan di dominasi oleh lahan gundul, kebun campuran dan persawahan. Seiring dengan berkembangnya wilayah Bekasi Utara berangsurangsur lahan tidak terbangun mengalami perubahan menjadi lahan terbangun untuk dimanfaatkan masyarakat menjadi lebih produktif. Perubahan lahan yang disebabkan adanya infrastruktur jalan seperti ini biasanya akan menyebabkan perubahan guna lahan pada sekitar wilayah tersebut. Selain itu, juga akan mengubah kondisi ekonomi masyarakat. Akibatnya kondisi struktur perekonomian masyarakat dalam hal ini mata pencaharian dan pendapatan mengalami perubahan. Maka dari itu penelitian ini sangat menarik untuk di teliti sehingga hasil akhirnya yang diharapkan adalah teridentifikasinya penggunaan lahan di sebagian wilayah Bekasi Utara sebelum dan setelah adanya jalan layang non-tol Flyover K.H. Noer Ali, teridentifikasinya mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat di sebagian wilayah Bekasi Utara sebelum dan setelah adanya jalan layang non-tol Flyover K.H. Noer Ali dan teridentifikasinya dampak perubahan guna lahan di kawasan jalan layang non-tol Flyover K.H. Noer Ali terhadap mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan permasalahan di atas menghasilkan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana penggunaan lahan di sebagian wilayah Bekasi Utara sebelum dan setelah adanya jalan layang non-tol Flyover K.H Noer Ali? 2. Bagaimana mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat di sebagian wilayah Bekasi Utara sebelum dan setelah adanya jalan layang non-tol Flyover K.H Noer Ali?

3 3. Bagaimana dampak perubahan guna lahan di kawasan jalan layang non-tol Flyover K.H.Noer Ali terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat di sebagian wilayah Bekasi Utara? 1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan guna lahan di kawasan jalan layang non-tol Flyover K.H. Noer Ali dan dampaknya pada mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat. 1.3.2. Sasaran 1. Teridentifikasinya penggunaan lahan di sebagian wilayah Bekasi Utara sebelum dan setelah adanya jalan layang non-tol Flyover K.H. Noer Ali 2. Teridentifikasinya mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat di sebagian wilayah Bekasi Utara sebelum dan setelah adanya jalan layang nontol Flyover K.H. Noer Ali 3. Teridentifikasinya dampak perubahan guna lahan di kawasan jalan layang non-tol Flyover K.H. Noer Ali terhadap mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah di sebagian wilayah Bekasi Utara yaitu Kelurahan Harapan Mulya RT 03 / RW 06, Kecamatan Medan Satria dan Kelurahan Marga Mulya RT 03 / RW 05, Kecamatan Bekasi Utara yang berada diutara Kota Bekasi yang topografinya berbatasan sebelah timur dengan Kecamatan Taruma Jaya Kab. Bekasi dan sebelah utara berbatasan dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Lebih jelasnya Peta lokasi studi dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi Kasus 4

5 1.4.2 Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi mencakup pembahasan tentang perubahan guna lahan setelah adanya jalan layang Flyover K.H Noer Ali terhadap perekonomian masyarakat wilayah sekitarnya. Pembahasan dalam penelitian ini berawal dari masalah kemacetan di Kota Bekasi dengan mobilitas penduduknya yang tinggi, sehingga adanya infrastruktur jalan dituntut sebagai penunjang kebutuhan tersebut, maka dari itu terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian, lahan pertanian yang di alih fungsikan adalah lahan pertanian yang berdasarkan rencana tata ruang. Lahan pertanian yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah lahan pertanian yang diprioritaskan sebagai daerah resapan air. Sedangkan non pertanian yang menjadi lingkup penelitian ini adalah kawasan di sekitar infrastruktur jalan yang memiliki kebutuhan akan lahan cukup tinggi yang akhirnya mendorong terjadinya alih fungsi lahan.

Kota Bekasi dengan mobilitas penduduk yang tinggi menyebabkan kemacetan Pembangunan jalan layang non-tol K.H.Noer Ali Sebagai solusi alternatif mengatasi kemacetan Alih fungsi lahan Sebagai penunjang aksesbilitas menuju wilayah utara Kota Bekasi Tingkat pendapatan masyarakat Identifikasi perubahan guna lahan di kawasan jalan layang non-tol terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat Mata pencaharian masyarakat Teridentifikasinya perubahan guna lahan di kawasan jalan layang non-tol K.H.Noer Ali dan dampaknya pada mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran 6

7 1.5 Kebutuhan Data Data merupakan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalaan yang dikaitkan dengan tempat dan waktu yang merupakan bahan untuk analisis dalam pengambilan keputusan. Data yang akan digunakan untuk bahan analisis dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data Primer, yaitu hasil kuesioner dan observasi, meliputi: Data karakteristik responden, meliputi: mata pencaharian, lama tinggal, proses kepemilikan dan status penguasaan lahan, asal daerah, Asal pemilik bangunan, Jenis pekerjaan pemilik bangunan, tingkat pendapatan Data Observasi, meliputi: pola penggunaan lahan di Bekasi Utara, dan kondisi eksisting aksesbilitas di Bekasi Utara. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari survai instansional melalui sumber yang relevan dengan topik yang diteliti, yaitu dari instansi terkait diantaranya BAPPEDA, BPS, Dinas Tata Kota, Kecamatan dan Kelurahan. Beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: Data luas penggunaan lahan dirinci per desa/kelurahan di sebagian wilayah Bekasi Utara pada tahun 2004 dan tahun 2014. Data demografi berupa mata pencaharian, pendapatan, Kecamatan Bekasi Utara dalam angka dari BPS Bekasi, kecamatan dan Kelurahan. Data kebijakan tata ruang Kota Bekasi yaitu RTRW Kota Bekasi 2011-2031 dan peraturan tata ruang lainnya besertakan peta dari BAPPEDA Kota Bekasi. Data penggunaan lahan Kota Bekasi dari tahun 2004 sampai tahun 2014. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 1-1.

8 No Sumber Dokumen Data 1 Kuesioner Masyarakat / KK 2 Observasi Lokasi studi / pengamatan Tabel 1-1 Kebutuhan Data Primer Sumber Jenis data yang diperlukan Nama Umur Jenis kelamin Pendidikan terakhir Lama tinggal Status kepemilikan lahan Jenis pekerjaan pemilik lahan Tingkat pendapatan Penggunaan lahan kondisi eksisting dengan tahun 2004 Mata pencaharian kondisi eksisting dengan tahun 2004 Pendapatan kondisi eksisting dengan tahun 2004 Pola penggunaan lahan di sebagian wilayah Bekasi Utara Kegunaan Memperoleh Informasi dasar mengenai identitas responden dan pola penggunaan lahan diwilayah sekitar Mendapatkan data gambaran langsung mengenai kondisi eksisting lokasi studi berupa foto No Sumber Dokumen 1 BAPPEDA dan Dinas Tata Ruang Kota Bekasi 2 BPS Kota Bekasi Tabel 1-2 Kebutuhan Data Sekunder Jenis data yang diperlukan Kebijakan RTRW Kota Bekasi Tahun 2011-2013 Peta tata guna lahan Kota Bekasi 2004 dan 2014 Program kebijakan pemerintah lainnya terkait dengan keberadaan jalan layang non tol K.H Noer Ali Luas penggunaan lahan tahun 2004 dan 2014 Jenis penggunaan lahan 2004 dan 2014 Mata pencaharian tahun 2004 dan 2014 Pendapatan tahun 2004 dan 2014 Kegunaan Memperoleh informasi mengenai kebijakan dan program yang terkait dengan penelitian Memperoleh kebutuhan penelitian berupa data numerik yang selanjutnya akan di analisis menggunakan metode yang telah di tentukan

No Sumber Dokumen 3 Kantor Kecamatan 4 Kantor Kelurahan Jenis data yang diperlukan Monografi Kecamatan Bekasi Utara Monografi Kecamatan Medan Satria Peta Administrasi Kecamatan Bekasi Utara Peta Administrasi Kecamatan Medan Satria Monografi Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Bekasi Utara Monografi Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Medan Satria Peta Administrasi Harapan Mulya, Kecamatan Bekasi Utara Peta Administrasi Marga Mulya, Kecamatan Medan Satria 9 Kegunaan Memperoleh gambaran umum mengenai kecamatan lokasi studi Memperoleh gambaran umum mengenai kelurahan lokasi studi 1.6 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam proses penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu antara lain: 1.6.1 Data Primer Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, untuk memperoleh data primer itu dapat di lakukan beberapa teknik pengambilan data yaitu antara lain: Observasi Observasi dilakukan pada kondisi penggunaan lahan eksisting di sebagian wilayah Bekasi Utara, teknik observasi dilakukan peneliti dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian dengan maksud meng-cross check data yang diperoleh. Kuesioner Peneliti akan disebarkan kuisioner dengan mengambil beberapa permukiman warga sebagai sampel yang nantinya dapat mewakili seluruh masyarakat diwilayah studi yang terkena dampak dari perubahan tata guna lahan terhadap

mata pencahariannya. Pengumpulan data melalui pengisian kuisioner dilakukan pada masyarakat di sebagian wilayah Bekasi Utara. 1.6.2 Data Sekunder Data sekunder diperoleh tidak dari pengamatan langsung di lapangan dari instansi instansi terkait, seperti: BAPPEDA, Dinas Tata Kota, BPN dan BPS. 1.7 Teknik Analisis Data 1.7.1 Metode Analisis Deskriptif Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis masalah-masalah dalam masyarakat terkait dengan penggunaan lahan di wilayah studi berdasarkan variabel yang telah ditentukan. Teknik analisis data untuk mengetahui besar perubahan penggunaan lahan terhadap mata pencaharian dari pertanian menjadi non pertanian di sebagian wilayah Bekasi Utara, kemudian peneliti menganalisis secara deskriptif kualitatif data penggunaan lahan Variabel variabel yang digunakan dalam penelitian adalah penggunaan lahan tahun 2004 dan 2014, jenis penggunaan lahan tahun 2004 dan 2014, status lahan, mata pencaharian tahun 2004 dan 2014, perubahan mata pencaharian tahun 2004 dan 2014, pendapatan masyarakat tahun 2004 dan 2014. Variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1-3. Tabel 1-3 Variabel Penelitian No Karakteristik Variabel Penelitian Informasi yang Diperoleh 1 Responden Nama Informasi dasar mengenai Umur identitas responden Jenis kelamin Pendidikan terakhir Lama tinggal Status kepemilikan lahan Jenis pekerjaan Tingkat pendapatan 2 Penggunaan Lahan Luas penggunaan lahan tahun 2004 dan 2014 Jenis penggunaan lahan tahun 2004 dan 2014 Status kepemilikan lahan Pola penggunaan lahan di sebagian wilayah Bekasi Utara 10 Luas wilayah lokasi studi yang telah dialih fungsikan untuk kegiatan lain. Jenis guna lahan apa saja yang terdapat di lokasi studi Status kepemilikan lahan Data gambaran langsung mengenai kondisi eksisting lokasi studi berupa foto

No Karakteristik Variabel Penelitian Informasi yang Diperoleh 3 Pergeseran mata Mata Pencaharian tahun Time series mata pencaharian 2004 dan 2013 pencaharian masyarakat Pendapatan tahun 2004 Time series pendapatan dan 2014 masyarakat 11 1.7.2 Metode Analisis Overlay Dalam penelitian ini analisis overlay digunakan untuk mengetahui pola penggunaan lahan tahun 2004 dan 2014 di sebagian wilayah Bekasi Utara. Metode overlay sering disebut metode penampalan peta. Metode ini sangat baik dipergunakan untuk mengadakan kajian keruangan. Data penggunaan lahan tahun 2004 dan 2014 melalui analisis ini sehingga dapat diketahui perubahan penggunaan lahan sebelum dan setelah adanya jalan layang non-tol Flyover K.H Noer Ali. Metode ini menggunakan beberapa peta tematik yang kemudian digambarkan atau ditampalkan di dalam peta dasar. 1.8 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang utama. Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang ememilki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian, dan sample merupakan himpunan bagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya Pada penelitian ini, yang akan dijadikan responden adalah penduduk dari 2 kecamatan (Kecamatan Medan Satria dan Kecamatan Bekasi Utara) di ambil 2 kelurahan (Kelurahan Harapan Mulya dan Kelurahan Marga Mulya). Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan dan menjelaskan hasil dari populasi, maka dalam penulisan sample penelitian ini di gunakan rumus Slovin. n = N 1 + N e 2 Keterangan : n = Ukuran Sample N = Ukuran Populasi

12 e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Dalam penelitian ini di tentukan sampel sebanyak 100 orang Harapan Mulya = 3963 KK Marga Mulya = 5664 KK Maka Populasi keseluruhannya adalah 9627 orang Sampel Harapan mulya = 3963 / 9627 X 100 = 41 Orang Sampel Marga Mulya = 5664 / 9627 X 100 = 59 Orang 1.9 Sistematika Penulisan Secara sistematis penulisan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran studi, ruang lingkup wilayah dan materi, kebutuhan data, kerangka pemikiran studi, teknik pengumpulan data, metode penelitian studi dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, yang berisikan teori-teori tentang perkembangan perkotaan dalam aspek ekonomi masyarakat, perubahan guna lahan dan faktor mempengaruhinya. Di samping itu dalam bab ini dibahas pula teori dampak alih fungsi lahan terhadap mata pencaharian dan pendapatan, dan Pengaruh adanya jalan layang terhadap guna lahan. Bab III Gambaran Umum Wilayah Penelitian, yang berisikan gambaran umum wilayah studi yaitu Kelurahan Harapan Mulya dan Kelurahan Marga Mulya yang meliputi kondisi geografis, kondisi kependudukan, sarana dan prasarana, kebijakan pengggunaan lahan Kota Bekasi dan identifikasi karakteristik responden. Bab IV Hasil dan Pembahasan, yang berisikan identifikasi perubahan dan penggunaan lahan, identifikasi mata pencaharian dan pendapatan, dampak perubahan guna lahan terhadap mata pencaharian dan pendapatan dan analisis keterkaitan antara kepemilikan lahan untuk dimanfaatkan dengan kondisi pendapatan saat ini. Bab V Kesimpulan dan Saran, yang berisikan kesimpulan dari penelitian ini dan saran bagi pemerintah daerah dan penelitian lanjutan.