Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan ISSN 1907-0659 STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN TERUMBU KARANG DI PULAU-PULAU KECIL KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS DI PULAU BARRANG LOMPO DAN PULAU BARRANG CADDI) KONDISI TERUMBU KARANG DI KABUPATEN NIAS DAN KABUPATEN SIMEULUE PASCA SATU TAHUN MEGA TSUNAMI 2004 2 KARAKTERISTIK SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KEJADIAN UPWELLING FASE INDIAN OCEAN DIPOLE MODE POSITIF DI BARAT SUMATERA DAN SELATAN JAWA BARAT DINAMIKA TEMPORAL KANDUNGAN MERKURI TERLARUT, TERENDAPKAN DAN TERSUSPENSI DI PERAIRAN ESTUARI KAPUAS KECIL, KALIMANTAN BARAT KARAKTERISTIK BATIMETRI DANAU EMPANGAU- KALIMANTAN BARAT DISTRIBUSI ANTROPOGENIK DI SAMUDERA PASIFIK BAGIAN BARAT DAN SAMUDERA HINDIA BAGIAN TIMUR SURFDEF: PAKET PERANGKAT LUNAK MATLAB UNTUK MEMODELKAN DEFORMASI DASAR LAUT AKIBAT SESAR DENGAN SLIP BERVARIASI PERAN LAUT JAWA DAN TELUK BANTEN SEBAGAI PELEPAS DAN/ATAU PENYERAP
Jurnal SEGARA adalah Jurnal yang diasuh oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan KKP, dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang berasal dari hasil penelitian maupun kajian konseptual yang berkaitan dengan kelautan Indonesia, yang dilakukan oleh Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab Pemimpin Pengelola Redaktur Dewan Editor Mitra Bestari Edisi ini Sekretariat Redaksi Mitra Bestari Redaksi Pelaksana Redaksi Jurnal Ilmiah Segara bertempat di Kantor Pusat Balitbang Kelautan dan Perikanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir
Distribusi Antropogenik di...samudera Hindia Bagian Timur (Parengkuan, M., et al.) DISTRIBUSI ANTROPOGENIK DI SAMUDERA PASIFIK BAGIAN BARAT DAN SAMUDERA HINDIA BAGIAN TIMUR Maxi Parengkuan 1), Alan F. Koropitan 1),2), Harpassis S. Sanusi 2) & Tri Prartono 2) 1) Center for Oceanography and Marine Technology (COMT), Surya University 2) ABSTRAK Penelitian ini menggunakan metode TrOCA (Tracer Oxygen, Dissolved Inorganic Carbon, Total Alkalinity) untuk mengkaji distribusi Samudera Hindia di wilayah Arus Lintas Indonesia (Arlindo), serta didasarkan pada empat parameter; T (Total ), TA (Total Alkalinitas), O 2 2 pada -1 pada stasiun- North Equatorial Current (NEC) (jalur P10N) di 2-1 2 di jalur NEC akan dibawa ke lokasi Mindanau Current 2 di lapisan permukaan dengan konsentrasi maksimum sekitar 60-1 -1 Kata kunci: ABSTRACT This research used TrOCA method (Tracer Oxygen, Dissolved Inorganic Carbon, Total Alkalinity) in order to investigate anthropogenic distribution in the Indonesian Through Flow (ITF) regime as well as its 2 (Dissolved Inorganic Carbon), TA (Total Alkalinity), O 2 anthropogenic is generaly distributed in upper layer of thermocline from both oceans, with concentration of 20 60 µmol.kg -1-1 founded near surface. The anthropogenic content in NEC will be transported to Mindanau Current (MC) regime which is an inlet for 2 in upper layer with maximum concentration of about 60 µmol.kg -1. In the outlet of ITF, particularly station section along eastern Indian Ocean -1. Keywords: Anthropogenic PENDAHULUAN Tahun 1750an ditandai dengan dimulainya masa revolusi industri, sehingga era ini dijadikan titik awal dimulainya pengukuran Meningkatnya di atmosfer dari tahun ke tahun telah berdampak pada perubahan iklim 2 atmosfer et al 2 normal di antara ketiga reservoir (penampungan) utamanya (atmosfer, biosfer daratan dan lautan) 2 di dan dikhawatirkan akan sangat berpengaruh pada fungsi kesetimbangan ketiga sistem penampungan utama tadi dan terhadap dinamika siklus karbon Penelitian yang dilakukan dalam satu dekade, 2 = 10 15 2 menggunakan data oksigen dan karbon isotop di atmosfer, pembagian pada kedua penampungan utama penting dalam proses mitigasi dan pendistribusian 55
subjek penting ini karena yang ada di level atmosfer dikontrol oleh di dalam mengetahui seberapa besar yang telah terakumulasi di dalam lautan, terutama bagaimana proses penyerapan di permukaan itu terjadi, evolusinya dan pendistribusiannya melalui sirkulasi massa air laut dunia (the great conveyor belt Penelitian siklus karbon ini sangat rumit, sehingga para ahli sepakat bahwa siklus di lautan dipisahkan dalam dua pengertian, yaitu alamiah dan difokuskan pada pembahasan mengenai distribusi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian karbon di perairan Indonesia, kaitannya dengan distribusi massa air dari Samudera Sabine et al. 2 alamiah yang telah terakumulasi di interpolasi data di waktu lampau dengan kompilasi adalah periode sebelum masa revolusi industri sehingga nilai tersebut merupakan nilai total dari kabon alamiah (T 2 yang dilakukan setelah Tahun 1750an atau sejak memasuki era revolusi industri, selanjutnya disebut sebagai karbon, karena lebih dipengaruhi oleh kegiatan et al era revolusi industri, akumulasi di lautan telah bertambah sekitar 110 PgC yang tersebar di antara ketiga samudera dunia yaitu, di Atlantik et al., 2002), dan Hindia sekitar et al., pengertian di laut adalah selisih dari nilai yang diukur sejak awal revolusi industri sampai sekarang dengan nilai Sampai saat ini, isu perkembangannya seiring dengan dampak yang telah Sejak bertambahnya di alam, laut telah berperan sebagai penyerap peningkatan konsentrasi ini di dalam laut dikawatirkan juga akan mempengaruhi mekanisme keseimbangan jumlah yang terakumulasi di dalam kolom air dan diteliti dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagian barat dan Samudera Hindia bagian timur dalam akan digunakan untuk menghitung berdasarkan data WOCE (World Ocean Circulation Experiment Join Global Ocean Flux Study METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data pada jalur 2005; Christian et al., 56
o o o o o o o o perhitungan dikelompokkan dalam 2 bagian; menurut o o o o Total (T ) dan Total Alkalinitas (TA) menggunakan metode standar, yaitu metode coulometric dan metode potentiometric keakuratan data dilakukan seperti yang digambarkan et al. et al. Reference Material T kualitas kontrol karbon dioksida di laut dapat dilihat dalam http://www-mpl.ucsd.edu/people/adickson/ CO2_QC, 2000) digunakan setiap 12 jam untuk Akurasi pengukuran T dan TA diprediksi masing- et al., et al., conductivity temperature depth)/rosette dikumpulkan dan dianalisis mengikuti pengukuran salinitas setiap botolnya diukur dengan menggunakan salinometer berdasarkan teknik standar dengan menggunakan sistem otomatis yang telah et al., Metode TrOCA Distribusi Antropogenik di...samudera Hindia Bagian Timur (Parengkuan, M., et al.) Metode yang Penulis gunakan untuk menghitung distribusi merupakan kombinasi dari O 2 2 efek-efek biologi sebagaimana yang telah dilakukan et al. Langkah pertama yang kami lakukan adalah perhitungan nilai TrOCA dengan menggunakan data O 2, T dan TA dari stasiun-stasiun yang diseleksi 2 tracer TrOCA 0 yang sama dengan tracer TrOCA namun tanpa perhitungan nilai TrOCA 0 digunakan untuk menentukan nilai konstanta a dan b nilai TrOCA 0 ini, dimana perhitungan tersebut didasarkan pada error Selanjutnya dengan menggunakan persamaan 2 (CAnt) di Nilai TrOCA diperoleh dari perhitungan semua data T, TA dan O 2 dari sampel air yang berasal dari garis lintang 20 o o 0 diperoleh dari Samudera Atlantik tidak dipengaruhi oleh sehingga semua data O 2, T, dan TA pada garis lintang 20 o o 2,5 C, telah diseleksi untuk perhitungan nilai TrOCA 0 (bebas Selanjutnya dari perhitungan ini, diperoleh bentuk mewakili TrOCA 0 2 dari perhitungan persamaan (1), yaitu konsentrasi meningkat menurut kedalaman atau seiring dengan 57
HASIL DAN PEMBAHASAN Arlindo) 2 pada jalur P10N terlihat menyebar di permukaan sepanjang 10 o o -1-1 terakumulasi lebih banyak di sepanjang garis lintang 11 o o pada jalur ini merupakan daerah lintasan sirkulasi arus North Equatorial Current (NEC) yang bergerak dari sekitar 10 20 o Kuroshio Current Mindanao Current (MC) yang menuju ke selatan sebagai awal 2 lebih banyak terdapat di bagian utara pada daerah lintang menengah dan lintang tinggi yang lebih dingin, dibandingkan dengan daerah tropis dan sejumlah menuju lapisan dalam 2 dari lapisan permukaan juga tenggelam di Southern Ocean (Samudera Selatan), sini kemudian air didistribusikan ke seluruh bagian lautan dunia selama berabad-abad (Sarmiento & Sebagaimana yang digambarkan oleh Christian et al. NEC yang mengandung berada di sepanjang garis lintang 10 15 o Tropical Water maks perairan Sulawesi sebagai awal massa air Arlindo pada 2
Distribusi Antropogenik di...samudera Hindia Bagian Timur (Parengkuan, M., et al.) jalur pertama, dan massa air ini juga masuk ke jalur et al., garis lintang 15 o o 2 di dengan bertambahnya kedalaman, namun pada garis o -1 yang sepanjang garis lintang 16-20,5 o m, konsentrasi terlihat sedikit mengalami peningkatan -1 jalur P10N, umumnya lebih banyak terakumulasi di -1, dengan lapisan termoklin diprediksi berada -1 berada pada wilayah sirkulasi MC memperlihatkan nilai berdasarkan metode TrOCA, karena memiliki data yang lengkap yaitu O 2, T pada kedua stasiun ini kemudian ditampilkan dalam Sebaran pada kedua stasiun memperlihatkan akumulasi yang berbeda terutama di lapisan permukaan, yaitu pada kedua stasiun mulai terlihat peningkatan -1-1 2 pada kedua stasiun terlihat mulai mengalami penurunan pada kedalaman -1 kg -1 kedua stasiun terlihat -1-1 Hal yang menarik ditunjukkan kedua stasiun pada lapisan dalam, yaitu 2
2-1 terlihat penyebaran sementara akumulasi jalur keluar Arlindo yang pertama, yaitu di Selat et al., et al., diprediksi mengandung konsentrasi yang terakumulasi pada jalur ini diduga Pergerakan sirkulasi arus NEC dan MC yang membawa massa air NPTW menuju perairan Indonesia, dapat dikatakan dari Samudera dari pulau-pulau di sekitar Arlindo, juga memungkinkan masuknya karbon organik dan anorganik dari run off (limpasan) daratan melalui sungai-sungai, yang berkontribusi terhadap akumulasi juga akan mempengaruhi sistem biogeokimia dalam suatu wilayah perairan, sehingga berdampak terhadap distribusi Samudera Hindia Bagian Timur 2 pada jalur o 112 o 2 termoklin sampai permukaan, pada kisaran nilai -1, dengan lapisan termoklin berada terlihat berkumpul pada inti 111 o kg -1 60 dengan jalur keluar (outlet) Arlindo, dengan stasiunstasiun yang menyebar searah garis bujur pada jalur stasiun-stasiun menurut garis lintang terlihat memanjang dari perairan Indonesia ke arah perairan Sementara itu, pada stasiun-stasiun yang ditarik searah garis lintang, 7), dan terlihat konsentrasi berkumpul pada posisi 20 o LS o demikian, terlihat lebih banyak tersebar di atas lapisan termoklin sepanjang garis lintang antara 11-15 o adanya limpasan daratan (run off) yang membawa Selat Lombok yang merupakan jalur keluar utama Arlindo yang membawa massa air Selat Makassar 2
Distribusi Antropogenik di...samudera Hindia Bagian Timur (Parengkuan, M., et al.) 2 2 H I10 lebih banyak tersebar pada lapisan permukaan barat (inlet perjalanannya melewati perairan Indonesia, massa 2 diduga telah mengalami penambahan akibat tingginya KESIMPULAN Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa, yang berasal dari emisi sejak revolusi industri, telah masuk dan menyebar di bagian barat, yang merupakan inlet Arlindo, teramati -1 2 di Samudera Hindia bagian timur, yang merupakan outlet Arlindo, teramati sampai kedalaman -1 di Samudera Hindia bagian barat, khususnya yang teramati di atas lapisan -1 ini ditunjukkan pada stasiun pengamatan Samudera Hindia yang memperlihatkan sebaran konsentrasi dekat dengan Selat Lombok, yang merupakan jalur masuk dari daerah inlet Arlindo melalui transpor massa namun tingginya konsentrasi di daerah outlet diduga 61
diakibatkan oleh masukan di wilayah Hasil penelitian ini pada prinsipnya menggunakan metode yang memiliki hasil yang akurat dalam 2 melalui metode ini, sangat ditentukan oleh ketepatan teknik pengambilan sampel dan analisis sampel di laboratorium, sehingga disarankan dalam dipertimbangkan pada kajian di waktu mendatang adalah suplai karbon dari sungai-sungai serta evolusi pertukaran udara-laut dalam mempertegas proses penyebaran di perairan Indonesia, sehingga dapat diperoleh bujed lengkap untuk di perairan Indonesia, baik yang masuk sungai-sungai serta melalui pertukaran udara-laut PERSANTUNAN 2, TA dan oksigen http:// cdiac.ornl.gov/ftp/oceans/ DAFTAR PUSTAKA Carbon Dioxide Information Analysis Center Available at: Deep Sea ResII 2 Chemosphere 2 growth methods for the determination of dissolved World Ocean Science Global Carbon Project. Geophys Res Lett Oceanography 2 Global Biogeochem Mar J of Ocean Assessment of the quality of the shipboard measurements of the total alkalinity on the WOCE 2 survey Mar Chem 62
Distribusi Antropogenik di...samudera Hindia Bagian Timur (Parengkuan, M., et al.) International STD Conference and Workshop J Geophys 2 Science 2 Global Biogeochem Cycles Global Biogeochem Cycles Phys Today J Mar Syst 2 J Mar Syst In Mar Sci.