BAB I PENDAHULUAN. menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhenti bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika

PENDANAAN DANA PENSIUN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI (Studi Kasus Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Sekilas tentang Dana Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

I. PENDAHULUAN. bekerja keras dengan hasil yang diperoleh disebut dengan penghasilan atau karya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Banyak masyarakat Indonesia, berlomba-lomba untuk masuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan, perpajakan yang baik guna menghimpun dana dari masyarakat.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penting. Bukan pada hari ini saja mengelola keuangan itu penting. Tetapi mengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan. menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undangundang

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 50/PMK.010/2012 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

Mengenal. Dana Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses kehidupan manusia dimulai dari usia anak menuju usia remaja,

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. makin menjamurnya perusahaan-perusahaan asuransi baik yang dikelola oleh

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tidak selamanya manusia dapat bekerja. Ada saatnya ketika sudah

Dana Pensiun (Pension Fund)

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGARUH UMUR, MASA KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MONDRIAN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

PRACTICAL CHALLENGE IN IMPLEMENTING PSAK 28, PSAK 36, PSAK 62 AN EXTERNAL AUDITOR PERSPECTIVE PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DANA PENSIUN BNI

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.05/2018

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. bank umum pada kredit likuiditas Bank Indonesia untuk mendorong

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan oleh aktuaris dari masing-masing perusahaan berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai atau karyawan adalah orang yang bekerja dengan menerima

(Program Pensiun Iuran Pasti)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2018 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2) ATAS PRODUK PT. BANK BNI PADA TAHUN 2010-

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan tidak akan berhenti meski individu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

- 5 - a. laporan pelaksanaan ujian pengetahuan dasar di bidang. b. laporan kegiatan peningkatan pengetahuan di bidang Dana

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan atau yang juga sering disebut dengan buruh merupakan elemen penting

BAB I PENDAHULUAN. pegawai swasta berdasarkan undang undang republik indonesia nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program manfaat purnakarya

SISTEM INFORMASI PENGAJUAN MANFAAT PENSIUN BULANAN DI DANA PENSIUN TELKOM (DAPENTEL)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN TUNJANGAN PENSIUN TERHADAP MANFAAT PENSIUN PADA PTPN V (PERSERO) SEI ROKAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Kata Pengantar. Kusumaningtuti S. Soetiono Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, OJK

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

SKRIPSI PELAKSANAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BUMIPUTERA CABANG PADANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Umur dan produktifitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

- 2 - meningkatkan pertumbuhan industri Dana Pensiun menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Remunerasi PNS lebih diartikan sebagai sistem penggajian dikaitkan

SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Kesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB I. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar

Sedangkan pengertian Pensiun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003; 850) adalah :

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mencari pekerjaan dengan penghasilan sesuai harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan kampus. Untuk menjawab tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup seseorang haruslah bekerja, baik bekerja secara mandiri atau berwirausaha maupun bekerja menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di dunia dimulai dari kelahiran, masa anak-anak, masa remaja, masa menjelang dewasa, masa dewasa, masa tua dan diakhiri dengan kematian. Semua manusia tidak akan pernah terlepas dan menghindari siklus tersebut. Konsekuensi logis dari siklus tersebut adalah bahwa seseorang tidak dapat bekerja sepanjang hayat untuk mencukupi kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya. Faktor keterbatasan usialah yang menjadikannya tidak mampu bekerja produktif lagi. Dengan adanya keterbatasan usia untuk bekerja sedangkan kebutuhan hidup harus terus dicukupi sampai akhir hayat maka diperlukan suatu program ataupun pengambilan langkah agar kebutuhan tetap dapat tercukupi walaupun sudah tidak bekerja lagi. Salah satu program yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan di hari tua adalah program tunjangan hari tua atau yang lebih dikenal dengan program pensiun. Program tersebut menjadi dambaan setiap karyawan di suatu instansi atau perusahaan. Dengan adanya program tersebut diharapkan kesejahteraan karyawan akan tetap didapat dan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya dapat tercukupi walaupun karyawan tersebut telah 1

2 purna karya karena usia maupun disebabkan oleh faktor tertentu, semisal berhenti bekerja karena adanya kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak dapat bekerjanya karyawan tersebut. Sudah menjadi persepsi masyarakat secara umum bahwa yang dapat ikut serta di program pensiun hanya golongan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pandangan tersebut menyebabkan semua orang berlomba-lomba untuk mendaftar menjadi PNS maupun TNI dengan harapan akan tetap mendapatkan kesejahteraan dan tercukupinya kebutuhan pribadi maupun keluarganya di waktu sudah purna karya. Pada tanggal 20 April 1992 Pemerintah mengeluarkan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, semenjak itu Program Pensiun tidak hanya milik atau diikuti oleh PNS maupun TNI saja, para karyawan swasta maupun pekerja mandiri memperoleh kesempatan yang luas untuk mengikuti dan mendapatkan manfaat dari Program Pensiun. Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 pasal 1 dijelaskan bahwa Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dijelaskan pula bahwa terdapat tiga jenis Dana Pensiun yaitu pertama Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dimana Dana Pensiun yang dapat didirikan oleh perorangan maupun badan/ perusahaan umum, kedua Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan (DPBK) dan ketiga Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang hanya dapat didirikan oleh Bank Umum dan Perusahaan Asuransi Jiwa. Namun sampai dengan saat ini

3 hanya dua jenis dana pensiun yang berlaku yakni Dana Pensiun Pemberri Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Menurut Siswosudarmo (2013) apabila ditinjau dari kepentingan perusahaan atau pemberi kerja, tujuan penyelenggaraan dana pensiun memiliki dua aspek yang menguntungkan. Pertama aspek ekonomi dimana loyalitas dan kompetisi pasar tenaga kerja sangat berpengaruh. Dengan adanya Program Dana Pensiun diharapkan karyawan mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap perusahaan, serta perusahaan akan mempunyai daya saing dan nilai lebih dalam mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di dunia pasar tenaga kerja. Kedua aspek sosial perihal kewajiban moral, dimana perusahaan berkewajiban secara moral memberikan rasa aman kepada seluruh karyawan berserta keluarganya pada saat purna karya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada karyawan tidak hanya pada saat karyawan tersebut tidak mampu bekerja, tetapi juga kepada keluarga karyawan pada saat karyawan tersebut meninggal dunia. Maryono (2010) mengemukakan bahwa sebuah dana pensiun sebagai sebuah badan hukum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 mempunyai tugas dan fungsi mengelola serta menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Sistem pendanaan program pensiun dilakukan dengan melakukan iuran dari anggota maupun dari pendiri, yang kemudian di investasikan dalam beberapa instrumen investasi yang memungkinkan terbentuknya dana yang cukup guna pembayaran manfaat pensiun kepada anggota.

4 Dengan demikian sebuah Dana pensiun mempunyai tiga tugas utama dalam mengelola Program Pensiun. Tugas pertama adalah menghimpun dana yang berasal dari iuran anggota maupun pendiri. Tugas yang kedua mengelola dana yang berasal dari anggota maupun pendiri dengan jalan menginvestasikan dana sehingga dana tersebut dapat berkembang. Sedangkan tugas yang ketiga adalah membayarkan manfaat pensiun kepada peserta yang telah memenuhi syarat. Pada tahun 2011 Pemerintah melalui Undang-undang No. 21 tahun 2011 membentuk sebuah lembaga negara yakni Otoritas Jasa Keaungan yang berfungi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan menggantikan peran Bapempam-LK. Sehingga praktis dengan dibentuknya lembaga tersebut pengaturan dan pengawasan dana pensiun berada di bawah Otoritas Jasa Keuangan. Investasi merupakan salah satu jenis kegiatan di dalam Dana Pensiun yang bertujuan untuk mengembangkan dana yang berasal dari anggota maupun pendiri. Investasi yang dilakukan terhadap dana yang terkumpul haruslah sesuai dengan arahan atau kebijakan investasi dari Pendiri Dana Pensiun. Selain hal tersebut harus sesuai pula dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku yakni Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.005/2015 tetang Investasi Dana Pensiun. Pembayaran manfaat pensiun diberikan kepada peserta Dana Pensiun yang telah purnakarya karena usia, meninggal dunia, cacat atau alasan lain

5 yang sesuai dengan peraturan. Dalam hal pembayaran manfaat pensiun kepada peserta pensiun meninggal dunia maka manfaat pensiun diberikan kepada istri, anak, atau ahli waris yang ditunjuk. Dengan demikian perhitungan manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu didalam kondisi masa depan yang tidak pasti dan sulit diestimasi. Oleh karenanya sebuah Dana Pensiun haruslah mempunyai kecukupan pendanaan dalam rangka memberikan manfaat pensiun baik dalam kondisi sekarang maupun yang akan datang. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul PENDANAAN DANA PENSIUN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI. (Studi Kasus Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kondisi pendanaan di Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menggunakan Program Pensiun Manfaat Pasti? 2. Bagaimana kecukupan pendanaan di Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menggunakan Program Pensiun Manfaat Pasti dalam memberikan manfaat pensiun?

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ada, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kondisi pendanaan di Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menggunakan Program Pensiun Manfaat Pasti 2. Mengetahui kecukupan pendanaan di Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menggunakan Program Pensiun Manfaat Pasti dalam memberikan manfaat pensiun D. Manfaat Penelitan Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peserta Dana Pensiun Dengan diketahui kondisi dan kecukupan pendanaan Dana Pensiun, maka diharapkan peserta dana pensiun dapat mengetahui tentang jumlah dana dari Dana Pensiun tersebut. Sehingga peserta mengetahui tentang sehat atau tidaknya kondisi dana dan secara tidak langsung dapat meminimalisir rasa kekhawatiran terhadap pembayaran manfaat pensiun. 2. Bagi Pemberi Kerja Dengan diketahuinya kondisi dan kecukupan pendanaan Dana Pensiun, maka diharapkan Pemberi Kerja mempunyai gambaran tentang situasi yang terjadi di dalam Dana Pensiun tersebut, khususnya di bidang

7 pendanaan, sehingga akan memudahkan dalam mengambil suatu kebijakan. 3. Bagi Pemerintah Dapat mengetahui kondisi dan kecukupan Pendanaan Dana Pensiun, maka Pemerintah dapat menyimpulkan tentang sehat atau tidaknya Dana Pensiun tersebut sehingga akan memudahkan dalam melakukan pengawasan maupun mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu demi kelangsungan Dana Pensiun. 4. Bagi Penulis Dengan mengadakan penelitian seperti ini penulis mengerti pada permasalahan yang ada meskipun belum sempurna, tetapi penulis akan lebih mendapatkan pengetahuan yang bertambah mengenai Pendanaan Dana Pensiun.. 5. Bagi Akademik Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai dasar sumber informasi bagi penelitian yang akan datang, serta dapat dijadikan untuk membandingkan antara teori yang satu dengan teori yang lain selama perkuliahan dan dapat mengembangkan daya fikir yang sistematis. E. Sistematika Penelitian Guna memberikan gambaran menyeluruh mengenai isi penelitian ini maka akan diuraikan secara singkat isi dari masing-masing bab, sebagai berikut:

8 Pada Bab I Pendahuluan, akan dijelaskan mengenai Latar Belakang, Perumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian. Selain hal tersebut akan dijelaskan pula perihal Manfaat Penelitian serta Sistematika Penulisan. Pada Bab II Tinjauan Pustaka, akan menjelaskan secara garis besar tentang teori-teori yang mendasari penelitian. Teori-teori yang berhubungan dengan Dana Pensiun diantaranya: Pengertian Dana Pensiun, Laporan Keuangan Dana Pensiun, Laporan Aktuaris, Teori dan Konsep Dana Pensiun serta Tinjauan Penelitian Terdahulu. Bab III Metode Penelitian, bagian ini berisikan tentang Jenis Penelitian, Objek dan Waktu Penelitian, Jenis & Sumber Data. Disamping itu disampaikan pula perihal Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Analisa Data yang digunakan dalam menyusun penelitian. Bab IV Analisis dan Pembahasan, secara garis besar berisi tentang Deskripsi Objek Penelitian dan Pembahasan Masalah. Dalam Deskripsi Penelitian diuraikan tentang gambaran umum Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta yang meliputi sejarah singkat, struktur organisasi serta pedoman teknis. Dalam Pembahasan Masalah akan membahas tentang kondisi dan kecukupan pendanaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta berdasar pada Laporan Keuangan, Laporan Aktuaria serta Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 510/KMK.06/2002 perihal Pendanaan dan Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi Kerja serta peraturan perubahannya yakni Peraturan

9 Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2005 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.010/2012. Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini berisikan pernyataan singkat dari hasil analisis penelitian yang berupa kesimpulan serta saran-saran dari hasil penelitian yang kiranya dapat bermanfaat bagi Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta.