BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan. Di tengah persaingan perbankan yang begitu ketat, inovasi pada produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi bisnis dari berbagai segi terutama waktu dan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Propinsi Riau, Pemerintah Propinsi Riau, Pemerintah Kabupaten/Kota se-propinsi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. Terhitung tanggal 01 April 1966 secara resmi kegiatan Bank Pembangunan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II PROFIL PT. BANK RIAU CABANG BANGKINANG. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang

BAB 1V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bank Riau Kepri adalah bank BUMD milik Pemerintah ProvinsiRiau dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tuntunan bagi industry untuk terus berkembang dan mandiri. Itulah yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR)

BAB II DESKRIPSI BANK JATENG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Profil Perusahaan I.2.1 Sejarah Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM BANK RIAU KEPRI UJUNG TANJUNG. Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Riau dan Provinsi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3)

9

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. PANIN CAPITAL

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

Laporan Direktur Utama

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

PENYELARASAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN STRATEGI BISNIS PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DAN BANK PEMERINTAH.

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan metode New Information Economic (NIE) untuk mengukur

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bank Pembangunan Daerah Riau adalah Bank milik Pemerintah

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia saat ini bukan hanya disebabkan karena perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang loyal/customer engagement. (CRM), dimana Customer Relationship Management (CRM) merupakan

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan yaitu PT. Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta Kantor Pusat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Buah Batu Pendirian Bank

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi menyebabkan semakin ketatnya persaingan di dunia

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

Press Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, industri perbankan

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah (BSM)

Perbankan Komersial dan UKM

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan Bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai

- 1 - UMUM. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini telah masuk dalam era digital dan teknologi

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan aset sebesar Rp 500 triliun

Yulia Wati ABSTRAK

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. masyarakat Propinsi Riau Kepri ini telah mengalami penyesuaian dengan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan beserta hasil-hasilnya, dan pertumbuhan stabilitas ekonomi nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan-perusahaan masa kini menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun. jasa.perkembangan perekonomian secara menyeluruh yang diiringi dengan

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sustainable. Dari sisi

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan industri perbankan saat ini telah bergeser ke fase kompetensi pelayanan. Di tengah persaingan perbankan yang begitu ketat, inovasi pada produk bukan lagi hanya sebatas cara untuk mengikat kesetiaan nasabah. Saat ini fitur produk dan beragam jasa yang ditawarkan bank-bank semakin lengkap sehingga kelengkapan fitur dan inovasi produk menjadi hal standar yang dimiliki oleh bank-bank. Hal ini menyebabkan promosi dari segi produk sudah tidak lagi menjadi cara satu-satunya untuk memenangkan persaingan. Dalam kondisi seperti ini hal terakhir yang bisa membuat diferensiasi antara sebuah bank dengan kompetitornya adalah kualitas pelayanan yang diberikan. PT. Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri atau disingkat PT. Bank Riau Kepri merupakan sebuah perusahaan perbankan di daerah Riau dengan memiliki spirit utama dari bisnis perbankan adalah kepercayaan. Bagi Bank Riau Kepri, hubungan antara institusi perbankan dengan nasabah adalah hubungan saling mengerti dan saling memahami. Interaksi semacam ini pada akhirnya akan menciptakan hubungan erat yang tidak hanya menghasilkan kepuasan nasabah, namun lebih dari itu adalah kesetiaan. Di tengah persaingan dunia perbankan saat ini, Bank Riau Kepri terus melakukan perubahan dalam berbagai hal mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan produk, pembenahan organisasi hingga aplikasi teknologi informasi. Dalam rangka mewujudkan visi Bank Riau Sebagai perusahaan perbankan yang mampu berkembang dan terkemuka di daerah, memiliki manajemen yang profesional dan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah sehingga dapat

2 memberdayakan perekonomian rakyat, maka pada tahun 2008 telah dilaksanakan Program Transformasi Bank Riau Kepri. Transformasi adalah proses perubahan yang mendasar atas pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi secara signifikan yang diselaraskan dengan tuntutan dan kondisi pasar yang selalu berubah-ubah. Dalam pelaksanaan Program Transformasi tahun 2008, Bank Riau menggunakan slogan The Spirit to Grow yang bermakna bahwa Bank Riau Kepri siap tumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. Semangat ini telah berhasil mempercepat pertumbuhan penyaluran kredit dari Rp 880 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp. 1,7 Triliun pada tahun 2008 sehingga LDR (Loan Debt Ratio) Bank Riau Kepri naik dari 30% pada tahun 2007 menjadi 43% pada tahun 2008. Di samping itu Bank Riau juga mendapat penghargaan dari berbagai pihak, antara lain: 4th Best Overall Performance in Service Quality dari majalah Infobank, Leader Achievement Award dari Yayasan Penghargaan Indonesia, The 2nd Best CEO BUMD & CEO BUMD Awards dari majalah Business Review, Terbaik ke-5 Keuangan dan Terbaik ke-5 SDM BUMD & CEO BUMD Awards dari majalah Business Review. Optimalisasi peran SBU (Strategic Business Unit) sebagai mesin pertumbuhan Bank terus dilakukan melalui pengembangan produk dan promosi yang konsisten. Berbagai strategi yang telah disiapkan ini menjawab tantangan pada tahun 2009 yang tentu saja berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini penting agar Bank Riau tumbuh menjadi besar dan modern sehingga mampu bersaing secara regional dan nasional. Sampai dengan penutup tahun 2009, total pendapatan yang diperoleh Bank Riau (per 31 Desember 2009) tercatat sebesar Rp. 1,29 Triliun atau lebih besar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp. 1,21 Triliun. Jika dibandingkan

3 dengan pencapaian target tahun 2009 sebesar Rp. 1,47 Triliun maka pendapatan telah mencapai 87,76% dan sedikit lebih kecil dari pencapaian target seharusnya. Laba yang diperoleh Bank Riau hingga 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp. 330,89 miliar atau lebih kecil jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp 335,99 Miliar. Jika dibandingkan dengan pencapaian target tahun 2009 sebesar Rp 330,77 Miliar maka laba telah mencapai 100,04% dan lebih besar dari target yang direncanakan. Total asset Bank Riau Kepri sampai 31 Desember 2009 sebesar Rp. 10,25 Triliun. Dilihat dari pertumbuhan asset sampai dengan Desember 2009 dibandingkan dengan per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 13,10 Triliun, terjadi penurunan Rp. 2,88 Miliar. Outstanding asset yang ditargetkan Bank Riau per 31 Desember 2009 sebesar Rp 15,54 Triliun dengan pertumbuhan Rp. 2,41 Triliun, sedangkan outstanding per Desember 2009 sebesar Rp. 10,25 Triliun sehingga masih terdapat gap sebesar Rp. 5,29 Triliun. Hal ini terjadi karena adanya penggunaan dana pemerintah daerah yang cukup besar menjelang akhir tahun 2009 untuk pembayaran berbagai proyek pembangunan daerah, sementara Dana Bagi Hasil Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang seharusnya diterima menjelang akhir tahun 2009, belum dicairkan oleh Pemerintah Pusat. Penyaluran kredit sampai dengan per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp. 6,73 Triliun. Dilihat dari pertumbuhan kredit sampai dengan Desember 2009 dibandingkan dengan 31 Desember 2008 sebesar Rp. 4,90 Triliun, terjadi peningkatan Rp. 1,83 Triliun. Outstanding penyaluran kredit yang ditargetkan Bank Riau per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 7,62 Triliun dengan pertumbuhan Rp. 2,73 Triliun. Rendahnya pencapaian ini dilakukan untuk mengimbangi pertumbuhan dana pihak ketiga yang tidak sesuai dengan target yang direncanakan.

4 Dana yang dihimpun Bank Riau Kepri sampai dengan per 31 Desember 2009 berupa Dana Masyarakat, Dana Pinjaman, dan Dana Sendiri (Ekuitas) tercatat sebesar Rp. 10,25 Triliun. Dilihat dari petumbuhan penghimpunan dana sampai dengan Desember 2009 dibandingkan dengan per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 13,10 Triliun, terjadi penurunan Rp. 2,85 Triliun atau lebih kecil dari pencapaian target seharusnya. Outstanding penghimpunan dana yang ditargetkan Bank Riau per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 15,54 Triliun dengan pertumbuhan Rp. 2,44 Triliun, sedangkan outstanding per Desember 2009 sebesar Rp. 10,25 Triliun sehingga masih terdapat gap sebesar Rp. 5,29 Triliun. Per Maret 2010 telah terjadi pemulihan jumlah dana sejalan dengan masuknya Dana Bagi Hasil milik Pemerintah Daerah Riau dan Kepulauan Riau. Sejalan dengan makin luas dan bervariasinya kebutuhan layanan perbankan saat ini yang sebagian didominasi melalui penggunaan jasa teknologi informasi, maka Bank Riau terus pula melakukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi antara lain melalui penambahan jaringan ATM milik sendiri, penambahan akses ke jaringan ATM dan Debit Prima dan penambahan fitur-fitur layanan pada mesin ATM. Melalui perluasan jaringan delivery channel tersebut, nasabah Bank Riau Kepri saat ini sudah dapat mengakses lebih dari 20.000 ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Bersama, 15.000 ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Prima, 6.500 ATM yang terhubung dalam jaringan ATM MEPS Malaysia serta 100.000 EDC yang terhubung dalam jaringan Debit Prima. Pertumbuhan dan pencapaian kinerja Bank Riau Kepri selama tahun 2009 merupakan pelajaran penting bagi kemajuan Bank Riau Kepri ke depan. Untuk itu, pada akhir tahun 2009 telah dilakukan marketing research yang berguna untuk mengetahui positioning dan preferensi masyarakat terhadap Bank Riau Kepri. Dari hasil kajian

5 tersebut diperoleh masukan yang sangat berharga bagi percepatan pengembangan Bank Riau Kepri ke depan, baik dari sisi pelayanan, pengembangan produk pendanaan, perkreditan, jaringan distribusi serta sarana perbankan elektronis lainnya. Sejalan dengan hasil riset tersebut maka pada tahun 2010 Bank Riau Kepri telah berupaya meningkatkan kinerja dengan mengantisipasi perkembangan terkini dunia perbankan, termasuk dengan melakukan pengembangan wilayah operasi di luar Riau dan Kepulauan Riau. Pembenahan sistem terus dilakukan, antara lain melalui pengembangan produk dan jasa serta perluasan jaringan delivery channel dan fitur-fitur layanan yang mencakup Kantor Cabang Pembantu (KCP), Kedai, Butik, ATM, Electronic Data Capture (EDC), Mini ATM, mobile banking, dan sebagainya. Maka dari itu diperlukan studi mengenai manfaat dari teknologi yang akan dan sedang digunakan dalam suatu perusahaan. Adapun metode yang dapat digunakan untuk menganalisis manfaat ini adalah metode New Information Economics (NIE) yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengukur investasi TI yang berguna memaksimalkan dampak pada bottom-line terhadap investasi baru yang akan dikembangkan untuk bisnis di perusahaan. Dimana New Information Economics (NIE) juga merupakan konsep yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa jauh manfaat yang dapat diberikan dari investasi proyek baru TI serta pengelolaan sistem berjalan (lights-on-budget), manfaat tersebut diharapkan mampu mencerminkan efisiensi dan efektifitas dari IT/IS department perusahaaan yang bersangkutan. Hal ini membuat suatu gagasan bahwa perusahaan seharusnya menanam modal pada TI yang secara langsung mendukung strategi bisnis dan operasi yang efektif. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian di PT. Bank Riau Kepri, jalan Sudirman No. 377 Pekanbaru Riau. Berdasarkan kondisi-kondisi yang

6 sudah dijabarkan diatas, maka judul dari dari penelitian ini ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DAN PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA DIVISI IT PT. BANK RIAU KEPRI (PEKANBARU). 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti sehubungan dengan analisis investasi SI/TI pada PT. Bank Riau Kepri, antara lain : 1. Dengan menganalisis visi dan misi PT. Bank Riau Kepri melalui pendekatan eksternal dan internal untuk melakukan formulasi strategi PT. Bank Riau Kepri, adakah kaitan antara visi dan misi terhadap arahan strategi rencana investasi PT. Bank Riau Kepri? 2. Bagaimana arahan strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk menjadi pedoman dalam memperbaiki bottom-line impact (pendayagunaan SI/TI pada proses bisnis PT. Bank Riau Kepri)? 3. Dengan mempergunakan metode New Information Economics (NIE) untuk menganalisis nilai yang didapat sebuah perusahaan dari investasi SI/TI yang telah dilakukan oleh PT. Bank Riau Kepri, apakah investasi SI/TI yang dilakukan perusahaan tersebut memberikan keuntungan bagi perusahaan? 4. Bagaimana pengaruh Lights-on pada PT. Bank Riau Kepri terhadap arahan strategi?

7 5. Proyek sistem informasi manakah yang harus diprioritaskan oleh PT. Bank Riau Kepri untuk tahun mendatang? 1.3. Ruang Lingkup Untuk memperjelas batasan masalah yang perlu dianalisis, maka akan dibatasi ruang lingkupnya meliputi: 1. Pembahasan mengenai strategi investasi yang akan dilakukan oleh PT. Bank Riau Kepri dengan melakukan tahap perumusan strategi (formulasi strategi) yang menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk memperoleh arahan strategi bisnis daerah Riau khususnya di Pekanbaru. 2. Penganalisisan biaya dari sistem yang sedang berjalan (Lights-On) pada PT. Bank Riau Kepri pada core banking konvensional pada front-liner di sisi konsumer yang berfokus pada aplikasi, infrastruktur, service, dan manajemen serta rencana proyek yang akan dikembangkan pada PT. Bank Riau Kepri di kantor pusat. 3. Akan berfokus pada proyek-proyek di bidang IT yang akan dijalankan oleh PT. Bank Riau Kepri, dimana akan dilakukan analisis dampak dan resiko proyek untuk menentukan prioritas pengerjaan proyek. 4. Melaksanakan metode NIE yang menggunakan 6 tahapan dari 12 tahapan (deliverable) pada Framework Strategy-to-Bottom-Line-Value Chain yaitu Business Strategic Intentions, Assessed Portfolios, Strategic IT Agenda, Strategic IT Plan, Projects, Annual Project Plan dan dengan menggunakan 4 dari 5

8 praktek management dasar NIE yaitu Strategic Demand/Supply Planning, Innovation, Prioritization dan Alignment. 1.4. Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dari skripsi ini adalah : 1. PT. Bank Riau Kepri dapat menggunakan analisis lingkungan eksternal dan internal untuk memperoleh arahan strategi bisnis yang pada akhirnya akan mendorong tindakan SI/TI dan menghasilkan dampak pada bottom-line untuk meningkatkan kinerja dan pengurangan biaya. 2. PT. Bank Riau Kepri dapat menggunakan analisis pada investasi SI/TI agar tindakan manajemen tepat dalam hal memilih investasi lights-on dan proyek diantara pilihan yang ada, meningkatkan kinerja sumber daya SI/TI, serta terciptanya peningkatan kinerja. 3. PT. Bank Riau Kepri dapat melakukan perencanaan investasi proyek untuk tahun mendatang dengan hasil terbaik berdasarkan analisis demand/supply planning dan innovation. 4. Pihak manajemen PT. Bank Riau Kepri dapat melakukan prioritization pada proyek yang akan dikembangkan melalui proses pemilihan yang tepat serta dapat menghilangkan pemborosan terhadap aset dan sumber daya yang ada. 5. Pihak manajemen PT. Bank Riau Kepri dapat mengetahui kebutuhan akan teknologi informasi yang dapat dikembangkan berdasarkan arahan strategi perusahaan dengan metode NIE.

9 Adapun manfaat yang akan diperoleh bila tujuan tercapai adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan : a. PT. Bank Riau Kepri dapat mengetahui arahan strategi bisnis yang terbaik serta strategi-strategi yang dapat dijalankan untuk memperbaiki kelemahan dan mengatasi ancaman di lingkungan industrinya. b. PT. Bank Riau Kepri akan mampu menghasilkan arahan-arahan strategi manajemen untuk memperbaiki bottom-line (laba) agar perusahaan dapat mempertahankan posisinya yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. c. PT. Bank Riau Kepri dapat meningkatkan pengendalian biaya teknologi informasi dan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mendukung strategi bisnis perusahaan. d. Dengan adanya visibilitas mengenai investasi SI/TI, PT. Bank Riau Kepri dapat membuat perencanaan strategi SI/TI di masa mendatang dengan lebih tepat yang sesuai dengan keadaan perusahaan dan dunia bisnis (Perencanaan bisnis dan SI/TI terhubung serta inovasi pada SI/TI memberikan dampak pada perencanaan SI/TI dalam bisnis). e. PT. Bank Riau Kepri mampu memilih investasi SI/TI yang tepat bagi kinerja proses bisnisnya. f. Perusahaan dapat mengetahui proyek mana yang lebih bermanfaat dan harus diutamakan berdasarkan arahan strategis perusahaan. g. Hasil evaluasi terhadap investasi teknologi informasi pada saat ini akan dapat digunakan sebagai acuan untuk investasi teknologi informasi selanjutnya, sehingga pihak manajemen perusahaan dapat menghindari investasi yang kurang bermanfaat bagi perusahaan.

10 h. Serta dapat menghasilkan keputusan yang tepat atas penggunaan sumber daya SI/TI perusahaan untuk rencana pengembangan sistem ke depannya. 2. Bagi ilmu pengetahuan: Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan suatu konstribusi atas pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih mendalam, khususnya konsolidasi dan penyelarasan ilmu manajemen dengan teknologi informasi untuk menciptakan suatu bentuk solusi atas masalah yang lebih baik dalam proses bisnis di berbagai bidang. 1.5. Gambaran Umum Perusahaan Pada penulisan skripsi ini, obyek atau perusahaan yang diteliti adalah PT. Bank Riau Kepri dengan alamat website-nya www.bankriau.co.id yang merupakan salah satu industri perbankan di Indonesia yang terletak di Pekanbaru, Riau. Bank Riau Kepri di tengah persaingan dunia perbankan yang ketat dan tuntutan untuk menjadi lembaga mediasi yang optimal, bank ini terus melakukan perubahan dalam berbagai hal mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan produk, pembenahan organisasi hingga aplikasi teknologi informasi. Selain menjalankan peran sebagai institusi bisnis yang harus menghasilkan profit, Bank Riau tetap berkomitmen untuk mendorong pembangunan perekonomian daerah. Untuk itu Bank Riau ingin tetap menjadi bank kebanggaan masyarakat Provinsi Riau dan Kepulauan Riau dengan memberi perhatian kepada sektor ekonomi kerakyatan dan sektor yang berkaitan dengan pembangunan daerah. Berdasarkan Surat Keputusan KDH. Tk. I Riau No. 51/IV/1966 tanggal 01 April 1966 didirikanlah Bank Pembangunan Daerah Riau sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah. Maka pada tanggal 01 April 1966

11 terhitunglah secara resmi kegiatan Bank Pembangunan Daerah Riau dimulai dengan status sebagai Bank Milik Pemerintah Daerah Riau. Dengan berbagai perubahan dan perkembangan kegiatan bank, sejak tahun 1975 status pendirian Bank Pembangunan Daerah Riau disesuaikan dengan Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 10 Tahun 1975, yang kemudian diatur kembali dengan Perda Tingkat I Riau Nomor 18 Tahun 1986 berdasarkan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1962. Status pendirian BPD Riau selanjutnya diatur dan disesuaikan dengan Perda No. 14 Tahun 1992 tentang Bank Pembangunan Daerah Riau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Selanjutnya Bank Pembangunan Daerah Riau berubah status dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) sesuai hasil Keputusan RUPS tanggal 26 Juni 2002 yang dibuat oleh notaris Ferry Bakti, SH dengan Akta Nomor 33, yang kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 tanggal 26 Agustus 2002 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2002 Nomor 50. Perubahan bentuk hukum tersebut telah dibuat dengan Akta Notaris Muhammad Dahad Umar, SH, Notaris di Pekanbaru Nomor 36 tanggal 18 Januari 2003 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM dengan Surat Keputusan Nomor : C- 09851.HT.01.01.TH.2003 tanggal 5 Mei 2003. Perubahan badan hukum tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 13 Juni 2003 yang dituangkan di dalam Akta Notaris No. 209 tanggal 13 Juni 2003 oleh Notaris Yondri Darto, SH, Notaris di Batam, dan telah pula mendapat persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Nomor 5/30/KEP.DGS/2003 tanggal 22 Juli 2003.

12 Untuk mendukung kinerja Bank Riau agar mampu terus bersaing, maka dilakukan berbagai pengembangan teknologi informasi. Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak dan tidak bisa ditawar, kemajuan layanan sistem perbankan harus selalu ditopang oleh peran teknologi dan sistem informasi. Setiap bank mempunyai akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu memanfatkannya dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang diimplementasikan dengan seksama, yang mendukung produk dan layanan yang baik serta dioperasikan dengan tepat. Menyadari hal ini manajemen Bank Riau telah melakukan transformasi yang juga menyentuh kepada aspek teknologi dan sistem informasi yang digunakan. Penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional internal perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkakn pelayanan terhadap nasabah, Bank Riau sebagai salah satu bank yang memiliki aset diatas Rp 10 milyar sadar akan arti pentingnya peran IT sebagai enabler dari aktifitas bisnis bank agar sampai ke nasabah secara efisien, akurat terukur dan sesuai dengan harapan. Apalagi untuk saat ini, dimana hampir semua produk yang ditawarkan kepada nasabah serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat. Untuk mewujudkan rencana bisnis Bank Riau kedepan dan untuk mempercepat proses transformasi teknologi dimulai dengan mengganti mesin core banking Bank Riau ke mesin yang berkapasitas lebih besar dan teknologi terkini, mesin core banking baru juga sudah terhubung ke mesin DRC (Disaster Recovery Center) dengan mekanisme hot backup real time untuk menjamin layanan Bank Riau tersedia 24/7 secara non stop.

13 Pengembangan teknologi yang dilakukan setelah reposisi dan transformasi tidaklah berhenti sampai disini berikut beberapa inisiatif IT yang sudah dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank Riau seperti penambahan jaringan kantor dan ATM, implementasi SWIFT untuk mempermudah transaksi treasury, implementasi SMS dan phone banking, migrasi sistem pembayaran haji (Siskohaj), penambahan fitur payment melalui electronic channel seperti tagihan telekomunikasi, dan pembayaran PBB dan lain sebagainya. Beberapa rencana yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah seperti; implementasi EDC mobile yang akan digunakan untuk transaksi belanja di merchant, mini ATM dan EDC collection. Rencana pengadaan mobil ATM yang disebut kedai keliling Bank Riau menambah semakin beragamnya layanan Bank Riau yang dapat dinikmati oleh nasabah Bank Riau, dengan terselenggaranya sistem ini akan semakin memperkokoh posisi Bank Riau sebagai bank yang commited dalam pengembangan produk dan layanan perbankan khususnya di Propinsi Riau dan Propinsi Kepulauan Riau dan dapat menjadi bank kebanggan bersama yang bisa menumbuh kembangkan usaha mitra dan nasabah Bank Riau. Pengembangan berbagai fitur produk diatas juga diikuti dengan tata kelola dan monitoring terhadap aspek financial perbankan dengan memanfaatkan Quick Access terhadap informasi dari MIS dan Data Warehouse Bank Riau serta Corporate Portal yang sedang dibangun. Disamping aspek pengembangan internal dan eksternal yang dilakukan, Bank Riau termasuk sedikit dari bank yang sukses melakukan implementasi PSAK 50/55 yang dilaksanakan pada Desember 2009 lalu. Hal ini menjadi catatan khusus dimana masih

14 banyaknya kendala yang terjadi pada bank-bank swasta dan nasional dalam mengimplementasikan aturan dari Bank Indonesia tersebut. Seluruh pengembangan teknologi yang dilakukan tersebut tentu saja disesuaikan dengan tingkat kebutuhan bank dengan tetap memperhatikan asas kehati-hatian. Penerapan teknologi informasi juga menuntut adanya sumber daya manusia yang memadai. Hal ini dipenuhi dengan diselenggarakannya berbagai tingkat pelatihan untuk staf IT yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan Teknologi di Bank Riau. Dengan ini diharapkan pengembangan IT yang dilakukan tetap bisa dikelola dengan baik dan mandiri. Keberhasilan penerapan teknologi tentu saja tidak bisa dicapai sendiri oleh Divisi Teknologi dan Sistem Informasi (TSI), kerjasama yang baik dan dukungan dari Unit kerja menjadi faktor penentu keberhasilan dari setiap aktivitas pengembangan IT yang dilaksanakan. Seluruh pencapaian diatas juga terjadi berkat adanya dukungan penuh seluruh jajaran direksi dan manajemen Bank Riau serta karyawan Bank Riau secara umum serta staf IT khususnya.