The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

dokumen-dokumen yang mirip
Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN WARU

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

UJI EFEK EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ARTIKEL

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KAMBOJA (Plumeria. acuminata ait) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

THE EFFECT OF 70% ETHANOL EXTRACT OF PURPLE SWEEET POTATO

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

EFEK ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) PADA TIKUS PUTIH WINDA NUGAS LESTARI

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH ( PIPER CROCATUM LINN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

NOVIANA SYLVIA CHRISTY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

The results showed that potato was able to stablize blood sugar levels in diabetic rats compared to white rice.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina, Sikni Retno K. ABSTRACT

Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Okvitia Ningsih

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL TUNAS PISANG GOROHO

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BATANG POHON SALAM

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALIUM PADA URIN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

DAFTAR ISI... Halaman. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii. DEKLARASI... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR...

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODE PENELITIAN

UJI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha)

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK AIR DAUN BUNGUR (LAGERSTROEMIA SPECIOSA [L.] PERS) PADA TIKUS DIABETES ALOKSAN LARISSA HINDARTO

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

IGNASIUS JEFFREY FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Nofri P. Kurama, Widdhi Bodhi, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH: UJI IN VIVO PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAUN KUBIS (BRASSICA OLERACEA VAR. CAPITATA) TERHADAP TIKUS PUTIH HIPERGLIKEMIA

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK Gracilaria verrucosa TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAlI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL-ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN LENGLENGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS

KRISTINAWATI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODE PENELITIAN

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

VIVI CHRISTIANAWATI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lampiran 1. Identifikasi sampel

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

Lampiran 1. Identifikasi sampel

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

ABSTRACT. Key words : ethanol extract of salak seeds, diuretic effect, Wistar white male mice (Rattus novergicus) ABSTRAK

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal Vol. 8 No. 1 ISSN:

Giving Effect Tomato Fruit Juicer ( Solanum lycopersicum L) To Sedation Effect In Male Mice Strain BALB/C

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati

ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

Sukmawati, Muhammad Akbar Harsita, Rachmat Kosman. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB IV PROSEDUR KERJA

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Transkripsi:

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Ade Irma Fitrianingsih ABSTRACT The use of traditional medicine as an alternative treatment to lower blood sugar levels includes ceremai (Phyllantus acidus L.) leaf that contain flavonoid. It is suspected to lower blood sugar levels. The purpose of this study was to find the effect of etanol extract of ceremai (Phyllantus acidus L.) leaf toward the reduce blood sugar levels on albino wistar rats with glucose loading. This was a purely experimental study with pre- and post-test control design. The samples were 25 rats divided into five groups: a negative control group given by distilled water + CMC Na1%, a positive control group given by metformin 63mg/kgBW, and 3 treatment groups given by ethanol extract of ceremai leaf with levels of 4%, 8%, and 12%. The data obtained the difference of original blood sugar levels (pre test) and the blood sugar levels after treatment (post test) and then AUC was calculated. The AUC values were analyzed by using one way anova. The results of study indicated that the ethanol extract of ceremai leaf with the levels of 4%, 8%, and 12% could lower blood sugar levels, but with the level of 4% only slightly lowered blood sugar levels. While the levels of 8% and 12% could lower blood sugar levels which were proportionate with metformin dose of 63mg/kgBW. It could be concluded that the greater levels of ethanol extract of ceremai leaf the greater potential for lowering blood sugar levels. Keywords: Blood sugar level, Phyllantus acidus L., and flavonoid 73

Efek Ekstrak Etanol Daun ceremai (Phyllantus acidus L.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Galur Wistar Dengan Pembebanan Glukosa Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno K, Ade Irma Fitrianingsih INTISARI Penggunaan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan dalam menurunkan kadar gula darah diantaranya adalah daun ceremai (Phyllantus acidus L.) yang mengandung flavonoid. Flavonoid diduga dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun ceremai dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. Jenis penelitian ini termasuk eksperimental murni dengan rancangan pre and post test control design. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol negatif yang diberi aquadest + CMC Na 1%, 1 kelompok kontrol positif yang diberikan metformin 63mg/kgBB,dan 3 kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak etanol daun ceremai dengan kadar 4%, 8%, dan 12%. Data yang didapat berupa selisih kadar gula darah awal (pre test) dengan kadar gula darah setelah perlakuan (post test) kemudian dihitung AUC. Nilai AUC dianalisis menggunakan ANAVA satu jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun ceremai kadar 4%, 8%, dan 12% dapat menurunkan kadar gula darah, akan tetapi kadar 4% hanya dapat menurunkan sedikit kadar gula darah. Sedangkan kadar 8% dan 12% dapat menurunkan kadar gula darah yang sebanding dengan metformin dosis 63mg/kgBB. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar kadar ekstrak etanol daun ceremai maka semakin besar pula potensi untuk menurunkan kadar gula darah. Kata kunci: Kadar gula darah, Phyllantus acidus L., dan flavonoid. PENDAHULUAN Penyakit diabetes melitus dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis yaitu penyakit yang prevalensinya kian meningkat. Peningkatan prevalensi diabetes melitus menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. Diabetes melitus timbul karena faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat, sedangkan diabetes saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup (Pudiastuti, 2011). Obat tradisional memiliki beragam kelebihan yaitu mudah diperoleh, harga murah, dan efek samping yang relatif kecil. Oleh 74

karena itu, obat tradisional diharapkan mampu berperan dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit berdasarkan bukti-bukti ilmiah. Secara tradisional, banyak tanaman yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, tetapi penggunaan tanaman obat tersebut kadang hanya berdasarkan pengalaman atau secara empiris saja, belum didukung oleh adanya penelitian untuk uji klinis dan farmakologinya (Dalimartha, 2008). Penelitian tentang diabetes melitus pernah dilakukan oleh Dede Robianto (2009) yang berjudul Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar dengan Uji Toleransi Glukosa Oral. Dengan kandungan flavonoid yang dapat menurunkan kadar gula darah pada dosis 1,05 mg/kg BB, 52,50 mg/kg dan dosis 105 mg/kg BB. Dosis yang sebanding dengan glibenklamid 0,225 mg/kg BB yaitu dosis 105 mg/kg BB. Selain daun sirih merah, tanaman lain yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah yaitu daun ceremai (Phyllantus acidus L.) karena memiliki kandungan flavonoid sama seperti daun sirih merah (Dalimartha, 2008). Daun ceremai berbau khas aromatik, tidak berasa, dan berkhasiat untuk mengobati batuk berdahak, menurunkan berat badan, diabetes melitus (DM) mual, sariawan, diare, dan membantu pengobatan kanker (Dalimartha, 2008). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah daun ceremai (Phyllantus acidus L) dapat menurunkan kadar gula darah atau tidak. METODE PENELITIAN Alat dan bahan Alat yang digunakan meliputi blender, neraca analitik, neraca hewan, erlenmeyer, corong, kain flanel, spuit, glukometer, beker gelas, gelas ukur, labu takar, kandang tikus, ayakan nomor 30 mesh, tabung reaksi, stopwatch, gelas ukur, scapel. Bahan yang digunakan meliputi daun ceremai muda (Phyllantus acidus [L.]), Metformin, glukosa monohidrat, etanol 70%, kapas, strip test, metanol, H 2 SO 4, CMC Na 1%, aquades, tikus putih jantan galur wistar. Prosedur Penelitian Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk memastikan kebenaran tanaman. Tanaman diperoleh dari Desa Campurejo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. 75

Daun ceremai (Phylantus acidus [L.]) yang masih segar dicuci dengan air mengalir sampai bersih lalu tiriskan, kemudian dirajang-rajang dan dikeringkan dengan cara diletakkan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan ditutup menggunakan kain hitam. Selanjutnya daun ceremai kering dihaluskan dengan blender kemudian diayak dengan ayakan nomor 30 mesh sampai diperoleh serbuk halus dan disimpan dalam wadah tertutup rapat. Ekstrak etanol daun ceremai (Phylantus acidus [L.]) diperoleh dengan cara maserasi. Selanjutnya ekstrak diuapkan dengan waterbath pada temperatur 50 0 C hingga diperoleh ekstrak kental. Hasil ekstrak etanol daun ceremai (Philantus acidus L) dibuat dengan kadar 4% b/v, 8% b/v, dan 12% b/v. Penelitian ini merupakan eksperimental murni pretestposttest control design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Identifikasi senyawa flavonoid dilakukan dengan cara sebanyak 0,1 g sampel ditambahkan methanol sampai terendam lalu dipanaskan kemudian filtratnya ditambahkan H 2 SO 4. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih galur wistar, umur 2-3 bulan dengan berat badan rata-rata 180-200 g, kondisinya sehat. Tikus diadaptasikan terlebih dahulu selama satu minggu sebelum penelitian dan dibagi tikus secara acak menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Setelah itu tikus dipuasakan selama 24 jam, kemudian diberi pembebanan glukosa monohidrat 6,75 g/kgbb. Kemudian dilakukan pengukuran kadar glukosa darah pada menit ke-30 (pre-test). Selama satu hari masing-masing kelompok diberi perlakuan. Kelompok I : Diberi ekstrak etanol daun ceremai dengan kadar 4% b/v. Kelompok II : Diberi ekstrak etanol daun ceremai dengan kadar 8% b/v. Kelompok III : Diberi ekstrak etanol daun ceremai dengan kadar 12% b/v. Kelompok IV : Sebagai kontrol positif diberi metformin 63 mg/kg BB. Kelompok V : Sebagai kontrol negatif diberi aquades + CMC Na 1%. Setelah diberi perlakuan kemudian pada menit ke 30, 60, 90, dan 120, tikus putih diambil darahnya pada bagian ujung ekor dengan scapel (post-test) dan 76

kadar gula darah di ukur dengan menggunakan glukotest. Data yang diperoleh berupa kadar gula darah sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test). Selanjutnya dibuat kurva selisih kadar gula darah vs waktu, lalu dihitung Area Under Curve (AUC). Kemudian dianalisis dengan SPSS 17.0 for Windows dengan taraf kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Determinasi tanaman ceremai (Phyllantus acidus L.) telah dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang dengan hasil: 1b - 2b 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b 13 4bb - 14b 16a 239a - 243b 240b 241a - 94.Fam. Euphorbiaceae 1b 3b 4a 6a 7b 8b 10b 13b 15b 25b 26b 27b 28b 29b 30a 31b 32b 33a 34b.8.Phyllantus. 1b 6b 8a 9a. Phyllantus acidus L. Hasil uji kualitatif flavonoid yaitu terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna merah karena penambahan H 2 SO 4 menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Gambar 1. Hasil Uji Kualitatif Flavonoid Tabel I. Nilai AUC (Area Under Curve) Total Dari Masing- Masing Kelompok Kelompok AUC total (mg/dl. Menit) Kelompok I (kadar 4%) 1173 Kelompok 2 (kadar 8%) 2400 Kelompok 3 (kadar 12%) 2550 Kelompok 4 (metformin 63 mg/kg BB) Kelompok 5 (aquades + CMC Na 1%) 2616 519 Tabel II. Hasil uji Post Hoc tests ekstrak etanol daun ceremai (Phyllantus acidus L.) Kelompok Signifikan Keterangan Perlakuan I vs II 0,041 Berbeda I vs III 0,024 Berbeda I vs IV 0,019 Berbeda I vs V 0,252 Tidak berbeda II vs III 0,788 Tidak berbeda II vs IV 0,699 Tidak berbeda II vs V 0,004 Berbeda III vs IV 0,906 Tidak berbeda III vs V 0,002 Berbeda IV vs V 0,002 Berbeda 77

Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa daun ceremai (Phyllantus acidus L.) mempunyai potensi dalam menurunkan kadar gula darah dengan kadar 8% b/v dan 12% b/v. Dapat dilihat dari nilai AUC bahwa nilai AUC menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah, semakin besar nilai AUC maka semakin besar juga dalam menurunkan kadar gula darah dan afeknya meningkat. Dari hasil post hoc tests dapat dilihat bahwa kelompok I (kadar 4%) mempunyai efek dalam menurunkan kadar gula darah yang tidak sebanding dengan kelompok IV (metformin), sedangkan kelompok II (kadar 8%) dan kelompok III (kadar 12%) mempunyai efek dalam menurunkan kadar gula darah yang sebanding dengan kelompok IV (metformin), itu berarti semakin tinggi kadar ekstrak etanol daun ceremai (Phyllantus acidus L.), maka akan semakin besar juga dalam menurunkan kadar gula darah. Pada penelitian ini metformin dipilih sebagai kontrol positif karena metformin mempunyai mekanisme kerja yang sama seperti flavonoid, yaitu membantu menghambat absorbsi glukosa di usus, dimana mekanisme flavonoid itu sendiri yaitu menghambat kerja dari GLUT2 pada usus. GLUT2 adalah kendaraan pengangkut glukosa dari saluran cerna, kemudian masuk ke dalam darah melewati membran dan menuju ke dalam sel. Seperti pada penelitian sebelumnya bahwa daun sirih merah dapat menurunkan kadar gula darah, begitu pula dengan daun ceremai (Phyllantus acidus L.) dengan kandungan flavonoid yang mempunyai potensi dalam menurunkan kadar gula darah. Daun ceremai (Phyllantus acidus L.) sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan daun sirih merah, yaitu sama-sama bisa menurunkan kadar gula darah. KESIMPULAN 1. Ekstrak etanol daun ceremai (Phyllantus acidus L.) mempunyai efek menurunkan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. 2. Ekstrak etanol daun ceremai (Phyllantus acidus L.) pada kadar 8% dan 12% mempunyai pengaruh sebanding dengan Metformin 63mg/kgBB terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan galur Wistar. Sedangkan kadar 4% mempunyai efek penurunan kadar gula darah yang tidak sebanding dengan metformin 63mg/kgBB. SARAN 1. Perlu dilakukan uji toksisitas daun ceremai (Phyllantus acidus L.) dengan menggunakan metode LD 50 pada penggunaan sediaan jangka panjang. 2. Perlu dilakukan penelitian daun ceremai (Phyllantus acidus L.) 78

dengan efek selain sebagai antidiabetes. DAFTAR PUSTAKA 1. Dahlan, S., 2011, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. 2. Dalimartha, S., 2008, Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, 5, 60-67, Dinamika Media, Jakarta. 3. Dede, R., 2009, Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar dengan Uji Toleransi Glukosa Oral, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. 4. Gunawan, S.G., 2009, Farmakologi dan Terapi, Edisi V, 481-487, FKUI, Jakarta. 5. Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia Penentuan Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, oleh Padmawinata, K dan Soediro, I., Edisi II, ITB, Bandung. 6. Katzung, B.G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 8, oleh Sjabana D., Isbandiati E., dan Basori A., 702, Salemba Medika, Jakarta. 7. Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavanoid, ITB, Bandung. 8. Pudiastuti, R.D., 2011, Penyakit Pemicu Stroke, 51, Nuha Medika,Yogyakarta. 9. Robinson, S., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, oleh Padmawinata, K., ITB, Bandung. 79