BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.1. (variabel terikat) yang lain. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Metode penelitian menurut Sugiyono (2013:2) menyatakan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan pengumpulan data dengan metode observasi dan wawancara, serta mengidentifikasi permasalahan. 34

35 a. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan studi literatur dengan cara mempelajari buku dan jurnal terkait dengan penggunaan metode Delone dan McLean. Hasil yang didapatkan pada tahap ini adalah diperoleh definisi atau penjelasan tentang hal di atas yang sudah dijelaskan pada bagian landasan teori, seperti metode Delone dan McLean, menyusun kuesioner berdasarkan indikator dan pernyataan dari variabel Delone dan McLean, cara melakukan langkah outer model dan inner model, teknik sampling, skala pengukuran menggunakan software PLS. b. Pengumpulan Data Awal Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei ke bagian Sistem informasi dan SDM untuk mengumpulkan infomasi mengenai RDS dan Jumlah Pegawai. Pada tahap ini hasil yang di dapatkan adalah informasi RDS, yaitu fungsi fungsi yang ada dalam RDS dan jumlah user yang menggunakan aplikasi RDS. Informasi mengenai jumlah pegawai digunakan untuk menentukan jumlah populasi dan sampel penelitian c. Identifikasi dan Analisis Masalah Tahapan identifikasi permasalahan ini dapat dilakukan dengan cara menetukan titik permasalahan yang ada dalam perusahaan, setelah titik permasalahan sudah ditemukan langkah selanjutnya dalam menganalis cara menyelesaikan titik permasalahan yang ada tersebut. Hasil yang didapat pada tahapan ini adalah pokok permasalahan yang ada dalam PT Kereta Api Indonesia Gubeng Surabaya yang dicantumkan pada sub bab rumusan

36 masalah. 3.3 Tahap Analisis Variabel Kesuksesan RDS Langkah yang dilakukan setelah melakukan tahap awal adalah tahap menganalisi variabel yang mempengaruhi kesuksesan Rail Document System (RDS) bagi pegawai Kereta Api Gubeng Surabaya dengan menggunakan model Delone dan McLean. Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah, diantaranya dalah menetukan variabel penelitian, cara menyusun kuesioner, menyebarkan kuesioner, menguji data dari hasil kuesioner, menguji kesuksesan RDS dengan model Delone dan McLean, menganalisis variabel yang berpengaruh dalam kesuksesan RDS. 3.3.1 Menentukan Variabel Penelitian Langkah yang dilakukan untuk menentukan variabel penelitian adalah mengelompokan titik permasalahan ke dalam variabel yang ada pada model Delone dan McLean. Hasil dari tahap ini adalah jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian dan hubungan antara variabel yang digunakan dengan masalah yang ada. 1.3.2 Menyusun Kuesioner Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah menentukan variabel yang digunakan dalam penelitian adalah menyusun kuesioner. Hasil yang didapat pada tahap ini adalah lembar kuesioner. Langkah langkah dalam membuat kuesioner adalah sebagai berikut :

37 a) Menentukan indikator indikator pada variabel Delone dan McLean Setelah menentukan variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka langkah selanjutnya adalah menetukan indikator dari masing masing variabel yang digunakan. b) Menyusun lembar keja pertanyaan Lembar kerja ini disusun setelah menentukan indikator apa saja yang digunakan dalam proses penlitian yang berisi pertanyaan yang sesuai dengan indikator pada masing masing variabel c) Menyusun lembar kerja pertanyaan Lembar kerja pertanyaan dibuat berdasarkan pertanyaan yang sudah dibuat pada sebelumnya dan disesuaikan dengan masalah yang ada. d) Melakukan seleksi Pertanyaan Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah melakukan seleksi pertanyaan yang memiliki arti atau makna yang sama dari setiap indikator. 3.3.3 Menyebar Kuesioner Setelah melakukan penyusunan kuesioner langkah selanjutnya adalah menyebar kuesioner tersebut kepada responden. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 68 sampel dari 217 jumlah pegawai di PT KAI. Jumlah 68 sampel didapatkan dari perhitungan menggunakan rumus Slovin (perhitungan ada di langkah b).

38 Langkah untuk menyebarkan kuesioner adalah dengan cara mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan cara sebagai berikut : a. Menghitung jumlah populasi Jumlah populasi didapatkan dari jumlah Pegawai DAOP 8 yang saat ini aktif menjabat sebagai pegawai PT KAI sesuai dengan batasan masalah. b. Menentukan jumlah sampel yang diperlukan Untuk menghitung jumlah sampel menggunakan rumus yang didasarkan pada perhitungan slovin. Dalam perhitungan menggunakan rumus slovin digunakan taraf kepercayaan. Tingkat signifikan diterjemahkan sebagai taraf kepercayaan yang berarti presentase kebenaran bukan secara kebetulan. Secara umum, angka yang digunakan adalah 0,1 atau 0,01 atau 0,05 (Ridwan, 2010). I. Jika taraf signifikan 0,01 ini berarti taraf kepercayaan adalah 99% margin error adalah 1% II. Jika taraf signifikan 0,1 ini berarti taraf kepercayaan adalah 95% margin error adalah 5% III. Jika taraf signifikan 0,05 ini berarti taraf kepercayaan adalah 90% margin error adalah 10% Pada penelitikan ini akan digunakan taraf signifikan 0,1 atau taraf kepercayaan 90%. Dimana : N = Jumlah populasi

39 e = nilai presisi 90% atau sig = 0,1 dengan perhitungan ukuran sampel sebagai berikut N = 217/(1+217(10%)²) N = 68,4 = 68 c. Menentukan jumlah sampel dari pegawai PT KAI Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling karena populasi yang digunakan sebagai sampel memiliki tingkatan yang berbeda, jumlah sampel yang diperlukan dari perhitungan slovin adalah 68,4 = 68 jadi nantinya akan diambil dengan menggunakan perhitungan SRS dari 18 unit untuk 68 sampel yang ada dengan rumus pada gambar 4.1 : Gambar 3.2 Rumus Stratified Random Sampling n = 7/217*68 = 2,1 = 2 (Unit Bangunan) n = 1/217*68 = 1 (Unit Deputi EVP) n = 1/217*68 = 1 (Unit EVP) n = 3/217*68 = 0,9 = 1 (Unit Hukum) n = 5/217*68 = 1,56 = 2 (Unit Humasda) n = 9/217*68 = 2,8 = 3 (Unit Sistem Informasi) n = 13/217*68 = 4,0 = 4 (Unit Jalan Rel dan Jembatan) n = 29/217*68 = 8,4 = 8 (Unit Keuangan) n = 45/217*68 = 14,1 = 14 (Unit Operasi) n = 11/217*68 = 3,4 = 3 (Unit Pelayanan)

40 n = 12/217*68 = 3,7 = 4 (Unit Pemasaran Angkata) n = 7/217*68 = 2,1 = 2 (Unit Pengadaan Barang dan Jasa) n = 6/217*68 = 1,8 = 2 (Unit Pengamanan) n = 16/217*68 = 5,0 = 5 (Unit Pengusaha Aset) n = 16/217*68 = 5,0 = 5 (Unit Penjagaan Aset) n = 9/217*68 = 2,8 = 3 (Unit Sarana) n = 20/217*68 = 6,2 = 6 (Unit SDM dan Umum) n = 7/217*68 = 2,1 = 2 (Unit Sintelis) 1.3.4 Tabulasi Data Responden Kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden akan ditabulasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2010. Proses tabulasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengolahan data berdasarkan pengolahan data dari hasil jawaban kuesioner tiap responden. Hasil yang didapatkan dari tahapan ini adalah jumlah pegawai yang ada pada masing masing bagian. Jumlah data jawaban kuesioner dari masing masing responden. 3.3.5 Menguji Kesuksesan RDS Dengan Model Delone dan McLean Penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) sebagai alat analisis. PLS merupakan salah satu metode untuk melaksanakan model Structural Equation Modelling (SEM). PLS merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar (Meilita, 2016). Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk

41 menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif. Dalam menjalankan uji SEM PLS terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, dibawah ini merupakan gambar tahapan dalam menjalankan PLS: Gambar 3.3 Langkah-langkah Analisis PLS Adapun langkah-langkah analisis PLS dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali, 2008): 1. Merancang model struktural atau inner model. Inner model yang kadang disebut juga (inner relation, structural model dan subtantive theory) adalah menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory. 2. Merancang model pengukuran atau outer model. Outer model sering juga disebut (outer relation atau measurenment model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel laten.

42 3. Mengkonstruksi diagram jalur. Dalam diagram alur, hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang lurus menunjukkan korelasi antar konstruk. Konstruk yang dibangun dalam diagram alur dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu: a. Konstruk Eksogen (Exogenous Constructs), yang dikenal juga sebagai source variables atau independent variables yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah. b. Konstruk Endogen (Endogenous Construct), yang merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tapi konstruk eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Gambar 3.4 Model Konstruksi Diagram Jalur Tabel 3.1 Hipotesis H 0.1 H 1.1 HIPOTESIS Kualitas System tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan. Kualitas System berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan

43 H 0.2 H 1.2 H 0.3 H 1.3 H 0.4 H 1.4 H 0.5 H 1.5 H 0.6 H 1.6 H 0.7 HIPOTESIS Kualitas Informasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan. Kualitas Informasi berpengaruh terhadap penggunaan. Kualitas layanan tidak berpengaruh terhadap penggunaan. Kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan. Kualitas System tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Kualitas System berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna Kualitas Informasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Kualitas Informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Kualitas layanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Penggunaan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. H 1.7 H 0.8 H 1.8 H 0.9 H 1.9 Penggunaan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Penggunaan tidak berpengaruh terhadap Manfaat-manfaat bersih. Penggunaan berpengaruh terhadap manfaat-manfaat bersih. Kepuasaan penngguna tidak berpengaruh terhadap manfaat-manfaat bersih. Kepuasaan pengguna berpengaruh terhadap manfaat bersih. Sumber : Delone dan McLean (2003) Keterangan Pengujian Hipotesis H0 = Hipotesis diterima jika nilai signifikansi > 0,05 H0 = Hipotesis ditolak jika nilai signifikan < 0,05 H1 = Hipotesis diterima jika nilai signifikansi < 0,05 H1 = Hipotesis ditolak jika nilai signifikan > 0,05 H0 = Ditolak artinya ada pengaruh antara variabel eksogenus terhadap endogenus H0 = Diterima artinya tidak ada pengaruh antara variabel eksogenus terhadap endogenus

44 H1 = Ditolak artinya tidak ada pengaruh antara variabel eksogenus terhadap endogenus H1 = Diterima artinya ada pengaruh antara variabel eksogenus terhadap endogenus 4. Mengkonversi diagram jalur ke sistem persamaan. Adapun persamaan yang dikembangkan dalam penelitian ini menunjukkan dua model yaitu persamaan pengukuran dan persamaan struktural: a. Persamaan model pengukuran atau Outer Model dengan indikator refleksif. X dan Y : Indikator atau manifest untuk variabel laten exogen dan endogen ξ dan η : Eksogen dan endogen Λx dan Λy :Matrik loading yang menggambarkan koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya εx dan εy : Kesalahan pengukuran atau noise b. Persamaan model struktural (structural equation) atau Inner Model. Keterangan : η βji dan γji ξ : Variabel laten dependen : Koefisien jalur variabel laten endogen dengan exdogen : Vektor variabel laten eksogen

45 ζ i dan b ζj : Vektor variabel residual (unexplained variance) : Range indeks : Inner residual variable 5. Melakukan estimasi atau pendugaan parameter. Pendugaan parameter dilakukan untuk menghitung data variabel laten. Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam PLS adalah metode kuadrat terkecil (least square methods). Proses perhitungan dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi akan berhenti jika telah tercapai kondisi convergent. Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu (Ghozali, 2008): a. Weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. b. Path estimate (estimasi jalur) yang menghubungkan variabel laten dan antara variabel laten dan blok indikatornya (loading). c. Means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten. 6. Goodness of fit. Dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu outer model dan inner model. 7. Evaluasi Model. Evaluasi Model ini dibagi menjadi dua yaitu outer model dan inner model. a. Outer model terbagi menjadi dua yaitu reflektif dan formatif. Outer model reflektif dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite reability untuk blockindikator. Sedangkan Outer model formatif dievaluasi berdasarkan substantive content yaitu dengan melihat tingkat signifikansi dari weight.

46 b. Inner model diukur dengan menggunakan beberapa kriteria yaitu: 1) R 2 untuk variabel laten endogen. 2) Estimasi koefisien jalur. Hal ini merupakan nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural yang diperoleh dengan prosedur bootstrapping dengan nilai yang harus signifikan. 3) f 2 untuk effect size. 4) Relevansi prediksi (Q 2 ). Apabila diperoleh nilai Q 2 lebih dari nol hal tersebut memberikan bukti bahwa model memiliki predictive relevance namun apabila diperoleh nilai Q 2 di bawah nol maka terbukti bahwa model tidak memiliki predictive relevance. Adapun asumsi yang digunakan dalam PLS adalah sebagai berikut: 1) Hubungan antar variabel laten dalam inner model dan aditif 2) Model struktural bersifat rekursif Ketentuan yang terdapat dalam regresi dengan menggunakan PLS dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Kriteria Penilaian PLS Kriteria Penjelasan Evaluasi Model Struktural R 2 untuk variabel laten endogen Hasil R 2 sebesar 0.67, 033 dan 0.19 untuk variabel laten endogen dalam model struktural mengindikasikan bahwa model baik, moderat dan lemah Estimasi koefisien jalur Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikan ini dapat

47 Kriteria f 2 untuk effect size Relevansi Prediksi (Q 2 dan q 2 ) Penjelasan diperoleh dengan prosedur bootstrapping. Nilai f 2 sebesar 0.02, 0.15 dan 0.35 dapat diinterpretasikan apakah prediktor variabel laten mempunyai pengaruh yang lemah, medium atau besar pada tingkat structural Prosedur blindfolding digunakan untuk menghitung: 2 Q 1 n n E n On q 2 Q2 included 1 Q2 Q2 included excluded Q adalah omission distance, E adalah sum of squares of prediction erros dan O adalah sum of squares of observation. Nilai Q 2 diatas nol memberikan bukti bahwa model memberikan predektive relevance (Q 2 ) di bawah nol mengindikasikan model kurang memiliki prediktif relevance. Evaluasi Model Pengukuran Refleksif Loading factor Nilai Loading factor harus diatas 0,70 Composite Composite reability mengukur internal consistency dan Reability nilainya harus di atas 0,60 AVE Nilai AVE harus di atas 0,50 Validitas Nilai AVE harus lebih besar daripada nilai korelasi antar Diskriminan variabel laten. Merupakan ukuran lain dari validitas diskriminan. Diharapkan setiap blok indikator memiliki loading lebih Cross Loading tinggi untuk setiap variabel laten yang diukur dibanding dengan indikator untuk laten variabel lainnya. Evaluasi Model Pengukuran Formatif Nilai estimasi untuk model pengukuran formatif harus Signifikan nilai signifikan tingkat signifikansi ini dinilai dengan prosedur weight bootstrapping. Sumber: (Ghozali, 2008)

48 3.4 Tahap Akhir Pada tahap akhir ini merupakan tahapan untuk menyimpulkan dari beberapa hasil perhitungan korelasi dan regresi sehingga dapat mengetahui nilai pada tiap-tiap variabel dan variabel yang mempengaruhi kesuksesan. Langkahlangkah untuk menganalisisnya adalah dengan cara menganalisis nilai tertinggi dari hasil regresi dan korelasi pada masing-masing variabel yang ada dalam model Delone dan McLean. Pada tahapan ini menghasilkan variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi kesuksesan bagi Pegawai PT KAI Gubeng Surabaya. Setelah menentukan variabel yang mempengaruhi maka akan menghasilkan saran dan penjelasan pada pengaruh variabel tersebut.