BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

PENDAHULUAN. sehingga memacu para pengelola perbankan untuk dapat berpikir secara kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SISTEM KONVENSIONAL DAN SYARIAH (Studi Kasus : BTN dan BTN Syariah Kantor Cabang Solo)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen (customer value) yang nantinya akan membentuk sikap konsumen. yang baik pada produk atau jasa layanan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan era globalisasi, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di dunia lembaga keuangan syariah, sehingga diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan saat ini menunjukkan betapa

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan perbankan pada saat ini sudah sangat ketat. Pentingnya faktor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen (nasabah) memiliki banyak alasan dalam menentukan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut muncul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber data : Statistik Perbankan Bank Indonesia (2008)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Mei 1992, ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). beberapa bank yang bersaing ketat (Infobank, No. 28).

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan dewasa ini sangatlah pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53).

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan antar bank yang semakin ketat. Menurut Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dana pinjaman, membayar zakat, atau melakukan penagihan. 1

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada dalam negara tersebut.semakin berkembang industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia perbankan untuk dapat memperoleh banyak nasabah dan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya.

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Dengan demikian strategi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai strategi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru dalam dunia perbankan di Indonesia adalah mulai diberlakukannya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan bank umum dan BPR. Penerapan prinsip syariah dalam pengelolaan perbankan di Indonesia berdasarkan UU No. 7/1992 merupakan pilihan, dalam arti bank boleh menggunakan prinsip konvensional dan atau prinsip syariah. Bank konvensioal adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam melakukan lalu lintas pembayaran. Tabel 1.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensioanal Bank Syariah Bank Konvensional 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram saja. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga jual-beli, atau sewa. 3. Profit oriented (berorientasi pada 3. Profit oriented keuntungan) dan kebahagiaan dunia akhirat. 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan. 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitor-debitor 5. Penghimpunan dan penyalur dana 5. Tidak terdapat dewan sejenis harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah. Sumber: Bank Syariah dari Teori ke praktek (Antonio: 2001,34)

2 Seiring berjalannya waktu, perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari perkiraan. Pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata 59 persen. Bank-bank konvensional mulai berlomba membuka divisi syariah karena melihat minat masyarakat yang demikian tinggi akan produk perbankan syariah. Di Indonesia perkembangan bank syariah dibuktikan dengan terciptanya berbagai macam bank umum syariah, terdapat 11 bank umum syariah, diantaranya sebagai berikut: Tabel 1.2 Daftar Nama Bank Umum Syariah di Indonesia 1. PT. Bank Syariah Mandiri 7. PT. Bank Panin Syariah 2. PT. Bank Syariah Muamalat 8. PT. Bank Syariah Bukopin Indonesia 3. PT. Bank Syariah BNI 9. PT. Bank Victoria Syariah 4. PT. Bank Syariah BRI 10. PT. BCA Syariah 5. PT. Bank Syariah Mega Indonesia 11. PT. Maybank Indonesia Syariah 6. PT. Bank Jabar dan Banten Sumber: www.bi.go.id Dari sekian banyak bank ada satu bank yang menjadi pelopor bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat. Bank Muamalat merupakan bank syariah di Indonesia yang murni menggunakan sistem syariah berbeda dengan kebanyakan bank syariah lain yang merupakan anak perusahaan dari bank konvensional yang ada (www.bi.go.id). Bank Muamalat Cabang Utama di Kota Bandung berlokasi di Jl. Buah Batu dan banyak memiliki anak cabang, ini membuktikan adanya daya tarik tersendiri bagi masyarakat selain ajaran Islam yang dipercayai masyarakat muslim khususnya. Bank Muamalat Kantor Cabang Buah Batu Bandung sebagai salah satu dari kantor cabang utama Bank Muamalat terus berupaya menjaga citra dan mengoptimalkan kualitas pelayanan guna menjaga dan meningkatkan loyalitas nasabahnya. Berikut ini adalah data yang menjelaskan jumlah nasabah tabungan

3 Bank Muamalat Kantor Cabang Buah Batu Bandung pada Tahun 2015, sebagai berikut: Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Nasabah Tabungan Bank Muamalat Kantor Cabang Buah Batu Kota Bandung Tahun 2015 (Juli-Desember) Sumber: Divisi Marketing Bank Muamalat Kantor Cabang Buah Batu Bandung Berdasarkan Gambar 1.1, maka dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah nasabah tabungan Bank Muamalat Kantor Cabang Buah Batu Bandung cenderung menurun dari bulan Juli sampai dengan Desember 2015. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah yang aktif melakukan transaksi tabungan mengalami penurunan yang berarti pula tingkat loyalitas nasabah tabungan turun. Oleh karena itu Bank Muamalat Kantor Cabang Buah Batu Bandung dituntut untuk melakukan perencanaan pemasaran secara baik guna memahami dan memenuhi keinginan, kebutuhan dan perilaku dari nasabah yang menjadi sasarannya. Terlepas dari semua itu, pada tataran inilah citra merek (brand image)

4 menjadi satu hal yang penting dan menjadi satu pertimbangan nasabah ketika mereka memutuskan jasa bank mana yang akan mereka pilih. Citra atau image menjadi satu hal yang sangat penting untuk di jual kepada calon nasabah, mengingat persaingan bisnis jasa perbankan tak terkecuali bank dengan prinsip syariah dewasa ini dapat dikategorikan sebagai pertarungan pembentukan dan penjagaan image (citra) produk di mata nasabah. Salah satu indikator bahwa merek suatu produk sukses dan dikenal luas oleh masyarakat adalah masuk di dalam jajaran kategori peringkat merek nasional. Salah satu survei merek yang dijadikan sebagai indikator kesuksesan sebuah merek adalah Top Brand Award yang dipelopori oleh majalah Marketing yang bekerja sama dengan lembaga survei Frontier Consulting Group. Konsep tentang Top Brand mengenai merek suatu produk didasarkan pada tiga parameter yaitu: merek yang paling diingat, merek yang terakhir kali dibeli atau dikonsumsi, serta merek yang akan dipilih kembali di masa mendatang. Tabel 1.3 berikut ini menunjukkan Top Brand Index produk tabungan bank syariah yang saat ini menjadi salah satu prioritas pilihan konsumen. Tabel 1.3 Merek-Merek Puncak (Top Brand) Kategori Tabungan Syariah Tahun 2013-2015 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 1. Mandiri Syariah 38,2% 1. Bank Syariah Mandiri 1. BRI Syariah TOP (BSM) 32,9% TOP 28.5% TOP 2. BRI Syariah 18,9% 2. BRI Syariah 21,6% TOP 2. Bank Syariah TOP 3. Bank Muamalat 3. Bank Muamalat 15,8% TOP Mandiri (BSM) 27.4% TOP 17,3% TOP 4. BNI Syariah 13,9% 3. BNI Syariah 4. BNI Syariah 8,0% 5. Mega Syariah 3,8% 5. Bank Jabar Syariah 3,2% BCA Syariah 3,2% 6. Mega Syariah 2,4% 13.5% TOP 4. Bank Muamalat 10.8% 5. BCA Syariah 9.5% Sumber: http://www.topbrand-award.or.id

5 Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa posisi puncak Top Brand Award tahun 2013-2014 masih dikuasi oleh Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah dan Bank Muamalat, namun tabun 2015 posisi Bank Muamalat mengalami penurunan ke peringkat 4 digeser oleh BNI Syariah. Turunnya citra merek tabungan syariah dari Bank Muamalat tentunya menuntut manajemen bank untuk selalu menginovasi strategi pemasaran yang tepat bagi produknya. Citra merek yang turun tentunya akan berimbas pada loyalitas nasabahnya. Kualitas pelayanan juga dapat memberikan dorongan kepada nasabah untuk menjalin ikatan kebutuhan yang kuat dengan perusahaan, dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan nasabah serta kebutuhan nasabah. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:37), kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik adalah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan itu sendiri, pelangganlah yang mengkonsumsi dan menerima jasa perusahaan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa. Masalah terkait dengan kualitas pelayanan jasa muncul di Bank Muamalat Kantor Cabang terutama berasal dari aspek profesionalisme karyawan yang menunjukkan sejauhmana penyedia layanan berperilaku profesional ketika menghadapi nasabah, seperti kesopanan, pertimbangan, dan keramahan terhadap nasabah. Kondisi yang terjadi dilapangan adalah masih berbeda dari harapan seperti petugas satuan pengamanan (satpam) yang over service sehingga justru membuat nasabah merasa tidak nyaman. Begitu juga dengan petugas customer service yang kurang ramah dan kemampuannya karyawan dalam hal penyediaan menu yang tidak bisa mengikuti perkembangan ekspektasi nasabah yang terus meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK MUAMALAT CABANG BUAH BATU KOTA BANDUNG.

6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang uraian penelitian di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan Brand Image dan Service Quality Bank Muamalat cabang Buah Batu Kota Bandung? 2. Seberapa besar pengaruh Brand Image terhadap loyalitas nasabah Bank Muamalat cabang Buah Batu Kota Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh Service Quality terhadap loyalitas nasabah Bank Muamalat cabang Buah Batu Kota Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh Brand Image dan Service Quality terhadap loyalitas nasabah Bank Muamalat cabang Buah Batu Kota Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang akan digunakan sebagai bahan penelitian mengenai Pengaruh Brand Image dan Service Quality Terhadap Loyalitas Nasabah pada Bank Muamalat Cabang Buah Batu Kota Bandung. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Brand Image dan Service Quality Bank Muamalat cabang Buah Batu Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Brand Image terhadap loyalitas nasabah Bank Muamalat cabang Buah Batu Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Service Quality terhadap loyalitas nasabah Bank Muamalat cabang Buah Batu Kota Bandung. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Brand Image dan Service Quality terhadap loyalitas nasabah Bank Muamalat cabang Buah Batu Kota Bandung.

7 1.4 Kegunaan Penelitian Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi penulis, bagi perusahaan dan bagi pihak lain, diantaranya: 1. Bagi Penulis Sebagai bahan pembelajaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat memperluas kajian ilmu pemasaran, dan merupakan tambahan pengetahuan yang sangat berharga karena dapat meningkatkan wawasan pemahaman masalah yang berhubungan mengenai brand image dan service quality terhadap loyalitas nasabah, ini merupakan salah satu pengembangan dari teori-teori yang telah didapatkan dalam perkuliahan. 2. Bagi Perusahaan Perusahaan dapat memberikan brand image yang positif dan memberikan service quality yang lebih baik terhadap nasabah agar nasabah tersebut menjadi lebih loyal kepada Bank Mualamat cabang Buah Batu Kota Bandung. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai pengetahuan tambahan yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi penelitian dan pengembangan lebih lanjut, serta penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi orang banyak mengenai brand imagedan service quality yang baik sehingga dapat membuat nasabah menjadi loyal. 1.5 Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bank Muamalat cabang Buah Batu yang beralamat di Jl. Buah Batu No.276A kota Bandung.