Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui Teknik Make A Match pada Siswa Kelas III SD Inpres Bumi Bahari

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. Nanik Sudaryati 24

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Eti Rahmawati. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Putri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

Wakhidatun Nurul Istiqomah Novisita Ratu Tri Nova Hasti Yunianta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi awal terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Tabongo

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 SRINGIN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

I. PENDAHULUAN. menuju ke konsep yang lebih kompleks. Hal ini membawa konsekuensi bahwa kesiapan

BAB III METODE PENELITIAN. IPS sejarah dengan menerapkan model pembelajarankartu Domino. Siswa kelas X-B berjumlah 37 siswa terdiri dari :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Penerapan Experiential Learning

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3

DENGAN MATERI PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PAIKEM PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penetian ini dilakukan pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017.

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui Teknik Make A Match pada Siswa Kelas III SD Inpres Bumi Bahari Nursaadah SD Inpres Bumi Bahari, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Bumi Bahari dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui penerapan teknik make a match. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Inpres Bumi Bahari yang berjumlah 37 orang, yakni terdiri atas 20 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus dengan desain setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu menyusun rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian diperoleh dari pengamatan selama pelaksanaan tindakan dan tes akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I dari 37 orang peserta tes, jumlah siswa yang tuntas 20 orang (54,05%) sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas adalah 34 orang (91,89%). Kenyataan ini membuktikan bahwa penerapan teknik make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Bumi Bahari dalam pembelajaran sifat wajib Allah SWT. Hasil tersebut memberikan dampak positif terhadap kegiatan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. I. PENDAHULUAN Paradigma baru dalam dunia pendidikan menuntut profesionalisme seorang guru dalam melakukan inovasi pembelajaran. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented (berpusat pada guru) menjadi student oriented (berpusat pada siswa). Sejauh ini guru telah banyak menerapkan pembelajaraan kooperatif namun kompetensi siswa belum memadai khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Hal ini terbukti dari hasil tes formatif maupun hasil tes yang diperoleh pada ulangan harian yang belum memenuhi ketuntasan belajar minimal (KKM = 70). Siswa masih kesulitan dalam memahami dan menyebutkan sifat wajib Allah SWT. Hal tersebut seirama dengan pendapat Khasanah (2010), siswa dengan golongan tingkat rendah/dasar membutuhkan pendekatan nyata untuk menjelaskan wujud Allah dan menjelaskan bahwa Tuhan itu ada dan Dia memiliki beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dasar, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode, media dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa di 320

bawah ke arah mengamati, menebak, berbuat, mencoba, mampu menjawab pertanyaan mengapa dan kalau mungkin mendebat. Prinsip belajar inilah yang diharapkan dapat menumbuhkan sasaran pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Berdasarkan beberapa temuan di atas, maka peneliti berupaya mencari salah satu solusi pemecahannya yaitu dengan menerapkan teknik make a match (mencari pasangan). Sugiyanto (2009) mengungkapkan bahwa dalam metode make a match, siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. II. METODE PENELITIAN 2.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Bumi Bahari. Subjek penelitian adalah siswa kelas III yang berjumlah 37 orang, yakni terdiri atas 20 orang laki-laki dan 17 orang perempuan pada Tahun Pelajaran 2015/2016. 2.2 Teknik Penelitian Penelitian ini terdiri atas dua siklus dengan desain setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu (a) menyusun rencana tindakan (planning), (b) pelaksanaan tindakan (acting), (c) pengamatan (observing), dan (d) refleksi (reflecting). Adapun desain tiap-tiap siklus yang dimaksud mengacu pada model penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart seperti pada gambar berikut. 3 7 4 a 2 8 b 6 0 1 5 Keterangan: 0 : Pra Tindakan 1 : Rencana siklus 1 2 : Pelaksanaan Tindakan siklus 1 3 : Observasi siklus 1 4 : Refleksi siklus 1 5 : Rencana siklus 2 6 : Pelaksanaan Tindakan siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi siklus 2 a : Siklus 1 b : Siklus 2 Gambar.1. Desain PTK model Kemmis & Mc.Taggart 321

Berdasarkan desain di atas, maka setiap siklus dalam penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, sehingga dapat diperoleh data yang disimpulkan sebagai jawaban dari pertanyaan atau masalah. Jenis Data dan Instrumen Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (a) data kualitatif diperoleh dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada setiap tindakan berupa lembar observasi yang terdiri dari: (i) lembar observasi terhadap guru (peneliti) dalam menerapkan rencana pembelajaran, (ii) lembar observasi terhadap siswa mengenai kegiatan selama proses pembelajaran, (b) data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi yang diberikan pada setiap akhir tindakan yang berfungsi sebagai informasi tentang kemajuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Data ini diambil dengan menggunakan tes yang meliputi tes awal dan tes setiap akhir tindakan. 2.3 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk menyajikan bahan-bahan yang digunakan untuk menyusun jawaban masalah yang menjadi tujuan penelitian. Analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga tahap yaitu (a) reduksi data, (b) paparan/penyajian data, dan (c) pengolahan data serta penyimpulan data. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pra Tindakan Kegiatan tes awal dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 04 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya siswa diberi tes awal untuk mengetahui kemampuan prasyarat siswa. Hasil tes menunjukkan bahwa dari 37orang siswa, 12 orang (32,43%) siswa dinyatakan tuntas, sementara untuk 25 orang (67,57%) siswa lainnya dinyatakan belum tuntas. Adapun cara yang dilakukan peneliti adalah melakukan diskusi dengan siswa yang belum tuntas. Secara umum siswa berkomentar bahwa masih merasa sulit dalam memahami dan menyebukan sifat wajib Allah SWT. Tetapi setelah diarahkan oleh guru, mereka telah memperoleh gambaran awal tetang materi tersebut. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti melanjutkan ke tindakan siklus I. 322

3.2 Siklus I Kegiatan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 11 agustus 2015. Pada kegiatan siklus I pertemuan pertama, peneliti telah menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match. Sebagai langkah awal peneliti mengajukan pertanyaan yang berfungsi untuk menstimulasi siswa secara individual kemudian dilanjutkan dengan guru memberikan materi-mteri pokok tentang sifat wajib Allah SWT. Setelah Itu, guru menyiapkan kartu kartu yang berisi tentang sifat-sifat wajib Allah SWT dan membagi siswa ke dalam 2 kelompok. Kelompok-kelompok tersebut dibentuk seperti huruf U agar siswa dapat saling berhadapan dengan kelompok lain untuk mencari pasangan kartu yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Kemudian guru menyampaikan peraturan permainan bahwa siswa yang menemukan pasangannya dengan benar sebelum batas waktu yang ditentukan akan diberi poin. Kegiatan guru selanjutnya adalah membagikan kartu-kartu yang berisi soal/jawaban tentang sifat wajib Allah SWT. Setelah semua siswa mendapatkan kartu dan timer sudah dijalankan maka permainan make a match dimulai dengan mempersilakan siswa mencari pasangan kartu yang dimilikinya. Dalam hal ini, kegiatan guru adalah mengawasi siswa dalam menemukan/mencari pasangan masing-masing kartu. Siswa terlihat sangat antusias dalam mencari dan mendapatkan pasangan kartu yang dipegangnya. Bagi siswa yang telah memperoleh pasangannya diminta untuk menyebutkan kata match secara bersama-sama. Guru menginformasikan kepada siswa apabila waktu yang ditentukan sudah habis. Bagi siswa yang belum menemukan pasangannya diminta untuk berkumpul tersendiri sementara untuk siswa yang sudah menemukan pasangannya diminta untuk mempresentasikan kartu yang dipegangnya dan siswa lain memperhatikan kemudian dipersilakan untuk bertanya atau memberikan pendapat kepada pasangan yang tampil di depan kelas. Setelah satu babak berakhir, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya dan demikian seterusnya. Pada saat diskusi berakhir guru memberikan penjelasan berupa kecocokkan kartu serta memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil menemukan pasangannya dengan tepat. Pada pertemuan kedua guru mengajukan kembali pertanyaan yang dapat mengeksplor pengetahuan siswa. Kemudian guru melakukan tanya jawab dan 323

Nilai Siswa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 memecahkan masalah secara bersama-sama sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil pengamatan observer, baik dalam kegiatan siswa maupun guru masih terdapat kelemahan yaitu guru belum kondusif dalam mengelola suasana pembelajaran. Olehnya masih ada beberapa orang siswa dalam setiap kelompok belum ikut berpartisipasi dengan temannya dalam menemukan pasangan kartu yang dimilikinya. Kendala-kendala yang ditemui dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil tes akhir tindakan siklus I yang dapat diamati pada diagram berikut. 100 90 80 70 60 60 67 73 80 87 93 50 40 Belum Tuntas 30 Tuntas 20 10 0 10 orang (27%) 7 orang (19%) 6 orang (16%) 4 orang (11%) 7 orang (19%) 3 orang (8%) Tes Akhir Tindakan Siklus I Gambar 3.1 Diagram 1 Hasil Evaluasi Tes Akhir Tindakan Siklus I Gambaran hasil tes di atas menunjukkan bahwa dari 37 orang siswa, 20 orang (54,05%) siswa dinyatakan tuntas sementara 17 orang (45,95%) siswa lainnya dinyatakan belum tuntas (belum memenuhi KKM 70). Kesalahan yang sangat mendasar adalah sebagian siswa belum lancar dalam membaca huruf/tulisan arab sehingga masih sulit dalam memahami atau mengartikan bacaan yang ada dalam soal/tes yang diberikan. Disamping itu, siswa belum memahami secara jelas sifat wajib Allah SWT yang telah dipaparkan. Langkah selanjutnya, guru melakukan refleksi terhadap 17 orang siswa dengan cara membimbing langsung siswa-siswa tersebut dengan memperlancar bacaan arab yang masih sulit dipahami siswa. Setelah dites kembali, secara keseluruhan siswa telah mengingat tanda baca dan memahami bacaan huruf arab tersebut. Berdasarkan refleksi yang dilakukan terhadap siklus I, 324

Nilai Perolehan Siswa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 peneliti berkesimpulan bahwa kegiatan tindakan siklus I belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Olehnya peneliti menindaklanjuti tindakan pembelajaran ke siklus II. 3.3 Siklus II Kegiatan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan mengacu pada kegiatan siklus I dengan menerapkan teknik make a match pada materi sifat wajib Allah SWT. Dalam proses pembelajaran siswa dibagikan tugas kembali oleh guru. Saat diskusi berlangsung (pencarian pasangan) siswa terlihat sangat antusias karena materi tersebut sangat memicu perdebatan siswa dalam menemukan pasangannyaa masing-masing. Hal ini seirama dengan pendapat Bruner (Budiningsih, 2005) bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Secara umum guru berkesimpulan bahwa kondisi pembelajaran sudah maksimal. Setelah itu, guru melaksanakan tes akhir tindakan siklus II yang hasilnya disajikkan pada diagram berikut: 120 100 80 60 40 60 67 73 80 87 93 100 Belum tuntas Tuntas 20 0 1 orang (3%) 2 orang (5%) 4 orang (11%) 7 orang (19%) 10 orang (27%) 8 orang (22%) 5 orang (13%) Tes Akhir Tindakan Siklus II Gambar 3.2 Diagram 2 Hasil Evaluasi Tes Akhir Tindakan Siklus II Uraian diagram di atas menunjukkan bahwa siswa yang tuntas berjumlah 34 orang (91,89%), sedangkan siswa yang belum tuntas berjumlah 3 orang (8,11%). Hasil 325

ini menggambarkan bahwa penerapan teknik make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Bumi Bahari dalam pembelajaran sifat wajib Allah SWT. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik make a match dalam pembelajaran sifat wajib Allah SWT dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang signifikan. Ini ditandai dengan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah/ menemukan pasangannya sangat antusias sehingga siswa dapat membuat kesimpulan sendiri di akhir proses pembelajaran dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. 4.2 Saran Diharapkan kepada guru mata pelajaran PAI agar dapat memilih teknik dan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ali, M. (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung.: Angkasa Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :PT. Asri Maha Satya. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Raneka Cipta. Dian, S. (2011). Penerapan Metode Make A Match Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Palu. Skripsi. Jurusan Pendidikan MIPA Universitas Tadulako. Ismail. (2008). Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang : Rasail Media Group. Khasanah, S. (2010). Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Sifat Wajib Allah Melalui Metode Make A Match pada Siswa Kelas III SDN 1 Glapansari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggug Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Salatiga : STAIN. Maksum, M. A. (2008). Khazanah Pendidikan Agama Islam Jilid 3 untuk Kelas III Sekolah Dasar. Surakarta : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 326

Ramadhan, T. (2008). Pembelajaran Kooperatif Make A Match. [Online]. Http://Tarmizi.wordpress.com/2008/12/3/pembelajaran-kooperatif-make-a - match. Diakses pada tanggal 14 Maret 2016. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : FKIP UNS. 327