BABV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalab

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BABH ^ TINJAUAN PUSTAKA. Kurikulimi Berbasis Kompetensi (KBK) adalah seperangkat rencana dan

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB V PEMBAHASAN. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) langkah-langkah pembelajaran, waktu, perangkat pembelajaran, metode

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

Abstrak PENDAHULUAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN MELUKIS SUDUT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul

BAB IV HASIL PENELITIAN A. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari

PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.I.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

Weni Muliawati SMA Negeri 10 Semarang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kegiatan pembelajaran IPA dengan pendekatan pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

ABSTRAK. Kata kunci : Penerapan, Berbasis Masalah (problem based learning), Hasil Belajar, Sosiologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB III METODE PENELITIAN

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

Transkripsi:

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh validator pada tahun pertama, yang dilakukan untuk melihat praktikalitas (keterpakaian) perangkat pembelajaran oleh guru dan siswa di kelas. Uraian ringkas mengenai perangkat pembelajaran yang diujicobakan di kelas adalah sebagai berikut. 1. Silabus Silabus yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah silabus Kimia SMA Kelas I, II, dan III untuk semester 1 dan 2. Penyusunan silabus dilakukan dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Kompetensi Dasar tersebut kedalam bentuk rencana pembelajaran yang memuat materi setempat yang relevan. Kesesuaan silabus ditetapkan oleh pengembang dengan memperhatikan desain, pendekatan, ruang lingkup, organisasi pengalaman belajar, dan alokasi waktu yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi dan komponennya. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini disusun untuk setiap pertemuan dengan waktu petemuan 2 x 45 menit. Pemilihan model 19

pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan diusahakan pembelajaran berpusat pada siswa. Langkah-langkah kegiatan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ditulis dalam bentuk skenario kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran dengan rincian waktu yang telah ditentukan untuk setiap langkah kegiatan. 1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Lembar kegiatan siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah beberapa jenis seperti LKS percobaan atau pengamatan, LKS penemuan konsep, LKS penerapan konsep, LKS pengayaan, LKS penguatan, LKS berfikir kritis/pemecahan masalah, LKS Lab mini, LKS Sains Teknologi dan Masyarakat, LKS peta konsep, LKS Flex your brain dan LKS penimtun belajar. Setian lembar kerja siswa dilengkapi dengan panduan lembar kerja siswa. Panduan ini merupakan kunji jawaban dari lembar kerja siswa, sebagai pedoman bagi guru untuk membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa. Jenis LKS tergantung pada materi pelajaran yang sedang dipelajari dan model pembelajaran yang digunakan. 3. Lembar Penilaian Lembar penilaian yang dikembangkan dalam penelitian ini mencakup penilaian ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian untuk ranah afektif dan psikomotor digunakan lembar pengamatan, dimana aspck yang dinilai bisa berbeda tergantung pada materi pembelajaran yang sedang dipelajari dan model pembelajaran yang digunakan 20

sedangkan penilaian terhadap ranah kognitif ada yang berupa tes dan kinerja tergantung juga pada materi pelajaran yang sedang dipelajari dan model pembelajaran yang digunakan. Cakupan materi pada penilaian untuk ketiga ranah penilaian tergantung pada rumusan tujuan pembelajaran.... Perangkat pembelajaran yang disebutkan di atas, telah diujicobakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil ujicoba dan saran dari para pengamat dan guru, peneliti melakukan tindakan perbaikan terhadap perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan. Uraian ringkas mengenai tindakan perbaikan perangkat pembelajaran tersebut diatas dirangkum dalam Tabel 2 berikut ini. Tabel l.rangkuman Tindakan Perbaikan Perangkat Pembelajaran No. Perangkat Pembelajaran Tindakan Perbaikan 1 Silabus Penggantian istilah-istilah, revisi kalimat, dan perbaikan salah cetak. 2 Rencana Pelaksanaan Diperlukan petunjuk bagi an yang perlu di talis di papan Pembelajaran (RPP) tulis, sehingga tulisan di papan talis sistematis. Langkah-langkah gum melatihkan keterampilan perlu diperbaiki Urutan pertanyaan pertanyaan yang diajukan pada siswa diubah Mengurangi sebagian kegiatan penyelidikan Perbaikan rumusan kalimat, perubahan tata letak, dan 3 Lembar Kergiatan Siswa penambahan LKS Penuntun Belajar Perbaikan petunjuk pengerjaan soal 4 Lembar Penilaian Perbaikan rumusan kalimat Perbaikan pokok soal atau kunci jawaban. 21

B. Hasil Ujicoba Perangkat Pembelajaran di Sekolah Ujicoba perangkat pembelajaran dilaksanakan di SMA Negeri Plus Propinsi Riau dan SMA Swasta Babussalam Pekanbaru, imtuk sekolah berkualitas baik, untuk sekolah yang berkualitas sedang dipilih SMA Negeri I Kampar dan SMA Negeri 9 Pekanbaru serta sekolah yang berkualitas rendah adalah SMA Swata Darel Hikmah Pekanbaru dan SMA Swasta Muhammadyah Pekanbaru.. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai November 2008 sesuai dengan kalender sekolah. Untuk mendeskripsikan gambaran hasil pengamatan kegiatan pembelajaran dan tes hasil belajar berupa skor ratarata, proporsi, dan persentase digunakan teknik analisis statistik deskriptif. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ujicoba di sekolah dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Kemampuan Guru dalam Mengelola Kegiatan Pembelajaran Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dinilai dengan menggunakan Instrumen 1 (Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran). Berdasarkan hasil analisis data pengamatan, dapat diketahui bahwa rata-rata skor kemampuan gum dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan dengan berbagai jenis model pembelajaran untuk masing aspek yang diamati berkisar antara 2,75 dan 3,75 (kategori penilaian baik sampai sangat baik). Diantara aspek-aspek yang diamati dalam penilaian kemampuan guru mengelola kegiatan pembelajaran, aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, mengevaluasi langkah-langkah kegiatan, dan pengelolaan waktu mendapat skor terendah. Sedangkan aspek membimbing siswa melakukan penyelidikan dan membimbing siswa menerapkan konsep mendapat skor 22

tertinggi. Secara umum kemampuan gum mengelola pembelajaran yang dirancang untuk setiap pertemuan dapat dikategorikan baik. " 2. Aktivitas Guru dan Siswa Selama Pembelajaran Pada waktu kegiatan pembelajaran, aktivitas gum dan siswa diamati oleh pengamat dengan menggunakan Instrumen 2 (Lembar Pengamatan Aktivitas gum dan siswa dalam pembelajaran). Hasil analisis frekuensi dan presentase aktivitas gum dan siswa menunjukkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari presentase aktivitas siswa melakukan penyelidikan, berdiskusi dengan teman, membaca LKS/buku, dan membuat rangkimian relatif besar. Jenis aktifitas ini dapat dikategorikan sebagai aktivitas siswa yang secara aktif mengkonstruksi pengetahun bagi dirinya sendiri. Jumlah rata-rata presentase aktivitas gum membimbing siswa melakukan penyelidikan, mengarahkan siswa melakukan penyelidikan, membimbing siswa menemukan konsep, mempresentasikan hasil penyelidikan, menerapkan konsep, dan membimbing siswa membuat rangkuman adalah besar. Sedangkan rata-rata presentase aktivitas gum menyampaikan informasi rendah. Hasil ini dapat diartikan bahwa kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. Sedangkan gum membimbing siswa melakukan penyelidikan, menemukan konsep serta menerapkan konsep dalam kehidupan saherihari. Aktivitas gum dan siswa seperti ini sesuai dengan ciri kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, di mana gum berperan aktif sebagai fasilitator bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan konsep melalui kegiatan penyelidikan. 23

3. Respon Siswa dan Guru terhadap Kegiatan Pembelajaran Penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran, diberikan dengan mengisi angket respon siswa (Instrumen 3), mehputi aspek: materi pelajaran, LKS, evaluasi, dan penyajian guru. Rata-rata penilaian siswa terhadap kelima aspek dapat diketahui dari persentase siswa yang menyatakan senang terhadap perangkat dan kegiatan pembelajaran sangat besar dan presentase siswa yang menyatakan perangkat dan kegiatan pembelajaran yang diikuti sebagai hal baru juga sangat besar (> 85%). Angka ini menunjukkan bahwa perangkat dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan hal baru bagi siswa dan disenangi oleh siswa. Respon siswa yang menyatakan berminat mengikuti pembelajaran dengan model-model pembelajaran yang inovatif sangat tinggi (>90%). Tingginya minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat sebagai indikator bahwa perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran menarik bagi siswa, sehingga siswa berminat mengikuti pembelajaran. Respon guru tehadap perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran secara umum menunjukkan penilaian yang positif. Menurut penilaian guru, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. C. Pembahasan I. Kemampuan Guru dalam Mengelola Kegiatan Pembelajaran Data hasil pengamatan terhadap kemampuan guru mengelola kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa kemampuan guru mengelola kegiatan pembelajaran 24

dapat dikategorikan baik. Di antara aspek-aspek yang diamati, aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, mengevaluasi langkah-langkah kegiatan, dan pengelolaan waktu mendapat skor terendah. Rendahnya hasil penilaian untuk dua aspek yang pertama sangat mungkin disebabkan karena kegiatan ini merupakan hal baru bagi guru dan ini teriihat pada pertemuan-pertemuan selanjutnya keterampilan menyampaikan tujuan pembelajaran, mengevaluasi langkah-langkah kegiatan bertambah baik. Sedangkan rendahnya kemampuan guru mengelola waktu dikarenakan guru kurang dapat mengendalikan siswa yang berjumlah besar dan siswa tidak biasa melakukan kegiatan penyelidikan, menemukan konsep, mempresentasikan hasil penyelidikan dan sebagainya yang menuntut siswa aktif. Kemampuan guru mengendalikan kelas bertambah baik mulai pada pertemuan kedua sehingga pengelolaan waktunya juga bertambah baik. 2. Aktivitas Guru dan Siswa Selama Pembelajaran Berdasarkan data dan analisis data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran siswa terlibat secara aktif Keterlibatan ini siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat dari tingginya presentase aktivitas siswa sesuai dengan tuntutan skenario pembelajaran seperti melakukan kegiatan penyelidikan, berdiskusi dengan teman untuk menemukan konsep dan menerapkan konsep. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran, sebahagian besar adalah membimbing siswa melakukan penyelidikan, menemukan konsep, dan menerapkan konsep, sedangkan aktivitas guru yang bersifat menyampaikan informasi kepada siswa relatif kecil. Hal ini berarti dalam kegiatan pembelajaran siswa dibimbing untuk membentuk dan menemukan konsep-konsep yang baru bagi dirinya 25

sendiri melalui kegiatan penyelidikan. Pola pembelajaran yang demikian sejalan dengan pola pembelajaran yang direkomendasikan para pakar pembelajaran konstruktivis. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa temyata sangat disenangi para siswa. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu (Syamsudin, 2001) bahwa kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran disukai siswa dan pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut kajian teori (Carin, 1993; Howe & Jones 1993), kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung akan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan siswa dapat saling bekerja sama serta saling membantu menyelesaikan tugas-tugas belajar. Hasil-hasil penelitian (Ibrahim, 2001; dan Sutini, 2001) menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung dapat meningkatkan prestasi belajar, kemampuan bemalar, dan sikap siswa terhadap Sains. 26