MAKALAH SEMINAR HASIL EFISIENSI APLIKASI PUPUK HIJAU PADA BERBAGAI KELANGASAN. TERHADAP TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharat) DI TANAH REGOSOL

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan dan pemberian berbagai macam pupuk hijau (azolla, gamal, dan

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

MAKALAH SEMINAR HASIL APLIKASI BRIKET AZOLLA-ARANG SEKAM GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN CAISIM DI TANAH PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar. Kadar air, ph, C-Organik, Bahan Organik, N total. Berikut data hasil analisis

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Pendahuluan Kompos Kotoran Kelinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN METODE PENELITIAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2016 ISBN:

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

I. PENDAHULUAN. sekitar 500 mm per tahun (Dowswell et al., 1996 dalam Iriany et al., 2007).

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kedelai Varietas Detam-1. Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Volume 11 Nomor 2 September 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH DAN HASIL JAGUNG MANIS ( Zea Mays Saccharata Sturt ) PADA ENTISOL

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tata Cara penelitian

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kompos Ampas Aren. tanaman jagung manis. Analisis kompos ampas aren yang diamati yakni ph,

(g/ kg gambut) D0(0) DI (10) D2 (20) D3 (30)

HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

HASIL ANALISIS & PEMBAHASAN. mengetahui pertumbuhan vegetatif tanaman. Proses pertumbuhan tersebut tentunya

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN JAHE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

Oleh: Norma Rahmawati Dosen Pembimbing: Tutik Nurhidayati, S.Si.,M.Si.

HASIL PERCOBAAN. C N C/N P K Ca Mg ph Cu Zn Mn (%) (%) ppm Kompos 9,5 0,5 18,3 0,5 0,8 0,6 0,2 7,2 41,9 92,4 921,8 Kompos diperkaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Pertumbuhan. Variabel pertumbuhan tanaman Kedelai Edamame terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

Transkripsi:

MAKALAH SEMINAR HASIL EFISIENSI APLIKASI PUPUK HIJAU PADA BERBAGAI KELANGASAN TERHADAP TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharat) DI TANAH REGOSOL Gilang sukma ramadhon (20110210017) Ir.Mulyono, M.P. / Ir. Titiek Widyastuti, M.S Progam Studi Agroteknologi, fakultas Pertanian UMY Gilangsukma25@gmail.com INTISARI Tanah regosol merupakan salah satu jenis tanah marginal dan masih dapat dikelola sebagai lahan pertanian. Penggunaan tanah regosol sebagai lahan pertanian dapat dilakukan jika terlebih dahulu diperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi. Penambahan bahan organic seperti adalah salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tanah dan memperkecil tingkat kesesuaian yang lebih baik untuk lahan pertanian terutama untuk tanaman jagung manis. Kandungan air dalam tanah memiliki peranan penting dalam proses dekomposisi bahan organic, selain itu kandungan air dapat mempercepat mikrobia dalam mengurai bahan organic. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan jenis yang paling baik pada berbagai tingkat kelengasan tanah regosol yang diaplikasikan kepada tanaman jagung manis dan untuk mengetahui pengaruh dari pada berbagai kelengasan tanah regosol yang diaplikasikan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Metode penelitian yang digunakan yaitu percobaan lapangan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial 3x4 dengan 5 kali ulangan. Factor pertama yaitu jenis dan factor kedua yaitu berbagai kadar lengas dari kapasitas air tersedia. Dan selanjutnya dilakukan analisis C/N pada media tanam pada akhir penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu berbagai macam dan berbagai kadar lengas memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung namun tidak ada interaksi dari kedua factor tersebut. Kata kunci : tanah regosol,, kadar lengas dan tanaman jagung manis.

PENDAHULUAN Salah satu jenis tanah marginal di daerah beriklim tropika basah yang mempunyai produktivitas rendah namun masih dapat dikelola dan digunakan untuk usaha pertanian adalah Regosol (Psamment). Luas lahan Sub Ordo Psamment di Indonesia sekitar 1,28 juta hektar (Hakim et al., 1986). Penggunaan Regosol sebagai lahan pertanian dapat dilakukan, jika terlebih dahulu diperbaiki sifat fisika, kimia dan biologinya. Sifat fisika yang menjadi penghambat adalah drainase dan porositas serta belum membentuk agregat sehingga peka terhadap erosi (Munir, 1996). Hal ini menyebabkan tingkat produktivitas tanah Regosol rendah sehingga diperlukan perbaikan secara fisika, kimia dan biologi. Perbaikan regosol perlu dilakukan untuk memperkecil faktor pembatas yang ada pada tanah tersebut sehingga mempunyai tingkat kesesuaian yang lebih baik untuk lahan pertanian. Untuk menghindari kerusakan tanah lebih lanjut dan meluas diperlukan usaha konservasi tanah dan air yang lebih mantap. Salah satu upaya pengelolaan untuk meningkatkan produktivitas sumberdaya lahan adalah perlu diberikannya energi pada lahan-lahan pertanian. Misalnya, dengan penambahan bahan amelioran, bahan organik dan pemupukan (Widjaya-Adhi & Sudjadi, 1987). Pupuk memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan produksi. Tanaman yang mendapat cukup hara dapat menyelesaikan siklus hidupnya lebih cepat, sedangkan tanaman yang kekurangan hara akan lebih lambat dipanen. Kandungan air dalam tanah memiliki peranan penting dalam proses dekomposisi bahan organik, kandungan air yang cukup dapat mempercepat proses mikrobia dalam mengurai bahan organik, setiap organisme pendegradasi bahan organik membutuhkan kondisi lingkungan yang berbedabeda. Apabila kondisinya sesuai, maka decomposer tersebut akan berkerja lebih giat untuk mendekomposisi bahan organik. Penelitian ini akan mencari peluang keberhasilan pemberian sebagai sumber N terhadap kelengasan tanah yang berbeda dan pengaruhnya dalam pertumbuhan tanaman jagung manis.

METODE PENELITIAN Penelitian dalam bentuk percobaan lapangan, dengan rancangan 3 x 4 faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Factor pertama yaitu jenis (P) dan factor kedua yaitu pengelolaan kadar lengas tanah regosol (K). 1. Faktor I Jenis : P1 : Pupuk hijau dengan bahan dasar tanaman Azolla. P2 : Pupuk hijau dengan bahan dasar tanaman Gamal. P3 : Pupuk hijau dengan bahan dasar tanaman angsana. 2. Faktor II pengelolaan pemberian air pada tanah regosol (K) K1 : tanah regosol dengan kadar lengas 100 % air tersedia. K2 : tanah regosol dengan kadar lengas 80% air tersedia. K3 : tanah regosol dengan kadar lengas 60% air tersedia. K4 : tanah regosol dengan kadar lengas 40% air tersedia. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Masing-masing kombinasi diulang 5 kali, sehingga diperoleh 60 polybag percobaan. Dosis penggunaan yang akan diaplikasikan atas dasar rekomendasi dosis penggunaan urea pada saat pemupukan dasar yaitu 200 kg/hektar, yang jika dikonversikan akan mendapat hasil 3,7 gram/tanaman. Adapun tahap penelitian yaitu sebagai berikut : a. tahap penyiapan. Bahan segar (azolla, daun gamal, dan angsana) diambil dari wilayah sekitar green house, dilakukan penimbangan sesuai perlakuan dengan setara kebutuhan urea tanaman jagung yaitu 8,15 gram jika dikonversikan ke maka didapat azolla (167,35 gram/tanaman), gamal (118 gram/tanaman), dan angsana (51,23 gram/tanaman) b. Tahap persiapan media tanam Tanah regosol diambil dari sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan kedalaman 10-20 cm. tanah kemudian dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan selanjutnya tanah dijemur untuk mendapatkan tanah kering mutlak. Media tanam yang digunakan polybag ukuran 10 kg. c. Penanaman Penanaman dilakukan setelah media tanam pada polybag sudah diberi pupuk dasar dari sesuai dengan perlakuan. setiap polybag ditanam dengan 2 biji jagung. d. Pemupukan Pemupukan dilakukan sesuai dengan perlakuan e. Pemeliharaan (penyiraman)

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Variable Tanah 1. Kandungan C-organik Kandungan C-organik yang terdapat pada media tanam berhubungan dengan kandungan bahan organik yang diberikan, yaitu. Menurut Mirwan (2015), C-organik merupakan indikator terjadinya proses dekomposisi dalam pengomposan dan kematangan kompos. Hasil uji laboratorium nisbah C-organik dalam pemberian terhadap kadar lengas kering angin dapat di lihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis kimia pada tanah regosol pada akhir penelitian. Sampel KLKA Kadar C Bahan N-Total (%) (%) Organik (%) (%) C/N Ratio P1 K1 (azolla-100% air tesedia) 1,68 1,584 2,732 0,43 3,71 P1 K2 (azolla-80% air tersedia) 1,66 1.118 2,048 0,34 3,48 P1 K3 (azolla-60% air tersedia) 2,05 1,391 2,399 0,43 3,25 P1 K4 (azolla-70% air tersedia) 1,52 1,582 2,727 0,31 5,06 P2 K1 (gamal-100% air tersedia) 1,57 1,582 2,729 0,3 5,3 P2 K2 (gamal-80% air tersedia) 1,49 1,779 3,067 0,27 6,59 P2 K3 (gamal-60% air tersedia) 1,52 1,384 2,386 0,21 6,49 P2 k4 (gamal-40% air tersedia) 1,39 1,185 2,043 0,24 4,91 P3 K1 (angsana-100% air tersedia) 1,81 1,388 2,393 0,09 16,23 P3 K2 (angsna-80% air tersedia) 1,91 1,588 2,738 0,11 13,91 P3 K3 (angsana-60% air tersedia) 1,92 1,786 3,08 0,43 4,17 P3 K4 (angsana-40% air tersedia) 1,84 1,19 2,052 0,36 3,34 Keterangan : Hasil uji laboratorium tanah fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2016) 1. Rasio C/N Karbon merupakan bagian yang menyusun sebagian besar dan perbandingannya tertentu didalam bahan organik. Analisis C/N rasio digunakan untuk menentukan kematangan bahan organik dalam tanah dalam hal ini pada perlakuan yang sudah mencapai tingkat kematangan akan memiliki rasio C/N tanah yang rendah. Tabel 2. Penelitian tanah 1983 (Hardjowigeno, 1987). Keterangan kadar C (%) Nitrogen tanah C/N ratio sangat rendah < 1,00 < 0,10 < 5 Rendah 1,00 s/d 2,00 0,10 s/d 0,20 5 s/d 10 Sedang 2,01 s/d 3,00 0,21 s/d 0,50 11 s/d 15 Tinggi 3,01 s/d 5,00 0,51 s/d 0,75 16 s/d 25 sangat tinggi > 5,00 > 0,75 >25

Pada tabel 1 menunjukan bahwa sebagian besar perlakuan bisa dikatakan memiliki C/N ratio yang sangat rendah, hanya P3K1 dan P3K2 yang mempunyai C/N ratio yang tinggi. Rendah nya C/N ratio dapat diartikan bahan organik yang ditambahkan pada perlakuan dapat terdekomposisi dengan baik. Dari hasil uji tanah didapat C/N ratio yang paling rendah didapat pada perlakuan Pupuk hijau azolla pada kelengasan 60% dari kapasitas lapang. Rendahnya C/N ratio pada kelengasan 60% menunjukan bahwa tanaman azolla dapat terdekomposisi dengan baik, ini dikarenakan azolla adalah tanaman air sehingga pada kadar lengas 40% sampai 100% dari kapasitas lapang menunjukan nilai C/N yang tidak berbeda jauh. Sedangkan hasil tertinggi dari semua perlakuan didapat pada perlakuan pemberian angsana pada kelengasan 100% yaitu sebanyak 16,23%. C/N ratio yang tinggi meperlihatkan bahwa bahan organik tersebut belum banyak mengalami pelapukan. Proses dekomposisi bahan organik dipengaruhi oleh ukuran/jenis bahan organik, kelembaban/aerasi dan temperatur. Dari hasil uji tanah membuktikan bahwa kadar lengas/kandungan air dalam media tanam dapat mempengaruhi proses dekomposisi bahan organik dalam tanah sehingga unsur N yang terkandung dalam pupuk hijau dapat terombak melalui proses nitrifikasi dan dapat diserap tanaman. B. Tinggi tanaman Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang mudah untuk diamati dan sering digunakan sebagai parameter untuk mengukur pengaruh dari lingkungan atau perlakuan (Guritno dan Sitompul, 1995). Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan cara mengukur pangkal sampai titik tumbuh tanaman jagung manis. tabel 3. Pengaruh jenis dan kadar lengas terhadap tinggi tanaman jagung. kadar lengas azolla (1) gamal (2)` angsana (3) rerata 100% (1) 187,60 a 196,20 a 188,20 a 190,66 80% (2) 187,00 a 193,60 a 161,00 b 180,53 60% (3) 190,20 a 184,20 a 144,50 c 173,33 40% (4) 184, 20 a 188,60 a 147,20 bc 172,96 rerata 187,25 190,65 160,22 (+) Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak ada beda nyata perlakuan berdasarkan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5% (+) : Menunjukan ada interaksi antar kedua perlakuan. Pada tabel 4 dapat dilihat macam perlakuan menunjukan tidak berbeda nyata pada perlakuan azolla kadar lengas 100%, 80%, 60%, 40%, gamal kadar lengas 100%, 80%, 60%, 40% dan angsana kadar lengas 100% tidak menunjukan beda nyata. Angsana 80%, angsana 60% dan 40% menunjukan beda nyata tetapi angsana 80% menunjukan beda tidak nyata dengan angsana 40% Hal ini dikarenakan kandungan N pada media tanam yang dapat mencukupi kebutuhan N tanaman jagung manis. menurut Ridesti Rindyastuti (2010) mengatakan semakin baik kandungan

unsur hara N pada seresah daun mendukung terjadi nya aktivitas bakteri pengurai dalam tanah, kemampuan bakteri nitrogen pada serasah daun untuk melakukan fiksasi nitrogen akan memeprcepat proses pelapukan dan pemberombakan terutama pada keadaan aerobic. C. Jumlah daun. Daun merupakan sumber asimilat utama bagi kenaikan berat kering (Goldsworth dan Fisher, 1996). Kegiatan pertumbuhan dan hasil tanaman dipengaruhi oleh jumlah daun karena sebagai tempat kegiatan fotosintesis untuk menghasilkan energi yang akan diperlukan untuk proses pertumbuhan tanaman.. Tabel 5. Pengaruh jenis dan kadar lengas terhadap jumlah daun. kadar lengas azolla (1) gamal (2)` angsana (3) rerata 100% (1) 10,40 10,20 10,60 10,40 80% (2) 11,20 11,00 10,60 10,93 60% (3) 11,20 11,20 10,00 10,80 40% (4) 10,60 11,20 10,00 10,60 rerata 10,85 10,90 10,30 (-) Sidik ragam jumlah daun menunjukan tidak ada interaksi antar perlakuan macam pupuk hijau yang diberikan dan kadar lengas. Hasil rerata jumlah daun pada tanaman jagung manis dapat dilihat pada tabel 5 tidak ada nya beda nyata antar perlakuan ini disebabkan yang diberikan dapat diserap dengan baik oleh tanaman jagung manis. Rata-rata perlakuan pemberian air (kadar lengas kapasitas lapang sesuai media tanam) menunjukan tidak ada beda nyata antar perlakuan pemberian air. Hal itu diketahui adanya pengaruh meningkatnya kadar lengas tanah akibat pemberian air terhadap peningkatan ketersediaan N organik dalam tanah. Pengaruh tanah terhadap reaksi reaksi dan komposisi air sangat besar. Tanah dapat menahan kelembaban yang diperlukan tanaman dan mempengaruhi suhu tanah dimana akan mempercepat proses dekomposisi bahan organik (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1991).

D. Berat Segar dan Berat Kering Tanaman. Berat basah merupakan berat tanaman saat masih hidup dan ditimbang langsung setelah panen sebelum tanaaman menjadi layu karena kehilangan air (Lakitan, 1993). Berat kering merupakan banyaknya penimbunan karbohidrat, protein, vitamin dan bahan organik lain. Pengukuran berat segar dan berat kering tanaman dilakukan setelah panen. Tabel 6. Pengaruh jenis Pupuk hijau dan kadar Lengas terhadap berat segar tanaman jagung manis. kadar lengas azolla (1) gamal (2)` angsana (3) rerata K 100% (1) 454,00 488,80 495,20 476,33 a 80% (2) 372, 60 446,00 418,00 412,20 b 60% (3) 411,60 434,60 409,20 418,47 b 40% (4) 406,80 404,00 423,60 411,47 b rerata P 411,25 443,35 436,50 (-) Pada hasil sidik ragam berat segar tanaman jagung menunjukan tidak adanya interaksi antar perlakuan macam dan kadar lengas tanah (lampiran 3). Pupuk hijau yang diberikan pada masing-masing perlakuan pada dasarnya membantu meningkatkan daya ikat air pada media tanam. Sehingga kebutuhan air tanaman dapat tercukupi atau semua perlakuan yang diberikan pada tanaman jagung manis berpengaruh terhadap berat basah tanaman (tabel 6). Pada hasil sidik ragam berat basah Pupuk hijau menunjukan tidak ada beda nyata antar perlakuan penambahan pupuk. Dan pada perlakuan penambahan air menunjukan hasil yang berbeda nyata antar perlakuan, hasil lebih baik didapat pada perlakuan kadar lengas 100% (K1). Pada kadar lengas 100% dari air tersedia diduga mencukupi kebutuhan air bagi tanaman. Sesuai dengan pendapat Kramer (1969) dalam pritchet (1979) yang mengatakan air merupakan factor penting untuk memfungsikan secara tepat bagian besar proses-proses tumbuh-tumbuhan dan tanah. Air memperngaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung, hampir semua proses dalam pertumbuhan, aktivitas metabolism sel dan tumbuhan berkaitan dengan kadar air. Tabel 7. Pengaruh macam dan kadar lengas terhadap berat kering tanaman jagung manis kadar lengas azolla (1) gamal (2)` angsana (3) rerata K 100% (1) 95,14 101,34 86,786 94,356 a 80% (2) 90,676 93,846 77,922 87,481 a 60% (3) 75,62 58,760 67,196 67,195 b 40% (4) 53,408 46,398 42,162 47, 323 c rerata P 78,715 75,03 68,517 (-)

Keterangan : Hasil uji Duncan pada taraf 5%, perlakuan yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak ada beda nyata antar perlakuan. pada perlakuan pemberian air menunjukan hasil yang berebeda nyata antar perlakuan. hasil terbaik didapat pada perlakuan kadar lengas 100% (K1). Penambahan air pada media tanam dapat mempengaruhi penyerapan unsur hara pada tanaman dimana unsur hara mineral dalam media tanam selanjutnya akan diubah menjadi organ tanaman baru. Menurut Lakitan (1996) yang menyatakan bahwa unsur hara yang diserap tanaman, baik yang digunakan dalam sintesis senyawa organik maupun yang tetap dalam bentuk ionic dalam jaringan tanaman akan memberikan kontribusi terhadap pertambahan berat tanaman. Berat kering tanaman juga dipengaruhi dari hasil fotosintesis pada daun sehingga akan berhubungan langsung dengan jumlah maupun luas daun tanaman. E. Panjang tongkol jagung manis. Tabel 8. Pengaruh macan dan kadar lengas terhadap panjang tongkol jagung manis. Kadar lengas azolla (1) gamal (2)` angsana (3) rerata K 100% (1) 21,16 21,72 19,80 20,89 ba 80% (2) 21,30 20,98 21,00 21,09 a 60% (3) 20,18 20,40 18,20 19,52 bc 40% (4) 19,54 19,80 18,00 19,18 c rerata P 20,5450 a 20,7250 a 19,2500 b (-) Keterangan: hasil yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak ada beda nyata pada uji DMRT taraf 5% Pada tabel hasil sidik ragam panjang tongkol (tabel 6) menunjukan hasil yang berbeda nyata pada masing-masing perlakuan namun tidak ada interaksi antar masing perlakuan. pada tabel dapat dilihat hasil terbaik diperoleh pada perlakuan pemberian gamal namun tidak berbeda nyatat dengan pemberian azolla, dalam tabel juga dapat dilihat hasil terendah didapat pada pemberian angsana. Ini didukung oleh hasil analisis laboratorium yang dilakukan (lampiran 4) menunjukan C/N ratio yang tinggi pada perlakuan pemberian angsana yang artinya bahan organic yang diberikan (angsana) belum dapat terdekomposisi sehingga kebutuhan hara tanaman tidak tercukupi dimana akan berpengaruh oleh factor hasil tanaman jagung manis. Engelstad (1997) menyatakan bahwa

pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan sintesis protein, pembentukan klorofil yang menyebabkan warna daun menjadi lebih hijau dan meningkatkan ratio tajuk akar. Oleh karena itu pemberian nitrogen yang optimal dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. F. Berat tongkol jagung manis Parameter komponen hasil yang diamati kedua ialah berat tongkol. Setelah sebelumnya diukur panjangnya, tongkol jagung manis kemudian ditimbang untuk mengetahui berat dari tongkol jagung manis. Hasil analisis berat tongkol dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Pengaruh macam dan kadar lengas terhadap berat tongkol jagung manis. kadar lengas azolla (1) gamal (2)` angsana (3) rerata K 100% (1) 205,00 187,00 197,00 196,40 ab 80% (2) 206,20 231,20 248,00 228,47 a 60% (3) 133,00 127,20 224,80 161,67 c 40% (4) 127,80 153,80 120,60 134,07 c rerata P 168,00 174,85 197,60 (-) Keterangan: hasil yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak ada beda nyata uji DMRT taraf 5%. Pada perlakuan berat tongkol menunjukan tidak ada beda nyata antar perlakuan pemberian pupuk hijau. Pada perlakuan berat tongkol, pemberian air sangat berperngaruh dalam pembentukan bulir-bulir jagung, disamping itu perlakuan pemberian air pada media tanam dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya proses dekomposisi bahan organic, ini didukung oleh hasil sidik ragam berat tongkol menunjukan perlakuan pemberian air berbeda nyata antar masingmasing perlakuan. G. Diameter tongkol jagung manis Pada hasil sidik ragam diameter tongkol jagung manis menunjukan berebeda nyata antar perlakuan pemberian dan perlakuan kadar lengas atau pemberian air dan adanya interaksi antar perlakuan. hasil dari sidik ragam diameter tongkol dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 10. Hasil sidik ragam diameter tongkol. kadar lengas azolla (1) gamal (2)` angsana (3) rerata K 100% (1) 76,30 a 71,44 abcd 74,20 abc 73,980 80% (2) 77,00 a 70,60 bcd 71,20 abcd 72,933 60% (3) 63,22 fe 66,40 de 70,00 dc 66, 540 40% (4) 58,28 g 54,60 g 68,40 dec 60,427 rerata P 68,70 65,70 70,95 (+) Keterangan : hasil yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak ada beda nyata pada uji DMRT taraf 5%. Pada tabel hasil sidik ragam diameter tongkol (tabel 7) menunjukan hasil yang berbeda nyata pada masing-masing perlakuan. Hasil terbaik didapat pada perlakuan pemberian pupuk hijau azolla (P1) pada kadar lengas 80% dari kapasitas air tersedia (K2) yaitu 77,00 dan pemberian azolla (P1) pada kadar lengas 100% (K1) yaitu 76,30 sedangkan pada pemberian gamal didapat hasil terbaik pada kelengasan 100% yaitu sebanyak 71,44 dan pada pemberian angsana (P3) didapat hasil terbaik pada kelengasan 100% yaitu sebanyak 74,20. Dari tabel 10 menunjukan semakin rendah perlakuan kadar lengas maka semakin rendah pula hasil diameter tongkol jagung manis. Ini diduga pada kadar lengas 100%, air yang diperlukan tanaman untuk mengisi bulir dan menyalurkan hasil fotosintat dapat tercukupi dengan baik sehingga pembentukan biji tongkol dapat terbentuk sempurna.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Efisiensi Aplikasi Pupuk Hijau Sebagai Pupuk Dasar pada Berbagai Kelengasan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Di Tanah Regosol yang sudah didapat maka dapat disimpulkan bahwa ; 1. Perlakuan pemberian macam tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung, kecuali terhadap panjang dan tongkol jagung manis. 2. Perlakuan kadar lengas dari air tersedia berpengaruh terhadap hasil tanaman jagung, kecuali terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman jagung manis. Tidak ada interaksi antar P dan K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung kecuali terhadap diameter tongkol. DAFTAR PUSTAKA Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Jakarta: PT Rineka Cipta. Buckman, H.O dan Brady, N.c. 1982. Ilmu Tanah. (terjemahan Soegiman). Bharata Karya Aksara, Jakarta. Engelstad. 1997. Teknologi dan Penggunaan Pupuk. UGM Press. Yogyakarta. Foth, H.D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. (Terjemahan: Soenartono Adisoemarto). Penerbit Erlangga, Jakarta. Gardner, F. P., R. Brent pearce dan Goger L. Mitchell, 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya, Universitas Indonesia Press. Jakarta. Hasibuan, B. E. 2008. Pupuk dan pemupukan. FP USU. Medan. Jumin, H.B, 2002. Agroekologi. Suatu Pendekatan Fisiologis. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kartasapoetra., A. G. dan Sutedjo. 2000. Pupuk dan cara pemupukannya. Rieneka cipta. Jakarta. Lakitan, B. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Grafindo Persada Loveless, A.R, 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.

Loveless, A. R. 1989. Prinsip Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta : PT. Gramedia. Sugito, Y., 2002. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia. Prospek dan Permasalahannya. Prosiding Lokakarya Nasional Pertanian Organik. Universitas Brawijaya. Malang. Sutanto, 2002. Penerapan Pertanian Organik.Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius Yogyakarta. Sutedjo, M. M., A.G. Kartasapoetra, dan S. Sastroatmodjo, 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineke Cipta, Jakarta. Wawan, 2002. Pengelolaan Subsoil Masam Untuk Peningkatan PRoduksi Tanaman Pangan. Makalah Falsafah Sains. PPS-IPB, Bogor. Winarso, S. 2005. Kesuburan tanah; Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Grava Media. Yogyakarta.