BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya yang sering disebut adalah musculoskeletal disorders (Msds). Masalah tersebut lazim dialami para pekerja yang melakukan gerakan yang sama dan berulang secara terus menerus. Pekerjaan dengan beban yang berat dan perancangan alat yang tidak ergonomis pada pekerja konstruksi mengakibatkan pengerahan tenaga kerja yang berlebih dan postur yang salah seperti memutar dengan membungkuk dan membawa beban adalah risiko terjadinya keluhan musculoskeletal disorders. Kejadian MSDs dapat dirasakan dengan adanya keluhan pada bagian tubuh seperti leher, tangan dan pergelangan tangan, bahu dan punggung. Di negara Indonesia, pada tahun 2005 Departemen Kesehatan mencatat bahwa sekitar 40,5 % penyakit yang diderita pekerja berhubungan dengan pekerjaannya, gangguan kesehatan yang dialami pekerja, menurut studi yang dilakukan terhadap 482 pekerja di 12 kabupaten / kota di indonesia di mana 16% merupakan gangguan pada musculoskeletal. 1
2 PT. Taiyo Sinar Raya Teknik yang merupakan kontraktor jasa pembangunan pada saat ini sedang melaksanakan proses pengerjaan proyek pembangunan pabrik PT. Crown yang merupakan perusahaan pembuatan kaleng minuman. Berdasarkan data dan informasi yang didapat dari occupational safety and health departement PT. Taiyo Sinar Raya Teknik serta dari pengamatan langsung ternyata banyak postur pekerja yang tidak sesuai dengan prinsip prinsip ergonomi. Pekerja konstruksi pada proyek pembangunan pabrik PT. Crown ini melakukan pelaksanaan proses kerja secara manual seperti, memotong besi, memotong kayu, pembuatan dan perangkaian rangka besi, serta proses kerja lainnya. Proses tersebut dapat menimbulkan risiko ergonomi, dikarenakan bekerja dalam bentuk postur janggal seperti membungkuk, berjongkok, dan memiringkan badan. Data yang diperoleh dari poliklinik perusahaan menunjukkan bahwa banyak pekerja mengeluh rasa ngilu, pegal pegal pada daerah leher, bahu, punggung bawah, tangan dan kaki, tidak menutup kemungkinan keluhan keluhan tersebut akibat dari manual handling karena sering terjadi postur janggal dan gerakan repetitif selama bekerja. Berdasarkan data kunjungan pekerja konstruksi ke poliklinik, penyakit penyakit terkait ergonomi adalah sebagai berikut :
3 Gambar 1.1 Grafik kunjungan poliklinik Terkait MSDs Grafik di atas menjelaskan bahwa jumlah kunjungan penyakit penyakit terkait ergonomi pada pekerja manual handling yaitu carpal tunel sindrom (23 kunjungan), HNP (45 kunjungan), kaku bahu (36 kunjungan), low back pain (63 kunjungan), myalgia (59 kunjungan), sciatica / ischialgia (41 kunjungan), spondilosis (10 kunjungan), Synovitis dan Tenosinovitis (26 kunjungan) dan triger finger (20 kunjungan). Data di atas menunjukkan bahwa angka kunjungan low back pain paling tinggi dibanding kunjungan musculoskeletal disorder lainnya. Mengingat aktivitas MMH (Manual Material Handling) mempunyai peranan yang penting di dalam aktivitas produksi pada pekerja konstruksi pembangunan pabrik PT. Crown, dimana tenaga kerja berperan dominan dalam aktivitas pemindahan bahan secara manual. Sekiranya perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisa tingkat risiko ergonomi pada pekerja konstruksi tersebut. 1.2 Perumusan Permasalahan Berdasarkan Latar Belakang tersebut, dirumuskannya masalah penelitian yaitu proses pengerjaan untuk pengecoran dan pembesian pada pembuatan kolom
4 gedung. Adapun elemen-elemen perumusan masalah penelitian tersebut, diantaranya : 1. Berapakah tingkat risiko ergonomi pada pekerja berdasarkan metode REBA, OWAS & QEC yang diperoleh pada Pekerja Konstruksi Proyek Pembangunan Pabrik PT.Crown? 2. Apa saja bagian tubuh yang paling banyak keluhan / sering mengalami nyeri pada pekerja konstruksi? 3. Usulan perbaikan apa yang dapat diberikan untuk mengurangi tingkat keluhan pekerja guna mengurangi skor REBA, OWAS & QEC yang diperoleh sebelumnya? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian dan penulisan skripsi antara lain : 1. Mengetahui tingkat risiko ergonomi pada pekerja berdasarkan metode REBA, OWAS & QEC yang diperoleh pada Pekerja Konstruksi Proyek Pembangunan Pabrik PT. Crown. 2. Mengetahui bagian tubuh yang paling banyak keluhan / sering mengalami nyeri pada pekerja konstruksi. 3. Mengetahui Usulan perbaikan apa yang dapat diberikan untuk mengurangi tingkat keluhan pekerja guna mengurangi skor REBA, OWAS & QEC yang diperoleh sebelumnya. 1.4 Batasan Masalah Batasan yang penulis gunakan agar pembahasan skripsi ini bisa mencapai tujuan adalah sebagai berikut :
5 1. Ruang lingkup penelitian ini hanya meliputi pengukuran postur janggal, pengamatan sikap, dan analisis risiko ergonomi. 2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai Desember 2016. 3. Data yang digunakan adalah data hasil pencatatan observasi lapangan, serta kuesioner NBM (Nordic Body Map)) dan kuesioner tertutup. 4. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat risiko ergonominya menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assesment), metode OWAS (Ovako Working Posture Analysis System) dan QEC (Quick Exposure Checklist) yang ketiganya dibuat dalam bentuk form dan kuesioner. 1.5 Sistematika Penulisan Dengan tujuan agar laporan ini dapat lebih mudah dan lebih jelas dalam membahas serta menganalisa permasalahan yang ada, maka tulisan ini disusun secara sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang : latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas tentang : landasan teori ergonomi, metodemetode penilaian risiko ergonomi dan metode pengukuran ergonomi.
6 BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang : tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data, tahapan penelitian. BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan membahas tentang : sekumpulan data yang sudah didapat kemudian diolah berupa perhitungan skor masing-masing metode yang didapat dari hasil kuesioner terhadap pekerja. BAB V ANALISIS HASIL Pada bab ini berisi tentang : pengukuran analisis data tingkat risiko postur kerja dari hasil perhitungan yang didapat menggunakan metode-metode yang digunakan dan memberikan usulan perbaikan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang : hasil kesimpulan secara keseluruhan beserta saran untuk dilakukannya improvement (perbaikan) dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN