BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE WEBSITE PARIWISATA TERINTEGRASI MODUL DINAS PARIWISATA DKI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN. nyata dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu contoh. untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan mereka dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan sebuah bisnis tidak lagi dibatasi oleh tempat dan waktu lagi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1.3 Batasan Masalah

yang sangat luas dan tidak terbatas pada waktu.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya persaingan bisnis pada zaman globalisasi seperti saat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk

BAB 1 PENDAHULUAN. berkurang dalam memakai jasa angkutan umum. Terkadang, banyak. pengguna angkutan umum kurang memahami rute atau jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap proses bisnis di setiap organisasi. Sebagai contoh, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan penyedia jasa pengiriman barang memegang peranan yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menghadapi persaingan bisnis yang ketat. keuntungan-keuntungan dari teknologi internet dan teknologi mobile application,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya toko-toko tingkat menengah ke bawah mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat, perusahaan semakin membutuhkan teknologi informasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melebihi perkembangan pariwisata dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. target pada tahun 2014, penerimaan devisa dari sektor pariwisata mencapai US$10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet (WWW) terus meningkat pesat dari 16 juta di tahun 1995 (0,4% penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kemudahan teknologi yang berbasis internet di seluruh pelosok

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah pariwisata di Indonesia telah memiliki review dari berbagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kurikulum sekolah. kreativitas dan imajinasinya.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Mewujudkan Ekosistem e-tourism di Indonesia Oleh: Donatus Fernanda Putra

BAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba berteknologi canggih seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA INDONESIA BERBASIS WEB SERVICES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Pelaksanaan. Kegiatan. Badan Promosi Pariwisata. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan jasmani maupun kebutuhan batin, hingga kesejahteraan manusia

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. harga buku dan juga sebagai upaya mengurangi dampak pemanasan global

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber daya devisa yang besar bagi suatu negara. Menurut World Tourism Organization (UNWTO) (2013, p10) Kekuatan pariwisata diakui sebagai alat penggerak pertumbuhan ekonomi dan pengembangan lapangan kerja dalam suatu negara karena pariwisata merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat yang sedang penat dengan aktivitas yang dilakukannya sehari-hari. Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 4 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkokoh jati diri, dan kesatuan bangsa, dan mempercepat persahabatan antar bangsa. Istilah pariwisata di Indonesia sudah mulai dikenali sejak abad ke-14, dengan bermunculannya hotel-hotel sebagai salah satu komponen penting pariwisata, terbentuknya HONET, sampai pembuatan buku panduan wisata Hindia-Belanda oleh Vereeniging Toeristenvenkeer Verker. Sejak itu, sektor pariwisata di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Dalam Press Release Januari 2014, UNWTO menyatakan bahwa UNWTO Tourism Barometer menunjukkan kedatangan wisatawan Internasional tumbuh sebesar 5% pada tahun 2013 dan mencapai rekor kedatangan sebanyak 1.087 juta kedatangan, dengan statistik tujuan Asia Pasifik +6%. Di Indonesia sendiri, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu (2014) yang dilangsirkan oleh AntaraNews.com, Sektor pariwisata tercatat menghasilkan devisa sebanyak 10.05 miliar dollar AS selama tahun 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, juga menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara selama November dan Desember 2013, mencapai rekor tertinggi yaitu masing-masing sebanyak 807.422 wisatawan lokal dan 860.655 wisatawan mancanegara. Tetapi, walau demikian Indonesia masih harus bekerja lebih giat untuk menjadi lebih baik. Menurut World 1

2 Economic Forum (2011, p3), Dalam tahun 2010, tingkat persaingan Indonesia berada pada peringkat 44 dari 134 negara, dalam persaingan industri perjalanan dan pariwisata Indonesia berada pada peringkat 81 dari 133 negara, berada pada peringkat 15 dari 25 negara wilayah Asia Pasifik, dan peringkat kelima di Asia Tenggara jauh tertinggal oleh Malaysia (sebanyak 24.111.693 wisatawan per tahun) dan Singapura (sebanyak 10.662.200 wisatawan per tahun). Oleh karena itu, dibutuhkan lembagalembaga yang dapat membantu meningkatkan kualitas sektor pariwisata di Indonesia, salah satunya adalah Dinas Pariwisata Provinsi. Dinas Pariwisata Provinsi merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam memfasilitasi kegiatan pariwisata serta berfungsi sebagai wadah informasi yang bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata daerah dan menciptakan suatu iklim dimana kegiatan pariwisata akan dikembangkan untuk memulihkan citra Indonesia di dunia Internasional. Misalnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Menurut Perda No. 10 tahun 2008, Dinas Pariwisata Provinsi mempunyai tugas melaksanakan urusan kepariwisataan dan kebudayaan. Dan menurut Undang-Undang No 10 tahun 2009 Pasal 29, Pemerintah Provinsi berwenang untuk memfasilitasi promosi destinasi pariwisata dan produk pariwisata yang berada di wilayahnya. Sehingga dengan adanya Dinas Pariwisata Provinsi diharapkan tidak hanya sekedar meningkatkan, tetapi juga mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan operasional di sektor pariwisata. Selain bantuan dari Dinas Pariwisata Provinsi, untuk meningkatkan pariwisata Indonesia juga dibutuhkan dukungan teknologi informasi yang baik serta terintegrasi. Menurut Elton Noti (2013, p119), sektor pariwisata telah menjadi salah satu sektor utama yang mengadopsi teknologi informasi. Menurutnya internet telah menjadi aplikasi utama dalam industri ini karena memiliki banyak manfaat. Dari sisi konsumen, keuntungan dapat dilihat dari mudahnya berinteraksi langsung dengan penyedia pariwisata yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus menerus berubah. Sedangkan disisi penyedia pariwisata menurut Jaslin Md. Dahlan dan Awang Rozaimie AS (2011, p143), penyedia pariwisata dapat memanfaatkan internet untuk memasarkan produk mereka karena dapat beroperasi 24/7. Lalu juga tidak memiliki cakupan batasan sehingga hanya

3 dengan menempatkan sejumlah informasi di web, seluruh dunia akan mengetahui informasi tersebut. Oleh karena itu, tidak sedikit Dinas Pariwisata Provinsi di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi ini dengan membuat sebuah website resmi. Tetapi, tak sedikit juga website tersebut hanya berisi mengenai informasi sekedarnya dan tidak lengkap. Padahal, pemanfaatan konten website yang baik dan lengkap seperti memuat event dan promo, akan meningkatkan jumlah calon wisatawan. Ditambah jika adanya integrasi antar website Dinas Pariwisata dengan Usaha Pariwisata seperti hotel, Destinasi Wisata, dan Agen Perjalanan Wisata, akan mempermudah calon wisatawan untuk merencanakan perjalanannya sehingga akan meningkatkan customer behavior dan citra pariwisata itu sendiri, karena calon wisatawan dengan mudah mendapatkan informasi mengenai event yang biasanya hanya dipasarkan oleh Dinas Pariwisata, di website Hotel, Destinasi Wisata serta Agen Perjalanan Wisata. Begitu juga sebaliknya, calon wisatawan juga dengan mudah mendapatkan informasi mengenai kamar Hotel, harga tiket Destinasi Wisata serta paket-paket Agen Perjalanan Wisata dalam Website Dinas Pariwisata. Berdasarkan uraian diatas, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Dan Pengembangan Prototipe Website Pariwisata Terintegrasi Modul Dinas Pariwisata DKI Jakarta. 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup pada penulisan tugas akhir ini dibatasi pada analisis dan pengembangan prototipe website Dinas Pariwisata DKI Jakarta untuk mendukung promosi dan pemasaran yang terintegrasi dengan website Hotel, website Destinasi Wisata dan website Agen Perjalanan Wisata. Tidak termasuk website kuliner dan toko souvernir. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Mengevaluasi dan menganalisis kinerja website Dinas Pariwisata DKI Jakarta

4 b. Merumuskan masalah dan kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk ditampilkan pada website sesuai dengan tugas dan fungsi pada Dinas Pariwisata DKI Jakarta. c. Merancang model dan membuat usulan prototipe website Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang terintegrasi dengan website Hotel, website Destinasi Wisata, dan website Agen Perjalanan Wisata. Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Meningkatkan promosi dan pemasaran industri Pariwisata di DKI Jakarta b. Meningkatkan kinerja website Dinas DKI Jakarta 1.4 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah: a. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka, dilakukan untuk mengetahui landasan teori maupun referensi-referensi yang berkaitan dengan usaha pariwisata, tugas dan fungsi dinas pariwisata, kriteria website yang baik, bahasa pemrograman, integrasi serta kebutuhan lainnya dalam penulisan 2. Internet Browsing, dilakukan untuk mengetahui tampilan dan b. Metode Analisis keragaman website yang dievaluasi. 1. Modified Balanced Score Card Modified Balanced Score Card merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kinerja website dengan membagi pengukuran menjadi empat perspektif, yaitu: a. Perspektif Pengguna Dalam perspektif ini, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan yang berdasarkan pandangan pengguna website dengan fokus user friendly kepada pengguna. Evaluasi perspektif pengguna dilakukan dengan menggunakan 22 pertanyaan.

5 b. Perspektif Pemasaran Dalam perspektif ini, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan mengenai seberapa efektif pemasaran yang telah dilakukan dan disajikan didalam website yang sedang diteliti. Evaluasi perspektif pemasaran dilakukan dengan menggunakan 10 pertanyaan. c. Perspektif Fungsi Dinas Pariwisata Dalam perspektif ini, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan mengenai apakah website sudah mencerminkan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata dengan baik. Evaluasi perspektif fungsi Dinas Pariwisata dilakukan dengan menggunakan 12 pertanyaan. d. Perspektif Teknis Dalam perspektif ini, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan berupa isu-isu teknis yang dianggap penting dalam kategori website yang. Evaluasi perspektif ini menggunakan 16 pertanyaan. 2. Analisis Kebutuhan Informasi Mengacu pada Object Oriented Analysis and Design dengan menggunakan UML diagram diantaranya: business use case, use case narrative, proposed object dan logical class diagram. c. Metode Perancangan Mengacu pada Object Oriented Analysis and Design dengan menggunakan UML diagram diantaranya: domain class diagram, usecase diagram, dan user interface.

6 1.5 Kerangka Pemikiran Pendahuluan dan Latar Belakang Penelitian Perumusan Masalah dan Penetapan Ruang Lingkup Studi Integrasi Web Studi Pustaka/Jurnal Web Pariwisata Studi Dokumen Elektronik Fungsi dan Tugas Dinas Pariwisata Evaluasi Kinerja Web Dinas Pariwisata DKI Jakarta dengan Modified Balanced Scorecard dan Analisa Kebutuhan Informasi dan Teknis Web Dinas Pariwisata DKI Jakarta Analisa Kebutuhan Pengembangan Prototype Website Terintegrasi Perancangan Prototype Web Dinas Pariwisata DKI Jakarta Pengembangan Prototype Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang terintegrasi dengan Website Hotel, Agen, dan Destinasi Simpulan dan Saran Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6 Model Research Dalam penelitian ini terdapat empat modul peracangan prototipe website pariwisata yaitu modul Dinas Pariwisata DKI Jakarta, modul Agen Perjalanan Wisata yaitu Megah Mandiri, modul Destinasi Wisata di DKI Jakarta yaitu Museum Sejarah Jakarta, dan modul Hotel yaitu Everyday Smart Hotel.

7 Website Dinas Pariwisata DKI Jakarta Website Agen Perjalanan Wisata (Megah Mandiri) Website Destinasi Wisata (Museum Sejarah Jakarta) Website Hotel (Everyday Smart Hotel) Gambar 1.2 Model Research Untuk modul Dinas Pariwisata DKI Jakarta, prototipe website dirancang agar berfungsi untuk memfasilitasi website Agen Perjalanan Wisata, website Destinasi Wisata dan website Hotel, yang berarti dalam website Dinas Pariwisata DKI Jakarta akan menampilkan informasi mengenai pelaku usaha tersebut. Sedangkan modul pelaku usaha lainnya dirancang agar berfungsi untuk saling berkolaborasi, yang berarti dalam website pelaku usaha pariwisata harus memuat informasi mengenai pelaku usaha lainnya guna meningkatkan promosi dan pemasaran. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada tugas akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB 1: PENDAHULUAN Bab pendahuluan adalah bab yang menjelaskan secara garis besar mengenai keseluruhan penulisan tugas akhir ini, mulai dari Latar

8 Belakang, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan, dengan keterangan sebagai berikut: Latar Belakang Latar belakang memuat dasar-dasar serta alasan yang membelakangi pemilihan topik penulisan tugas akhir. Didalam latar belakang ini pula penulis akan membahas beberapa hal yang menjelaskan masalah yang sedang dihadapi secara garis besar. Ruang Lingkup Ruang lingkup menjelaskan mengenai batasan cakupan yang dibahas dalam penulisan dan perancangan tugas akhir. Tujuan dan Manfaat Tujuan menjelaskan apa yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini. Tujuan juga menjelaskan apa hasil yang ingin dihasilkan dari penelitian ini. Sedangkan manfaat menjelaskan keuntungan apa saja yang didapat jika tujuan tersebut tercapai. Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian menjelaskan mengenai metode apa saja yang akan digunakan didalam penulisan tugas akhir. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan menjelaskan mengenai bagian-bagian apa saja yang akan menjadi isi penulisan Tugas akhir ini secara singkat. BAB 2: LANDASAN TEORI Landasan teori menjelaskan mengenai teori apa saja yang dipakai sebagai landasan dan acuan dalam penulisan tugas akhir ini. Landasan teori akan memuat berbagai sumber yang terkait yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam penulisan tugas akhir ini. BAB 3: ANALISIS KINERJA WEBSITE DINAS PARIWISATA SAAT INI

9 Dalam bab ini menjelaskan gambaran mengenai Dinas Pariwisata DKI Jakarta, seperti sejarah dan struktur organisasi. Kemudian juga akan membahas mengenai keadaan website saat ini dan mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi sekarang agar mendapatkan usulan pemecahan masalah yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman terhadap sistem yang dirancang. BAB 4: ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE WEBSITE Dalam bab ini membahas mengenai rancangan sistem informasi yang akan dibentuk. Selain itu, dalam bab ini juga akan dibuat usulan rancangan prototipe website yang akan dibuat. BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Bab Kesimpulan dan Saran menjelaskan mengenai rangkuman dari semua hasil penelitian dan rancangan yang telah dilakukan. Sedangkan saran berisi mengenai anjuran untuk pembaca tugas akhir ini agar menjadi lebih baik kedepannya lagi.

10