BAB VI. Kesimpulan dan Saran

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin bervariasi. Adanya tuntutan konsumen terhadap pengusaha

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN ECERAN PADA 3 SECOND CLOTHING BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN USAHA BARU MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Telaah Teoritis. Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix)

Metoda Penelitian Populasi dan Sampel Pengumpulan Data

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

PENGARUH RETAIL MIX TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI TOKO SWALAYAN TUREN SQUARE MALANG SKRIPSI

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART. Rangkuman Skripsi

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PELAYANAN, ATMOSFIR DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI TOKO POJOK BADAS

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Promosi Penjualan, Minat Beli Konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK. Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM.

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI RAHAP PUTRA SWALAYAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

Perempuan % Total % Usia di bawah 20 tahun % Usia 20 tahun 29 tahun % Usia Responden

PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA KONSUMEN LUWES GROUP SURAKARTA)

NIM : B FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sebagai kegiatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengusaha baru yang masuk ke bisnis ritel, baik dalam skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang ini untuk senantiasa melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan melayani kebutuhan konsumen secara memuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatankegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis, menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH PENERAPAN RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CONVENIENCE STORE (STUDI PADA KONSUMEN TOKO BUKU TOGAMAS CABANG PROBOLINGGO) SKRIPSI

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI UKM MART KOPERASI MAHASISWA

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Buchari Alma, 2005:130

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel tersebut antara lain hypermart, supermarket, specialty store,

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ritel dewasa ini di Indonesia semakin pesat, data terakhir

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tercatat menempati peringkat ketiga pasar retail terbaik di Asia. Setiap

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

ABSTRAK. Kata kunci : retailing mix, keputusan pembelian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

MAKALAH STRATEGI PEMASARAN BISNIS RITEL

KUESIONER. Responden yang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai strategi yang tepat dalam menghadapi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perdagangan eceran pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan

Transkripsi:

BAB VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dari analisa deskriptif dan analisa verifikatif. Untuk dapat mengetahui secara terpeninci maka akan dijalskan sebagai berikut: 6.1.1 Dalam analisis Deskriptif Berdasarkan hasil dari analisis deskriptif dapat di ketahui bahwa variabel retailing mix (x) memiliki nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 3,77 yang artinya responden setuju dan menilai penerapan yang di jalani hingga saat ini baik. Berdasarkan hasil tersebut penulis akan mengambil tiga pernyataan dengan nilai rata-rata terbesar sebagai tanggapan yang berpengaruh dalam proses operasional gerai. Untuk dapat memahami secara terperinci dapat memperhatikan pernyatan-pernyataan berikut, antara lain : 1. Tersedianya metode pembayaran melalui credit card dan debit card Dalam pertanyaan ini responden menyatakan sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 4,23 mengenai fasilitas pembayaran melalui credit card dan debit card. Hal ini dapat di asumsikan bahwa penerapan metode pembayaran melalui credit card dan debit card sangat di sukai dan berjalan dengan sangat baik atau sangat berguna bagi konsumen. Dengan adanya 149

metode pembayaran tersebut diharapkan dapat membantu konsumen ketika tidak membawa uang tunai dan mendapakan fasilitas-fasilitas khusus apabila bank memiliki kerja sama dengan gerai. Fasilitas-fasilitas tersebut biasanya yang diberikan seperti diskon, undian dan hadiah-hadiah khusus. 2. Lokasi toserba G Pahlawan dapat dijangkau oleh transportasi umum Dalam pertanyaan ini responden menyatakan setuju dengan nilai rata-rata sebersar 4,19 mengenai lokasi gerai dapat di jangkau oleh transportasi umum. Pada dasarnya memang area gerai merupakan lalu-lintas menuju pusat kota sehingga jelas banyak transportasi umum khususnya angkutan kota (angkot). Berdasarkan hal tersebut dapat di asumsikan bahwa konsumen cenderung lebih menyukai menggunakan transportasi umum untuk menjangkau gerai dari pada menggunakan kendaraan pribadi, walaupun pada fakta di lokasi kendaraan pribadi juga memenuhi area parkir gerai. 3. Produk di dalam Toserba G Pahlawan sangat variatif Dalam pertanyaan ini responden menyatakan setuju dengan nilai rata-rata sebersar 4,00 mengenai produk di dalam gerai sangat variatif. Pada dasarnya produk di dalam gerai memang sangat banyak dari sayuran, buah-buahan, bahan pokok masakan, bahan mentah, makanan jadi dan instan, minuman jadi dan instan, keperluan rumah tangga, keperluan pribadi seperti fashion, kosmetik, keperluan anak, dan hingga private label dan strategic business unit. Dengan demikian dapat di asumsikan bahwa 150

responden memberikan tanggapan setuju, bahwa Toserba G dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen pada saat yang diperlukan. Walaupun demikian Toserba G Pahlawan memiliki tanggapan yang kurang menarik dari responden. Pada hasil penyebaran kuesioner di lokasi penelitian, responden menilai lokasi parkir dapat mudah di akses dan luas dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 3,36. Pada dasarnya lokasi parkir memang aman dan nyaman akan tetapi luas tempat dan akses masuk kedalam area parkir sulit untuk di jangkau, bahkan hingga tidak dapat parkir sama sekali. Maka dengan melihat hal tersebut dapat dikatakan wajar ketika responden lebih setuju untuk menggunakan transportasi umum untuk menjangkau gerai dikarenaka ketersediaan area parkir yang minim, bahkan sampai tidak dapat parkir khususnya untuk kendaraan roda empat. 6.1.2 Dalam analisa verifikatif Bauran eceran (retailing mix) yang terdiri lokasi, produk, harga, promosi, retail dan suasana gerai secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Toserba G Pahlawan Bandung, dengan total kontribusi sebesar 47,6%, sedangkan sisanya sebesar 52,4% merupakan kontribusi dari faktor lain yang tidak diteliti diluar penelitian. Dari hasil uji hipotesis pada uji f pengaruh retailing mix terhadap keputusan pembelian berdasarkan tabel ANOVA hasil output SPSS, diketahui nilai F hitung yang didapat sebesar 16,009 dan p-value (sig.) = 0,000. Dengan α = 0,05, df 1 = 6, dan df 2 = (n-k-1) = 93, maka di dapat F tabel = 2,198. Dikarenakan nilai F hitung lebih 151

besar dari F tabel (16,009 > 2,198) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima, artinya secara bersama-sama bauran eceran (retailing mix) yang terdiri lokasi, produk, harga, promosi, retail service dan suasana gerai berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Toserba G Pahlawan Bandung. Dari hasil uji hipotesis pada uji t mengenai pengaruh retailing mix terhadap keputusan pembelian dapat di jelaskan sebagai berikut : 1. Lokasi dikarenakan nilai -t hitung lebih besar dari nilai -t tabel (-1,759 > -1,986) maka H 0 diterima, artinya secara parsial lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Toserba G Pahlawan Bandung. Dari hasil perhitungan beta X zero order menghasilkan nilai sebesar -0,035 atau -3,5%, dapat diketahui bahwa lokasi memiliki nilai negatif. Artinya disaat Lokasi meningkat maka diprediksikan keputusan pembelian konsumen akan semakin menurun. 2. Merchandise dikarenakan nilai -t hitung lebih besar dari nilai -t tabel (1,334 < 1,986) maka H 0 diterima, artinya secara parsial Merchandise tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Toserba G Pahlawan Bandung. Dari hasil perhitungan beta X zero order menghasilkan nilai sebesar 0,064 atau 6,4%, dapat diketahui bahwa merchandise memiliki nilai positif. Artinya disaat Merchandise meningkat maka diprediksikan keputusan pembelian konsumen akan semakin meningkat. 152

3. Harga dikarenakan nilai -t hitung lebih besar dari nilai -t tabel (-0,947 > -1,986) maka H 0 diterima, artinya secara parsial Merchandise tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Toserba G Pahlawan Bandung. Dari hasil perhitungan beta X zero order menghasilkan nilai sebesar 0,043 atau -4,3%, dapat diketahui bahwa Harga memiliki nilai negatif. Artinya disaat Merchandise meningkat maka diprediksikan keputusan pembelian konsumen akan semakin menurun. 4. Periklanan dan Promosi dikarenakan nilai -t hitung lebih besar dari nilai -t tabel (2,024 > 1,986) maka H 0 ditolak, artinya secara parsial Periklanan dan Promosi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Toserba G Pahlawan Bandung. Dari hasil perhitungan beta X zero order menghasilkan nilai sebesar 0,110 atau 11,0%, dapat diketahui bahwa Periklanan dan Promosi memiliki nilai positif. Artinya disaat Periklanan dan Promosi meningkat maka keputusan pembelian konsumen akan semakin meningkat. 5. Retail service dikarenakan nilai -t hitung lebih besar dari nilai -t tabel (1,459 < 1,986) maka H 0 diterima, artinya secara parsial Retail Service tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Toserba G Pahlawan Bandung. Dari hasil perhitungan beta X zero order menghasilkan nilai sebesar 0,094 atau 9,4%, dapat diketahui bahwa Retail Service memiliki nilai positif. Artinya disaat Retail Service meningkat maka diprediksikan keputusan pembelian konsumen akan meningkat. 153

6. Suasana Gerai Periklanan dan Promosi dikarenakan nilai -t hitung lebih besar dari nilai -t tabel (4,859 > 1,986) maka H 0 ditolak, artinya secara parsial Suasana Gerai berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Toserba G Pahlawan Bandung. Dari hasil perhitungan beta X zero order menghasilkan nilai sebesar 0,318 atau 31,8%, dapat diketahui bahwa Suasana Gerai memiliki nilai positif. Artinya disaat Suasana Gerai meningkat maka keputusan pembelian konsumen akan semakin meningkat. 6.2 Saran Berdasarkan dari kesimpulan yang telah di jelaskan dalam analisis verifikatif, bahwa dapat diketahui Suaasana gerai mempunyai pengaruh yang dominan, serta di ikuti oleh Periklanan dan Promosi. Kedua dimensi tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan meningkatkan Suasana Gerai serta Periklanan dan Promosi, diharapkan Toserba G dapat meningkatkan kembali Keputusan Pembelian Konsumen. Berdasarkan tanggapan konsumen dalam Suasana Gerai menurut responden desain luar toko mempunyai nilai rata-rata terendah sehingga ada baiknya Toserba G memperhatikan kembali untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan mendesain pintu masuk yang lebih unik, penerangan luar toko, penempatan papan reklame, pengaturan jendela agar sirkulasi udara yang baik, dan yang mendukung desain-desain luar toko. Periklanan dan Promosi juga memberikan kontribusi yang cukup besar. Berdasarkan tanggapan konsumen Program Berhadiah memiliki nilai rata-rata 154

terendah sebesar 3,68. sebaiknya Toserba G memperhatikan Program-program berhadiah yang lebih menarik sehingga dapat meningkatkan kembali keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan dari kesimpulan yang telah di jelaskan dalam analisa deskriptif angka yang didapat dapat dikatakan baik secara keseluruhan dan memiliki pengaruh signifikan dalam penerapaan retailing mix di Toserba G Pahlawan. Hal ini dikatakan demikian dikarenakan nilai rata-rata yang di dapat secara keseluruhan variabel retailing mix memiliki angka sebesar 3,77. Akan tetapi mengenai angka tersebut ada beberapa poin yang perlu di perhatikan dalam penerapan retailing mix yang telah di terapkan sampai saat ini. Akses ke dalam fasilitas parkir untuk transportasi pribadi merupakan hal utama yang perlu di perhatikan. Sebaiknya Toserba G Pahlawan kembali meningkatkan area parkir baik membangun area parkir baru dan pemanfaatan lahan parkir sebaiknya tidak digunakan untuk bazar terutama pada saat weekend dan menjelang hari raya guna memaksimalkan area parkir dan mengurangi loss sales gerai. Pada dasarnya fasilitas parkir memang baik, aman, dan nyaman seperti keamaanan dengan mengunaakan pegawas parkir (tarif parkir) dapat mengurangi tingkat kehilangan kendaraan dan nyaman diartikan jarak antar kendaraan dalam area parkir memang tidak menyulitkan konsumen. Seharusnya dengan keadaan tempat parkir yang nyaman di ikuti dengan area parkir yang lebih luas dan akses masuk yang lebih lebar. Dikarenakan kondisi lingkungan toko yang tidak memungkinkan untuk melakukan ekspansi area parkir di luar toko, sebaikanya 155

Toserba G Pahlawan membangun basement kembali sekitar dua lantai ke bawah. Dengan area parkir yang luas dan akses yang lebar akan memberikan kesan yang baik bagi konsumen agar tertarik berbelanja di Toserba G Pahlawan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Penulis berasusmsi dengan menggunakan kendaraan pribadi khususnya kendaraan roda empat, konsumen dapat memaksimalkan tingkat belanjanya dikarenakan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menggunakan angkutan umum dan konsumen yang menggunakan kendaraan roda empat dapat menampung barang belanjaan lebih banyak. Selain itu mengurangi ketidakpuasan konsumen yang berbelanja dengan menggnakan transportasi pribadi saat tidak tersedianya lahan parkir. Konsumen yang khususnya menggunakan kendaraan roda empat pasti akan pindah ke toko lain yang dapat menyediakan lahan parkir lebih luas dan dapat di akses. Selain memperhatikan askes parkir, Toserba G Pahlawan perlu memperhatikan Food corner juga. Pada dasarnya fasilitas food corner di dalam gerai lantai tiga memang sangat sedikit hanya berjumlah dua blok saja dikarenakan lantai tiga digunakan untuk memperluas area sepatu. Penulis mendapatkan masukan dari beberapa responden yang menginginkan area food corner kembali ada di lantai tiga agar dapat lebih mudah di jangkau oleh konsumen tanpa perlu ke seberang gerai terlebih dahulu. 156

Daftar Pustaka Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran Edisi 9 Jilid 1. Jakarta: PT. Panelan, Surakarta Kotler dan Keller, 2012. Marketing Management 14 th edition, Global Edition:Pearson Prentice Hall. Lamb, Charles W., Joseph F. Hair, Jr., Carl McDaniel, 2015. MKTG 8 th student edition, South-Western, Cengage Learning. Ma ruf, Hendri, 2005. Pemasaran ritel, PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Samuel, Hatane, 2006, Ekspectasi Pelanggan dan Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Toko Moderen dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Intervening (Studi Kasus pada Carrefour di Surabaya). Saputra, Nikki Lili and Herry Hudrasyah, 2012, Servicecape Management Analysis of Borma Supermarket Dago, Indonesia, ITB, Journal of Bussines and Management Vol. 1, No. 1, 2012 66-72. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung Wijaya, Rony Harsono Adi, Hartono Subagio,dan Sugiono Sugiharto, 2013, Analisa Retail Mix Terhadap Kepuasan Pelanggan di Toko 39 Semarang, Universitas Petra, http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemenpemasaran/article/view/311.skripsi http://www.marketing.co.id/brand-switching-analysis-dalam-industri-ritel-mederen/ 157

http://www.toserbayogya.com/our-brand-store-business-unit http://keuanganlsm.com/strategi-di-tingkat-unit-bisnis-strategic-business-units/ 158