BAB VI PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai variabel independen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian terhadap Hubungan Penyuluhan Ibu

BAB IV METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini penelitian menguraikan tentang metode yang digunakan dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB IV. Desa kayumerah adalah sebuah desa yang terdiri dari 6 Dusun. 3 Dusun

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei deskriftif analitik dengan

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

PERAN KADER DALAM PENINGKATAN STRATA PELAYANAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2008

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, masalah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB l PENDAHULUAN. pada angka 26 kematian per kelahiran hidup (WHO, 2014). Beberapa

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. pada pengobatan dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

BAB IV HASIL FAKTOR IBU DALAM MERAWAT ANAK BALITA DENGAN DIARE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dan status ekonomi dengan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggambarkan distribusi frekuensi dari responden.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pukesmas Induk yang ada di kota semarang salah satunya yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku pemeriksaan Ante

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di Kelurahan Parupuk

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

BAB III METODE PENELITIAN

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah sebagai instansi tertinggi yang bertanggung jawab atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

BAB 3 METODE PENELITIAN. epidemiologi yaitu cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang mengamati

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN KADER DALAM PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT BAYI DESA NGLUMBER KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN B O J O N E G O R O

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Sebagai

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-5 TAHUN DI DESA PEKUNCEN BANYUMAS TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

II. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

ABSTRAK UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI SKRIPSI, FEBRUARI 2015 BUNGA ASMARA ARNO

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

BAB 5 : PEMBAHASAN. yang peneliti tanyakan sehingga pertanyaan tersebut dibacakan berulang kali.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

Transkripsi:

67 BAB VI PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai variabel independen (penyuluhan) dan variabel dependen (kunjungan imunisasi) yang telah uji statistik. Dimana uji statistiknya menggunakan uji chi-squre yang pembahasannya akan diuraikan sebagai berikut : A. Berdasarkan hasil analisis univariat didapat hasil sebagai berikut : 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur. Berdasarkan umur, diperoleh gambaran bahwa dari 80 responden diposyandu Kelurahan Kebun Jeruk Jakarta Barat, 79 responden (98.8%) umurnya 21-30 tahun dan 1 responden (1.3%) umurnya 31-40 tahun. Dari tabel tersebut sebagian besar responden umurnya 21-30 tahun. Hasil analisis data pada penelitian menunjukan bawa sebagian besar responden berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 79 responden (98,8%). Menurut Latipun (2003), berpendapat bawa umur dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin dewasa usia maka tingkat kemampuan dan kematangan dalam berfikir dan menerima informasi lebih baik jika dibandingkan dengan usia yang lebih muda atau belum dewasa. Pada usia tersebut memudahkan seseorang menerima ilmu atau pengetahuan dengan lebih baik. apalagi ditinjau dengan tingkat pendidikan responden yang sebagian besar responden mempunyai pendidikan sampai tingkat SMP atau sederajat yaitu 45 responden (56,3%). 67

68 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan. Berdasarkan pendidikan, diperoleh gambaran bahwa dari 80 responden di Posyandu Kelurahan Kebun Jeruk Jakarta Barat, 45 responden (56.3%) pendidikannya SMP dan 35 responden (43.8%) pendidikannya SMA. dari tabel tersebut sebagian besar responden pendidikannya SMP. Pendidikan merupakan persoalan asasi manusia, manusia sebagai makhluk yang dapat didik anak bertambah menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Sejak kelahirannya manusia telah memiliki potensi dasar yang universal. (Hasbullah, 2007). Pada penelitian ini jumlah balita yang aktif berkunjung ke posyandu 78,6% sementara yang tidak aktif mencapai 42,1% kenyatan pada penelitian ini ternyata di posyandu Kelurahan Kebun Jeruk Jakarta Barat 2014 mayoritas ibu berpendidikan tinggi sehingga aktif untuk membawa balita ke posyandu dan semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah untuk meneriam inforasi sehingga maikn banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang rendah akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap perubahan hidup sehat. 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penyuluhan Ibu tentang Anak Usia Balita. Berdasarkan penyuluhan ibu tentang anak usia balita, diperoleh gambaran bahwa dari 80 responden di Posyandu Kelurahan Kebun Jeruk Jakarta Barat, 38 responden (47.5%) tidak aktif mengikuti penyuluhan dan 42 responden

69 (52.5%) aktif mengikuti penyuluhan. Dari tabel tersebut sebagian besar responden aktif mengikuti penyuluhan tentang anak usia balita. Pada hasil penelitian ini bahwa untuk lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan dan promosi kesehatan terutama bagi ibu berpendidikan rendah untuk itu selalu mengadakan promosi kesehatan seperti advokasi kesehatan, bina suasana (sosial support), dan pemberdayaan masyrakat sehingga tingkat pengetahuan masyrakat meningkat dan lebih luas karena semakin banyak penyuluhan yang diberikan maka semakin besar juga tingkat pengetahuan seseorang. 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kunjungan Imunisasi. Berdasarkan kunjungan imunisasi, diperoleh gambaran bahwa dari 80 responden di Posyandu Kelurahan Kebun Jeruk Jakarta Barat, 31 (38.8%) responden tidak aktif dalam melakukan imunisasi dan 49 (52.5%) responden aktif dalam melakukan imunisasi. Dari tabel tersebut sebagian besar responden aktif dalam melakukan kunjungan imunisasi. Seseorang balita dikatakan aktif dalam kunjungan posyandu dilihat dari kunjungan imunisasi serta KMS balita tersebut dan dikatakan tidak aktif 31 (38.8%) apabila tidak melakukan imunisasi dasar lengkap dilihat dari KMS dan di katakan aktif 49 (52.5%) apabila balita melakukan imunisasi dasar secara lengkap di KMS.

70 B. Analisis bivariat Berdasarkan hasil analisis bivariat, diketahui bahwa dari 38 responden yang tidak aktif mengikuti penyuluhan, diketahui 22 responden (57.9%) tidak aktif dalam melakukan imunisasi dan 16 responden (42.1%) aktif dalam melakukan imunisasi. Sedangkan dari 42 responden yang aktif mengikuti penyuluhan, diketahui 9 responden (21.4%) tidak aktif dalam melakukan kunjungan imunisasi dan 33 responden (78.6%) aktif dalam melakukan kunjungan imunisasi. Nilai χ 2 hitung sebesar 9.694 lebih besar dari nilai χ 2 tabel (3.841) dengan P Value sebesar 0.002, nilai P Value ini lebih kecil dari alpha (0.05) maka H 0 ditolak, artinya penyuluhan ibu tentang anak usia balita behubungan secara signifikan dengan kunjungan imunisasi. Nilai Odds Ratio sebesar 5.042 (dibulatkan menjadi 5) artinya responden yang tidak aktif mengikuti penyuluhan memiliki peluang tidak aktif dalam melakukan imunisasi yaitu 5 kali lebih besar dibandingkan responden yang aktif mengikuti penyuluhan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin aktif responden mengikuti penyuluhan ibu tentang anak usia balita maka akan semakin aktif pula dalam melakukan kunjungan imunisasi, dan begitu sebaliknya. Penyuluhan kesehatan dalam konsepsi kesehatan secara umum, diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menamkan keyaninan. Dengan demikian, masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan. Terkait dengan definisi tersebut, maka petugas

71 peyuluh kesehatan harus menguasai ilmu komunikasi dan menguasai pemahaman yang lengkap tentang pesan yang akan disampaikan, (Suharjo, 2003). Penyuluhan dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan yaitu penyuluhan Imunisasi, penyuluhan dapat dilakukan pada anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak karena sistem imun yang belum sempurna, sedangkan pada usia 60 tahun terjadi penuaan sistem imun nonspesifik seperti perubahan fungsi sel sistem imun, dengan demikian usia lanjut lebih rentan terhadap infeksi penyakit auto imun dan keganasan. (Mulyani, 2013).. C. Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mempunyai beberapa keterbatasan antara lain : 1. Penyuluhan yang dilakukan peneliti tidak mengunakan media lengkap. 2. Kegiatan dalam penelitian ini hanya meliputi pokok bahasan penyuluhan ibu tentang anak usia balita dan kunjungan imunisasi. D. Impilkasi untuk Keperawatan a. Bagi institusi pendidikan keperawatan. Memberi sumbangan pemikiran bagi Universitas Esa Unggul tentang pentingnya peningkatan penyuluhan kesehatan di masyrakat. b. Mahasiswa Memberikan informasi dan menambah pengetahuan

72 Mahasiswa dalam meneliti lebih lanjut mengenai penyuluhan kesehatan dan kunjungan imunisasi dan diharapkan dapat berguna di masa depan serta dapat menambah referensi di Universitas Esa Unggul. c. Bagi peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman di bidang kesehatan khususnya mengenai hubungan penyuluhan ibu tentang anak usia balita dengan kunjungan imunisasi di Posyandu Kelurah Kebun Jeruk Jakarta Barat. d. Bagi pelayanan kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi puskesmas agar lebih aktif memberikan penyuluhan pada ibu yang mempunyai balita dan pentingnya imunisasi pada balita.