V. HASIL 5.1 Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Perairan Selat Bali Musim Peralihan I1 ( September - Nopember) Sebaran suhu permukaan laut di perairan Selat Bali 8 September 2006 bkrkisar antara 25.00-27.00 OC. permukaan laut berkisar antara 25.00 OC Pada mulut bagian selatan Selat Bali suhu clan di mulut utara Selat Bali berkisar 27.00 OC. Dan pada citra tanggal 20 September 2006 relatif sama dengan citra sebelumnya terlihat pa& mulut sebelah utara Selat Bali lebih tinggi sekitar 27.00 OC dan sebelah selatan Selat Bali sekitar 25.00 OC (Lampiran I). Distribusi suhu permukaan laut berdasarkan citra bulan Oktober (Lampiran 2) menunjukkan berkisar antara 25.00-27.00 OC, sekitar Grajakan suhu yang lebih rendah yaitu 25.50 OC hanya di perairan Pada bulan Nopember pengaruh massa air yang bersuhu tinggi dari Selat Madura dan Laut Flores mulai memasuki perairan Selat Bali. Hal ini ditandai dengan terlihat adanya kurnpulan suhu tinggi 27.00 OC yang berada di mulut Selat Bali bagian utara Selanjutnya pada citra terlihat suhu yang lebih tinggi terdistribusi di sekitar Kadonganan, Jirnbaran dan Karang Ente (Lampiran 3) Pada citra terlihat konsentrasi klomfil-a perairan Selat Bali bulan September (Lampiran 1) menunjukkan sebarannya cenderung lebii tinggi, yaitu didominasi pada konsentrasi 0.80-3.00 mg/m3, selain itu di perairan sekitar Grajakan dan Karang Ente yang konsentrasi dapat mencapai 2.00-4.00 mg/m3 Pada citra konsentrasi klorofil-a bulan Oktober memperlihatkan sebaran klorofil-a (Lampiran 2) mulai bergeser ke selatan Selat Bali akibatnya masa air yang konsentrasi klorofil-anya tinggi mengumpul di sebelah selatan bukaan mulut Selat Bali. Hanya saja di Selat Bali sendiri konsentrasinya masih tinggi sekitar 0.80-2.00 mg/m3. Selain itu terlihat di sekitar Grajakan dan Karang Ente konsentrasi klorofil-a bisa mencapai kisaran 2.00-3.00 mg/m3 Pada bulan Nopember karena mulai bergeraknya Arus Pantai Jawa (APJ), dimana dalam proses tersebut membawa masa air dari selatan Jawa menuju ke sebelah tenggara Selat Bali. Akibatnya masa air yang konsentrasi klorofil-a nya tinggi yang berada di sebelah barat daya Selat Bali mulai bergerak ke utara dan
mulai menyebar kembali di Selat Bali. Sehingga pada perairan Selat Bali mengalami peningkatan konsentrasi klorofil-anya yaitu sekitar 1.00-4.00 mg/m3. sedangkan di sekitar mulut Selat Bali bagian tenggara konsentrasi mencapai 3.00-4.00 mg/m3, dan di sekitar karang Ente sampai Grajakan masih tinggi yaitu 3.00 mg/m3 (Lampiran 3). 5.2 Sebaran Subo Permukaan Laut dan Klorofil-a Perairan Selat Bali Mosim Barat (Desember- Pebruari) Sebaran suhu permukaan laut di perairan Selat Bali pada 7 Desember 2006 (Lampiran 4) berkisar antara 26.00-29.00 OC. Bali, suhu permukaan laut berkisar antara 28.50 OC, Selat Bali suhu permukaan laut berkisar 28.00 OC. Pada mulut sebelah selatan Selat sedangkan di mulut utara Pada citra 22 Desember terlihat suhu lebih hangat daripada tanggal 7 Desember dimana pada mulut sebelah selatan Selat Bali lebih tinggi sekitar 29.00 OC Pada citra bulan Januari, suhu perairan Selat Bali mulai mengalami peningkatan yaitu berkisar antara 25.00-30.00 OC. Bahkan pada bulan ini suhu di Selat Bali cende~ng Iebih tinggi dari suhu perairan di Laut Jawa. Hal ini terlihat pada citra dibawah (Lampiran 5) dimana pada mulut Bali sebelah selatan cenderung lebih tinggi Bulan Pebruari suhu mas& menghangat yaitu sekitar 29.00-30.00 OC. Suhu hangat ini menyebar harnpir seluruh perairan Selat Bali (Lampiran 6). Pada bulan ini pengaruh kekuatan APJ masih mempengaruhi namun kekuatannya mulai berkurang. Secara keseluruhan pada perairan Selat Bali kisaran suhu perrnukaan sekitar 30.00 OC. Bulan Desember adalah mulainya mush barat dimana pada musim tersebut di wilayah pesisir angin bertiup lebih kencang dibandingkan pada musirn timur. Dan pada saat itu juga Arus Pantai Jawa (APJ) mulainya bergeraknya ke Selat Bali, sehingga sisa-sisa masa air yang konsentrasi klorofil-a nya tinggi, yang berada di sebelah barat Selat Bali terdistribusi menyebar di Selat Bali. Akibatnya secara keseluruhan pada perairan Selat Bali konsentrasi klorofil-a nya sekitar 0.80-3.00 mg/m3, hanya di Karang Ente saja yang mash tinggi dibandingkan dengan sekitarnya. Hal tersebut terlihat pada citra konsentrasi klorofil-a bulan Desember 2006 (Lampiran 4).
Pada Citra bulan Januari (Lampiran 5) merupakan puncak dari musim barat dimana masa air yang ada di Selat Bali terdorong keluar ke utara dan timur Selat Bali. Akibatnya konsentrasi klorofil-a di perairan tersebut mengalami penurunan menjadi hanya 0.20-0.60 mg/m3 Begitu juga pada bulan Pebruari konsentrasi Morofil-a pada perairan Selat Bali (Lampiran 6) semakin menurun hanya 0.10-0.75 mg/m3. Konsentrasi yang lebih tinggi tersebar hanya di sekitar pesisir baik pulau Jawa dan Bali. 53 Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Perairan Selat Bali Musim Peralihan I ( Maret -Mei ) Sebaran suhu permukaan laut pada bulan Maret (Lampiran 7) relatif tidak berbeda jauh dengan suhu permukaan laut pada bulan Pebruari yang didominasi oleh suhu 28.00-30.00 OC. berkisar 30.00 OC mulut Selat Bali sebelah selatan Pada bagian tengah Selat Bali suhu permukaan laut di yang menyebar merata di perairan Selat Bali dari utara sampai Begitu juga pada bulan April suhu permukaan laut di Selat Bali sekitar 30.00 OC (Lampiran 8). Hanya saja pada bulan ini mulai terlihat pengaruh adanya massa air dari selatan yaitu dari Samudera Indonesia. Dan di mulut Selat Bali sebelah utara dipengaruhi arus dari perairan Selat Madura dan Laut Flores. Namun secara urnurn pada perairan Selat Bali pada bulan ini suhu permukaan relatif menyebar merata. Selanjutnya pada bulan Mei pengaruh masa air dari Samudera Indonesia mulai kelihatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan suhu pada mulut sebelah selatan Selat Bali. Pada mulut sebelah selatan Selat Bali suhu menunjukkan sebesar 28.00-26.00 OC, suhu disebelah utara Selat Bali (Lampiran 9). dimana suhu ini relatif lebih rendah dari Sebaran klorofil-a bulan Maret 2006 (Lampiran 7) memperlihatkan sebaran klorofil-a perairan Selat Bali berkisar antara 0.10-0.50 mg/m3. Pada bulan Maret konsentrasi klorofil-a yang rendah ini harnpir menyebar merata di Selat Bali. Hanya di sekitar Karang Ente, Grajakan dan Kadonganan saja yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekitarnya. Puncaknya musim peralihan I adalah pada bulan April, dimana kondisi arus tdk menentu sehingga kondisi oseanografis perairan tdk stabil. Pada sisi lain
pengaruh run-off dari daratan mulai mempengaruhi perairan Selat Bali. Sehingga dapat dilihat pada pada citra di sepanjang pesisir pulau Bali dari Kadonganan, Seseh sampai Pengarnbengan (Lampiran 8) menunjukkan nilai konsentrasi klorofil-anya lebih tinggi dari sekitarnya yaitu sekitar 0.80-2.00 mg/m3. Hal ini juga terdapat di mulut Selat Bali sebelah utara yaitu perbatasan antara pulau Bali dengan Jawa timur dimana pengaruh daratan mempengaruhi perairan tersebut. Begitu halnya pada bulan Mei (Larnpiran 9) dimana pengaruh run-off daratan sangat mempengaruhi perairan sehingga konsentrasi klorofil-a yang besar dan berada di pesisir pantai mulai menyebar serta terdistribusi merata di hampir sebagian Selat Bali akibatnya konsentrasinya meningkat berkisar 0.30-2.00 mg/m3. dan pada citra tanggal 21 Mei konsentrasi klorofil-a mulai menyebar sampai Karang Ente dengan kisaran 0.75-3.00 mg/m3 5.4 Sebaran Suhu Permukaan Lant dan Klorofil-a Perairan Selat Bali Musim Musim Timur (Juni - Agustus) Buian Juni 2007 (Larnpiran 10) memperlihatkan sebaran suhu permukaan laut perairan Selat Bali berkisar antara 26.00-27.00 OC. Terlihat pada citra 7 dan 22 Juni di sebelah mulut utara Selat Bali suhu permukaan laut di berkisar antara 27.00 OC yang menyebar di dekat Candi Kesuma, Muncar dan Pulukan. Sedangkan di mulut selatan Selat Bali suhu perrnukaan laut berkisar 25.00 OC. Secara umum suhu di Selat Bali didominasi suhu sekitar 25.50 OC. Pada perairan Selat Bali dekat daerah Grajaka. Sengran (Sengrong), dan Karang Ente suhu relatif lebii rendah dari sebelah utara perairan Selat Bali. Bahkan suhu perairan di utara pulau Bali suhu berkisar antara 29.00 OC Pada bulan Juli terjadi penyebaran massa air di seluruh Selat Bali sehingga suhu merata di Selat Bali yaitu sekitar 25.00-25.50 OC. Sedangkan di perairan utara pulau Bali menunjukkan nilai suhu yang lebih tinggi yaitu berkisar 27.00-28.00 OC (Lampiran 1 1). Begitu juga pada bulan Agustus (9 dan 23 Agustus) kondisi perairannya masih tdk berbeda jauh dengan kondisi pada bulan sebelumnya, suhu permukaan laut di Selat Bali menunjukkan hampir sama dengan bulan Juli yaitu berkisar 24-26.00 OC (Lampiran 12)
Pada bulan Juni 2007 adalah awal rnusirn timur dirnana pada saat tersebut pengaruh arus khatulistiwa selatan rnulai bergerak dari perairan barat Australia ke arah barat dirnana pada saat bersarnaan munculnya angin muson tenggara akibatnya rnasa air dari selatan Selat Bali menyebar diperairan Selat Bali. Dirnana penaikan rnassa air ini bertipe periodik dimana hanya te rjadi pada satu musim saja. Akibatnya masa air yang kaya akan klorofil-a tersebut ikut menyebar di perairan Selat Bali. Berdasarkan citra bulan Juni menunjukkan klorofil-a di Selat Bali mulai meningkat konsentrasinya Perairan yang subur dengan kandungan klorofil-a 0.80-2.00 mg/m3 tersebut terdistribusi diseluruh Selat Bali. Hanya di mulut sebelah utara Selat Bali yang menunjukkan konsentrasi lebih rendah sebesar 0.40-0.70 mg/rn3 (Lampiran 10) Pada bulan Juli (Lampiran 11) tdk berbeda jauh dengan bulan sebelumnya dimana pengaruh sebaran rnasa air dari selatan Jawa dan Bali masih mendominasi masa air di Selat Bali. Dimana konsentrasi klorofil-a nya sernakin meningkat. Secara umum konsentrasi klorofil-a di perairan Selat Bali pada bulan tersebut berkisar 0.80-2.00 mg/rn3. Hanya di dekat rnulut sebelah utara Selat Bali masih te rjadi percampuran masa air laut dari selat Madura dan Flores. Bulan Agustus (Lampiran 12) pengaruh masa air dari selatan Jawa sernakin menguat. Hal tersebut ditandai dengan tingginya konsentrasi klorofil-a di mulut Selat Bali sebelah selatan. Dirnana konsentrasinya mencapai 2.01-4.00 mg/m3. SeIain itu konsentrasi klorofil-a yang tinggi juga terdistribusi di Kadonganan dan Grajakan serta Sengran (Sengrong).