KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI Dosen : Iwa Kuntadi METODE KERJA KELOMPOK METODE PEMBERIAN TUGAS METODE SIMULASI

dokumen-dokumen yang mirip
C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

2.1.1 Pengertian Matematika

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENANGANI SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DENGAN MENERAPKAN METODE SIMULASI

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SOSIAL. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MODEL MODEL PEMBELAJARAN Yang dibina oleh Bapak Dedi Kuswandi, Dr. M.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II METODE SIMULASI DAN PEMAHAMAN SISWA. atau berbuat seolah-olah. Dan juga simulation yang berarti tiruan atau

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS. Oleh : Ari Yanto )

METODE PEMBELAJARAN Jenis-jenis metode dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pendekatan, diantaranya: Berdasarkan pemberian informasi:

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar PAU-PPAI-UT 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mumun Mudiawati, 2013

KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Interaksi Edukatif. Kelompok 8 Labiba Zahra K Novita Ening B K Rini Kurniasih K

Sosiodrama pada Pembelajaran IPS sebagai Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak

STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN. Wildan Nafi i Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Belajar Dan Pembelajaran Metode Based Learning

BAB I PENDAHULUAN Bandar Setia dengan memberikan 10 soal tentang materi operasi hitung

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Pada bab ini peneliti membahas kesimpulan, implikasi dan saran yang didapatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan indvidu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

1. NAMA GURU/ CALON GURU :

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

DASAR-DASAR KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan oleh para ahli dalam mendeteksi keberhasilan dan tujuan. mengasuh peserta didik ke ranah kedewasaan.

b. Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah, c. Penekanan pada eksplorasi

Sunardi, S.S., M.Pd. Alamat Jl. Borobudur Selatan III No. 10 Semarang Barat 50148

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. KKG. Salah satu contoh yaitu rendahnya nilai belajar siswa kelas IV-A tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STRATEGI PEMBELAJARAN RICHE CYNTHIA

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas X-C Pariwisata di

Audio. Format Program. Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia

BAB IV ANALISIS DATA. Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN. perolehan data pengembangan paket.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

KETERAMPILAN DASAR TUTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. dengan gerakan, tidak sekedar sikap atau ucapan. berusaha mewujudkan dalam perbuatan dan tindakan sehari hari.

Pelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

OPTIMALISASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hadmin Luande, Nuraedah, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Manusia sebagai individu dibekali akal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Manajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

LATIHAN DAN PENGEMBANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. dan olahraga; (9) Keterampilan/kejuruan dan; (10) Muatan lokal.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENDIDIKAN PANCASILA (Pendahuluan) Modul 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN. Cisitu 2

BAB II LANDASAN TEORI

METODA INTERAKSI PEMBELAJARAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Adhyatman Prabowo, M.Psi

INDIKATOR PERKULIAHAN YANG AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

MATERI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. siklus, masing-masing terdiri dari dua pertemuan.

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

Transkripsi:

KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI Dosen : Iwa Kuntadi METODE KERJA KELOMPOK METODE PEMBERIAN TUGAS METODE SIMULASI

KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI Dosen : Iwa Kuntadi METODE KERJA KELOMPOK

PENGERTIAN METODE KERJA KELOMPOK Format belajar-mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugastugas belajar secara bersama-sama

TUJUAN Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama di antara siswa Meningkatkan keterlibatan sosioemosional dan intelektual para siswa dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan, meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses belajarmengajar secara berimbang

JENIS-JENIS PENGELOMPOKAN Pengelompokan didasarkan atas ketersediaan fasilitas Pengelompokan atas dasar perbedaan individual dalam minat belajar Pengelompokan didasarkan atas perbedaan individual dalam kemampuan belajar Pengelompokan untuk memperoleh dan memperbesar pertisipasi siswa sebagai anggota kelompok Pengelompokan atas dasar pembagian pekerjaan

VARIABEL PENENTU KEBERHASILAN KERJA KELOMPOK Tujuan yang jelas Interaksi anggota kelompok Kepemimpinan kelompok Suasana kerja kelompok Tingkat kesulitan tugas

PERANAN GURU Manajer Competency Observer Advisor Evaluator Sebagai pemberi materi pengajar Subject matter

RAMBU-RAMBU Kejelasan pesan untuk pemecahan masalah atau penunaian tugas melalui proses kelompok Penyeragaman kemampuan kelompok diusahakan semaksimal mungkin Sasaran penilaian dalam kerja kelompok adalah aspek produk kelompok serta peningkatan kemampuan kelompok dalam menangani tugastugas kelompok Terdapat tiga ciri penting kegiatan kerja kelompok, yakni: adanya pembagian tugas, adanya kerja sama, dan pemberian perhatian seimbang terhadap produktivitas dan kekompakan (kekohesipan) kelompok.

RAMBU-RAMBU Terdapat tiga tahapan pelaksanaan kerja kelompok, yakni: - tahapan penjajagan, - tahapan pemahaman, dan - tahapan penunaian tugas Baik guru maupun siswa dituntut kesediaannya belajar tentang bagaimana kerja kelompok Adanya masalah yang potensial baik bersumber dari anggota maupun berasal dari proses kelompok itu sendiri

PROSEDUR PEMAKAIAN METODE KERJA KELOMPOK Pemilihan topik atau tugas kerja kelompok Penilaian pemakaian metode kerja kelompok Pembentukan kelompok sesuai tujuan Pelaporan hasil kerja kelompok Pembagian topik atau tugas yang harus dikerjakan oleh kelompok Proses kerja kelompok

KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI Dosen : Iwa Kuntadi METODE PEMBERIAN TUGAS

PENGERTIAN METODE PEMBERIAN TUGAS Format interaksi belajar-mengajar yang ditandai adanya satu atau lebih tugas yang diberikan oleh guru, dimana penyelesaian tugas tersebut dapat dilakukan secara perseorangan atau secara kelompok sesuai dengan perintahnya

ANALISIS TUGAS tugas dapat ditujukan kepada para siswa secara perseorangan, kelompok, atau kelas tugas dapat diselesaikan atau dilaksanakan dl lingkungan sekolah (dalam kelas atau luar kelas) dan di luar sekolah tugas dapat berorientasi pada satu bidang studi ataupun berupa integrasi beberapa bidang studi (unit) tugas dapat ditujukan untuk meninjau kembali pelajaran yang baru, mengingat pelajaran yang telah diberikan, menyelesaikan latihan-latihan pelajaran, mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan untuk memecahkan masalah, serta tujuan-tujuan yang lain

TUJUAN ANALISIS TUGAS Menerangkan tugas yang harus dipelajari siswa Mengisolasi tingkah-laku yang diperlukan Mengidentifikasikan kondisi di mana tingkah laku terjadi Menetapkan suatu kriteria untuk tingkah laku atau penampilan yang dapat diterima

JENIS-JENIS TUGAS Tugas latihan Tugas membaca/mempelajari buku tertentu Tugas unit/proyek Studi eksperimen Tugas praktis

SYARAT-SYARAT TUGAS Kejelasan dan ketegasan tugas Penjelasan mengenai kesulitankesulitan yang mungkin dihadapi Diskusi tugas antara guru-siswa Kesesuaian tugas dengan kemampuan dan minat siswa Kebermaknaan tugas bagi siswa

PROSEDUR PEMAKAIAN METODE PEMBERIAN TUGAS Persiapan pemakaian metode pemberian tugas Tindak lanjut pemakaian metode pemberian tugas Pelaksanaan pemakaian metode pemberian tugas

KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PEND. TEKNIK OTOMOTIF JPTM FPTK UPI Dosen : Iwa Kuntadi METODE SIMULASI

PENGERTIAN METODE SIMULASI Format interaksi belajar-mengajar yang di dalamnya menampakkan adanya perilaku putra-putra dan orang yang terlibat dan/atau peniruan situasi (berupa proses ataupun peralatan) sedemikian rupa sehingga orang terlibat pada memahami konsep, prinsip, keterampilan, atau sikap dan nilai di dalamnya

TUJUAN METODE SIMULASI Mengembangkan sikap dan keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari Melatih para siswa memecahkan masalah dengan memanfaatkan sumber-sumber yang dapat digunakan memecahkan masalah Meningkatkan pemahaman tentang konsep dan prinsip yang telah dipelajari

BENTUK METODE SIMULASI Permainan simulasi (simulation games) Bermain peran (role playing) Sosiodrama (sociodrama)

KEUNGGULAN METODE SIMULASI Kegiatan simulasi menciptakan kegembiraan/kesenangan pada diri siswa,sehingga para siswa terdorong untuk berpartisipasi. Metode ini mendorong guru untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan simulasinya sendiri dengan atau tanpa bantuan para siswa. Metode ini memberikan kemungkinan melakukan eksperimen yang tidak mungkin dilakukan pada lingkungan yang sebenarnya. Mengurangi keabstrakan dari hal-hal yang dipelajari, sebab walaupun yang dipelajari bersifat abstrak tetapi dipelajari melalui kegiatan yang nyata.

KEUNGGULAN METODE SIMULASI Metode ini tidak memerlukan keterampilan komunikasi yang pelik, dalam banyak hal para siswa hanya memerlukan pengarahan/petunjuk yang sederhana. Metode ini memerlukan jenis interaksi antar siswa yang memungkinkan timbulnya keutuhan yang sehat (kondusif) antara para siswa. Metode ini seringkali memperoleh respons yang positif dari siswa yang lamban, kurang cakap, atau yang kurang motivasinya. Beberapa kegiatan simulasi meningkatkan dan memberikan pemikiran kritis pada diri sendiri, karena mereka terlibat langsung dalam menganalisis langkah-langkah yang mungkin dari kemungkinan konsekuensi dari langkah itu. Metode ini memungkinkan guru bekerja dengan tingkat kemampuan siswa yang berbeda-beda pada waktu yang sama

KEKURANGAN METODE SIMULASI Keefektifannya dalam memperbaiki kegiatan belajar belum dapat dilaporkan dalam penelitian penelitian mutakhir. Metode ini menjadi mahal semenjak banyaknya permainan simulasi yang komersial. Pembiayaan yang mahal menyebabkan para penentang mempertanyakan banyaknya simulasi yang hanya diperuntukkan memperbaiki motivasi belaka.

KEKURANGAN METODE SIMULASI Metode ini memerlukan pengelompokan yang luwes, begitu juga diharapkan keluwesan penggunaan ruang kelas dan gedung yang seringkali tidak memungkinkan. Metode ini banyak menuntut imajinasi dari guru dan para siswa yang terlibat. Seringkali mengundang kecaman dari pada orang tua, karena kegiatannya melibatkan unsur permainan di dalamnya

PROSEDUR METODE SIMULASI Memilih sebuah situasi, masalah,atau permainan yang tepat dalam membantu kelompok mencapai tujuan instruksional yang ditentukan, melalui salah satu bentuk simulasi. Mengorganisasikan kegiatan sedemikian rupa sehingga peran dan tanggung jawab setiap pemerannya jelas, bahan,waktu,serta ruang tepat. Memberikan petunjuk yang jelas untuk para siswa yang terlibat dan menjelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan ini akan membantu dalam pencapaian tujuan-tujuan yang ditentukan. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan.

PROSEDUR METODE SIMULASI Memilih pemegang peran atau para pemain. Membantu para pemegang peran atau para pemain mempersiapkan diri. Guru menetapkan alokasi waktu yang disediakan untuk simulasi yang akan dilakukan. Pelaksanaan simulasi. Selama simulasi guru mensupervisi kegiatan untuk menjamin bahwa peran dan tanggung jawab pemeran terlaksana sesuai dengan peraturan atau petunjuk simulasi. Memberikan motivasi untuk memperbaiki kegiatan,sementara kegiatan berjalan. Mengadakan evaluasi kegiatan dan tindak lanjut

TERIMA KASIH