PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO Oleh, RIFCHI SULISTIA ROSADI 3109100066 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
JUDUL TUGAS AKHIR Perencanaan Geometrik Jalan Rel Antara Banyuwangi-Situbondo-Probolinggo Kata kunci : Kereta Api, Desain Geometri Jalan Rel, Jalan Rel Banyuwangi- Situbondo-Probolinggo.
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kereta api merupakan transportasi darat yang populer. Tidak adanya jalur rel yang melewati daerah Situbondo. Sulitnya bagi masyarakat situbondo yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk bepergian
BAB 1 PENDAHULUAN Rumusan Masalah 1. Melaluli trase manakah jalan rel yang direncanakan? 2. Bagaimanakah desain geometrik jalan rel kereta api yang akan direncanakan? 3. Bagaimanakah tipikal rencana konstruksi yang digunakan? 4. Bagaimanakah bentuk perlintasan jalan rel (jembatan/overpass) dan bangunan lain yang digunakan?
BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan 1. Merencanakan trase jalan rel. 2. Merencanakan desain geometrik jalan rel kereta api yang sesuai dengan persyaratan. 3. Menghitung tipikal konstruksi jalan rel yang digunakan. 4. Menganalisis perkiraan penggunaan perlintasan jalan rel (jembatan/overpass) serta bangunan lainya seperti terowongan dan lain-lain.
BAB 1 PENDAHULUAN Batasan Masalah Jalan rel yang direncanakan berupa double track. Merencanakan jalur jalan rel untuk melewati daerah Banyuwangi-Situbondo-Probolinggo Perencanaan jalan rel hanya meliputi perencanaan geometrik, struktur tipikal jalan rel dan tidak menghitung drainase. Bangunan lain seperti jembatan, overpass, jembatan, maupun terowongan tidak dihitung secara detail.
BAB 1 PENDAHULUAN Lokasi
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1 2 3 Pemilihan trase jalan rel. Desain Geometri jalan rel. Perencanaan tipikal struktur jalan rel.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pemilihan trase Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan trase : Panjang Jalur Rencana. Elevasi Permukaan Tanah Jalur. Sudut Luar Daerah Pemukiman Pilih jalur terpendek Pilih kondisi elevasi yang mendekati sama Pilih tikungan yang tidak terlalu tajam (<90 o ) Pilih trase yang seminimal mungkin melintasi lokasi pemukiman. Sumber: http://www.ilmusipil.com/cara-memilih-trase-jalan-baru
Geometri Jalan Rel BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Desain Geometri jalan rel. Alinemen Vertikal Alinemen Horisontal Sumber: Modul Kuliah Geometrik Jalan raya dan rel Teknik Sipil ITS erencanaan Geometrik Jalan Rel Antara Banyuwangi-Situbondo-Probolinggo
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Struktur Jalan Rel Tipikal Struktur Jalan Rel Desain Profil rel Perencanaan penambat Perencanaan sambungan Bantalan (sleepers) Tebal balas Sumber: - PJKA, 1986. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel (PeraturanDinas no. 10). - Wahyudi, H. 1985. Jalan Kereta Api (Struktur dan Geometrik Jalan Rel). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS -Wahyudi, H. 1993. Jalan Kereta Api (Struktur dan Geometrik Jalan Rel). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil-FTSP ITS
BAB 3 METODOLOGI
BAB 4 ANALISA DATA Lengkung Horisontal Dengan data perencanaan untuk P2 (S-C-S): V rencana = 120 km/jam R rencana = 780 m Δ = 52.997⁰ Didapatkan parameter untuk lengkung horizontal sebagai berikut; h = 109,846 mm Lh = 131,8154 m θs = 4,844⁰ Lc = 589,291 m p k Ts E Ys = 0,927 m = 65,859 m = 455,1851 m = 92,595 m = 3,713 m
BAB 4 ANALISA DATA Lengkung Horisontal Skema lengkung horizontal P2 (S-C-S): Ts=455,185 m = 52,997 o Xs= 91,5385 m k=65,859 m Ys=3,7136 m p=0.927 m SC E=92,595 m CS Lc=589,29 θs θs TS Lh=131,82 m ST R=780 m
BAB 4 ANALISA DATA Lengkung Horisontal Dengan data perencanaan untuk P1 (S-C-S): V rencana = 120 km/jam R rencana = 2370 m Δ = 0.1047⁰ Didapatkan parameter untuk lengkung horizontal sebagai berikut; h = 109,846 mm Lh = 131,8154 m Lc = 4.3279 m Ts = 2.651 m E = 0.001 m Ts=2,651 m = 0.0147 E=0.001 m Lc=4,328 m
BAB 4 ANALISA DATA Lengkung Vertikal Perencanaan pada lengkung vertikal STA 1+000: V rencana R rencana e=0 = 120 km/jam = 10000 m E- 0,005 Didapatkan parameter untuk lengkung vertikal sebagai berikut;
BAB 4 ANALISA DATA Tipikal Struktur Rel Sesuai dengan PD 10 digunakan data : Digunakan R54 dengan, Berat rel teoritis (W) : 54,43 kg/m Momen inersia searah sumbu X ( I x ) : 2,345 cm 4 Luas penampang melintang (A) : 69,34cm 2 Tegangan ijin rel (σ) :1325 kg/cm 2 Modulus elastisitas : 2,1 x 10 6 kg/cm 2 Passing ton tahunan : > 20 Juta Ton Beban gandar : 18 ton Lebar sepur : 1067 mm Jarak bantalan beton : 50 cm (max 60cm) Tebal balas dibawah bantalan : 25 cm (max 30cm) Lebar bahu balas : 50 cm Tipe penambat : Pandrol (Elastik) Sambungan : las ditempat.
BAB 4 ANALISA DATA Tipikal Struktur Rel Spesifikasi Bantalan yang digunakan adalah : Panjang bantalan = 2000 mm = 200 cm Kekuatan material: fc' = 600 kg/cm 2 Kemampuan momen yang diijinkan: - di bawah rel (positif) = 1500 kg m - di bawah rel (negatif) = 750 kg m - di tengah bantalan (positif) = 930 kg m - di tengah bantalan (negatif) = 660 kg m
BAB 4 ANALISA DATA Bangunan Bantu Bangunan Bantu berupa Jembatan dan Terowongan. -Untuk jembatan digunakan jembatan Box Girder dan jembatan Rangka Batang -Untuk penggunaan terowongan digunakan jenis terowongan lingkaran, dengan besarnya diamater lingkar terowongan dipengaruhi oleh tinggi ruang bebas berdasarkan Peraturan Dinas No 10
KESIMPULAN 1. Jalan rel trase Banyuwangi - Probolinggo dapat digunakan dengan adanya penyesuaian desain sebagaimana tertera pada Ripnas, Paraturan Dinas PJKA, Dan Keputusan Mentri Perhubungan. 2. Desain geometri jalan rel meliputi alinemen vertikal dan horizontal 3. Struktur yang digunakan didapatkan sebagaimana berokut : Digunakan R54 Passing ton tahunan : > 20 Juta Ton Beban gandar : 18 ton Lebar sepur : 1067 mmjarak bantalan beton : 50 cm Tebal balas dibawah bantalan : 25 cm Lebar bahu balas : 50 cm Tipe penambat : Pandrol (Elastik ganda) Sambungan : las ditempat. Tebal balas atas : 55 cm Tebal balas bawah (sub balas) : 21 cm Jarak dari sumbu jalan rel ke tepi atas lapisan bawah didapatkan sebagai berikut: Pada sepur lurus 200 cm Pada tikungan 260 cm
TERIMA KASIH