BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. tanggal 15 Maret 2012 dilakukan di Puri Indah Mall Management Office.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Untung (2009:1) Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah

MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

Produksi Media PR Cetak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

Etika Profesi Public Relations

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguhsungguh

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

Produksi Media Public Relations AVI

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB 2. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam teori dasar umum penulis menjadikan sebuah landasan teori-teori dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Produksi Media PR AVI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan dituntut bertindak secara

PROFESSIONAL IMAGE. Corporate Image (Citra Perusahaan) Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam menyampaikannya atau dengan kata lain penyampaian informasi tidak

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB II LANDASAN TEORI

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK

Shella Aprillina Yamada / Gregoria Arum Yudarwati

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

BAB II LANDASAN TEORI. lain sehingga terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Puri Indah Mall sendiri berada dibawah naungan Pondok Indah Group. Group

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Cutlip, Center, & Broom, 2006:6). Menurut The Institute of Public Relations, Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya (Nova, 2011:45). Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah sebuah fungsi manajemen komunikasi dalam perusahaan yang bertugas membangun dan mempertahankan hubungan baik antara perusahaan dan khalayak maupun perusahaan kepada karyawannya sehingga menghasilkan kerjasama yang lebih produktif yang bersifat berkesinambungan dan terencana guna membentuk citra perusahaan. 11

12 2.1.1.2 Fungsi dan Tugas Public Relations Fungsi utama PR adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dan publiknya dengan cara menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim politik yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, PR harus berdasarkan kejujuran dan etika (Nova, 2011:49). Menurut Rumanti ada empat tugas pokok dari PR yaitu: 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi. 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. 3. Memperbaiki citra organisasi. 4. Tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility). Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations harus memperhatikan kepentingan publiknya agar mendapatkan kesadaran publik akan keberadaan perusahaan. PR harus menghubungkan antara kepentingan publik dan kepentingan perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan sebuah event yang ditujukan kepada masyarakat perusahaan tersebut baik masyarakat internal (karyawan perusahaaan dan keluarga) dan masyarakat eksternal (lingkungan sekitar atau masyarakat luas), Selain itu PR juga harus bisa mengkomunikasikan event tersebut dengan baik agar mendapatkan pengertian

13 yang sama antara publik yang menjadi target sasarannya serta membentuk atau bahkan memperbaiki citra perusahaan dimata publiknya (Rumanti. A, 2002:39-42). 2.1.1.3 Strategi Public Relations Strategi Public Relations sebagai berikut: 1. Publication (Publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya. 2. Event (acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak seperti kampanye PR, seminar dan lain-lain. 3. News (pesan/berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. 4. Corporate Identity (Identitas Perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan terhadap segala aktivitas usaha yang dilakukan. 5. Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, shareholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lain-lain). 6. Lobbying and Negotiation (Negosiasi dan Teknik Lobi) adalah sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan. 7. Social Responsibility (CSR atau Corporate Social Responsibility), wacana ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran untuk secara

14 bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat di sekitarnya (Nova, 2011:54-55). 2.1.2 Citra 2.1.2.1 Definisi Citra Menurut Frank Jeffkins dalam bukunya PR Technique, menyimpulkan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang/individu tentang suatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Menurut Kotler, pengertian citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor diluar kontrol perusahaan. Sedangkan menurut Djaslim Saladin, citra merupakan salah satu perbedaan yang dapat dibanggakan oleh pelanggan, baik citra produk ataupun citra perusahaan (Nova, 2011:298). Menurut Hill Canton dan Sukatendel yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto mengatakan bahwa citra adalah pesan, kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan (Soemirat & Ardianto, 2003:111). Citra dinyatakan sebagai bentuk pandangan seseorang terhadap sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas (Soemirat & Ardianto, 2003:113). Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya.

15 2.1.2.2 Jenis Citra Menurut Frank Jefkins (Nova, 2011:299-300), ada 6 jenis citra, diantaranya : 1. Citra Cermin (Mirror Image) Pengertian disini bahwa citra cermin yang diyakini oleh perusahaan bersangkutan terutama para pimpinannya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar. 2. Citra Kini (Current Image) Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau hal yang lain berkaitan dengan produknya. 3. Citra Keinginan (Wish Image) Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga atau perusahaan, atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal (good awareness), menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya atau masyarakat umum. 4. Citra Perusahaan (Corporate Image) Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab (social care) sosialnya.

16 5. Citra Serba Aneka (Multiple Image) Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan diatas, misalnya bagaimana pihak Humas atau PR-nya akan menampilkan pengenalan (awareness) terhadap identitas perusahaan, atribut logo, brand s name, seragam (uniform) para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya. 6. Citra Penampilan (Performance Image) Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri (Performance Image) para profesional pada perusahaan bersangkutan. 2.1.2.3 Proses Pembentukan Citra Berikut adalah gambar model proses pembentukan citra menurut John Nimpoena yang digambarkan dalam buku Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR : CITRA Kognisi Stimulus Persepsi Sikap Respon Rangsangan Motivasi Perilaku Gambar 2.1 Proses Pembentukan Citra Sumber : (Ardianto & Machfudz, 2011:107-108)

17 Keterangan: Stimulus : Rangsangan (kesan lembaga yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam menerima informasi dari langganan) Persepsi : 1. Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan dikaitkan dengan suatu pemahaman. 2. Pembentukan makna pada stimuli indrawi (sensor stimuli). Kognisi : Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide, dan konsep Motivasi : Kecenderungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan untuk sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi individu pada setiap saat. Sikap : Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensi-konsekuensi penggunaan suatu objek.

18 Tindakan : Akibat atau respons individu sebagai organism terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya maupun lingkungan. Respons/ Tingkah Laku : Perilaku yang berupa aktivitas seseorang yang berupa tindakan-tindakan dalam rangka bereaksi terhadap rangsangan atau stimulus. Tabel 2.1 Penjelasan Model Pembentukan Citra Sumber : (John Nimpoena dikutip oleh (Ardianto & Machfudz, 2011:107-108) 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Citra Perusahaan 2.2.1.1 Definisi Citra Perusahaan Berikut definisi citra perusahaan menurut beberapa ahli: Mark Graham R. Dewney mengatakan bahwa citra perusahaan merupakan keseluruhan impresi mengenai perusahaan yang ada dalam benak konsumen. Sedangkan Lawrence L. Steinmentz mendefinisikan citra perusahaan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan (Nova, 2011:301). Tujuan mempopulerkan citra adalah membuat segmen sasaran merasa peduli terhadap nama dan keberadaan perusahaan di masyarakat. Upaya mempopulerkan citra juga diperlukan agar masyarakat (khususnya segmen

19 sasaran) mempunyai persepsi terhadap jati diri perusahaan seperti yang dikehendaki manajemen (Sutojo, 2004:53). Berdasarkan pada definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa citra perusahaan adalah citra yang dibentuk oleh perusahaan dan dikomunikasikan ke segmen sasaran melalui sarana periklanan dan kegiatan humas dengan tujuan citra yang diinginkan untuk jati diri perusahaan sesuai dengan yang dikehendaki manajemen. Banyak perusahaan menghabiskan banyak biaya untuk mengembangkan citra perusahaan karena alasan bahwa citra perusahaan yang positif akan mendorong persepsi positif terhadap produk perusahaan. Terdapat hubungan yang erat antara citra perusahaan dengan citra merek atau produk. Serta perusahaan berusaha menjaga citra yang telah ada dari berbagai isu yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi konsumennya. 2.2.1.2 Manfaat Citra Perusahaan Menurut Siswanto Sutojo mengemukaan, citra perusahaan yang baik dan kuat mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap Dimana citra perusahaan yang baik dan kuat akan menjadi identitas atau kepribadian perusahaan yang tidak mudah ditiru perusahaan lain sekaligus melindungi perusahaan dari pesaing.

20 2. Menjadi perisai selama masa krisis Perusahaan yang memiliki citra baik dan kuat akan lebih mudah mendapatkan dukungan serta maaf dari masyarakat atas kesalahannya. 3. Menjadi daya tarik eksekutif handal. Sebuah perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan mampu menarik, memotivasi dan menahan eksekutif handal yang merupakan aset penting penggerak roda perusahaan. 4. Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran Dengan citra yang sudah terbentuk dengan baik, dalam menerjunkan produk baru di pasar maka kegiatan melakukan strategi pemasaran tidak akan sebesar saat belum adanya citra. 5. Penghematan biaya operasional Sebuah perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan membutuhkan biaya untuk mempromosikan produk lebih sedikit atau lebih hemat dibandingkan yang dilakukan oleh perusahaan yang belum memiliki citra atau bahkan belum dikenal konsumen (Sutojo, 2004:3). 2.2.2 Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi CSR, bentuk program CSR, manfaat penerapan CSR bagi perusahaan, langkah-langkah melaksanakan Program CSR.

21 2.2.2.1 Definisi CSR Definisi CSR menurut Nor Hadi menyatakan bahwa CSR atau Tanggung Jawab Sosial merupakan sebuah bentuk komitmen perusahaan dalam berkontribusi membangun perekonomian perusahaan yang diimbangi dengan melakukan kegiatan etis yang dapat meningkatkan kualitas hidup dari pekerja atau karyawan beserta keluarganya agar setaraf dengan komunitas lokal dan masyarakat secara luas (Hadi, 2011:46). CSR yaitu Corporate Social Responsibility is the company's commitment to improving the welfare of the community through good business practices and contribute some corporate resources (Kotler & Nancy, 2005:4). Berdasarkan terjemahan dari peneliti, pengertian yang dinyatakan oleh Kotler dan Nancy adalah sebuah bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas yang diterapkan dan diwujudkan melalui kegiatan praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan. Berdasarkan pada beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility adalah bentuk komitmen perusahaan yang bersifat jangka panjang dalam mengelola praktik bisnisnya yang berorientasi positif serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat internal maupun eksternal melalui kegiatan seperti peduli lingkungan

22 2.2.2.2 Bentuk Program CSR Menurut Kotler dan Lee ada enam bentuk program yang dijalankan oleh perusahaan utnuk mendukung masalah-masalah sosial dan memenuhi komitmen untuk tanggung jawab sosial perusahaan. Berikut enam program CSR sebagai berikut: 1. Cause Promotion Merupakan salah satu bentuk dari CSR yang ditunjukkan dengan kepedulian perusahaan terhadap isu-isu tertentu yang sedang beredar dalam masyarakat, lalu perusahaan mengajak semua lapisan masyarakat untuk ikut peduli pada isu tersebut. 2. Cause Related Marketing Bentuk CSR seperti ini sering kita alami sehari-hari. Dimana suatu ketika kita membeli produk tertentu atau kita disarankan untuk membeli produk tertentu yang ternyata berapa persen dari penjualan produk tersebut akan didonasikan untuk membantu mengatasi dan mencegah masalah tertentu. 3. Corporate Social Marketing Pada corporate social marketing ini perusahaan memiliki target untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap suatu isu dari yang kurang baik menjadi baik. 4. Corporate Philanthropy Merupakan salah satu bentuk CSR berupa pemberian kontribusi atau bantuan secara langsung baik dalam bentuk dana maupun jasa kepada pihak yang membutuhkan baik itu perorangan maupun lembaga atau kelompok.

23 5. Corporate Volunteering Pada corporate volunteering, perusahaan akan melibatkan karyawannya secara langsung dalam kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan memberikan kesempatan seperti waktu bagi karyawan untuk mengikuti kegiatan CSR pada jam kerja, dimana karyawan tersebut tetap mendapatkan gaji. 6. Social Responsibility Business Practice Social Responsibility Business Practice adalah inisiatif dari sebuah perusahaan untuk mengadopsi dan mengatur praktek bisnis seperti sistem kerja dan investasinya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melindungi lingkungan. (Kotler & Lee, 2005:23). 2.2.2.3 Manfaat Penerapan CSR bagi Perusahaan Bagaimanapun tujuan perusahaan dalam melaksanakan CSR selalu terkait erat dengan motivasi yang dimiliki. Yusuf Wibisono menyatakan bahwa sulit untuk menentukan benefit perusahaan yang menerapkan CSR, karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya. Berikut manfaat penerapan CSR bagi perusahaan, antara lain: 1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan. 2. Layak mendapatkan social licence to operate. 3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4. Melebarkan akses sumber daya.

24 5. Membentangkan akses menuju market. 6. Mereduksi biaya. 7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. 8. Memperbaiki hubungan dengan regulator. 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 10. Peluang mendapatkan penghargaan (Wibisono, 2007:78). 2.2.2.4 Management CSR dan Management by Objectives (MBO) Cutlip, Center dan Broom yang dikutip oleh Elvinaro dan Dindin, menerapkan empat tahapan manajemen PR dalam kegiatan CSR dengan mengubah PR Problems menjadi CSR Problems, sehingga management CSR terdiri dari: 1. Defining CSR Problems Dimulai dengan melakukan penilaian tentang suatu kegiatan atau objek dengan menganalisis situasi yang memuat semua latar belakang informasi yang diperlukan untuk menjelaskan dan mengilustrasikan secara detail sebuah problem. 2. Planning and Programming Perlu dilakukannya perencanaan dan pemikiran strategis dengan memprediksi atau menentukan tujuan masa depan yang diharapkan untuk mengatasi permasalahan.

25 3. Action and Communications Setelah mendefinisikan masalah yang ada dan solusi yang dilakukan, maka selanjutnya adalah mengambil tindakan dan komunikasi. Praktisi PR harus memilih waktu yang tepat dalam mengimplementasikan langkah pertama dan kedua termasuk pemilihan komunikasi yang tepat agar terjadi saling pengertian atau understanding antara perusahaan dan publik. 4. Evaluation CSR Programs Tahap akhir dari manajemen CSR dilakukan untuk mengukur keberhasilan dari program CSR dilihat dari peningkatan kesadaran atau brand awareness, perubahan opini, sikap dan perilaku yang dapat didukung dengan data kuantitatif. Evaluasi ini bermanfaat sebagai bahan masukan programprogram mendatang sehingga hasilnya lebih baik, berhasil dan tepat sasaran (Ardianto & Machfudz, 2011:188-208). Untuk membantu menganalisa empat langkah manajemen CSR ini, peneliti menambahkan Sembilan langkah Management by Objectives (MBO) atau manajemen berbasis sasaran. Diadaptasi dari Cutlip, Center dan Broom, tujuan dari MBO sendiri adalah untuk memberi fokus dan arah untuk pengembangan strategi dan taktik program, menyediakan pedoman dan motivasi bagi pihak yang mengimplementasikan program tersebut, dan menyebutkan kriteria untuk memonitor kemajuan dan menilai dampaknya(ardianto & Machfudz, 2011:195).

26 Dan objectives dalam event yang diadakan oleh Puri Indah Mall ini adalah membangun citra Puri Indah Mall. Berikut sembilan langkah dasar manajemen menurut sasaran yang diadaptasi dari Wilcox sebagai berikut: 1. Client / Employer Objectives Apakah sasaran dari kegiatan CSR dan bagaimana kegiatan CSR mencakup kepentingan aspirasi client (publik) dan kebijakan employer (Manajemen)? 2. Audience / Publics Persisnya siapakah yang harus dijangkau dengan kegiatan CSR atau publik sasaran kegiatan CSR dan bagaimana audience (khalayak) mendukung kegiatan CSR? Apa ciri-ciri khalayak, yang mencakup sosio demografi dan psikografi khalayak? 3. Audience Objectives Apakah kebutuhan dan keinginan khalayak dalam kegiatan CSR? Apakah khalayak mengikuti kegiatan CSR sesuai dengan minat mereka? 4. Media Channels Saluran media mana saja yang akan digunakan dalam kegiatan CSR, mulai dari media rakyat, house journal, media tradisional atau konvensional sampai dengan media kontemporer. 5. Media Channel Objectives Tercapainya tujuan kegiatan CSR melalui media yang digunakan, kesesuaian pemilihan media untuk menjangkau khalayak sasaran.

27 6. Sources and Questions Sumber informasi primer dan sekunder untuk mendapatkan data yang faktual dalam mengemas kegiatan CSR. Semacam pencarian bank data yang dilakukan dengan bertanya atau mewawancarai narasumber atau pakar, dan pihak lain yang terkait dalam kegiatan CSR ini. 7. Communication Strategies Perencana dan program komunikasi apa yang digunakan untuk memberikan dampak kepada khalayak agar mereka tertarik dan mau berpartisipasi dalam kegiatan CSR? Strategi komunikasi ini dapat membangun kemitraan dengan khalayak dalam melaksanakan kegiatan CSR. 8. Essence of the Message Apakah dampak komunikasi yang direncanakan pada khalayak? Bagaimana pesan itu dirancang agar bersifat informatif, persuasif atau menjembatani antara perusahaan dengan khalayak sasaran dalam kegiatan CSR? 9. Nonverbal support Menggunakan alat komunikasi seperti foto, film, grafik, guna menjelaskan pesan dalam kegiatan CSR (Ardianto & Machfudz, 2011:209-210).

28 2.3 Penelitian Terdahulu Peneliti mendapatkan beberapa referensi jurnal yang digunakan untuk mendukung penelitian ini seabgai berikutl 1. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 7, No. 2, Desember 2010 Judul : Riset Sebagai Ujung Tombak Keberhasilan Program Public Relations Penulis : Ike Devi Sulistyaningtyas Kesimpulan : Public Relations yang baik adalah yang membentuk program dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kepentingan perusahaan dan masyarakat sekitar. Keberhasilan PR dalam membentuk hingga mempertahankan citra perusahaan merupakan keberhasilan dari perencanaan yang baik. Program PR di mulai dari penelitian hingga setelah semua program dilakukan. Tujuaannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program yang dijalankan PR tergantung pada penggunaan penelitian. Pada Puri Indah Mall, marketing menduduki posisi lebih dominan dibandingkan PR dimana setiap kegiatan dari PR diarahkan oleh marketing. PR memiliki tugas untuk menunjang kegiatan dari marketing seperti mempromosikan guna mencapai tujuan Puri Indah Mall dalam event ini yaitu membangun citra.

2.4 Kerangka Pemikiran 29