BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

process used to develop and validate educational production". Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN

Research and Development

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kurikulum yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, setelah melalui kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang diangkat yaitu bagaimana

PENELITIAN PENDIDIKAN BERGENRE RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D) Oleh : Pujiadi, S.Pd., M.Pd., M.Kom. Widyaiswara LPMP Jawa Tengah ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode. penelitian dan pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi vii viii ix xi xvi xix xx xxi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan kecakapan hidup (life skill) dalam pelajaran IPS di SD, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

MAKALAH. PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN IPA DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Hj. NURYANI Y. RUSTAMAN, M.Pd RESEARCH AND DEVELOPMENT DALAM PENDIDIKAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang telah ada di bidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN PENGEMBANGAN & EVALUASI FORMATIF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, dan (4) teknik analisis data penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan kurikulum pelatihan yang

III. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, ( b) desain dan

Transkripsi:

64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational research and development is a process used to develop and validate educational products. Pernyataan ini menunjukkan bahwa proses penelitian dan pengembangan mengacu kepada suatu bentuk siklus yang didasarkan kajian temuan penelitian, kemudian ditindaklanjuti dengan proses pengembangan suatu produk. Bentuk siklus yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983:775) meliputi 10 langkah, yaitu: research and information collection, planning, develop preliminary from of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation. 1. Research and information collection. Penelitian dan pengumpulan informasi meliputi kegiatan studi pustaka yang melandasi produk pendidikan yang akan dikembangkan, observasi kelas, dan mempersiapkan rancangan kerangka kerja. 2. Planning. Perencanaan dimaksud adalah menetapkan tujuan dan memperkirakan faktor-faktor dalam merancang pembelajaran untuk uji kelayakan. 3. Develop preliminary from of product. Pengembangan bentuk model awal mencakup mempersiapkan materi pembelajaran, buku-buku, media, dan evaluasi. 4. Preliminary field testing. Uji coba pendahuluan yang dilakukan bersifat terbatas untuk memperoleh deskripsi mengenai latar penerapan atau kelayakan suatu produk yang akan dikembangkan. 5. Main product revision. Perbaikan terhadap model pendahuluan digunakan sebagai bahan untuk melakukan revisi terhadap produk yang dikembangkan. 6. Main field testing. Uji coba model lebih luas melibatkan sekolah dan siswa lebih banyak, bertujuan untuk menentukan kelayakan suatu produk yang akan dikembangkan. 7. Operational product revision. Perbaikan hasil uji coba model lebih luas digunakan untuk merevisi produk yang siap untuk divalidiasi. 64

65 8. Operational field testing. Uji coba model merupakan tahap validasi suatu produk yang dikembangkan, biasanya dilakukan dalam bentuk eksperimen, sehingga hasilnya diharapkan dapat digunakan tanpa kehadiran pengembang produk. 9. Final product revision. Perbaikan produk akhir dilakukan berdasarkan hasil validasi dari produk atau model pembelajaran yang dikembangkan. 10. Dissemination and implementation. Diseminasi dan implementasi berarti melakukan monitoring sebagai kontrol terhadap kualitas model. B. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dirancang melalui modifikasi langkah-langkah penelitian pengembangan dalam tiga tahapan proses, yaitu: pendahuluan, pengembangan model, dan pengujian model (Sukmadinata, 2009:189). Prosedur penelitian dan pengembangan model dimaksud dinyatakan dalam Gambar 3.1 berikut ini. PENELITIAN PENDAHULUAN PENGEMBANGAN MODEL PENGUJIAN MODEL Studi Kepustakaan Survei Pendahuluan Prototipe Draft Model Awal Uji coba Terbatas Revisi Model Tahap 1 Uji Coba Lebih Luas Revisi Model Tahap 2 Eksperimen Pretes Treatmen Posttest Model Teruji Draft Model Akhir Gambar 3.1., Prosedur penelitian dan pengembangan model

66 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilaksanakan melalui kajian kepustakaan dan survei pendahuluan. Kajian kepustakaan diarahkan untuk mendapatkan landasan teoritik model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan. Survei pendahuluan dilaksanakan secara terbatas pada sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Sasaran survei diarahkan untuk menemukan ciri-ciri penggunaan model atau metode pembelajaran yang sejenis dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah dasar saat ini. Survei ditujukan untuk mengungkap faktor-faktor pendukung atau penghambat penerapan model pembelajaran yang dikembangkan. Produk penelitian pendahuluan merupakan embrio yang melandasi pengembangan draft model awal. 2. Pengembangan Model Tahap pengembangan model meliputi kegiatan penyusunan draft model, uji coba terbatas, dan uji coba lebih luas, serta finalisasi model. Draft model disusun berdasarkan landasan teori hasil kajian pustaka serta memadukan kesesuaian karakteristik model yang dikembangkan dengan karakteristik pembelajaran matematika serta kondisi siswa sekolah dasar yang menjadi sasaran penggunaan model. Draft awal dikaji ulang melalui diskusi terbatas dengan guru, teman sejawat, dan pakar dalam bidang pengembangan kurikulum dan materi pembelajaran matematika di sekolah dasar. Draft model yang dihasilkan kemudian diuji coba secara terbatas menggunakan model PMBKPM pada dua kelompok belajar (kelas VI) sekolah yang telah ditentukan. Uji coba model dilakukan oleh guru pada sekolah yang bersangkutan. Selama pelaksanaan uji coba dilakukan, peneliti melakukan evaluasi dan refleksi melalui observasi terhadap pelaksanaan uji coba, kemajuan yang dicapai, serta kesulitan atau hambatan yang dihadapi. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar dalam melakukan revisi Tahap-1 untuk melengkapi dan melakukan perbaikan model. Revisi model dilakukan dengan memperbaiki struktur penyajian materi dan metode/teknik pembelajaran sampai diketemukannya pola implementasi model untuk mencapai hasil yang lebih optimal. Proses tersebut dapat dilakukan dalam beberapa siklus sesuai dengan kebutuhan. Setelah draft model direvisi, selanjutnya dilakukan uji coba lebih luas menggunakan model PMBKPM pada tiga kelompok belajar (kelas VI) sekolah berbeda

67 yang dilakukan oleh guru masing-masing sekolah. Pada tahap ini dilakukan kembali evaluasi terhadap proses dan hasil implementasi model. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dilakukan revisi Tahap-2 untuk mendapatkan model final yang bersifat hipotetik sehingga masih harus diuji efektivitasnya melalui pendekatan penelitian eksperimen. 3. Pengujian Model Pengujian model sebagai tahapan terakhir dilakukan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran matematika yang telah dikembangkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pemecahan masalah di sekolah dasar. Pengujian dilakukan melalui prosedur penelitian eksperimen menggunakan desain randomized control group pretest posttest experimental. Penggunaan prosedur penelitian eksperimen tersebut dicirikan dengan memisahkan kelompok perlakuan (treatment) dan kontrol untuk kemudian diuji melalui pretest maupun posttest. Selanjutnya, peneliti membandingkan skor perbedaan rata-rata antara kelompok kontrol dan kelompok yang diberi perlakuan (Creswell, 1994:132-133, Sukmadinata, 2009:206). Desain eksperimen dimaksud sebagai berikut: Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O X O Kontrol O O Prosesnya dilakukan di tiga kategori sekolah yang dikelompokkan berdasarkan passing grade hasil ujian nasional yang datanya diambil dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa. Setiap kategori sekolah diambil masing-masing dua rombongan belajar. Dalam kegiatan eksperimen tersebut, implementasi pembelajaran ditetapkan sebagai variabel manipulatif. Kategori sekolah yang terdiri atas tiga cluster ditetapkan sebagai variabel kontrol. Rancangan eksperimen yang dilakukan untuk pengujian model ditunjukkan pada tabel berikut. Kategori Sekolah Tabel 3.1., Desain eksperimen pengujian model Pembelajaran Eksperimen Kontrol Cluster I Y 11 Y 21 Cluster II Y 12 Y 22 Cluster III Y 13 Y 23

68 Keterangan Cluster Y ij = Kategori sekolah berdasarkan passing grade = Kemampuan pemecahan masalah untuk setiap kelompok siswa C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di beberapa sekolah dasar yang ada di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Ada tiga sekolah yang dijadikan survei pendahuluan, masing-masing berkategori baik, sedang, dan kurang berdasarkan passing grade hasil ujian nasional. Untuk penelitian uji coba terbatas pengembangan model pembelajaran matematika, dipilih satu sekolah dasar dengan kategori sedang berdasarkan passing grade hasil ujian nasional. Tempat penelitian uji coba luas dilakukan di tiga sekolah dasar dengan kategori baik, sedang, dan kurang berdasarkan passing grade hasil ujian nasional. Lokasi uji coba luas berbeda dengan sekolah lokasi survei pendahuluan atau uji coba terbatas. Untuk uji validasi model pembelajaran matematika juga dilakukan di tiga sekolah dasar dengan kategori baik, sedang, dan kurang berdasarkan passing grade hasil ujian nasional. Sekolah-sekolah tersebut diharapkan memiliki dua kelas paralel, yakni kelas A dan B, karena akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Lokasi uji validasi berbeda dengan sekolah lokasi survei pendahuluan, uji coba terbatas atau uji coba luas. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan berdasarkan paparan tabel di bawah ini. Tabel 3.2. Jenis kegiatan dan waktu pelaksanaan penelitian No Tahap Kegiatan Jenis Kegiatan Waktu penelitian 1 Penelitian - Studi kepustakaan Agustus Oktober 2011 Pendahuluan - Survei pendahuluan 2 Pengembangan Model Prototype - Draft model awal - Uji coba Terbatas - Revisi Model Tahap 1 - Uji coba Luas - Revisi Model Tahap 2 Model Hipotetik 3 Validasi Model - Eksperimen Model Model Teruji Siap digunakan Oktober 2011 Februari 2012 Maret 2012

69 D. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini melibatkan siswa dan guru di beberapa SD di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahap penelitian pendahuluan dilakukan survei dengan sasaran siswa dan guru kelas 6 pada tiga sekolah yang telah dipilih berdasarkan passing grade hasil ujian nasional (masing-masing berkategori baik, sedang, dan kurang). Pada tahap pengembangan model dilibatkan dua guru dan dua rombongan belajar kelas 6 di sekolah yang telah dipilih berdasarkan passing grade hasil ujian nasional (berkategori sedang). Tahapan selanjutnya dilibatkan tiga guru dan tiga rombongan belajar kelas 6 pada sekolah yang telah dipilih berdasarkan passing grade hasil ujian nasional (masing-masing berkategori baik, sedang, dan kurang) untuk melakukan uji-coba model lebih luas. Pada tahap pengujian model dilibatkan enam guru dan enam rombongan belajar kelas 6 pada tiga sekolah yang mewakili tiga kategori (baik, sedang, dan kurang) berdasarkan passing grade hasil ujian nasional. Dari setiap kategori sekolah dipilih secara acak rombongan belajar kelas 6 (dua kelas) yang bertindak sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran menggunakan model yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran secara konvensional. E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dokumen dan kajian kepustakaan, wawancara, observasi, angket, dan tes kemampuan pemecahan masalah. 1. Analisis Dokumen dan Kajian Kepustakaan Analisis dokumen dilakukan melalui kajian dokumen yang terkait dengan pengembangan model pembelajaran matematika di sekolah dasar. Dokumen yang dikaji meliputi: 1) Kurikulum dan silabus mata pelajaran matematika yang berlaku pada saat penelitian dilaksanakan; 2) Buku sumber/bahan ajar pegangan guru dan siswa dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar; dan 3) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat guru. Hasil analisis dokumen dijadikan prototipe pembelajaran yang dikembangkan.

70 Selain analisis dokumen, juga dilakukan kajian kepustakaan yang meliputi: 1) pembelajaran matematika di sekolah dasar; 2) Pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar; dan 3) Hasil penelitian yang relevan. Produk kajian kepustakaan sebagai landasan teoritik pengembangan model pembelajaran matematika di sekolah dasar. 2. Wawancara Pengumpulan data melalui wawancara dilaksanakan ketika survei pendahuluan dan pengembangan model pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi langsung dari guru yang dilibatkan sebagai subjek penelitian. Data hasil wawancara dari guru diharapkan mengenai: 1) pembelajaran matematika yang sedang dilaksanakan; 2) model pembelajaran yang dikembangkan; 3) Faktor-faktor yang menjadi penghambat atau pendukung dalam implementasi model pembelajaran; dan 4) Gagasan guru untuk menyempurnakan model pembelajaran yang dikembangkan. 3. Observasi Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data secara langsung berkenaan dengan kegiatan pembelajaran. Pada tahap studi pendahuluan dilakukan observasi untuk memperoleh data observasi mengenai: 1) Kondisi obyektif latar belakang subjek penelitian; 2) Deskripsi proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan guru, meliputi: membuka pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran, media/sumber belajar yang digunakan, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, serta menutup dan mengevaluasi pembelajaran; dan 3) Faktor-faktor pendukung atau penghambat dalam menerapkan model pembelajaran matematika. Pada tahap uji coba (terbatas dan luas) dan pengujian model pembelajaran, dilakukan observasi untuk memperoleh data mengenai: 1) Deskripsi proses implementasi model pembelajaran; 2) Kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran; serta 3) Kesulitan yang dihadapi guru dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran matematika. 4. Angket Pengumpulan data melalui penyebaran angket dilaksanakan pada penelitian pendahuluan. Angket yang digunakan disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup (close-

71 end question) dan pertanyaan terbuka (open-end question). Pertanyaan yang diajukan untuk siswa diarahkan untuk mendapatkan data tentang pendapat mereka terhadap pembelajaran matematika saat ini serta harapan untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika pada masa yang akan datang. Pertanyaan yang diajukan untuk guru diarahkan untuk mendapatkan data tentang tujuan dan pelaksanaan pembelajaran, serta inovasi pembelajaran yang pernah dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran matematika di sekolah dasar. 5. Tes Tes digunakan untuk mengumpulkan data pada saat pengembangan dan pengujian model. Instrumen tes merupakan soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah. Tes disusun dalam tipe pilihan ganda dan tipe uraian menggunakan rubrik sebagai kriteria penilaian. Tes kemampuan pemecahan masalah dilaksanakan pada awal dan akhir pembelajaran (pretest dan posttest). Materi tes disusun berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang akan berlangsung. Tabel berikut memperlihatkan teknik pengumpulan data yang digunakan dan sumber data yang dihasilkan dari setiap tahap penelitian. Tabel 3.3., Teknik pengumpulan data pada setiap tahapan penelitian No Tahap kegiatan Teknik pengumpulan data Sumber data 1 Penelitian Pendahuluan Analisis Dokumen - Kurikulum - Silabus - RPP Kajian Pustaka Jurnal hasil penelitian Wawancara Guru Observasi Pembelajaran 2 Pengembangan Model (Uji coba) 3 Pengujian Model (Eksperimen) Angket Wawancara Observasi Tes Observasi Tes Siswa dan guru Guru Pembelajaran Siswa Pembelajaran Siswa F. Teknik Analisis Data Data-data yang telah dikumpulkan, yakni data hasil: 1) analisis dokumen dan kajian kepustakaan, 2) wawancara, 3) observasi, 4) angket, dan 5) tes kemampuan pemecahan

72 masalah, selanjutnya dianalisis. Analisis data dilakukan secara bertahap sesuai prosedur penelitian yang digunakan. 1. Analisis Data pada Tahap Studi Pendahuluan Data yang diperoleh melalui studi pendahuluan meliputi hasil: analisis dokumen, kajian kepustakaan, wawancara, observasi, dan angket. Data-data tersebut dianalisis secara deskriptif dalam bentuk uraian naratif, sehingga diperoleh gambaran tentang: a. Deskripsi teoritik pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan aplikasinya dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar; dan b. Deskripsi empirik latar belakang penelitian meliputi: kondisi guru, siswa, sarana, fasilitas, serta pola pembelajaran dalam mendukung pengembangan model pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah di sekolah dasar. 2. Analisis Data pada Tahap Pengembangan Model Data yang diperoleh pada tahap pengembangan model yang meliputi hasil wawancara dan observasi, dianalisis secara deskriptif dalam bentuk uraian naratif untuk menjelaskan proses implementasi model pembelajaran. Produk analisis yang dihasilkan berupa rekomendasi untuk kepentingan revisi model. Data skor tes kemampuan pemecahan masalah dianalisis melalui dua cara, yaitu: a. Uji perbedaan rata-rata (pretest dan posttest) untuk kelompok perlakuan, dan b. Uji perbedaan rata-rata tes akhir antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran matematika terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah. 3. Analisis Data pada Tahap Pengujian Model Model hipotetik yang dihasilkan dianalisis untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa sekolah dasar dan efektivitas model

73 pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa sekolah dasar, dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional. Normalisasi data diuji dengan Liliefors atau One sample Kolmogorof Smirnov Test. Jika data berdistribusi normal dan sampelnya dependen digunakan Paired Sample T Test, dan jika tidak normal digunakan uji Wilcoxon. Jika data berdistribusi normal dan sampelnya independen Independent Samples T Test, dan jika tidak normal uji Mann Whitney.