BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Dasar pertimbangan penggunaan pendekatan ini adalah pendapat Borg dan Gall bahwa strategi penelitian dan pengembangan efektif untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan dan pembelajaran (Sugiyono, 2012: 9). Karena dalam penelitian ini mengembangkan suatu produk dan memvalidasinya untuk medapatkan produk yang valid. Menurut Sukmadinata (2000: 164) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Sugiyono (2012: 408) berpendapat bahwa peneilitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan yang perlu dihasilkan melalui research and development. Alasan pemilihan jenis penelitian dan pengembangan adalah karena berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa praktek pelaksanaan bimibingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kebakkramat membutuhkan suatu media atau kelengkapan yang digunakan untuk layanan bimbingan karier yang tepat untuk meningkatkan kematangan karier siswa. Selama ini bahan informasi karier hanya sebatas penyampaian materi secara klasikal sehingga memungkinkan peserta didik tidak memiliki bahan yang lengkap, menarik, kreatif dan inovatif yang akan dapat meningkatkan kematangan karier siswa. 27

2 28 B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Borg dan Gall (1983: 775) mengajukan serangkaian tahap yang harus ditempuh dalam pendekatan ini, yaitu research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation. Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10 langkah umum, sebagaimana diuraikan Borg & Gall (1983: 775), seperti model di bawah ini: Research and information collecting Planning Develop primary form of product Preliminary field Operational field testing Operational product evision Mainfield testing Main Product revision Final product revision Dissemination and implementation Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penggunakan Reaserch and Developmental (R&D) Sumber : Borg & Gall (1983: 775) Secara ringkas, penjelasan sebagi berikut: 1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and Information Collecting) Pada tahap ini, paling tidak ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu studi literatur dan studi lapangan. Pada studi literatur, digunakan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu produk. Melalui studi literatur diketahui pula langkah-langkah yang paling tepat untuk mengembangkan produk. Studi literatur juga akan memberikan gambaran hasil-hasil penelitian terdahulu yang bisa digunakan

3 29 sebagai bahan perbandingan untuk mengembangkan suatu produk tertentu. Selain studi literatur, perlu juga dilakukan studi lapangan. 2. Perencanaan (Planning) Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, maka dibuat perencanaan / rancangan produk yang antara lain mencakup, tujuan dari penggunaan produk, siapa pengguna produk, deskripsi dari komponenkomponen produk dan penggunaannya. 3. Pengembangan Produk Awal (Develop Preliminary Form of Product) Pengembangan produk awal merupakan mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung. 4. Uji Coba Lapangan Terbatas (Preliminary Field Testing) Setelah uji coba diatas meja, maka dilakukan uji coba lapangan di sekolah ataupun di laboratorium. Menurut Borg and Hall (1989), uji coba lapangan produk awal disarankan dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan jumlah responden antara 10 sampai 30 orang. Selama pelaksanaan uji coba di lapangan, peneliti mengadakan pengamatan secara intensif dan mencatat halhal penting yang dilakukan oleh responden yang akan dijadikan bahan untuk penyempurnaan produk awal tersebut. 5. Penyempurnaan Produk Awal (Main Product Revision) Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal. 6. Uji Coba Lapangan Lebih Luas ( Main Field Testing) Meskipun sudah diperoleh produk yang lebih sempurna, tetapi uji coba dan penyempurnaan produk masih perlu dilakukan sekali lagi. Hal ini dilakukan agar produk yang dikembangkan memenuhi standar tertentu.

4 30 Dalam tahap ini, uji coba dan penyempurnaan dilakukan dalam jumlah sampel yang lebih besar. 7. Penyempurnaan Produk Operasional (Operational Product Revision) Pada tahap ini melakukan perbaikan / penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi. 8. Uji Coba Produk Akhir ( Operational Field Testing) Pengujian produk akhir, dimaksudkan untuk menguji validitas apakah suatu produk pendidikan layak dan memiliki keunggulan dalam tataran praktek. Pengujian dilaksanakan dalam bentuk desain eksperimen. 9. Revisi atau Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision) Penyempurnaan produk akhir digunakan untuk perbaikan akhir suatu produk yang menghasilkan produk akhir. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. 10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination And Implementation) Setelah dihasilkan suatu produk final yang sudah teruji keampuhannya, langkah selanjutnya adalah disiminasi dan implementasi. Tahap ini yaitu untuk menyebarl luaskan produk yang dikembangkan. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, prosedur penelitian dan pengembangan layanan bimbingan karier untuk meningkatkan kematangan karier bagi siswa SMP ini menggunakan konsep Borg and Gall tetapi dengan beberapa penyesuaian. Prosedur pengembangan penelitian penelitian dilakukan sebagai berikut:

5 31 Studi Pendahuluan Perencanaan Pembuatan Produk Awal Produk I Perbaikan Produk Awal Uji Ahli Uji Kelompok Kecil Perbaikan Produk I Produk II Perbaikan Produk II Uji Kefektifan Produk Hasil Akhir Produk Pengembangan bahan bimbingan karier berbasis flash player untuk meningkatkan kematangan karier siswa SMP Gambar 3.2 Tahap-Tahap Prosedur Peneitian Pengembangan Bahan Bimbingan Karier Berbasis Flash Player untuk Meningkatkan Kematangan Karier 1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan kegiatan dengan tujuan untuk mengetahui perlu atau tidaknya produk yang dikembangkan. Studi pendahuluan memiliki dua kegiatan utama, yaitu studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan dengan mengkaji konsep mengenai bimbingan karier dan kematangan karier khususnya siswa SMP. Sedangkan, studi lapangan dilakukan dengan mengungkap data dan fakta tentang pelaksanaan bimbingan karier dan kematangan karier siswa. Studi lapangan dilakukan dengan wawancara sumber data yaitu guru bimbingan dan konseling untuk mengungkap kebutuhan akan pengembangan bimbingan karier untuk meningkatkan kematangan karier. Penelitian dilakukan di sekolah menengah pertama yang dijadikan subjek penelitian ini, yaitu SMP Negeri 1 Kebakkramat. Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016. Alasan pemilihan tempat tersebut berdasarkan kegiatan studi pendahuluan untuk mengetahui tingkat kematangan karier siswa. Dihasilkan

6 32 kesimpulan bahwa bimbingan karier untuk meningkatkan kematangan karier dibutuhkan di sekolah tersebut. 2. Perencanaan Berdasarkan kegiatan studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya, selanjutnya dipergunakan untuk menetapkan tujuan yang akan dilakasanakan dalam penelitian pengembangan ini. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan bimbingan karier berbasis flash player untuk meningkatkan kematangan karier siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP). 3. Pembuatan Produk Awal Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah merancang produk awal bimbingan karier berbasis flash player untuk meningkatkan kematangan karier yang dikembangkan berdasarkan kondisi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP), kajian teoritik, kajian hasi-hasil penelitian terdahulu yang relevan. Dalam tahap ini juga disusun draf produk berupa flash player disertai dengan buku panduan untuk guru bimbingan dan konseling. 4. Uji Ahli dan Perbaikan Produk Awal Tahap uji ahli bertujuan untuk memperoleh masukan dari ahli bimbingan dan konseling dan ahli dalam software komputer khususnya flash player tentang ketepatan produk serta saran perbaikan. Selanjutnya dilakukan perbaikan pada bagian-bagian tertentu. Perbaikan ini didasarkan pada saran yang telah diberikan oleh ahli. Perbaikan pada produk awal menjadi produk I. 5. Uji Kelompok Kecil dan Perbaikan Produk I Produk awal yang telah diperbaiki menjadi produk I. Produk I ini yang nantinya akan diuji coba ke kelompok kecil, dilakukan melibatkan 1 guru bimbingan dan konseling dan 15 siswa kelas VIII. Aspek yang dinilai sama dengan uji ahli akan tetapi lebih menekankan pada ketepatan bentuk, isi dan cara penggunaan. Hasil masukan yang diberikan untuk menyusun produk II. 6. Produk II dan Uji Efektifitas Produk Setelah uji kelompok kecil, produk I diperbaiki sesuai dengan saran, pada akhirnya menjadi produk II. Produk II inilah yang di gunakan untuk uji

7 33 keefektifan produk. Uji efektifitas produk menggunakan metode one group pretest-posttest design. Dalam rancangan ini uji coba hanya diberikan kepada satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding. Analisis menggunakan rumus t-test yang dihitung menggunakan SPSS Perbaikan Produk II Berdasarkan hasil pelaksanaan uji kefektifan, maka dilakukan perubahan pada bagian-bagian yang masih perlu perbaikan. Apabila dari pelaksanaan uji efektifitas bahwa produk telah terbukti efektif untuk meningkatkan kematangan karier siswa, maka perbaikan produk II tidak perlu dilakukan. 8. Produk Akhir Pada tahap ini sudah tidak ada lagi perbaikan produk yang dikembangkan. Maka produk akhir berupa bimbingan karier berbasis flash player untuk meningkatkan kematangan karier siswa kelas VIII SMP telah tervalidasi dan dikatakan layak sebagai bahan bimbingan. C. Uji Produk 1. Rancangan Uji Produk Rancangan uji produk dilakukan untuk mengetahui tingkat penilaian dari produk yang dikembangkan. Uji produk penelitian dan pengembangan bimbingan karier berbasis flash player untuk meningkatkan kematangan karier siswa kelas VIII SMP ini dilakukan sebanyak 3 tahap, yaitu: a. Uji Ahli Uji ahli dilakukan untuk memperoleh penilaian mengenai produk yang akan dihasilkan. Uji ahli ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang ketepatan produk. Berdasarkan rancangan uji ahli tersebut dapat diketahui kekurangan-kekurangan secara teoritis yang terdapat dalam flash player yang telah dikembangkan. Berbagai kekurangan serta saran yang diberikan oleh ahli akan dipergunakan untuk merevisi produk. b. Uji Kelompok Kecil Uji kelompok kecil bertujuan untuk memperoleh penilaian produk baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang dilakukan oleh guru

8 34 bimbingan dan konseling atau guru bimbingan dan konseling. Data penilaian tersebut selanjutnya akan digunakan untuk perbaikan produk. c. Uji Keefektifan Produk Uji kefektifan produk ini untuk memperoleh data mengenai keefektifan produk bimbingan karier berbasis flash player untuk menigkatkan kematangan karier. 2. Subjek Uji Produk Subjek uji produk dalam penelitian dan pengembangan ini adalah: a. Uji Ahli Produk dalam penelitian dan pengembangan ini akan diuji oleh ahli yang memiliki kualifikasi dan memenuhi persyaratan tertentu. Kualifikasi subjek ahli dibedakan menjadi 2, yaitu: 1) Ahli isi produk dari latar belakang bimbingan dan konseling. Adapun kualifikasinya sebagai berikut: a) Merupakan dosen dalam bidang bimbingan dan konseling. b) Telah menempuh jenjang pendidikan minimal S-2 sesuai dengan jenjang keahlian pada bimbingan dan konseling. c) Memiliki keahlian dan pengalaman dalam penulisan bimbingan karier. 2) Ahli rancangan produk dari latar belakang teknologi informasi dan komunikasi. Adapun kualifikasinya sebagai berikut: a) Merupakan praktisi dalam teknologi dan informasi dan komunikasi. b) Telah menempuh jenjang pendidikan minimal S-2 sesuai dengan jenjang keahlian. c) Memiliki keahlian dan pengalaman dalam software flash player. b. Uji Kelompok Kecil Dalam uji kelompok kecil subjeknya adalah guru bimbingan dan konseling, dan siswa kelas VIII SMP. Adapun kualifikasi guru bimbingan dan konseling yang menjadi subjek adalah: 1) Guru bimbingan dan konseling yang berada di sekolah yang menjadi tempat uji coba produk, yaitu SMP Negeri 1 Kebakkramat.

9 35 2) Telah menempuh jenjang pendidikan minimal S-1 bimbingan dan koseling. 3) Memiliki pengalaman dalam memberikan layanan di sekolah khususnya bimbingan karier. Sedangkan, siswa yang menjadi subjek dalam kelompok kecil adalah: 1) Siswa aktif yang berada di sekolah yang menjadi tempat uji coba produk, yaitu SMP Negeri 1 Kebakkramat. 2) Merupakan kelas VIII di jenjang pendidikan SMP. c. Uji Keefektifan Produk Dalam melakukan uji efektifitas produk yang menjadi subjeknya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat sebanyak 35 orang. Pemilihan subjek ini berdasarkan angket kematangan karier. Siswa yang memiliki kematangan karier rendah akan menjadi subjek penelitian. 3. Jenis Data Uji Produk a. Data yang diperoleh dari tahap uji ahli Pada tahap uji ahli data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian berdasarkan skala terkait aspek ketepatan. Data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar tentang produk. Data inilah yang menjadi pertimbnagan untuk perbaikan produk demi kesempurnaan. b. Data yang diperolah dari uji kelompok kecil Data uji kelompok kecil yang diperoleh ialah data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian berdasarkan akseptabilitas. Data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar tentang produk. Data inilah yang menjadi pertimbangan untuk perbaikan produk demi kesempurnaan produk. c. Data yang diperoleh dari uji keefektifan produk Data yang diperolah berupa data kuantitatif. Data itu diperoleh dari dari data pretest dan posttest angket kematangan karier siswa yang menjadi subjek.

10 36 4. Instrumen Uji Produk Instrument uji produk terdiri atas instrumen penilain uji ahli, instrument penilain uji kelompok kecil dan uji keefektifan dengan angket kematangan karier. Instrumen uji produk untuk uji ahli dan uji kelompok kecil bahan informasi bimbingan ini disusun sendiri oleh peneliti dan divalidasi oleh pembimbing. Untuk melakukan uji produk pada uji ahli dan uji kelompok kecil diperlukan suatu instrumen yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap produk yang telah dibuat. Instrumen yang digunakan berupa angket yaitu daftar pernyataan yang harus ditanggapi. Instrumen uji ahli dan uji kelompok kecil aspek-aspeknya akan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing sebelum digunakan sebagai instrumen uji produk. Lembar penilaian uji ahli dan uji kelompok kecil berisi daftar pernyataan yang nantinya diisi oleh subyek uji produk, yaitu ahli atau pakar, guru bimbingan dan konseling dan siswa. Lembar penilaian disusun dalam bentuk angket / kuisioner. Angket / kuisioner merupakan salah satu teknik / cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Lembar penilaian yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kualitas kelayakan bahan informasi sebagai dasar revisi produk. Lembar penilaian uji ahli dan uji kelompok kecil digunakan untuk menggali data kualitatif dan kuantitatif dalam pelaksanaan uji produk. Komponen indikator penilaian dikategorikan ke dalam tiga aspek yaitu kegunaan, kelayakan dan ketepatan. Instrumen uji keefektifan produk disusun berdasarkan kisi-kisi angket kematangan karier. Angket tersebut sebelum digunakan telah melalui uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Lebih lanjut mengenai instrumen uji produk sebagai berikut: a. Instrumen Uji Produk Pada Tahap Uji Ahli Instrumen yang digunakan adalah angket berupa form penilaian. Form penilaian tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi berikut:

11 37 Tabel. 3.1 Instrumen Uji Ahli Aspek Komponen yang dinilai Kegunaan Manfaat media flash player bagi guru bimbingan dan konseling Kelayakan Ketepatan Manfaat media flash player bagi guru bimbingan dan konseling Bimbingan karier berbasih flash player dapat meningkatkan kematangan karier siswa kelas VIII SMP Kepraktisan dilihat dari cara penggunaanya Kemudahan dalam memahami konten Kemenarikan secara keseluruhan Kejelasan rumusan tujuan Kesesuaian materi isi Kesesuaian fitur-fitur penunjang b. Instrumen Uji Produk Pada Tahap Uji Kelompok Kecil Instrumen yang digunakan adalah angket berupa form penilaian. Penilain pada tahap ini sama dengan yang digunakan pada uji ahli penilaian tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi berikut: Tabel. 3.2 Istrumen Uji Kelompok Kecil Aspek Komponen yang dinilai Kegunaan Manfaat media flash player bagi guru bimbingan dan konseling Kelayakan Ketepatan Manfaat media flash player bagi guru bimbingan dan konseling Bimbingan karier berbasih flash player dapat meningkatkan kematangan karier siswa kelas VIII SMP Kepraktisan dilihat dari cara penggunaanya Kemudahan dalam memahami konten Kemenarikan secara keseluruhan Kejelasan rumusan tujuan Kesesuaian materi isi Kesesuiaan fitur-fitur penunjang c. Instrumen Uji Keefektifan Produk Untuk menguji keefektifan produk, instrumen yang digunakan adalah angket kematangan karier. Angket yang disusun bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan pengambilan keputusan karier siswa. Angket tersebut akan digunakan pada kegiatan pretest dan posttest untuk mengetahui keefektifan bahan informasi bimbingan. Pada tahap uji keefektifan produk ini nantinya kelompok eksperimen akan mendapat pretest, dilanjutkan dengan memberi perlakuan

12 38 (treatment) berupa pemberian bimbingan karier berbasis flash player untuk meningkatkan kematangan karier dan posstest. Pada pretest dan posttest menggunakan instrumen angket kematangan karier. Adapun kisikisi instrumen tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.3. Definisi Operasional dan Aspek Kematangan Karier Definisi Operasional Aspek Indikator Kematangan karier adalah sikap dan kompetensi individu dalam menentukan Perencanaan Karier keputusan karier yang masa depan ditunjang oleh faktor Eksplorasi dan pengumpulan kognitif dan afektif Informasi Karier dengan meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam Pengetahuan tentang diri sendiri menguasai tugas perkembangan karier sesuai dengan tahapnya, meliputi perencanaan karier, eksploprasi dan pengumpulan diinginkan informasi karier, Pengambilan Keputusan Karier pengetahuan tentang diri sendiri, pengambilan keputusan karier. Menyadari wawasan dan persiapan karier Memahami pertimbangan alternatif pilihan karier Memiliki perencanaan karier di Mengumpulkan informasi karier dari berbagai sumber Memanfaatkan informasi karier Memahami kekuatan dan kelemahan diri yang berhubungan dengan pilihan karier yang diinginkan Mengetahui minat dan kemampuan diri Mengetahui faktor pendukung dan penghambat karier yang Mengetahui cara dan langkah membuat keputusan karier Menentukan keputusan karier yang tepat Mampu mengambil manfaat membuat keputusan yang realistik Sebelum angket digunakan dalam pretest dan posttest, diadakan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Uji coba ini diberikan kepada 96 siswa yang bukan anggota uji keefektifan produk. Data uji coba tersebut diolah ke dalam program IBM Statistik 20 untuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

13 39 5. Teknik Analisis Uji Produk a. Teknik Analisis Tahap Uji Ahli Teknik analisis data yang digunakan dalam penilaian akseptabilitas media flash player yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif khusus dilakukan terhadap data-data uji ahli berupa kritik dan saran, lalu dipaparkan secara transparan sebagai bahan pertimbangan revisi. Data uji ahli yang diperoleh melalui penilaian akseptabilitas panduan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis inter-rater aggrement model dengan tujuan untuk melihat tingkat reliabilitas panduan berdasarkan penilaian dua ahli. Teknik analisis data dengan mengggunakan inter-rater aggrement model disajikan sebagai berikut: Pendapat Ahli 1 Relevansi Rendah (1-2) Relevansi Tinggi (3-4) Pendapat Ahli 2 Relevansi Rendah (1-2) Relevansi Tinggi (3-4) A C B D Gambar 3.3 Inter-rater Agreement Model (Sumber: Gregory, 2013:121) Berdasarkan model kesepakatan (inter-rater agreement model) di atas, peneliti menentukan indeks hasil uji ahli dengan menggunakan rumus berikut: Indeks Uji Ahli Keterangan: A : Relevansi rendah dari ahli 1 dan 2 B : Relevansi tinggi dari ahli 1 dan relevansi rendah dari ahli 2 C : Relevansi rendah dari ahli 1 dan relevansi tinggi dari ahli 2 D : Relevansi tinggi dari ahli 1 dan 2

14 40 Kategori indeks uji validitas flash player yang dilakukan oleh ahli mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956), yakni: 0,80< rxy 1,00 dikategorikan memiliki validitas sangat tinggi (sangat baik), 0,60< rxy 0,80 dikategorikan mempunyai validitas tinggi (baik), 0,40< rxy 0,60 dikategorikan memiliki validitas sedang (cukup), 0,20< rxy 0,40 dikategorikan memiliki validitas rendah (kurang), 0,00< rxy 0,20 dikategorikan memiliki validitas sangat rendah (jelek), dan rxy 0,00 dikategorikan tidak valid. Berdasarkan hasil uji permulaan, yakni uji ahli maka dilakukan revisi berdasarkan masukan, saran dan redaksional dari ahli. Pada tahap ini merupakan perbaikan tahap 1. Hasil dari perbaikan uji ahli akan dipergunakan untuk uji kelompok kecil. b. Teknik Analisis Tahap Uji Kelompok Kecil Teknik analisi tahap uji kelompok kecil ini sama halnya dengan penggunaan instrumen pada uji ahli. Analisis data untuk uji kelompok kecil dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa saran dan kritik dari guru bimbingan dan konseling dan siswa yang menjadi subjek. Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis menggunakan scoring dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan sama seperti pada tahap uji ahli. Pada tahap ini merupakan perbaikan tahap 2. Hasil dari perbaikan uji kelompok kecil akan digunakan untuk uji efektifitas. c. Teknik Analisis Tahap Uji Keefektifan Uji keefektifan produk menggunakan rancangan eksperimen one group prerest and posttest design. Eksperimen ini di analisis dengan menggunakan rumus t-test. Rumus t-test adalah salah satu teknik analisis data yang digunakan dalam desain penelitian one group pretest-posttest Suharsimi Arikunto (2002: 275).

15 41 Rancangan eksperimen tersebut dapat digambarkan sebagi berikut: Tabel 3.4 Desain Penelitian Pretest Treatment Posttest O 1 X O 2 Keterangan O 1 O 2 X : Pretest atautest yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan : Posttest atau tes yang dilakukan sesudah diberikan perlakuan : Perlakuan terhadap subyek berupa bahan bimbingan karier berbasis flash player untuk meningkatkan kematangan karier Tingkat perubahan atau pengaruh dari pelaksanaan bimbingan karier berbasis flash player diukur dengan menggunakan teknik analisis non parametrik yaitu teknik analisis wilcoxon. Tujuan dari menggunakan uji wilcoxon ini adalah untuk mengetahui signifikansi antara mean pretest dan posttest kematangan karier. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan perangkat lunak IBM Statistics 20.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian yang digunakan untuk judul Pengembangan Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

Research and Development

Research and Development Research and Development Metode Penelitian dan pengembangan Edit your company slogan Contents Definisi Research and Development R & D dalam Penelitian R & D Sebagai Penghubung Metode dalam R & D Langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran sejarah. Model pembelajaran yang dikembangkan adalah pendekatan inkuiri. Efektifitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif 116 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif berbasis komputer yang nantinya digunakan pada pembelajaran PAI. Adapun pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D), yaitu sebuah strategi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian 152 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dapat membantu siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis 126 BAB III METODE PENELITIAN Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis penelitian, prosedur penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat evaluasi keterampilan menyimak apresiatif novel.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau Educational Research and Development ( R & D ). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD multimedia interaktif sebagai media alternatif dalam pembelajaran bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian Pengembangan Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and 37 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and development atau penelitian pengembangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneltian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Develompment), yaitu

Lebih terperinci

process used to develop and validate educational production". Dengan

process used to develop and validate educational production. Dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menyusun rambu-rambu panduan penyusunan bahan ajar berorientasi LS yang dapat digunakan oleh guru atau penulis bahan ajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and 28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan 81 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Instrumen dan Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan Data. A. Metode Penelitian Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian, populasi dan sampel Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Bandung, dan kota Bandung. Untuk kota Bandung peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) sumber data, (4) diagram alir penelitan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Boyolali yang beralamat di Jl. Kates No.8 Boyolali, SMAN N 3 Boyolali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau biasa disebut dengan research and development, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan. 51 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

Penelitian dan Pengembangan R&D

Penelitian dan Pengembangan R&D Penelitian dan Pengembangan R&D Content Definisi R & D Konsep Dasar R & D Tujuan R & D Karakteristik R & D R & D dalam penelitian Metode R & D Langkah-Langkah Penelitian R & D Contoh Penelitian R & D Sistematika

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development atau penelitian dan pengembangan. Pengertian penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D)

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Dan Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem informasi manajemen sekolah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau penelitian dan pengembangan. Pendekatan ini merujuk kepada teori Borg & Gall dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam 71 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam bidang studi matematika serta diarahkan pada peningkatan kemampuan berfikir siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Langkah Penelitian Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social media berbasis digital asset management system yang dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan 83 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan model pelayanan bimbingan dan konseling karir berbasis internet di sekolah menengah kejuruan (SMK). Kerangka

Lebih terperinci

BAB.III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah research and development (R&D). Menurut

BAB.III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah research and development (R&D). Menurut BAB.III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah research and development (R&D). Menurut Sukmadinata (2011: 164), Penelitian Pengembangan merupakan suatu proses atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis 185 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis penelitian, prosedur dan langkah-langkah penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, yakni menitikberatkan pada pengembangan kerangka model e- learning yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tahap pengembangan dan tahap validasi produk awal dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uji coba terbatas dan uji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and Gall (1989) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan suatu sumber untuk mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam bab 1, penelitian ini secara umum bertujuan mengembangkan software untuk tes kemampuan membaca pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 23 Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Swasti Maharani, Tri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode. penelitian dan pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode. penelitian dan pengembangan. 84 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Tahapan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode penelitian dan pengembangan. Dalam aplikasinya melakukan penyesuaian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di Jl. Kates Nomor 9 dan SMA Negeri 1 Teras yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, dan (4) teknik analisis data penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, dan (4) teknik analisis data penelitian. 91 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan pada bab III meliputi (1) pendekatan dan prosedur penelitian, (2) definisi operasional variabel penelitian, (3) pengembangan instrumen penelitian, dan (4) teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Pengembangan (R & D) Penelitian bidang pendidikan saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development atau penelitian dan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Research and Development atau penelitian dan pengembangan mengenai media CD Pembelajaran Bahasa Inggris untuk SMA kelas sebelas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg dan Gall (1979: 624), yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan bentuk Pre-Experimental Design. Sugiyono (2013:74) memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, teknik pengumpulan, analisis data dan tahap-tahap pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, teknik pengumpulan, analisis data dan tahap-tahap pelaksanaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai: metode penelitian, lokasi dan subyek penelitian, teknik pengumpulan, analisis data dan tahap-tahap pelaksanaan penelitian. A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran

Lebih terperinci