BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kreativitas sangat penting bagi setiap orang atau individu, karena

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN KREATIVITAS BERDASARKAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUSUKAN KAB BANJARNEGARA TAHUN AJARAN ARTIKEL SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERBEDAAN KREATIVITAS BERDASARKAN KEIKUTSERTAAN DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS X DAN XISMA MUHAMMADIYAH (PLUS) SALATIGA TAHUN AJARAN

PERBEDAAN PENYESUAIAN DIRI ANTARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH (PLUS) SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMAKASIH... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pula. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan tentang bentuk-bentuk. kerjasama guru dan orang tua dapat disimpulkan, sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

DAMPAK IMPLEMENTASI NILAI- NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SMAN 6 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA di KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. pendidikan. Bahkan sistem pendidikan di Indonesia saat ini juga telah banyak. mengubah pola pikir terutama dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

Aisyah Nasution. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Gunung Leuser Kutacane

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus

MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI IS 3 SMA NEGERI 1 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap siswa tentu mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang berbedabeda.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memnuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CEPU, BLORA

BAB 1 PENDAHULUAN. di dunia ini, makin bertambah kompleks masalah-masalah kehidupan manusia dan

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 3 SALATIGA

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

PENGARUH PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PADA SISWA KELAS X SMA KRISTEN 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak sekali ditemukan permasalahan dalam belajar khususnya

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. suatu makna (Supardi, 2011).

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012

MENINGKATKAN KUALITAS KEBIASAAN BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS XII A SMK PGRI 1 SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan sumber daya alam di masa depan. Karakter positif seperti mandiri,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

MENURUNKAN RASA RENDAH DIRI SISWA MELALUI KONSELING KELOMPOK ADLERIAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 SALATIGA SKRIPSI. Oleh DILLA DWI YOGA

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu. pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa : Pendidikan Nasional befungsi

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

SKRIPSI. Oleh. Sisca Marthania Hartanti

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP N 2 TUNTANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI SISTEM KOLOID

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu hidup dalam lingkungan. Manusia tidak bisa dipisahkan dengan. memberikan keakraban dan kehangatan bagi anak-anaknya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN. harus dicapai oleh anak. Menurut Polmalato (Wardhani, 2008), salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kreativitas sangat penting bagi setiap orang atau individu, karena merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia, dapat mewujudkan diri, mampu menyelesaikan suatu permasalahan, dapat memberikan kepuasan kepada seseorang atau individu, dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Kreativitas dapat melahirkan penciptaan, penemuan dan pengembangan dengan karya-karya yang beragam. Kreativitas juga mampu meningkatkan taraf hidup manusia untuk melangsungkan dan bertahan dalam menjalani kehidupan. Munandar (1999) menjelaskan kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan akan tetapi merupakan suatu kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif adalah keberhasilan yang tertunda. Individu yang kreatif apabila mengalami kegagalan akan mencoba dan mencoba lagi hingga berhasil. Individu yang kreatif akan menggunakan pengetahuan dan pengalamannya semaksimal mungkin. AL- Khalili (2005) kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan pemikiranpemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikirannya. Frome (dalam Al-Klalili, 2005) menyimpulkan kreativitas dalam dua makna yaitu kreativitas sebagai salah satu gaya hidup dimana tidak diharuskan 1

untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berkreativitas dengan makna menghasilkan sesuatu yang baru tersebut diketahui dan diakui oleh orang lain. Guilford (dalam Al-Khalili, 2005) menambahkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas. Pertama peka terhadap berbagai permasalahan yang man orang kreatif memiliki ketajaman perasaan dalam menghadapi beragam permasalahan. Kedua kelancaran yang berarti kemungkinan menghasilkan sebanyak mungkin pemikiran dalam satu waktu. Kelancaran memberikan kesempatan paling besar dalam berkreativitas, memiliki pemikiran baru. Ketiga fleksibilitas berarti bahwa individu yang kreatif secara mudah dapat mengubah hasrat psikologisnya, mempunyai pemikiran yang luwes, dan tidak terpasung dengan pemikiran atau cara tertentu, mampu mengubah segala hal jika memang diharuskan untuk itu. Keempat pemikiran kreatif menuntut adanya sistematisasi pemikiran dalam corak yang lebih luas dan universal. Kelima kompleksitas berarti kemampuan yang terkait dengan pengaturan beberapa perubahan dalam satu waktu. Kreativitas setiap orang atau individu pastinya akan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya hal ini dikarenakan oleh faktor-faktor yang berbeda-beda pula. Kreativitas bisa dimiliki semua orang dengan membangun potensi kreatif dalam dirinya yang terus dikembangkan. Melalui kreativitas seseorang atau individu dapat menemukan hal-hal yang baru dalam bidang ilmu dan tegnologi, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana yang membuat gunungan wayang kulit dari botol bekas dalam kegiatan PSBI, yang membawa Universitas Kristen Satya Wacana masuk dalam rekor Muri Indonesia pada tahun 2013. Hal ini 2

membuktikan bahwa kreativitas dapat menemukan hal-hal yang baru dalam bidang ilmu dan tegnologi, serta dalam semua bidang usaha manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pandurasta (2010) menyatakan bahwa berbagai macam kegiatan yang ada dalam kepramukaan, seperti latihan pengambangan kemampuan, penataran, seminar, loka karya dan lain-lain dengan tujuan untuk menanamkan, mengasah kemampuan dan mengembangkan kreativitas bagi generasi muda. Bentuk-bentuk partisipasi dalam kegiatan kepramukaan meliputi keterlibatan mental dan emosi individu dalam kegiatan kepramukaan, motivasi individu untuk memberikan sumbangan dalam kegiatan kepramukaan, dan individu menerima tanggung jawab yang diberikan. Sarkonah (2011) menyatakan bahwa nilai karakter yang ada dalam kepramukaan sangat beragam adalah adanya rasa ingin tahu, semangat kebersamaan, mencintai tanah air, sikap jujur dan religius, peduli lingkungan, bersahabat dan cinta damai, demokratis, peduli sosial, menghargai prestasi dan mandiri, tanggung jawab, disiplin dan bekerja keras, toleransi, semangat kebangsaan, dan kreatif. Dalam kegiatan kepramukaan banyak diajarkan berbagai cara untuk mengembangkan bakat minat yang tentunya bisa dikembangkan melalui kreativitas, misalnya dalam permainan, simbol-simbol, pelatihan tali temali, pelatihan kepemimpinan, pelatihan dalam berorganisasi dan lain-lain. Penelitian yang dilakukan oleh Felycia (2009) di SMP Negeri 01 Wanasari Brebes. Pada penelitian ini metode yang digunakan study komparatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Wanasari Brebes Tahun 3

Pelajaran 2008-2009 yang berjumlah 210. Sedangkan sampel penelitian ini sampel total yang terdiri dari 106 siswa yang mengikuti dan 104 siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Mean rank siswa yang mengikuti dan 60.28 mean rank siswa yang tidak mengikuti sebanyak 45.58 pada uji statistik Mann- Whitney Test sebesar 992.000 pada Asymp. Sig. (2-tailed) 0.013 (p<0,05). Dengan nilai rxy> rtabel = 0,444. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut kemudian diperoleh tingkat reliabilitas 0,936> rtabel = 0,444 yang berarti reliabel. Ini berarti siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka kreativitasnya lebih tinggi, sebaliknya siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kurang kreatif atau rendah. Sebaliknya penelitian yang dilakukan oleh Prihatsari, Untari (2008) mengenai Perbedaan kreativitas berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA 1 PGRI Sragen tahun ajaran 2007-2008. Populasi penelitian sebanyak 319 siswa di dapatkan jumlah sampel 178. Teknik pengambilan sampel menggunakan Propotional Ramdom Sampling, dengan analisis menggunakan t-test untuk menganalisis data, hasilnya adalah t(38) : 0,83>0,05. Analisis ini dapat disimpulkan bahwa kreativitas siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan kepramukaan adalah sama. Di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga kegiatan kepramukaan diwajibkan untuk kelas X dan XI yang sering disebut dengan Bantara. Beberapa siswa berminat untuk mengikuti kegiatan, dengan latar belakang berbeda-beda yang mendasari minat tersebut. Dari hasil wawancara dengan Ibu Tugini pada tanggal 16 juli 2014 selaku pembina kepramukaan dan guru matematika menuturkan bahwa hal yang 4

mendasari siswa kelas X dan XI mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut adalah ikut-ikutan teman, mengisi waktu luang, menyukai kegiatan kepramukaan, ingin menambah pengetahuan tentang kepramukaan, belajar berkretivitas dalam kegiatan kepramukaan dan lain-lain. Anak yang ikut serta dalam kepramukaan lebih bisa menemukan hal-hal baru karena melalui kegiatan kepramukaan siswa diajarkan berbagai hal yang mengasah kreativitas kemampuan siswa. Di ajarkan bagaimana bertahan dalam kesulitan, menanamkan rasa saling tolong menolong, tenggang rasa, disiplin, tegas, bertanggung jawab, kreatif dalam berbagai masalah. Hal ini terbukti ketika guru mata pelajaran memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kerajinan tangan dan mengerjakan soal-soal mereka lebih cekatan dan kreatif menemukkan cara baru untuk membuat dan mengerjakan soal-soal tersebut. Sedangkan untuk siswa yang kurang aktif dan tidak mengikuti kegiatan kepramukaan, menurut beliau ketika ditanya oleh pembina juga mengatakan bahwa kegiatan kepramukaan adalah kegiatan yang tidak penting, menganggap bahwa kepramukaan membuang waktu, namun kebanyakan siswa yang berpendapat seperti itu adalah siswa yang belum pernah sama sekali masuk kedalam organisasi kepramukaan atau hanya pernah mengikuti di bangku SD dan SMP namun tidak aktif dalam kegiatan kepramukaan. Kebanyakan siswa hanya melihat dari hal tersebut, sehingga membuat siswa berfikiran bahwa setiap kegiatan dalam kepramukaan itu tidak menyenangkan dan sama saja aktivitasnya. Hal ini terbukti ketika guru mata pelajaran memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kerajinan tangan dan mengerjakan soal-soal mereka hanya mencontoh dan melihat hasil karya teman-temannya. 5

Sehubungan dengan uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Perbedaan Kreativitas Berdasarkan Keikutsertaan Dalam Kegiatan Kepramukaan Siswa Kelas X dan XI SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga Tahun Ajaran 2014-2015. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan kreativitas yang signifikan berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga tahun ajaran 2014-2015? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuai perbedaan kreativitas yang signifikan berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga tahun ajaran 2014-2015. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga dan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan ataupun keilmuan. Kemudian dalam hubungannnya kreativitas diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan tentang pentingnya mengikuti kegiatan kepramukaan yang dapat membantu mengembangkan kreativitas siswa. 6

1.4.2 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini untuk memastikan signifikan perbedaan kreativitas berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan dan dapat memberikan masukan atau sumbangan pengetahuan kepada pihak sekolah, orang tua dan siswa bahwa dengan mengikuti kegiatan kepramukaan dapat menggali dan mengembangkan kreativitas yang dimiliki siswa. Jika dalam penelitian terdapat perbedaan kreativitas berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiya (Plus) Salatiga tahun ajaran 2014-2015, maka hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Felycia (2009) tentang Perbedaan Kreativitas Siswa yang Mengikuti dan yang Tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka siswa kelas XIII SMP Negeri 01 Wanasari Brebes Tahun Pelajaran 2008-2009. Sebaliknya jika tidak ada perbedaan kreativitas berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiya (Plus) Salatiga tahun ajaran 2014-2015, maka hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihatsari, Untari (2008) Perbedaan Kreativitas Berdasarkan Keikutsertaan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Siswa Kelas X dan XI SMA PGRI 01 Sragen Tahun Pelajaran 2007-2008. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini meliputi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 7

BAB II Kajian Pustaka Bab ini menjelaskan kajian pustaka mengenai kreativitas dan kegiatan kepramukaan serta kajian penelitian yang berhubungan dengan penelitian dan hipotesis. BAB III Metode Penelitian Bab ini menguraikan jenis penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, subjek penelitian, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisa data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data dan penbahasan. BAB V Penutup Kesimpulan dan saran 8