SEBARAN PENYAKIT AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus (~watz) Van Ov.) PADA TANAMAN TEH (Cnmellin sinensis (L.) 0. Kuntze) DI LAPANG DAN EKSPLORASI BEBERAPA CENDAWAN ANTAGONIS Oleh ANNA ENDRI EIASTUTI - A06 496 040 JCTRUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN. INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
ANNA ENDRI HASTUTI. Sebaran Penyakit Akar Putih (Rzgrdopoms mzcroporus (Swatz) Van Ov ) Pada Tanaman Teh (Camellia sznenszs (L ) 0. Kuntze ) di Lapang dan Eksplorasi Beberapa Cendawan Antagonis, dibawah bimbingan SIENTJE MANDANG SUMARAW. Penelitian ini terbagi dalam dua kegiatan penelitian yaitu penelitian di lapang yang diiakukan di perkebunan teh PTP Nusantara VIII Gunung Mas, Cisarua, Bogor, Jawa Barat clan di labomtorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, bstitut Pertanian Bogor Penelitian di lapang meliputi wawancara pengamatan keadaan kebun, sebaran tanaman sakit, gejala kerusakan tanaman sakit dan hubungan antara kerusakan tanaman dengan beberapa faktor lingkungan. Penelitian di laboratorium meliputi isolasi cendawan patogen, isolasi mikroba tanah, uji antagonisme invitro dan uji antagonis invivo. pengarnatan di lapang menunjukkan bahwa tanaman teh yang menderita kerusakan akibat serangan R, micropon~s daunnya menjadi layu, menguning dan akhirnya rontok dan pohon menjadi gundul, akar tanaman menjadi busuk sehingga tanaman mudah roboh dan mati, jika perakaran dibersihkan dari tanah akan tampak benang-benang cendawan (rizomorf) berwarna putih kekuningan telah meluas dan bercabang-cabang menjalar sepanjang akar dan tanah sekitar perakaran. Intensitas dan luas serangan penyakit yang tinggi dijumpai pada dataran yang paling rendah yaitu kebun-kebun yang mempunyai ketinggian 800-900 meter di atas permukaan laut. Diduga karena banyaknya sumber infeksi di daerah tersebut serta tanahnya yang lebih berpasir serta gembur memudahkan penyebaran rizomorf patogen. Intensitas
dan luas serangan juga tinggi pada musim hujan karena rizomorf aktif menyebar pada musim hujan. Pada musim kemarau cenderung membentuk basidiokarp. Tanaman sakit cendemng berkelompok dengan pusat tanaman terinfeksi berat, tunggul bekas tanaman sakit yang belum dibongkar dan juga Iubang bekas tanaman sakit yang telah dibongkar (rumpang). Penyebaran tanaman sakit tidak selalu membentuk pola teratur, pola yang acak lebih sering ditemukan dan seringkaii terdapat tanaman sehat di antara tanaman sakit, tunggul sakit atau rumpang bekas tanaman sakit. Identitikasi berhkan morfologi dan anatomi basidiokarp patogen menunjukkan bahwa spesies Rigidoporus yang menyerang tanarnan teh di PTPN VIII Gunung Mas (GM I) adalah Rigidoporus microporus (Swatz) Van. Ov. Miselium yang tumbuh pada media agar juga menunjukkan kesesuaian identifikasi setelah dibandingkan dengan rniseiium isolat R microporzcs yang didapatkan dari Balai Penelitian Perkebunan. Di dalarn medium Potato Dekstrosa Agar miselium R. microporus tidak membentuk basidiospora tetapi membentuk hifa bersekat dengan sambungan apit. Gliocladiz~m sp., Trichoderma hnrzianum Rifai dan Penicilliurn ciirinztm Thom. yang diisolasi dari tanah di beberapa petak percobaan kebun teh mempakan cendawan yang bersifat antagonis terhadap R. microporus. Glioclndiwn sp. dalam uji antagonisme invitro mampu menghambat perkembangan hifa patogen dengan persen penghambatan sebesar 30,93 % pada hari keernpat. Gliocladium sp. mampu tumbuh sebagai hiperparasit pada hifa patogen serta sebagai kompetitor nutrisi dan ruang sehingga dapat diharapkan sebagai agen antagonis potensial untuk pengendalian penyakit akar putih.
P. citrinum dalam uji antagonisme invitro mampu menghambat perkembangan hifa patogen dengan persen penghambatan sebesar 26,37 % pada hari keempat. P. citrinum menghambat pertumbuhan patogen dengan menghasilkan antibiotik yang didifusikan ke dalam medium tumbuh sehingga menyebabkan koloni patogen terhambat bahkan tidak tumbuh sama sekali. T. haninmnn datam uji antagonisme invitro mampu menghambat perkembangan hifa patogen dengan persen penghambatan sebesar 21,25 % pada hari keempat. T. harzianum mampu menyebabkan lisis pada hifa patogen dan sebagai kompetitor nutrisi dan ruang tumbuh bagi patogen sehingga menghambat pertumbuhan patogen.
SEBARAN PENYAKIT AKAR PUTIEI (Rigidoporus microporus (shah) Van Ov.) PADA TANAMAN TEH (Canzellia sinensis (L.) 0. Kuntze) DI LAPANG DAN EKSPLORASI BEBERAPA CENDAWAN ANTAGONIS Laporan Penelitian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Oleh ANNA ENDRI HASTUTI A06496040 JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN PAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
Judul : Sebaran Penyakit Akar Putih (Rigidoporus microporus (Swafz) Van Ov.) Pada Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) 0. Kuntze) di Lapang dan Eksplorasi Beberapa Cendawan Antagonis Nama mahasiswa : Anna Endri Hastuti Nomor pokok : A06 496 040 Jurusan : Hama dan Penyakit Tumbuhan Menyetujui ~rr1r. Sientie hdandang Sumaraw NIP. 130 206 831
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Surakarta pada tanggai 11 Febluari 1978, putri ketiga dari tiga bersaudara, keluarga Bapak R. Sunarno dan Ibu Endang Purnami. Pada tahun 1990 penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 5 Sragen, tahun 1993 menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 5 Sragen dan tahun 1996 menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sragen. Pada tahun 1996 penulis diterima sebagai mahasiswa Jumsan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Yertanian Bogor melalui program Ujian Masuk Perguman Tinggi Negeri (UMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis berkesempatan menjadi asisten luar biasa pada mata ajaran Ilmu Penyakit Tumbuhan Umum (IPTU) dan Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman pada tahun ajaran 1998-1999, mata ajaran Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman dan ~ertebrat~~ama pada tahun ajaran 1999-2000.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Laporan ini merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan di Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Institut Pertanian Bogor serta di perkebunan teh PTP Nusantara Vm Gunung Mas, Cisarua, Bogor yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Institut Pertanian Bogor. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : (1.) Dr. Ir. Sientje Mandang Sumaraw sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, saran, kritik dan masukan sejak perencanaan penelitian hingga selesainya laporan ini, tanpa bimbingan dan pengarahan dari beliau penulis tidak akan mampu menyelesaian tugas akhir ini. (2.) Administratur PTPN VIII Gunung Mas yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan pengamatan penyakit akar putih sekaligus pengambilan sampel. (3.) Ir. Sofyan Nurmansyah yang telah memberikan fasilitas dan hal-ha1 yang bersifat teknis sehingga membantu kelancaran pengamatan dan pengambilan sampel. (4.) Bapak Yayat yang telah membantu baik dalam kegiatan yang bersifat pribadi mattpun sosial serta kepada semua pihak di perkebunan yang telah membantu kelancaran pengumpulan data. (5.) Bunda dan ayah tercinta serta kakak-kakakku tersayang yang senantiasa mendoakan
penulis dalam segala hal. Tanpa mereka, tidak akan ada yang memberi dorongan moral dan semangat penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini serta semua pihak yang telah membantu dan menolong dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan tugas akhir penelitian ini kurang sempurna, walaupun begitu penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membaca dan memerlukannya. Arniin. Bogor, 01 Februari 2001 Penulis