BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

SIMBOL INTERAKSI KAUM LESBI

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

SKRIPSI OLEH : NINDI RAGIL KUSUMANINGRUM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan dan memudahkan dalam melakukan penelitian. Berikut ini adalah. tabel penelitian terdahulu yang penulis gunakan:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang tabu bagi beberapa orang. seksualitas mereka. Kemunculan mereka bukannya datang tiba-tiba.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada umumnya memiliki perilaku yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seksual umumnya dibahas seolah-olah hanya merupakan karakteristik individu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

BAB I PENDAHULUAN. dan McMullin (1992) (dikutip dalam Siahaan, 2009: 47) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Menggali Latar Belakang Keluarga Subjek. perolehan identitas subjek? dengan orang tua kamu? (ayah dan ibu)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi telah mendorong timbulnya komunitas baru yakni

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi perkembangan dunia perfilman. Film di era modern ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia Broadcasting ( Penyiaran ) adalah salah satu media penyampaian informasi

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. menyalahi norma yang berlaku. Seolah menjadi suatu aib bagi mereka yang

BAB I PENDAHULUAN. homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial.

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Waria merupakan salah satu jenis manusia yang belum jelas gendernya.

Pengertian Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sebuah kumpulan individu yang memiliki sebuah

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

Bab 1. Pendahuluan. elektronik. Media hiburan ini yang sering disebut dengan dorama atau serial televisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan isu gay di Indonesia meskipun tidak dikatakan pesat, kini

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

METODE KOMUNIKASI TUGAS. Kecakapan Antar Personil. Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak ( ) KELAS 4P45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berusia diatas enam belas tahun berpendapat sama mengenai hubungan sesama jenis

BAB I PENDAHULUAN. adalah perubahan yang terjadi pada perkembangan pribadi seseorang. Masuknya

1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Keragaman dimasyarakat memerlukan sosialisasi dan memerlukan interaksi

IDENTITAS SEKSUALITAS REMAJA DALAM FILM

BAB IV ANALISIS DATA. data dalam penelitian kualitatif, yang diperoleh dari beberapa informan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

BAB I PENDAHULUAN. membangun orang-orang untuk mengakomodasi tuntutan perubahan suatu

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasar kodratnya, manusia ditakdirkan berpasang-pasangan membangun

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi kodratnya manusia diciptakan berpasang-pasangan antara lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. (lisan) dan bahasa nonverbal (tulisan, simbol, isyarat). Fungsi bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan manusia lainnya. Selain menggunakan media

COPING KAUM GAY DALAM PENYESUAIAN SOSIAL MASYARAKAT DI YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

tersisih ", mengandung pengertian bahwa kaum gay pada akhirnya tetap

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURE. pada penulisan skripsi ini. Teori yang ada pada bab ini adalah teori teori yang

BAB I PENDAHULUAN. Hijab merupakan simbol komunikasi dan sebagai identitas bagi wanita,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali informasi yang dibutuhkan dari para penyedia data. Kemampuan

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Homoseksualitas adalah salah satu fenomena sosial yang kontroversial

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seksual kepada sesama jenisnya, disebut gay bila laki-laki dan lesbian bila

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

Bab 1. Pendahuluan. remaja dan yang terakhir adalah masa dewasa. Di dalam masa dewasa, setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dibicarakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Hal ini tidak dapat disangkal

Perilaku Keorganisasian IT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN. (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya)

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, manusia tidak dapat menghindari dari suatu tindakan yang disebut komunikasi. Komunikasi merupakan interaksi interpersonal yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem verbal (kata-kata), verbal dan nonverbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung/ tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). Disadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Di sisi lain, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab, diperlukan saling pengertian diantara sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini komunikasi memainkan peranan penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern adalah manusia yang cara berpikirnya berdasarkan logika dan rasional atau penalaran dalam menjalankan segala aktivitasnya. Keseluruhan aktivitas itu akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal. Salah satu komunitas lesbian di Tangerang yaitu Komunitas Belok Tangerang yang disingkat KBT (belok sendiri adalah istilah umum yang dipakai untuk menyebut lesbian) sulit untuk berinteraksi dengan masyarakat luas. Bahkan untuk berinteraksi dengan sesama komunitasnya sendiri mengalami sedikit 1

2 kesulitan. Banyak di antara kaum lesbian tidak terang-terangan menyatakan diri mereka adalah sebagai lesbian. Dengan alasan jati diri yang terbuka akan merubah pandangan orang dan mempengaruhi posisi serta kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, mereka memiliki masalah dalam pengungkapan diri. Itu sebabnya keberadaan kaum lesbian masih belum tercatat secara resmi di Kota Tangerang. Fenomena ini menarik untuk diteliti mengingat proses komunikasi yang dilakukan oleh kaum lesbian terhadap komunitasnya bukan merupakan hal mudah yang dapat dilakukan seperti percakapan sehari-hari pada umumnya. Kaum homoseksual biasanya tertutup dan enggan menonjolkan diri, terlebih untuk seorang lesbian. Kaum lesbian cenderung tertutup, sehingga kurang begitu dikenal dan dipahami dibanding laki-laki homoseksual. Lingkungan Kota Tangerang yang menjadi tempat penelitian merupakan salah satu wilayah yang juga memiliki komunitas kaum lesbian meskipun keberadaannya tidak terlihat secara transparan. Homoseksual adalah ketertarikan melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis. Homoseksualitas mengacu pada interaksi seksual antara pribadi yang berjenis kelamin sama secara situasional atau berkelanjutan. Istilah yang sudah umum dikenal masyarakat adalah homoseksual sesama laki-laki disebut gay, sedangkan homoseksual sesama perempuan disebut lesbian/lesbi. Dalam penelitian ini, penulis akan membahas tentang lesbian/lesbi. Lesbian adalah istilah perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, atau secara emosional. Lesbian juga adalah seorang perempuan yang memiliki ikatan seksual terutama dengan perempuan yang melihat dirinya

3 sebagai bagian dari sebuah komunitas yang mengidentifikasikan dirinya sebagai lesbian. Dalam lesbian di kenal istilah-istilah untuk membedakan identitas lesbian tersebut, perempuan yang berpakaian cenderung seperti laki-laki dan merasa seperti laki-laki atau bahkan bertingkah seperti laki-laki disebut Butch, biasanya Butch ini berperan selaku laki-laki di dalam dunia lesbian. Sedangkan yang berperan sebagai perempuan disebut Femme, yang dimana perempuan ini seperti perempuan-perempuan pada umumnya yang suka berdandan, berpenampilan feminism bahkan terlihat seperti perempuan normal. Ada juga yang berperan bisa sebagai laki-laki maupun perempuan disebut Andro, yang dalam berpakaian lebih fleksibel atau mengikuti peran si andro itu sendiri apakah dia sedang berperan menjadi perempuan ataupun laki-laki. Namun ada pula lesbian yang bukan lakilaki ataupun perempuan yang di sebut No Lebel, yang dimana perempuan ini tidak mempunyai ciri khas tertentu dalam berpakaian. Kaum Lesbian telah menggunakan simbol-simbol untuk menunjukkan eksistensi dan sebagai media komunikasi didalamnya. Simbol-simbol tersebut ikut berkembang dengan seiringnya waktu dan perkembangan zaman. Ada beberapa terminologi yang sering dihubungkan dengan menjadi lesbian, antara lain Butch, Femme dan Andro. Walaupun ketiganya tergolong kaum lesbian, namun penggunaan simbol-simbol didalamnya berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut memberikan daya tarik tersendiri antar ketiganya dalam proses komunikasi dan kehidupan sosial didalamnya. Hal ini dapat dilihat dari

4 pembentukan karakter, ciri dan prilaku ketiganya. Dari ketiga jenis tersebut, Butch terlihat lebih kompleks dan sulit untuk dipahami secara jelas dan detail. Dengan adanya keunikan dan pembeda tersebut, peneliti mencoba meggunakannya sebagai objek penelitian kali ini. Hal ini dapat dilihat pada simbol secara fisik maupun nonfisik yang menjadi ciri khas atas prilaku dan sikap kelompok butch cenderung lebih unik dan sulit untuk dipatenkan. Komunikasi yang timbul di dalamnyapun tergolong hal yang lebih kompleks dan rumit. Bahasa bahasa kelompok yang cenderung diambil atau mengcopy dari bahasa Indonesia baku menjadi sebuah makna baru yang berupa kiasan dan beberapa gambar atau lambang yang digunakan menjadi sebuah peruwujudan akan eksistensi dan cara komunikiasi mereka. Istilah komunikasi sendiri berasal dari kata latin communicare atau Communis yang berarti untuk berbagi, membagi keluar, berkomunikasi, menanamkan, menginformasikan, bergabung, bersatu dan berpartisipasi dalam. Jadi dari asal katanya, diketahui bahwa komunikasi itu memerlukan pesan yang hendak dibagi, penyampaian pesan dan objek pesan. Secara garis besar komunikasi dibagi menjadi dua, komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal disampaikan dengan bahasa verbal. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mewakili berbagai aspek realitas individu. Aspek realitas ini meliputi bahasa asal, kebiasaan, dan tingkat pengetahuan sampai aspek budaya. Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang sehari-hari dilakukan

5 manusia. Sedangkan komunikasi nonverbal secara sederhana bisa diartikan sebagai semua isyarat yang bukan kata-kata. Dengan pengertian atas komunikasi yang terbagi menjadi dua tersebut, memiliki pengaruh yang cukup kuat atas kondisi sosial masyarakat, khususnya dalam penerapan komunikasi didalamnya. Kondisi sosial pada dasarnya bersifat heterogen dan sangat kompleks. Keragaman sosial tidak terlepas dari kenyataan bahwa setiap manusia lahir dengan identitas fisik dan mental yang berbeda satu sama lain, kemudian berkembang menjadi dewasa dalam kondisi ruang dan waktu yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan keragaman identitas individual berkembang dan membentuk kehidupan masyarakat sebagai identitas sosial. Keragaman berpikir dan bertindak manusia pada dasarnya menyatakan bahwa identitas manusia bersifat plural. Dalam penelitian ini, peneliti lebih menekankan kepada peran komunikator dan komunikan dalam berkomunikasi antar sesama lesbian. Komunikator mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan efektivitas komunikasi, karena ia berkedudukan sebagai pembuka komunikasi yaitu sebagai pihak yang mengirim pesan. Kemampuan komunikator untuk berkomunikasi efektif sangat ditentukan oleh ketepatan dalam menentukan identifikasi sasaran, formulasi isi pesan, pemilihan saluran komunikasi dan kredibilitas dirinya sendiri. Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi, tetapi juga oleh diri si komunikator. Untuk menjadi komunikator yang baik, juga harus menjadi komunikan yang baik pula. Karena komunikasi bersifat transaksional, maka keberhasilan komunikasi tidak hanya

6 ditentukan oleh salah satu pihak, tetapi ditentukan oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini berarti bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak mempunyai kesepakatan mengenai hal-hal yang dikomunikasikan. Komunikan juga merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran keberhasilan komunikator adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima, dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif oleh komunikan, dalam arti sesuai dengan harapan komunikator. Komunikan berperan dalam proses pengolahan informasi yang disampaikan oleh komunikator. Dalam prosespengolahan informasi terjadi proses seleksi yang mencakup perhatian, persepsi dan daya ingat. Pesan yang diolah adalah yang sesuai dengan kerangka pengetahuan dan pengalaman saja, karena sesuai dengan keperluan, minat dan keinginan, terlebih jika dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah. Proses berkomunikasi interpersonal ini bertujuan untuk mencari teman, teman kencan, kekasih bahkan mereka mengakui semua perasaan yang tertahan ketika kehidupan normal menuntut mereka untuk menutupi tingkah laku dan perilaku mereka dalam bermasyarakat. Selain itu penelitian juga membahas mengenai penggunaan komunikasi nonverbal yang digunakan dalam proses pengungkapan diri sampai pada tahap terbentuknya hubungan antar sesama lesbian tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikator dan komunikan masing-masing mempunyai peran yang penting dalam berkomunikasi

7 menuju proses pengakuan diri. Komunikator akan menjadi cerminan dan tolak ukur dalam pergaulan kaum lesbian. Ada beberapa bahasa yang para lesbi tidak ketahui dikarenakan mereka berasal dari komunitas yang berbeda. Bahasa tersebut mempunyai makna yang berbeda jika mungkin diartikan dalam Bahasa Indonesia yang sebenarnya. Hal itu bertujuan agar dapat digunakan pada situasi tertentu yang mana jika kelompok lesbi tersebut sedang berkumpul dan ada orang lain yang datang yang merupakan non lesbi maka mereka akan menggunakan simbol bahasa tersebut. Yang mana orang lain tersebut tidak akan mengetahui makna atau arti dari sebuah bahasa tersebut. Contoh bahasa-bahasa tersebut adalah belok, L yang merupakan persamaan lesbi, beb adalah butchi atau yang berperan sebagai laki-laki dalam hubungan lesbi, GF merupakan pasangan/pacar lesbi, lurus merupakan wanita heteroseksual, no label adalah lesbi yang tidak masuk dalam kategori, double adalah dua pasangan lesbi yang sedang berpacaran, linak merupakan laki-laki heteroseksual, pecongan merupakan pasangan lesbi yang sedang berpacaran. Melalui pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, peneliti sangat tertarik dalam melakukan penilitian tentang Simbol-simbol dalam Komunikasi Interpersonal pada Komunitas Lesbian di Tangerang. Dengan memperlihatkan bagaimana cara berkomunikasi kaum lesbian secara mendalam tanpa bermaksud sedikitpun menghakimi gaya komunikasi mereka benar atau salah. 1.2 Fokus Penelitian

8 Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis dapat memfokuskan penelitian tersebut, yaitu : Bagaimana simbol-simbol komunikasi pada komunitas lesbian di kota tangerang? 1.3 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam pembahasan skripsi ini adalah penulis akan menganalisis dan menguraikan simbol - simbol yang digunakan oleh para komunitas lesbian di kota tangerang. 1.4 Tujuan Penelitian Secara umum penilitian ini dilakukan untuk memberi informasi tentang adanya kehidupan Lesbian ditengah-tengah masyarakat yang berkembang dikalangan remaja masa kini, dan secara khusus tujuan yang ingin dicapai yaitu: Untuk mengidentifikasi simbol-simbol komunikasi pada komunitas lesbian di kota Tangerang. 1.5 Manfaat Penelitian A. Manfaat Akademis Berguna untuk menambah wawasan mengenai analisis pemaknaan simbol, bagaiamana memberikan pembuktian akan penjabaran arti sebuah simbol sebagai wujud intepretasi atas interaksi sosial dan komunikasi sosial pada komunitas sosial. Hal ini diwujudkan dalam sebuah penelitian, dengan metode

9 penelitian kualitatif, serta hasil penelitian dapat dipakai sebagai referensi peneliti selanjutnya. B. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat diterima oleh khalayak dan Proses pemahaman dan pengenalan akan sebuah simbol dalam komunitas sosial, khususnya komunitas lesbian dan dikaitkan dengan aktifitasnya dalam melakukan interaksi dan komunikasi sosial.