BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai cara dapat dilakukan untuk memperoleh pendapatan yang lebih pada era seperti sekarang ini, terlebih krisis ekonomi dunia yang melanda sejak setahun yang lalu telah mengakibatkan menurunnya pendapatan setiap orang khususnya penduduk di Indonesia. Pemutusan Hubungan Kerja bahkan mulai terjadi pada perusahaan-perusahaan yang terkena akibat langsung krisis ekonomi dunia. Hal ini menjadi alasan untuk mencari pendapatan alternatif yang dapat menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi sebagian penduduk di Indonesia. Investasi menjadi suatu alternatif yang cukup menjanjikan untuk memperoleh laba serta dapat menjadi lahan pekerjaan baru yang menjanjikan, tetapi masyarakat awam masih sedikit yang masuk dan berkecimpung dalam dunia pasar modal Indonesia. Hal ini dikarenakan oleh faktor minimnya pengetahuan tentang pasar modal sehingga membuat masyarakat enggan untuk melakukan investasi yang dinilai berisiko tinggi. Setiap investasi memiliki resiko masingmasing, namun tinggi atau rendahnya resiko tersebut ditentukan oleh hasil yang diperoleh dari investasi tersebut. Semakin kecil hasil yang diperoleh resiko yang ditanggung semakin kecil, sebaliknya semakin besar hasil yang diperoleh resiko yang ditanggung semakin besar pula. Kerugian (loss) dalam investasi tidak dapat dihilangkan namun dapat dihindari, sehingga investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan gain yang lebih besar. Atas dasar alasan tersebut penulis berkeinginan untuk menyajikan karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan 1
pergerakan harga saham pasar modal berdasarkan analisis teknikal dengan menggunakan indikator Ichimoku Kinko Hyo Pada tahun 1969 Ichimoku Kinko Hyo atau Ichimoku Cloud diciptakan oleh seorang wartawan Jepang bernama Goici Hosada. Ichimoku Kinko Hyo (yang selanjutnya oleh penulis akan disebut Ichimoku saja) berarti grafik keseimbangan dalam sekilas atau Equilibrium chart at a glance bertujuan menentukan level support atau resistance, titik entry - exit, trend yang sedang terjadi sekaligus juga kekuatan trend yang ada. Dalam penggunaannya, Ichimoku Kinko Hyo menggunakan Candlestick yang merupakan grafik yang populer dipakai dalam lantai bursa untuk memberikan informasi mengenai harga tertinggi, harga terendah, pembukaan dan penutupan harga dalam suatu periode tertentu. Meski Ichimoku telah lama ada, kegunaannya baru sampai di kalangan luas pada akhir tahun 1990-an. Sebelum masa tersebut Ichimoku dapat dikatakan sebagai indikator khusus yang tidak banyak digunakan seperti indikator lainnya, sebagai contoh RSI (Relative Strength Index), Williams %R yang muncul belakangan. Setelah mulai tersebarnya Personal Computer (PC) di kalangan investor, kemudian Ichimoku banyak digunakan dan mulai disadari sebagai salah satu indikator teknikal terlengkap yang pernah ada sekaligus memiliki akurasinya yang sangat baik. Untuk itu Ichimoku pada dasarnya tidak membutuhkan indikator lain untuk digunakan. Inti dari Ichimoku adalah keberadaan awan (cloud) atau yang biasa disebut sebagai "Kumo" dalam bahasa Jepang. Dengan adanya Kumo ini, seorang investor dapat mengetahui dimana titik support atau resisten dari pergerakan harga saham, seberapa tebal support atau resisten tersebut bahkan bagaimana trend yang 2
terjadi. Komponen lainnya yang menjadi petunjuk kuat atau tidaknya sebuah sinyal pergerakan adalah Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span. Sementara itu kedua garis yang membatasi awan dinamakan sebagai Senkou Span A dan Senkou Span B, dalam beberapa charting software juga sering disebut Up Kumo dan Down Kumo. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. PT Telkom menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data dan internet serta network dan interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. Saham TLKM adalah salah satu saham yang termasuk dalam saham golongan LQ45 yang merupakan 45 saham terlikuid yang tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia). 45 perusahaan yang tergolong dalam LQ45 biasanya perusahaan yang besar dan bonafit karena memiliki tingkat pengembalian yang tinggi sehingga menjadikan saham-sahamnya diminati oleh para investor. Karena sifatnya yang likuid, saham-saham LQ45 memiliki tingkat fluktuasi harga yang tinggi dan menjadikan saham-saham ini menarik untuk diperdagangkan, karena saham-saham ini memungkinkan investor untuk mencari gain dengan cepat. Karena sifatnya yang fluktuatif ini, maka menyebabkan saham-saham ini memiliki tingkat resiko yang tinggi akibat perubahan harga yang cepat. Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite) merupakan salah 3
satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek Jakarta (BEJ)). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Perhitungan Indeks merepresentasikan pergerakan harga saham di pasar / bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai Dasar akan disesuaikan secara cepat bila terjadi perubahan modal emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham. Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang diangkat, penulis tertarik untuk membuat karya ilmiah dengan judul ANALISIS TEKNIKAL SAHAM PT TELKOM DENGAN INDIKATOR ICHIMOKU KINKO HYO PERIODE JANUARI 2008 DESEMBER 2008. I.2 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dibatasi pada: 1. Data menggunakan data pergerakan harga saham PT Telkom periode Januari 2008 Desember 2008. 2. Indikator analisis teknikal dibatasi pada Ichimoku Kinko Hyo, Candlestick chart. 3. Untuk menfokuskan penelitian pada analisis teknikal yang telah dipaparkan di atas. Maka penulis tidak membahas analisis fundamental. 4
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penulisan ini antara lain: 1. Menentukan trend dan kekuatan trend. 2. Menentukan level support / resistance. 3. Menentukan sinyal beli atau jual, untuk back testing simulation. 4. Membandingkan tingkat hasil strategi Ichimoku Kinko Hyo dengan market return. Manfaat dari penulisan ini antara lain: 1. Menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai indikator teknikal Ichimoku Kinko Hyo yang didukung tingkat keakurasiannya oleh grafik candlestick. 2. Optimalisasi strategi perdagangan saham dengan menggunakan analisa teknikal Ichimoku Kinko Hyo. 5
I.4 Kerangka Penelitian Tahap-1 a. Pengumpulan data harga saham PT Telkom selama 236 hari ( Januari 2008 - Desember 2008 ). b. Pengumpulan data IHSG selama 236 hari ( Januari 2008 - Desember 2008 ) Tahap-2 a. Analisis teknikal terdiri dari Candlestick, Ichimoku Kinko Hyo dan kombinasi keduanya. b. Menentukan trend, support dan resistance, reversal, dan prediksi dari grafik Ichimoku Kinko Hyo. Tahap-3 a. Menentukan rekomendasi buy, sell, wait and see dari analisis yang dilakukan. b. Menentukan tingkat hasil pengembalian pasar dari IHSG. Tahap-4 a. Melakukan simulasi terhadap analisis grafik kombinasi Candlestick dan Ichimoku Kinko Hyo yang diterapkan ke dalam back testing simulation. b. Menentukan tingkat rata rata pengembalian pasar pada transaksi IHSG. Tahap-5 Membandingkan hasil simulasi dari back testing simulation dengan pengembalian pasar (market return) IHSG Tahap-6 Kesimpulan dan rekomendasi 6
I.5 Sistematika Pembahasan Untuk memberikan gambaran yang jelas dan logis maka skripsi ini disusun menjadi beberapa bab secara sistematis. Bab I Pendahuluan Bab ini terbagi menjadi lima sub-bab yang masing - masing terdiri dari latar belakang permasalahan, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka penelitian, dan sistematika pembahasan yang menguraikan urutan pembuatan skripsi ini. Bab II Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendasari pembahasan, yang terdiri dari teori mengenai pasar modal secara umum serta teori-teori yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Bab III Gambaran Perusahaan Dan Metodologi Penelitian Dalam bab ini akan dibahas mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, jenis bidang usaha, serta karakteristik produk yang di teliti. Serta di bahas mengenai metode penelitian yang dipakai dalam meneliti objek perusahaan yang bersangkutan. Bab IV Pembahasan Bab ini merupakan analisis dan pembahasan terhadap data-data yang dikumpulkan yang dijadikan objek studi. Analisis akan disajikan dalam bentuk grafik candlestick chart yang dianalisis dengan indikator Ichimoku Kinko Hyo. Bab V Simpulan dan Saran 7
Pada bab terakhir disampaikan simpulan mengenai hasil analisis yang di dapat dalam menggunakan Ichimoku Kinko Hyo pada grafik harga saham PT Telkom. serta beberapa masukan dalam mengamati candlestick chart, dan juga masukan dalam menggunakan indikator Ichimoku Kinko Hyo sebagai indikator transaksi dalam berinvestasi di bursa saham Indonesia. 8