ANGGARAN KESEHATAN DALAM APBN

dokumen-dokumen yang mirip
MASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA

Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

KEBIJAKAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DARI MASA KE MASA. A. Ahmad Saefuloh

Isu dan Masalah Keuangan Negara

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

BELANJA FUNGSI KESEHATAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Mendorong Sektor Pariwisata Melalui Penguatan Pemasaran Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. kematian anak. Derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RUANG FISKAL DALAM APBN

REALISASI BELANJA NEGARA SEMESTER I TAHUN 2012

Dukungan DPR dalam Menangani Defisit JKN dan Keberlangsungan Program JKN. Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, S.T, M.

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah yang diteliti dan

APAKAH SUBSIDI BBM BEBAN BERAT BAGI APBN?

PIDATO MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE NOVEMBER 2010

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

RANCANGAN AWAL RKP 2019

Indikator status 1.Health. 2.World kesehatan. Layanan 3.Health - statistik. 4.Mortality. 5.Morbidity. 6.Life harapan.

Dwidjo Susilo, SE, MBA, MPH 1,2

PEMERINTAH ALOKASIKAN ANGGARAN DANA DESA TAHUN 2015 SEBESAR RP9,1 TRILIUN

Catatan : Kebijakan Transfer ke Daerah Dalam rangka RAPBNP Tahun 2011 Kebijakan belanja daerah atau transfer ke daerah dalam APBN 2011

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu contoh kebijakan publik yang paling mendasar.

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sehingga berkontribusi besar pada mortalitas Balita (WHO, 2013).

Yang terhormat, Para Pejabat Eselon-1 di lingkungan Kementerian

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANGGARAN PENDIDIKAN DALAM RAPBN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Negara dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi. penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

PERAN DPR DALAM INOVASI PROGRAM DAN ANGGARAN UNTUK UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek reformasi yang dominan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pandangan terhadap konsep sehat dengan perspektif yang lebih luas. Luasnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Penyakit ini membunuh 1,5 juta orang pada tahun 2014 (1,1 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penganggaran merupakan suatu aktivitas pemerintah yang penting

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Republik Indonesia dalam menyejahterakan rakyat

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

Perspektif Kementerian Keuangan terhadap Anggaran untuk Pelayanan Kesehatan

BAB 2. Kecenderungan Lintas Sektoral

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

LAPORAN MENTERI KEUANGAN PADA ACARA PENYERAHAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

BAB I PENDAHULUAN. dukungan kesehatan prima dapat menciptakan suatu inovasi dan terobosan baru. menciptakan perubahan dari kondisinya sekarang ini.

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai individu yang berada pada rentang usia tahun (Kemenkes RI, 2014).

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

BAB I PENDAHULUAN. wewenang pelaksanaan pemerintahan diserahkan kepada daerah itu sendiri secara

ANGGARAN PENDIDIKAN DAN PERMASALAHNNYA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah telah. memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur

Ujian Akhir Semester Semester Genap 2016/2017 PEREKONOMIAN INDONESIA Waktu Pengerjaan: 180 Menit 24 Mei 2017 TUTUP BUKU

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

RechtsVinding Online

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010

PERAN STRATEGIS DPR RI DALAM MEMBANGUN KESEHATAN BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

RINGKASAN APBN TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengarahkan

APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja

Subsidi Kesehatan (bukan) untuk Orang Miskin. Lola Amelia

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Transkripsi:

ANGGARAN KESEHATAN DALAM APBN PUSAT KAJIAN ANGGARAN BADAN KEAHLIAN DPR RI 2016

Anggaran Kesehatan Dalam APBN Tim Penyusun Penanggung Jawab Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E., M.Si. Penulis Slamet Widodo, S.E., M.E. Titik Kurnianingsih, S.E., M.E. Robby Alexander Sirait, S.E., M.E. Martha Carolina, S.E., Ak., M. Ak. Ade Nurul Aida, S.E. Penyunting Robby Alexander Sirait, S.E., M.E. Desain Sampul Slamet Widodo, S.E., M.E. Cetakan Pertama, Agustus 2016 ISBN : 978-027-46611-1-1 Diterbitkan oleh Pusat Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI All right reserved Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

PENGANTAR KEPALA PUSAT KAJIAN ANGGARAN BADAN KEAHLIAN DPR RI Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-nya, buku Anggaran Kesehatan Dalam APBN ini dapat diterbitkan. Kita ketahui bersama bahwa pembangunan kesehatan merupakan suatu bentuk investasi terhadap modal manusia suatu bangsa, tak terkecuali Indonesia. Investasi terhadap modal manusia ini pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia. Mengingat begitu pentingnya pembangunan kesehatan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dukungan anggaran yang bersumber dari APBN sangat dibutuhkan. Dukungan anggaran tersebut telah diatur dalam Pasal 171 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang menyebutkan besaran alokasi anggaran bidang kesehatan pemerintah minimal sebesar 5 persen (lima persen) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diluar gaji. Sejak UU tersebut disahkan, pemenuhan anggaran kesehatan minimal 5 persen baru bisa diwujudkan dalam APBN Tahun Anggaran 2016. Hal ini, menjadi salah satu latar belakang yang mendasari penulisan dan penerbitan buku ini. Buku ini merupakan hasil kerja Pusat Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI yang dapat dipergunakan untuk memperkaya informasi dan memberikan gambaran ringkas tentang perkembangan alokasi anggaran kesehatan dan beberapa capaian pembangunan kesehatan di Indonesia. Meskipun buku ini masih jauh dari sempurna dan komprehensif, buku ini diharapkan setidaknya mampu memaparkan sedikit banyak tentang perkembangan anggaran kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan di Indonesia. Berbagai masukan dan kritikan senantiasa kami harapkan guna lebih mempertajam substansi dan isi buku-buku tentang anggaran kesehatan yang akan kami terbitkan di masa mendatang. Dan terakhir, semoga buku ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca. Jakarta, Agustus 2016 Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E., M.Si. iii

Daftar Isi Pengantar Kepala Pusat Kajian Anggaran BKD DPR RI Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar iii iv vi viii BAB SATU PENDAHULUAN 1 BAB DUA KERANGKA KONSEPTUAL KESEHATAN 3 1. Definisi Kesehatan 3 2. Arti Penting Kesehatan 4 3. Hubungan Kesehatan dan Kemiskinan 5 4. Hubungan Kesehatan dan Pembangunan Ekonomi 9 5. Anggaran Kesehatan Perorangan Versus Anggaran Kesehatan Masyarakat 15 BAB TIGA STRUKTUR ANGGARAN KESEHATAN DALAM APBN TAHUN ANGGARAN 2016 17 1. Konsep Anggaran Kesehatan 17 2. Dasar Hukum Anggaran Kesehatan 17 3. Perhitungan Anggaran Kesehatan dalam APBN 2016 19 3.1 Pemetaan Anggaran Kesehatan Melalui Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2016 21 3.2 Pemetaan Anggaran Kesehatan Melalui Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2016 27 BAB EMPAT PERKEMBANGAN ANGGARAN KESEHATAN 39 1. Perkembangan Anggaran Kesehatan 2011-2016 39 1.1 Komposisi Anggaran Kesehatan 39 1.2 Rasio Anggaran Kesehatan terhadap Total Belanja Negara/ terhadap Total APBN 40 1.3 Rasio Anggaran Kesehatan terhadap PDB 41 2. Anggaran Kesehatan Pada Kementerian/ Lembaga 42 2.1 Kementerian Kesehatan 42 2.2 BKKBN 43 2.3 BPOM 44 3. Anggaran Kesehatan Melalui Transfer Ke Daerah 46 BAB LIMA CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 48 1. Mortalitas 49 2. Angka Harapan Hidup 58 3. Morbiditas 58 4. Status Gizi 61 iv

BAB ENAM BENCHMARKING DENGAN NEGARA LAIN 64 1. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan di Negara Eropa 64 2. Penyelenggaraan Kesehatan di ASEAN 68 2.1 Penerapaan UHC dan Sumber Dana Penyelenggaraan Kesehatan 68 2.2 Belanja Kesehatan terhadap PDB 69 2.3 Penyelenggaraan Kesehatan 70 3. Perbandingan Indikator Kesehatan Dengan Negara ASEAN dan SEAR 70 3.1 Mortalitas 71 3.2 Angka Harapan Hidup 75 3.3 Morbiditas 76 3.4 Status Gizi 79 Daftar Pustaka 81 v

Daftar Tabel Tabel 2.1. Sasaran Pokok Pembangunan Sub Bidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat RPJMN 2015-13 Tabel 3.1.. 21 Tabel 3.2. Pemetaan Anggaran Kesehatan Melalui Pemerintah Pusat.. 21 Tabel 3.3. Anggaran Kesehatan di Kementerian Kesehatan Menurut 22 Tabel 3.4. Indikator dan Target Program Penguatan Pelaksanaan JKN. 22 Tabel 3.5. Indikator dan Target Program Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu 23 Tabel 3.6. Indikator dan Target Program Pembinaan Upaya 23 Tabel 3.7. Indikator dan Target Program Pengendalian Penyakit Dan 24 Tabel 3.8. Indikator dan Target Program Kefarmasian Dan Alat 24 Tabel 3.9. Indikator dan Target Program Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 25 Tabel 3.10. Anggaran Kesehatan di BKKBN Menurut Program (triliun 25 Tabel 3.11. Indikator dan Target Program Kependudukan KB, dan Pembangunan Kelua 26 Tabel 3.12. Anggaran Kesehatan di BPOM Menurut Program (triliun 26 Tabel 3.13. Indikator dan Target Program Pengawasan Obat dan 27 Tabel 3.14. Aloka 31 Tabel 3.15. 32 Tabel 3.16. 34 Tabel 3.17. 34 Tabel 4.1. Anggaran Kesehatan Tahun 2011-39 Tabel 4.2. Rincian Anggaran Kesehatan Tahun 2011-2016 (triliun Rp) 40 Tabel 4.3. Realisasi Anggaran Kementerian Kesehatan Tahun 2010-43 Tabel 4.4. Realisasi Anggaran BKKBN Tahun 2010-2015 (miliar Rp). 44 Tabel 4.5. Realisasi Anggaran BKKBN Tahun 2010-2015 (miliar Rp). 46 Tabel 5.1. Status Beberapa Penyakit Menular dan Tidak Menular 60 Tabel 5.2. Status Beberapa Penyakit Menular dan Tidak Menular 62 Tabel 5.3. Kasus Gizi Buruk Pada Balita Ditemukan dan Mendapat Perawatan Menurut Provinsi Tahun 2014 63 Tabel 6.1. Garis Besar Penyelenggaraan Kesehatan di Beberapa 65 Tabel 6.2. Proporsi Sumber Dana Penyelenggaraan Kesehatan di vi

Tabel 6.3. Tabel 6.4. Tabel 6.5. Tabel 6.6. Tabel 6.7. 66 Proporsi Sumber Dana Penyelenggaraan Kesehatan di 69 Penyelenggaraan Kesehatan Berbagai Negara di Asia 70 Perkembangan Jumlah Kasus Polio di Negara ASEAN dan SEAR Tahun 2005-78 Jumlah Kasus Penyakit Campak di Negara ASEAN dan 79 Prevalansi Balita Menurut Status Gizi di Negara ASEAN dan SEAR Tahun 2009-80 vii

Daftar Gambar Gambar 2.1. Hubungan Kemiskinan dan Kesehatan 6 Gambar 2.2. Hubungan Kesehatan dan Pembangunan Nasional 12 Gambar 2.3. Program Indonesia Sehat 15 Gambar 3.1. Perhitungan Anggaran Kesehatan dalam APBN 20 Gambar 3.2. Tahapan Proposal Based DAK 28 Gambar 3.3. Alur Alokasi dan Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana 35 Gambar 3.4. Tahapan Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan KB Tahun 2016 36 Gambar 3.5. Tahapan Penyaluran DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2016 36 Gambar 3.6. Tahapan Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan KB Tahun 2016 37 Gambar 3.7. Tahapan Penyaluran Dana Otonomi Khusus 38 Gambar 4.1. Rasio Anggaran Kesehatan Terhadap Belanja Negara Gambar 4.2. dan PDB Tahun 2011-2016 (persentase) 41 Capaian dan Anggaran Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2015 (miliar Rp) 43 Gambar 4.3. Capaian dan Anggaran BKKBN Tahun 2010-2015 (miliar Rp) 44 Gambar 4.4. Capaian dan Anggaran BKKBN Tahun 2010-2015 (miliar Rp) 45 Gambar 4.5. Perkembangan Anggaran Kesehatan melalui Transfer ke Daerah, Tahun 2011-2015 (dalam triliun rupiah) 47 Gambar 5.1. Estimasi Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup di Indonesia, SDKI 1991-51 Gambar 5.2. Estimasi Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran 52 Gambar 5.3. Estimasi Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup di Indonesia, SDKI 1991-54 Gambar 5.4. Estimasi Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran 55 Gambar 5.5. Estimasi Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup di Indonesia, SDKI 1991-56 Gambar 5.6. Estimasi Angka Kematian Ibu di Indonesia, SDKI 1991-57 Gambar 5.7. 58 Gambar 5.8. 61 Gambar 6.1. Gambar 6.2. Gambar 6.3. Rasio Belanja Kesehatan Terhadap PDB Negara-Negara 69 Angka Kematian Balita dan Bayi (Per 1000 Kelahiran Hidup) d 72 Angka Kematian Ibu di Negara ASEAN dan SEAR Tahun vii

Gambar 6.4. Gambar 6.5. Gambar 6.6. Angka Kematian Kasar (Per 1000 Penduduk) di Negara Angka Harapan Hidup di Negara ASEAN dan SEAR Insiden Tuberkulosis di Negara ASEAN dan SEAR Tahun 73 74 75 77 ix

BAB SATU PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Undang-undang Dasar 1945 menjadikan kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dan hak dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh adanya kesinambungan antar upaya program dan sektor dari tahun ke tahun, namun juga melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari tingkat desa hingga pemerintah pusat. Sebagai negara yang berhasil melaksanakan konsep otonomi daerah, fungsi kesehatan menjadi salah satu program yang tidak hanya menjadi urusan pemerintah, melainkan juga urusan wajib pemerintah daerah dengan berpedoman kepada standar pelayanan minimal (SPM) yang harus dipenuhi. Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pembagian urusan kesehatan mencakup upaya kesehatan, sumberdaya manusia bidang kesehatan, penyediaan farmasi dan alat kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat dalam mendukung peningkatan kualitas kesehatan. Sebagai negara yang tidak dapat terlepas dari komunitas global, Indonesia juga telah menyepakati kelanjutan MDGs, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs), yang memiliki tujuan 3 yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia. Bercermin pada pelaksanaan MDGs tahun 2000-2015, beberapa hal yang perlu disoroti adalah upaya-upaya untuk menurunkan angka kematian anak, angka kematian ibu, gizi buruk dan penyedian sanitasi dan air bersih untuk masyarakat. Mulai tahun 2016, DPR bersama pemerintah telah sepakat untuk memenuhi mandat Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 yang mengamanatkan 1