BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

BAB II LANDASAN TEORI

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran

APA ITU PENGINTEGRASIAN?

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan yang unggul, salah satu bagian terpenting yaitu adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. memotivasi dan mendorong semangat kerja karyawan. Beberapa alat motivasi meliputi: (1) Materiil Insentif: Alat motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Menurut Flippo yang dikutip oleh Hasibuan (2001:11), menyatakan bahwa :

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membagikan tugas kepada tenaga kerjanya. Hal ini berarti pimpinan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2013:2), Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

MOTIVASI. MOTIVASI keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu untuk mencapai tujuan

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen sudah ada sejak dahulu kala, dimana sejak manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhannya melalui bantuan orang lain. Sehingga manajemen terdapat dalam semua kegiatan manusia baik dalam rumah tangga, sekolah, pemerintahan, organisasi dan sebagainya. Manajemen dan organisasi bukan sebagai tujuan, tetapi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Walaupun manajemen hanya sebagai alat dan wadah tetap harus diatur dengan sebaik-baiknya agar tujuan yang dimiliki dapat optimal, agar terhindar dari pemborosan dan semua potensi yang dimiliki akan lebih bermanfaat. Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dari adanya proses manajemen. Tanpa manajemen jelas, berbagai aktivitas bisnis perusahaan jelas, beraktivitas bisnis perusahaan tidak akan berjalan dengan optimal. Manajemen merupakan proses yang khas, yang terdiri atas kegiatankegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Manajemen saat ini sudah menjadi suatu ilmu yang berkembang dengan sangat pesat, tidak hanya pada bidang bisnis saja, tetapi juga pada bidang sosial lainnya. Berikut ini beberapa pengertian manajemen yang dikemukakan oleh para ahli : 8

9 Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2001;1), pengertian Manajemen yaitu : Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Richard L. Draft yang diterjemahkan oleh Muhammad Masud (2001;3), Manajemen adalah : Pencapaian sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi. Sedangkan menurut Sadono Sukirno yang dikutip oleh Irma Nirmalasari dan Sri Wiludjeng (2006;60), pengertian Manajemen adalah : Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan dan manajer lain untuk melakukan perencanaan terhadap tindakan yang akan dilakukan, mengorganisasi manusia untuk melaksanakan tindakan, megarahkan dan mengawasi pelaksanaanya. Secara ringkas manajemen berarti keterampilan/seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sebagai sebuah proses, karena dalam suatu manajemen terdapat adanya kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, misalnya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Kegiatankegiatan tersebut satu sama lainnya saling terkait, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (sistem), sebagai upaya pencapaian suatu tujuan tertentu.

10 2.1.1 Fungsi Manajemen Dari beberapa pengertian menajemen seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, terlihat bahwa manajemen merupakan suatu proses. Sudah merupakan tugas manajemen SDM untuk mengelola manusia seefektif mungkin. Menurut Irma Nirmalasari dan Sriwiludjeng (2006;60) Fungsi Manajemen, yaitu : a. Fungsi Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan aktivitas penentuan tujuan atau sasaran yang akan dicapai dan menentukan bagaimana cara pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan dalam bisnis merupakan hal yang penting karena rencana memberi alasan terhadap seluruh tindakan yang dilakukan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan. b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen dapat diartikan sebagai proses yang melibatkan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan. Dalam pengorganisasian, seorang manajer harus dapat mengatur dan mengalokasikan pekerjaan dan sumber daya di antara para anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan. c. Fungsi Pengarahan (Directing) Pengarahan meliputi tindakan untuk membimbing dan mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan. Fungsi pengarahan yang harus dilakukan oleh setiap manajer meliputi tiga unsur, yaitu pemberian motivasi kepada bawahan, kepemimpinan dan pengembangan organisasi.

11 d. Fungsi Pengendalian (Controlling) Fungsi pengendalian bertujuan untuk memastikan apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dalam pengendalian, seorang manajer perlu membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan atau rencana semula. Sehubungan dengan hal tersebut,manajer sedapat mungkin menemukan dan sesegera mungkin mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. 2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi meliputi semua orang ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar lebih efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan. Menurut Melayu S.P Hasibuan (2001;10), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah : Ilmu dan seni yang mengatur peran tenaga kerja agar efektif dan efisien, membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Sadili Samsudin (2006;22) mengemukakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis.

12 Sedangkan menurut Veitzal Rivai (2009;1), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah : Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Berdasarkan pendapat-pendapat pengertian manajemen sumber daya manusia yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen dapat dilihat dari 4 fungsi manajemen, yaitu : Fungsi Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing), Pengendalian (Controlling). Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia dalam organisasi kekuatan lingkungan yang sangat berperan dalam persaingan yang semakin meningkat, perubahan teknologi dan perubahan yang harus mengikuti jaman. Bila menurut Hasibuan manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, maksud seni didalam efisiensinya adalah seni dalam memecahkan masalah dan seni merancang strategi baru untuk prusahaannya agar tetap bisa bersaing di persaingan yang akan semakin ketat dan tidak sehat secara perusahaan dan dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni atau suatu proses memperoleh kemajuan atau mengembangkan dan memelihara tenaga kerja yang kompeten sedemikian rupa hingga tujuan dari organisasi dapat

13 tercapai dengan efisien dan kepuasan individu yang terlibat didalamnya, oleh karena itu manajemen sumber daya manusia merupakan kunci utama keberhasilan suatu perusahaan, maka amatlah penting bagi perusahaan untuk melakukan pemeliharaan dengan baik sehingga dapat mencapai sasaran yang dituju. 2.2.1 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2003;21) mengemukakan bahwa ruang lingkup manajemen sumber daya manusia terdiri dari 2 Fungsi Pokok, yaitu : 1. Fungsi manajerial a. Planning (perencanaan) Perencanaan merupakan suatu kegiatan menetapkan tujuan, perumusan dan menetapkan berbagai macam program yang menyangkut sumber daya manusia untuk membantu tercapainya tujuan. b. Organizing (pengorganisasian) Setelah serangkaian tindakan ditetapkan, perlu disusun organisasi untuk melaksanakannya. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan, menyusun organisasi berarti merancang struktur berbagai hubungan antara pekerjaan, personalia, dan faktor-faktor fisik. c. Directing (pengarahan) Fungsi ini disebut pengarahan, motivasi, pelaksanaan atau pemberian perintah. Fungsi ini bermaksud agar individu dalam organisasi dapat bekerja sama secara efektif dengan individu lainnya sesuai dengan tujuan yang akan diraih oleh perusahaan.

14 d. Controlling (pengendalian) Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan peraturan kegiatan agar sesuai dangan rencana yang sebelumnnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran organisasi. 2. Fungsi operasional a. Procurement (pengadaan tenaga kerja) Adalah untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga kerja yang tepat dan diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi ini meliputi penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan mulai dari perekrutan, seleksi dan penempatan. b. Development (pengembangan) Fungsi ini berhubungan dengan usaha atau kegiatan untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan para karyawan atau sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan untuk mendapatkan prestasi kerja yang sesuai dangan harapan organisasi. c. Compentation (kompensasi) Kegiatan yang dilakukan karyawan untuk mempertahankan karyawan dengan cara menghargai kemampuan karyawan dan member imbalan yang pantas kepada karyawan sesuai dengan kontribusinya kepada perusahaan. d. Intergration (integrasi) Suatu aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk menyelaraskan kepentingan-kepentingan hak individu maupun kepentingan perusahaan.

15 e. Maintenance (pemeliharaan) Fungsi ini adalah untuk mempertaruhkan dan meningkatkan kondisi yang telah ada. Perhatian dititik beratkan pada kondisi fisik karyawan (kesehatan dan keselamatan kerja) serta pemeliharaan sikap yang menyenagkan. f. Separation (pemisahan) Fungsi ini adalah untuk memutuskan hubungan kerja pegawai dengan organisasi dan mengembalikan kepada masyarakat. Atau juga pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri. Peranan fungsi manajerial maupun fungsi operasional dalam manajemen sumber daya manusia sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang juga akan menentukan pencapaian tujuan suatu organisasi. Oleh karena itu dengan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi salah satu faktor penentu akan kemajuan perusahaan di masa yang akan datang. 2.3 Motivasi Kerja Motivasi merupakan hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin pentingkarena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.

16 Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja secara giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil yang maksimal. 2.3.1 Pengertian Motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa inggris Motivation dan kata motivation sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu movere. Kata movere dalam bahasa latin artinya to move dalam bahasa inggris artinya menggerakan atau mendorong dalam bahasa Indonesia. Didalam konsep manajemen atau konsep manajemen perilaku kata motivasi di definisikan sebagai suatu upaya untuk memunculkan semangat dari dalam diri orang lain (karyawan) agar mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemberian atau penyediaan pemuas kebutuhan mereka. Karena setiap perilaku tentu mempunyai dasar alasan mengapa seseorang bersedia melakukan pekerjaan tertentu, mengapa orang yang satu bersedia bekerja lebih giat sedang yang lainnya bekerja biasa saja. Tentu hal ini menjadi dasar alasan yang mendorong dan menyebabkan seseorang bekerja seperti itu. Menurut Heidjurahman Suad Husnan (2000;197), Motivasi adalah : Motivasi merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan, dengan membangkitkan, menggairahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Pengertian motivasi menurut Sondang P. Siagian M.P.A (2004;138), bahwa Motivasi adalah sebagai berikut : Daya dorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian

17 atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah direncanakan sebelumnya. Sedangkan menurut Melayu S.P Hasibuan (2005;143), Motivasi adalah : Motivasi adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai pemberian atau penimbulan motif. Jadi dapat dikatakan motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbukan semangat untuk bekerja tergantung besar kecilnya daya perangsang sebagai penggerak semangat kerja para pegawai dengan segala daya upaya. Cara terbaik memotivasi karyawan adalah dengan memasukan tantangan dan kesempatan guna mencapai keberhasilan dalam pekerjaan mereka. 2.3.2 Tujuan Motivasi Kerja Dalam setiap proses pasti memiliki tujuan dan sasaran yang ingin diperoleh, begitu juga kegiatan pemberian motivasi yang diberikan suatu perusahaan kepada karyawannya. Menurut Hasibuan (2003:146), Tujuan Motivasi Kerja adalah untuk : Tujuan motivasi kerja adalah : 1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. 2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 3. Mempertahankan kestabilan karyawan.

18 4. Meningkatkan disiplin kerja karyawan. 5. Mengefektivitaskan pengadaan karyawan. 6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. 7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan. 8. Mempertinggi tanggung jawab karyawan terhadap tugasnya. 9. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. 2.3.3 Jenis dan Alat Motivasi Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003;192), Jenis Motivasi Terbagi dalam 2 kategori : 2 Jenis motivasi yaitu : a. Motivasi positif Motivasi positif maksudnya perusahaan memotivasi karyawan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standar. Dengan motivasi positif, semangat keja karyawan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima hal yang baik saja. b. Motivasi negatif Motivasi negatif maksudnya perusahaan memotivasi karyawan dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat karyawan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.

19 Sedangkan Alat Motivasi menurut Melayu S.P Hasibuan (2001;149) dalam dibagi dalam 3 bentuk : Alat-alat motivasi adalah : 1. Materil intensif Alat motivasi yang deberikan itu berupa uang dan atau barang yang memiliki nilai pasar, jadi memeberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya, yaitu : kendaraan, rumah, dan lainnya. 2. Non materil intensif Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang atau benda yang yang tidak hanya memeberiakn kepuasan atau kebanggaan kebutuhan ekonomis. Misalnya, mendali, piagam, bintang jasa, dan lainnya. 3. Kombinasi materil dan non materil intensif Alat motivasi yang diberikan itu berupa materil (uang atau barang) dan non material (mendali dan piagam), jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan atau kebengaan rohani. 2.3.4 Proses Motivasi Proses motivasi terjadi dalam 6 proses yang dimulai dengan adanya tujuan hingga team work yang terjalin didalam kegiatan memotivasi karyawan. Menurut Moekijat (2001;136) Proses Motivasi tersebut adalah : 1. Tujuan Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi setelah itu para pegawai di motivasi kearah tujuan tersebut.

20 2. Mengetahui kepentingan Hal yang paling penting dalam proses motivasi ini adalah untuk mengetahui keinginan pegawai dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja. 3. Komunikasi efektif Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan dengan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa yang harus dipenuhinnya agar apa yang diharapkannya itu dapat diperoleh. 4. Integrasi tujuan Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan pegawai, tujuan organisasi adalah untuk memperoleh laba serta perluasan usaha dan kepuasan. 5. Fasilitas Sangat pentung bagi pemimpin untuk dapat memberikan fasilitas organisasi dan individu pegawai demi mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. 6. Teamwork Pemimpin yang baik harus dapat menciptakan suatu ikatan kerja sama yang efektif sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Teori motivasi pada dasarnya berusaha menjawab bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan meghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja sesuai dengan keinginan pimpinan. Apabila diperhatikan secara mendalam, teori ini merupakan proses sebab akibat bagaimana seseorang dan

21 hasil apa yang akan diperoleh, jadi hasil yang akan dicapai tercermin pada bagaimana proses kegiatan yang akan dilakukan. 2.3.5 Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow dan Frederick yang dikutip oleh A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002;94), Teori motivasi dalam hukum manajemen sumber daya manusia yaitu : 1. Maslow s needhierarcky theory Maslow (1943) mengemukakan teori motivasi yang dikemukakan maslow s needhierarcky theory a theory of human motivation atau teori hirarki kebutuhan dari maslow. Maslow berpendapat, kebutuhan yang dibutuhkan seseorang berjenjang. Artinya jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan peringkat kedua akan muncul menjadi tingkat yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tersebut terpenuhi kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang hirarki, yaitu : 1. Physiological needs (kebutuhan fisik dan biologis) Merupakan kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, seksual dan sebagainya. Kebutuhan ini merupakan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan paling dasar. 2. Safety and security needs (kebutuhan keselamatan dan keamanan) Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaannyaserta perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

22 3. Affiliation of acceptance needs or belongingness (kebutuhan social) Kebutuhan untuk bersosialisasi, berteman, berinteraksi, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya. Pada dasarnya manusia normal tidak akan mau hidup menyendiri di tempat terpencil seorang diri, manusia selalu membutuhkan kehidupan berkelompok. 4. Esteem or status needs (kebutuhan akan penghargaan) Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan dari karyawan dan masyarakat di lingkungannya. Idealnya penghargaan timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya demikian. Perlu juga diperhatikan oleh perusaan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam organisai, maka akan semakin tinggi pula prestasinya. 5. Self achtualization needs (kebutuhan aktualisasi diri) Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya berbeda satu dengan lainnya. Pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pendidikan. 2. Herzberg s two factors motivation theory Fredrick Herzberg (1950), seorang profesor ilmu jiwa pada universitas di cleavelan, ohio, mengemukakan teori motivasi dua faktor atau biasa disebut juga teori motivasi kesehatan (faktor higienis), yaitu :

23 1. Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau maintence factors. Faktor pemeliharaan berhubungan dengan hakikat memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniah. Kebutuhan kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung secara terus menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Misalnya : orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi, lalu makan dan seterusnya. Faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, servis yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas, dan macam macam tunjangan lain. Hilangnya faktor pemeliharaan dapat menyebabkan timbulnya ketidakpuasan (dissatisfiers faktor higienis) dan tingkat absensi serta turnover karyawan akan meningkat. Faktor-faktor pemeliharaan perlu mendapat pengertian yang wajar dari prusahaan agar kepuasan dan kegairahan bekerja karyawan dapat di tingkatkan. 2. Faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intristik, kepuasan pekerjaan (job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakan tingkat motivasi yang kuat, serta menghasilkan prestasi pekerja yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, tidak akan menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan serangkaian faktor ini dinamakan satisfiers atau motivators : a. Prestasi (achievement) b. Pengakuan (recognition) c. Pekerjaan itu sendiri (the work it self)

24 d. Tanggung jawab (responsibility) e. Kemajuan (advancement) f. Pengembangan potensi individu (possibility of growth) Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab. Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap mengembangkan diri, untuk mendapatkan promosi jabatan atau dikirim mengikuti pendidikan atau latihan lanjutan sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pencapaian sasaran. 2.3.6 Hambatan-Hambatan Motivasi Kepuasan dan ketidakpuasan seorang karyawan terhadap pekerjaanya adalah hal yang bersifat subyektif. Seorang pimpinan harus cakap dalam menentukan motivasi yang tepat kepada karyawannya agar program motivasi kerja yang diberikan dapat mencapai sasaran. Menurut Melayu S.P Hasibuan (2008;141) secara garis besar dapat diketahui Hambatan atau kendala dalam memotivasi karyawan, yaitu : Hambatan dalam memotivasi karyawan yaitu 1. Sulitnya menentukan alat motivasi yang paling tepat, karena keinginan setiap individu karyawan tidak sama. 2. kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan insentif. 3. Manajer sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu karyawan. 4. Manajer sulit memberikan insentif yang adil dan layak.

25 Kepuasan kerja itu sendiri yang dirasakan oleh pribadi seorang karyawan akan mempengaruhi motivasi kerja dalam dirinya agar bekerja lebih baik untuk perusahaan. Kesediaan atau motivasi seorang karyawan biasanya ditunjukan oleh aktivitas-aktivitas pekerjaan yang dilakukan dengan giat berdasarkan tujuan. Jadi yang disebut karyawan yang termotivasi adalah karyawan yang perilakuperilakunya dapat diarahkan kepada tujuan organisasi dan tidak mudah terganggu oleh hambatan-hambatan yang ada dalam menyelesaikan pekerjaannya di perusahaan.