Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hingga $10 miliar pada tahun 2015 dan pangsa pasar e-commerce Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga Rp 600 Miliyar (m.bisnis, 2014). Toko online lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat karena

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ELSE (Elementary School Education Journal) Volume 2 Nomor 1 Februari 2018 P-ISSN: E-ISSN:

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011).

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PENGGUNA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL

BAB I PENDAHULUAN. Media sosial kini telah berkembang dari komunikasi satu arah menjadi platform

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V. PENUTUP. DeLone & McLean (2003) dengan memformulasikan teori dan literatur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kepada warga dan bisnis (Torres, Pina, & Acerete, 2005). Banyak pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan teknologi e-commerce dalam berinteraksi dengan para

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan karena mengalami kecelakaan kerja, kematian, termasuk pemutusan

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas konsumen merupakan isu yang relatif penting untuk diteliti karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. terkait, kepentingan Pendidikan Tinggi dan keselarasan dengan strategi

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan akhirnya muncul kebutuhan untuk menggunakan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

KONTRIBUSI SUCCESS FACTORS

ANALISIS LAYANAN INFORMASI PUBLIK PADA WEBSITE PEMERINTAH KABUPATEN ATAU KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI KEMAHASISWAAN DENGAN PENDEKATAN MODEL DELONE DAN MCLEAN (STUDI KASUS : UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga

EVALUASI KUALITAS LAYANAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN METODE E-GOVQUAL MODIFIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Prediksi Pengguna Ponsel Populasi Global Sumber: E-Marketer (2014)

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN BELANJA MELALUI SITUS BELANJA ONLINE LAZADA (STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta mendapat julukan sebagai kota pelajar (

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari wajib pajak badan, dan wajib pajak orang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan industri secara global, baik dampak positif maupun dampak negatif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. saran peneliti bagi penelitian selanjutnya, dan bagi perusahaan, serta implikasi

BAB I PENDAHULUAN. fisik atau menggunakan komputer untuk internet banking (Gu et al. 2009;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR LAMPIRAN...vii

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

Transkripsi:

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menentukan kesuksesan layanan website e-government melalui persepsi masyarakat terhadap kepuasan pengguna dan niatan untuk menggunakan kembali layanan website e- Government di Indonesia. Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang memanfaatkan layanan e-government untuk bertansaksi dengan pemerintah. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner melalui survei online, didistribusikan ke masyarakat luas yang secara aktual menggunakan salah satu dari 8 situs e-government yang paling sering diakses masyarakat Indonesia. 203 data berhasil dikumpulkan dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, dan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menguji hipotesis dengan bantuan aplikasi Lisrel 8.80. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi-dimensi kualitas sistem tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna dan niatan menggunakan kembali, sedangkan dimensi-dimensi pada kualitas informasi dan kualitas pelayanan berpengaruh positif pada kepuasan pengguna namun tidak berpengaruh pada niatan menggunakan kembali, kecuali dimensi keakurasian dan dimensi empati. Penting untuk mempertimbangkan perbaikan dimensi keteguhan dan fungsionalitas dalam meningkatkan kualitas sistem, serta mengoptimalkan dimensi keakurasian dan empati dalam mempertahankan kualitas informasi dan pelayanan website e-government di Indonesia. Terakhir, temuan dalam studi ini diharapkan dapat menyediakan petunjuk yang berguna bagi para praktisi dan peneliti. Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat telah meningkatkan potensi pelayanan organisasi dan bisnis pada sektor privat melalui layanan e-commerce (Lin, 2007). Tentunya ini menjadi harapan masyarakat agar semua jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah dapat dilakukan layaknya pelayanan di sektor privat (Bekkers & Homburg, 2007; Heeks, 2003; Verdegem & Verleye, 2009; Wang & Liao, 2008). Menanggapi hal tersebut, pemerintah kemudian melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat, salah satunya adalah menerapkan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik atau yang lebih dikenal sebagai e-government (Hughes et al., 2006). Melalui instruksi presiden No. 03 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government serta Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informasi No. 65/2002, tentang pengembangan pelayanan pemerintah secara elektronik pada berbagai instansi pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, telah mendorong pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dilingkup pemerintahan (Rahayu & Chairal, 2013). Konektivitas telah mengubah wajah pemerintah saat ini, e-government membuat roda pemerintahan dapat dijalankan secara efektif dan efisien, membantu pemerintah daerah memasarkan wilayahnya (city branding), meningkatkan transparansi penggunaan anggaran, dan menekan 1

biaya operasional secara signifikan (Bertot & Jaeger, 2008; Wangpipatwong, et al., 2009; West, 2004). Dari sisi masyarakat, layanan e-government membantu masyarakat untuk mengakses informasi dan layanan dari pemerintah kapanpun dan dimanapun, sehingga dapat menghemat pengeluaran dan mengurangi waktu tunggu (Wang dan Liao, 2008). Riset terdahulu telah menunjukkan bahwa e-government merupakan faktor penting dalam menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan yang terjadi saat ini (Azmi & Ng, 2010; Tan et al., 2013). Wang & Liao (2008) mengemukakan tiga tipe umum sistem dan pelayanan e-government, yaitu Government to Government (G2G), Government to Business (G2B), dan Government to Citizen (G2C). Melalui penerapan e-government, masyarakat (citizen) sebagai pihak yang memiliki hak dan kewajiban langsung dengan pemerintah, merasakan manfaat yang besar dari penerapan e-government (Bertot & Jaeger, 2008). Kebutuhan layanan e-government akan terus meningkat seiring peningkatan penggunaan TIK oleh masyarakat. Fokus penelitian ini adalah pada sistem layanan Government to Citizen (G2C), berbagai pelayanan e-government yang disediakan pemerintah saat ini melalui website tentunya memudahkan aktivitas masyarakat dalam berinteraksi dengan pemerintah. Kendati demikian, kesuksesan penerapan e-government tidak mutlak diukur dari sisi peningkatan pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, faktor terpenting kesuksesan pelaksanaan e-government adalah kepuasan masyarakat dan keberlanjutan dalam menggunakan e-government (Alawneh et al., 2013; Wang & Liao, 2008). Pada umumnya, sistem informasi mengindikasikan bahwa kesuksesan akhir tergantung pada keberlanjutan penggunaan dibanding 2

penggunaan awal, dan keberlanjutan penggunaan dapat tercapai jika pengguna merasa puas terhadap sistem yang digunakan (Bhattacherjee, 2001; Limayem et al, 2003; Wangpipatwong, et al., 2009; Wang, 2008). Kepuasan pengguna terhadap pelayanan pemerintah merupakan faktor penting terhadap keberlanjutan penggunaan layanan e-government dan penentu kesuksesan ataupun kegagalan proyek e-government (Alawneh et al., 2013; Chen, 2010; Theo et al., 2008). Sampai saat ini belum banyak penelitian yang mengidentifikasi faktorfaktor apa saja yang menentukan kepuasan masyarakat dalam menggunakan layanan e-government dinegara berkembang. Penelitian dilingkup akademisi yang menguji tingkat kepuasan pengguna pada lingkungan online mulai dilakukan pertama kali dengan menguji kepuasan konsumen yang dipublikasikan pada jurnal pemasaran (misalnya Parasuraman et al., 2005; Shankar et al., 2003; Srinivasan, et al., 2002), namun belum banyak riset yang menguji bagaimana mengembangkan model penelitian kepuasan pengguna (user satisfaction) dan niatan untuk menggunakan kembali (intention to reuse) pada layanan online pemerintah (e-government) dan khususnya pada negara berkembang (Jaiswal et al., 2010). Untuk mengisi kesenjangan penelitian dan menambah pemahaman terkait kepuasan pengguna media layanan online, Penelitian ini mengembangkan model dalam menilai kesuksesan pelayanan website e-government melalui persepsi masyarakat yang telah menggunakan fasilitas layanan e-government, yaitu dengan mengadopsi updated D & M IS Success model oleh DeLone & McLean (2003) yang dimodifikasi oleh Wang (2008) dan dikombinasikan dengan penelitian Qutaishat (2013) terkait kepuasan pengguna. Model ini membentuk kerangka konseptual untuk 3

menjelaskan anteseden dari setiap kualitas-kualitas yang menentukan kepuasan pengguna dan niatan menggunakan kembali (intention to reuse). Penggunaan variabel niatan menggunakan kembali didasarkan pada asumsi bahwa penentu akhir kesuksesan suatu sistem informasi tergantung pada penggunaan yang terus menerus (continued use) oleh masyarakat dibandingkan penggunaan pertama kali (first-time use) (Wangpipatwong, et al., 2009). Meskipun penggunaan awal dari website e-government merupakan indikator penting keberhasilan e- Government, namun tidak selalu mengarah pada hasil yang diinginkan kecuali sebagian besar masyarakat tidak hanya sebatas pada penerapan awal, melainkan penggunaan website e-government secara terus menerus (Bhattacherjee, 2001; Limayem, Hirt & Cheung, 2003; Wangpipatwong, et al., 2009). Model ini dipilih karena dianggap sesuai untuk menjelaskan tingkat kesuksesan sistem informasi online, dan variabel-variabel yang digunakan dalam model ini dirancang untuk mengindentifikasi faktor-faktor penentu kesuksesan layanan e-government. Dengan membangun model updated D & M IS Success yang dilengkapi dengan dimensi untuk masing-masing kualitas dari website, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi riset mengenai kepuasan pengguna dan niatan menggunakan kembali layanan e-government pada lingkup organisasi publik. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya menguji pengaruh dimensidimensi kualitas website terhadap kepuasan pengguna (Alawneh et al., 2013; Chen, 2010; Wang dan Liao, 2008) maupun terhadap niatan menggunakan kembali (Qutaishat, 2013; Chen, 2010; Wangpipatwong et al., 2009), penelitian ini mencoba menghubungkan dimensi-dimensi kualitas website terhadap kepuasan dan niatan 4

menggunakan kembali kemudian menguji pengaruhnya secara bersamaan. Model ini menjelaskan secara komprehensif faktor-faktor penentu kesuksesan layanan e- Government di Indonesia. Peneliti mengasumsikan bahwa pengguna layanan e-government yang dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terbiasa berinteraksi dan bertransaksi secara online sehingga lebih memilih menggunakan media online dibandingkan bertemu fisik untuk berurusan dengan pihak pemerintah. Asumsi kedua bahwa para pengguna layanan e-government merupakan pengguna yang rasional. Artinya, para pengguna layanan e-government selalu bertindak efisien dan efektif untuk mengoptimalkan dirinya dalam mencapai tujuan dan menyelesaikan pekerjaannya. Kedua asumsi ini digunakan sebab model kesuksesan SI hanya dapat diuji ketika para pengguna adalah pengguna yang memiliki efikasi diri tinggi terhadap layanan online dan efektifitas sistem hanya dapat tercermin jika penggunanya adalah masyarakat yang rasional. 1.2. Rumusan masalah Sejauh ini masih sedikit penelitian empiris yang menguji secara substansial niatan menggunakan kembali melalui kepuasan pengguna pada pelayanan G2C (Government to Citizen) melalui website e-government, khususnya pada negara berkembang seperti Indonesia. Bagaimanapun konsep kesuksesan sistem informasi pada organisasi bisnis sangat berbeda dengan organisasi publik (Wang & Liao, 2008), sehingga untuk menambah pemahaman terkait kesuksesan pada layanan e- Government, maka dirumuskan 4 pertanyaan penelitan sebagai berikut: 5

1. Apakah dimensi kualitas sistem (system quality) yang terdiri dari fungsionalitas (functionality), keteguhan (dependability) dan kemudahan penggunaan (ease of use) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction) dan niatan menggunakan kembali (intention to reuse) ketika menggunakan website e- Government? 2. Apakah dimensi kualitas Informasi (information quality) yang terdiri dari keakurasian (accuracy), ketepatan waktu (timeliness), dan relevansi (relevance) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction) dan niatan menggunakan kembali (intention to reuse) ketika menggunakan website e- Government? 3. Apakah dimensi kualitas pelayanan (service quality) yang terdiri dari dapat diandalkan (reliability), empati (empathy) dan ketanggapan (responsiveness) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction) dan niatan menggunakan kembali (intention to reuse) ketika menggunakan website e- Government? 4. Apakah tingkat kepuasan pengguna (user satisfaction) layanan e-government berpengaruh positif terhadap niatan menggunakan kembali website e- Government (intention to reuse)? 1.3. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menguji dimensi sistem G2C e-government berdasarkan model Wang 2008 dan Qutaishat (2013), (2) menguji secara empiris 6

faktor-faktor utama yang menentukan kesuksesan layanan e-government melalui persepsi masyarakat sebagai pengguna utama e-government di Indonesia. 1.4. Batasan Penelitian Penelitian ini menguji hubungan antara variabel-variabel kualitas dalam DeLone & McLean (2003) IS success model yang dimodifikasi oleh Qutaishat (2013) dan dikombinasikan dengan penelitian Wang (2008) terhadap kepuasan pengguna e- Government dan niat untuk menggunakan kembali aplikasi e-government. Fokus penelitian ini adalah layanan website e-government yang disediakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Website yang dipilih ditentukan berdasarkan riset oleh alexa.com yang merangking situs milik pemerintah Indonesia yang paling sering di akses oleh masyarakat, yaitu www.budpar.go.id, www.bkn.go.id, www.kemendikbud.go.id, www.depkeu.go.id, www.dikti.go.id, www.bi.go.id, www.kemenag.go.id dan www.menpan.go.id. Penentuan ke delapan website ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang dapat digeneralisasi. 1.5. Kontribusi penelitian Kontribusi teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan model kesuksesan sistem informasi pada konteks organisasi publik yaitu layanan website e- Government. Pengembangan model ini akan memberikan kontribusi pada konstruk kepuasan pengguna dan niatan menggunakan kembali yang masih jarang digunakan dalam penelitian electronic Government (Jaiswal et al., 2010). Oleh karena itu, 7

penelitian ini diharapkan mampu memperkaya aliran riset kesuksesan sistem informasi, terutama pada pelayanan organisasi publik. Kontribusi praktis yang diharapkan pada penelitian ini yaitu mampu memberikan masukan bagi pemerintah dalam pengembangan e-government selanjutnya, dengan mengetahui persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan website e-government, maka dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan pada desain website pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. 1.6. Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Teori dan Pengembangan Hipotesis, memuat uraian mengenai rerangka teori yang melandasi penelitian serta bukti-bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya. Bab ini juga menguraikan model penelitian beserta hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. Bab III Metode Penelitian, memuat penjelasan mengenai desain penelitian, data, sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan uji validitas serta reliabilitas. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, memuat bahasan mengenai hasil penelitian dan hasil dari pengujian hipotesis, beserta hasil pengujian validitas dan reliabilitas. Bab V Penutup, memuat simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. 8