PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS XI SENI TARI SMK NEGERI 1 SUKASADA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKAN RESPON POSITIF SISWA DALAM PELAJARAN PKN

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Joyful Learning Journal

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL. Oleh : NI NENGAH TIRTA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR PKn

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

Economic Education Analysis Journal

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

Gede Nova Kertiana Putra 1, I Gede Sudirtha 2, I Made Gede Sunarya 3

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK ARTIKEL JURNAL

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLAVOLI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN SISWA

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUEPADA MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA MATA PELAJARAN PKn

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Samsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur

e-issn: p-issn: Meningkatkan Prestasi Belajar Mengapresiasi Dongeng Melalui Optimalisasi Sosiodrama

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KOTA TEBING TINGGI

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI LUH RISMAYANI 0914041083 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA Oleh: Ni Luh Rismayani Sukadi I Nyoman Pursika Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan e-mail:riez_geg@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada melalui penerapan model pembelajaran discovery learning. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi atau evaluasi dan refleksi yang dilakukan di setiap siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada yang berjumlah 24 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh melalui metode observasi dan wawancara dianalisis dengan teknik deskriptif-kualitatif sedangkan data yang diperoleh melalui tes hasil belajar dianalisis dengan teknik deskriptifkuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II sebesar 9,2%. Peningkatan ketuntasan klasikal siklus I ke siklus II sebesar 33,4%. Kendala yang dihadapi dalam penerapan model discovery learning yaitu siswa belum terbiasa dengan penerapan model discovery learning sehingga sangat sulit bagi guru untuk mengeksplorasi respon-respon siswa. Solusi yang dilakukan adalah memberikan permasalahan di awal pertemuan supaya siswa membaca dan menemukan sendiri pemecahan masalah dalam buku atau sumber belajar yang dia miliki Kata Kunci: Discovery learning, Hasil Belajar PKn. ABSTRACT This study aims to improve student learning outcomes X4 grade SMA Negeri 1 Sukasada through the application of learning discovery learning model, This study is a class act that is done in two cycles consisting of the planning, implementation, evaluation and reflection or observation is done in each cycle. The subjects were students of class X 4 SMA Negeri 1 Sukasada amounting to 24 people consisting. Data collection in this study conducted by the method of observation, interviews, and achievement test. Data obtained through the method of observation and interviews were analyzed with descriptive techniquesqualitative data was obtained through achievement test were analyzed with descriptive-quantitative techniques. The results of this study showed Increase in the average yield learning cycle I to cycle II of 9.2%. Improved classical completeness cycle I to cycle II of 33.4%. Obstacles encountered in the implementation of the model such as discovery learning very difficult for teachers to explore students' responses it. Solutions to minimize obstacles is the teacher

always gives problems in the beginning of the meeting so that students read and find yourself solving problems in the book or learning resource he has. Keywords: Discovery learning, Learning Outcomes Civics. 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan ketentuan pasal 37 UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik, untuk menjadikan bangsa yang berkarakter Pancasilais, sehingga PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah menengah atas. Dalam menjalankan misi sosio akademisnya, PKn berperan menumbuh kembangkan kopetensi siswa dalam aspek kecakapan akademisnya terutama dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis, analisis, reflektif, menemukan sendiri dan memecahkan masalah serta bertanggung jawab yang berkaitan dengan pengembangan kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam menjalankan misi sosio kulturalnya PKn berkewajiban memberikan fasilitas kepada siswa untuk mempraktekan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah dimilikinya untuk dapat disumbangkan pada berbagai bentuk partisipasi sosial kemasyarakatan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa. Siswa dalam hal ini dapat berpartisipasi aktif dalam beberapa bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio, cultural, bahasa, usia, untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan karakter yang dilandasi oleh UUD 1945. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2005:34), bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jelas bagi kita bahwa PKn bertujuan mengembangkan potensi individu warganegara, Untuk mencapai visi, misi dan tujuan PKn tersebut, seorang guru hendaknya mampu merancang pembelajaran di kelas secara kreatif, dan inovatif. Namun

dalam realitanya selama ini pembelajaran PKn hanya menggunakan metode ceramah dan cenderung berorientasi pada konsep-konsep yang sifatnya sangat teoritis, di samping itu guru cenderung monoton tanpa memperhatikan media dan model pembelajaran yang tepat digunakan untuk dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PKn sehingga siswa menganggap bahwa pembelajaran PKn sangat membosankan. Berdasarkan observasi awal di lapangan bahwa terjadi permasalahan terkait dengan hasil belajar siswa khususnya siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada yakni KKM (Kriteria ketuntasan Minimal) untuk pelajaran PKn di kelas X adalah 75 akan tetapi nilai-nilai rata-rata siswa yang diperoleh adalah 72 dengan ketuntasan 54%. Mencermati tentang rendahnya nilai yang dicapai oleh siswa berada di bawah standar ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu dari kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menunjukan sebagian siswa masih di bawah standar. Bahwa dari 24 siswa masih banyak siswa memperoleh nilai di bawah 75. Berkenaan dengan keadaan tersebut menuntut guru untuk memulihkan situasi pembelajaran dengan harapan mampu memenuhi KKM yang ditentukan. Masalah di atas dapat menjadi salah satu penyebab mengapa pembelajaran PKn di sekolah belum memenuhi harapan didalam hasil yang diperolehnya. Menyikapi permasalahan di atas diperlukan metode atau model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan mengenai hasil belajar PKn yang diperoleh siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada, serta dengan memperhatikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki dari model pembelajaran discovery learning yang diungkapkan oleh Suryosubroto (2002:200), yaitu: (1) metode ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengenalan siswa, (2) siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut, (3) dapat membangkitkan kegairahan belajar pada siswa. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing, (4) mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat,

(5) membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri, (6) strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan. Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas diajukan permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut. 1) Apakah dengan penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn di kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada? 2) Apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran discovery learning di kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada dalam meningkatkan hasil belajar PKn? 3) Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran discovery learning di kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada? 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilihat dari aspek kedekatan metodelogi menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), hal ini dipilah atas dasar masalah dan tujuan penelitan yang memerlukan berbagai informasi dan tindak lanjut yang terjadi di lapangan. Penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Melalui Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar PKn di kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada. Rancanan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus dimana dalam masing-masing siklus tersebut terdiri atas bebrapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitan ini menggunakan metode observasi, wawancara dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi akan dianalisis engan teknik dekriptif-kualitatif sedangakan data postest akan dianalisis dengan teknik deskriptif-kuantitatif.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada sikus I terdiri dari tahap perencanan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. keempat tahap tersebut telah dilakukan dalam tiap kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua pemberian materi pertemuan tiga tes akhir siklus. Hasil evaluasi siklus I yang diperoleh dari tes hasil belajar siklus satu tersebut adalah rata-rata hasil belajar 78.3, daya seap 78,3 % sedangkan ketuntasan klasikal 66,6% ini mnunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan yang dilakukan pada siklus II. Tabel 01. Persentase Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Individu Posttest pada siklus I kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada No Katagori Jumlah Persentase Ketuntasan Keterangan 1. Sangat Baik 0 0% 2 Baik 13 54,16 % 3 Cukup 3 12,5 % 16 orang siswa yang tuntas Belum mencapai target minimal yaitu 85% lanjut ke Siklus II 4 Kurang 5 20,83 % 8 orang siswa yang belum 5 Sangat Kurang 3 12,5% tuntas 24 orang 99,99% 24 orang Pelaksanaan penelitian siklus II dilakukan hampir sama dengan siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi pelaksanaan siklus II dilkukan lebih maksimal dibandingkan dengan siklus I untuk melakukan perbaikan dari pelaksanaan siklus I. Dalam siklus II ini dilakukan dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama pemberian materi dan pertmuan kedua tes akhir siklus. Berdasarkan hasil refleksi dn perbaikan dari siklus I maka di siklus II ini rata-rata hasil belajar siswa yaitu 87, 5 daya sera 87, 5 dan ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai 100%. Ini menunjukkan penelitian dapat dikatakan berhasil karena hasil belajar yang diperoleh pada silkus II telah mencapai ketuntasan 100% dan rata-rata hasil beajar siswa berada di atas KKM.

Tabel 02. Persentase Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Individu Posttest pada siklus II kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada No Katagori Jumlah Persentase Ketuntasan Keterangan 1. Sangat Baik 5 20,83% 2 Baik 11 45,83 % 3 Cukup 8 33,33 % 24 orang siswa yang tuntas Sudah mencapai target minimal yaitu 85% siklus dihentikan 4 Kurang 0 0 % 0 orang siswa yang 5 Sangat Kurang 0 0% belum tuntas 24 orang 99,99% 24 orang Penerapan model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran PKn siswa kalas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada, dapat meningkat. discovery learning adalah pembelajaran mencari dan menemukan sendiri dalam sistem pembelajaran, dan guru hanya menyajikan pembelajaran tidak dalam bentuk final. Tetapi peserta didik diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukan sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan masalah (Djamarah dan Zain, 2006). Model pembelajaran discovery learning menurut Rohani (2004:39), adalah model pembelajaran yang berangkat dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai objek pembelajaran. Mereka memiliki kemampuan dasar untuk untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Seperti yang diungkapkan oleh Roestiyah (2001:20),yaitu menekankan bahwa model pembelajaran discovery learning adalah suatu proses pembelajaran mental dimana siswa mengasimulasi sebuah konsep, kemudian menggolongkan, menjelaskan. Sehingga dengan penerapan model tersebut siswa akan cenderung lebih aktif. Dalam penerapan discovery learning ini siswa lebih aktif untuk menbaca dan mencari informasi, pengetahuan serta pemecahan terhadap masalah yang diberikan guru. Sehingga dengan model pembelajaran teresbut siswa memiliki pengetahuan awal melalui membaca, serta ingatan dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari jauh lebih lama dibandingkan dengan siswa memperoleh informasi hanya dengan mendengarkan ceramah dari guru. Jika siswa telah memahami suatu materi yang dipelajari maka mereka tidak perlu untuk menghapal dari materi yang telah ia pelajari sebelumnya, sehingga saat menjawab

tes hasil belajar siswa hanya mengingat kembali pemahamannya terhadap materimateri atau pengetahuan yang sudah ia baca dan ia temukan sendiri. Sehingga dengan penerapan model belajar seperti ini maka hasil belajar siswa dapat meningkat. Hasil penelitian relevan yang menunjukkan keberhasilan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar adalah penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Nurestiati (2009) dengan judul penelitian Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning dan Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar TIK Pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 Sukasada. Berdasarkan temuan dan hasil analisis data hasil belajar siswa siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 78,3, daya serap 78,3% ketuntasan klasikal 66,6 % dan jumlah siswa yang tuntas hanya sebanyak 16 orang siswa. Penelitian dikatakan berhasil jika ketuntasan individual siswa minimal memperoleh nilai 80 dan ketuntasan klasikal sama dengan 85%. Jadi kriteria keberhasilan penelitian secara klasikal dan secara individual belum tercapai karena masih ada 8 orang siswa yang belum tuntas secara individual. Hal Disebabkan dalam proses pembelajaran masih ada beberapa kendala yang terjadi selama tindakan siklus I seperti yang dipaparkan pada refleksi siklus I. Melalui perbaikan tindakan pada siklus I yaitu lebih mengoptimalkan cara belajar siswa dengan lebih aktif untuk menemukan dan mencari sendiri dengan memberikan masalah-masalah untuk ia pecahkan maka pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 87,5 daya serap 87.5%, ketuntasan klasikal 100% dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 orang. Hal ini berarti menunjukkan secara klasikal keseluruhan ketuntasan individual dan klasikal dalam siklus II sudah terpenuhi. Peningkatan hasil belajar ini diperoleh kerena adanya upaya strategi perbaikan untuk menemukan langkah-langkah dan teknik agar proses pembelajaran tersebut berlangsung lebih kondusif sehingga perhatian siswa menjadi fokus terhadap tujuan pembelajaran. Usaha yang dilakukan tersebut antara lain pemanfaatan bahan ajar yang lebih dominan jadi penerapan model pembelajaran dengan basis menemukan sendiri tersebut dapat berlangsung, kebebasan siswa dalam mengemukakan masalah yang dihadapi, mengupayakan

belajar mandiri siswa ditingkatkan, serta memberdayakan efektifitas diskusi kelompok. Dalam pelaksaan penelitian tindakan kelas ini yang menerapkan model pembelajaran discovery learning yang efektif untuk meningkatkan hasi belajar siswa dengan metode belajar yang sifatnya mandiri dimana siswa yang cenderung lebih aktif untuk mencari dan menemukan informasi melalui bahan ajar. Akan tetapi dalam penerapan model pembelajaran discovery learning bukanlah tanpa hambatan. Mulai awal pertemuan yaitu saat siklus I dimulai sudah terlihat kendala yang dihadapi yaitu sulitnya membiasakan siswa untuk membaca buku atau bahan ajar yang ia miliki karena siswa masih terbiasa dibelajarkan oleh guru bukan siswa yang aktif, kemudian sangat sulit bagi guru untuk mengeksplorasi respon-respon siswa dan kalaupun ada siswa yang merespon harus ditunjuk mereka belum berani untuk mengangkat tangan dan menyampaikan pendapatnya, tidak hanya itu guru sangat sulit memfokuskan perhatian siswa saat proses pembelajaran sehingga saat proses belajar berlangsung siswa masih ada yang bermain kemudian saat diskusi kelompok siswa yang aktif hanya beberapa kelompok saja dan yang lainya tidak mau memperhatikan Berdasarkan hasil temuan saat penelitian dengan menerapkan model yang di paparkan di atas bahwa dengan penerapan pembelajaran PKn dengan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar akan tetapi terlepas dari keberhasialan tesebut tentunya terdapat kendala yang menghambat namun di dalam mensukseskan pelaksanaan pembelajaran ini upaya yang dilakukan oleh guru. Guru berupaya menemukan solusi guna meminimlisir kendala yang dihadapi saat penerapan model pembelajaran tersebut sehingga pembelajaran bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun upaya yang dilakukan disetiap fase pelaksanaan pembelajaran yaitu dilakukan dengan mengoptimalkan proses pembelajaran di setiapa fase pembelajaran yang dilakukan dengan sintak model pembelajaran discovery learning sebagai berikut yaitu 1) guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat pemasalahan. 2) anak didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan. Sebagai besar memilihnya yang dipandang paling menarik dan

fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk, atau hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan. 3) untuk menjawab petanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis ini, anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakuan uji coba sendiri, dan sebagainya. 4) semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagai, semuanya diolah, diacak, diklatsifikasikan, ditabulasi bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. 5) berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. 6) tahap selanjutnya berdasarkan hasil verfisikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu. Dengan menerapkan sintaks pembelajaran discovery learning tersebut maka dari itu (1) siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut, (2) dapat membangkitkan kegairahan belajar pada siswa. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing, (4) mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat, (5) membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri, (6) strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. 4. SIMPULAN Sesuai dengan pembahasan pokok permasalahan tersebut diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa peningkatan hasil belajar ini tentunya didahului dengan perbaikan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan memperhatikan hasil evaluasi dan refleksi di tiap-tiap pertemuan dan tiap siklus. Peningkatan rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II sebesar 9,2%. Peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa siklus I ke siklus II yaitu 33,4%. Kendala yang dihadapi dalam penerapan model discovery learning selama penelitian antara lain Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa saran, yaitu kepada guru PKn yang mengalami permasalahan yang sejenis hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran discovery learning sebagai alternatif dalam pembelajaran PKn guna menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif agar siswa mampu belajar secara mandiri dengan proses belajar dengan menemukan sendiri. Kepada siswa kelas X 4 SMA Negeri 1 Sukasada agar tetap mempertahankan cara belajarnnya dengan rajin membaca sumber belajar guna dapat menemukan pengetahuan lebih awal sehingga memimiliki kepercayaan diri saat proses pembelajaran berlangsung lebih meningkat serta tingkat pemahaman dan ingatan terhadap materi yang telah dipelajari itu lebih lama dibandingkan dengan menghafal. Dan bagi peneliti lain model pembelajaran discovery learning dapat digunakan sebagai acuan atau referensi dalam melakukan penelitian pada materi pembelajaran PKn karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan hasil belajar PKn dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas.2005.Pendidikan Kewarganegaraan Kurikulum dan silabus pendidikan kewargaegaraaan.jakarta: Depdiknas Djamarah,Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta Nuriestiati, Ni Putu.2009. Pengaruh Metode Pembelajaran Discovery learning (penemuan) dan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar TIK pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 Sukasada. Skripsi (tidak diterbitkan) Jurusan Pendidikan Teknologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Ganesha Suryosubroto.2002.Proses Belajar Mengajar Di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta Roestiyah, N.K.2001. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta Rohani, Ahmad.Pengelolaan Dan Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta