BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah
90 3.2 Langkah-langkah Penelitian 3.2.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan serta memperoleh gambaran umum perusahaan agar dapat diidentifikasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Untuk menggali permasalahan dalam perusahaan maka dilakukan pengamatan dan wawancara kepada beberapa karyawan perusahaan secara langsung sehingga diperoleh informasi yang berguna dan terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. 3.2.2 Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Perumusan masalah merupakan pernyataan lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup dan batasan permasalahan yang diteliti berdasarkan studi pendahuluan dan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian dimana berkaitan erat dengan perumusan masalah yang dituliskan. Perumusan masalah dan tujuan penelitian dilakukan berdasarkan studi pendahuluan dan studi pustaka.
91 3.2.3 Studi Pustaka Studi pustaka dimaksudkan untuk mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Teori-teori dan konsep-konsep dapat berupa buku-buku teks. Sedangkan generalisasi-generalisasi dapat diambil dari laporan hasil penelitian terdahulu yang relevan bagi masalah yang diteliti. Sumber acuan yang dijadikan landasan teoritis dalam penelitian ini yaitu buku-buku referensi, hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah gaya kepemimpinan situasional, tingkat kematangan karyawan yang didasarkan hasil penelitian Hersey dan Blanchard. dan mengenai kinerja karyawan berdasarkan Veithzal Rivai. 3.2.4 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, h.32). Variabel-variabel yang berkaitan dengan objek penelitian ditentukan dari hasil studi pendahuluan dan landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh perusahaan, lalu variabel-variabel ini digunakan dalam penentuan alat pengumpulan data yang akan digunakan. Adapun variabelvariabelnya adalah sebagai berikut:
92 a. Gaya Kepemimpinan Situasional Berdasarkan penelitian Hersey dan Blanchard, penetuan variabel penelitian gaya kepemimpinan situasional dibagi menjadi dua dimensi yaitu: - Perilaku tugas adalah kadar upaya pemimpin mengorganisasi dan menetapkan peranan anggota kelompok (pengikut); menjelaskan aktivitas setiap anggota serta kapan, di mana, dan bagaimana cara menyelesaikannya; dicirikan dengan upaya untuk menetapkan pola organisasi, saluran komunikasi, dan cara penyelesaian pekerjaan secara rinci dan jelas. - Perilaku hubungan adalah kadar upaya pemimpin membina hubungan pribadi di antara mereka sendiri dan dengan para anggota kelompok mereka (pengikut) dengan membuka lebar saluran komunikasi, menyediakan dukungan sosio-emosional, sambaran-sambaran psikologis, dan pemudahan perilaku. b. Kematangan Bawahan Berdasarkan penelitian Hersey dan Blanchard, penetuan variabel penelitian tingkat kematangan bawahan dibagi menjadi dua dimensi yaitu: - Kematangan Pekerjaan, berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan.
93 - Kematangan Psikologis, berkaitan dengan kemauan atau motivasi untuk melakukan sesuatu. Hal ini erat kaitannya dengan rasa yakin dan keikatan. c. Kinerja Karyawan Penentuan variabel kinerja karyawan berdasarkan adaptasi dari buku Performance Appraisal oleh Veithzal Rivai. Menurut Veithzal Rivai, kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. 3.2.5 Penentuan Alat dan Teknik Pengumpulan Data Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian ini disebarkan pada kedua divisi (divisi produksi panel dan divisi perakitan panel akhir) di pabrik PT. Panelindo Makmur Sentosa. Dimana di dalam penelitian ini menggunakan tiga kuesioner yaitu: - Kuesioner gaya kepemimpinan situasional yang bertujuan untuk mengetahui penerapan gaya kepemimpinan situasional di pabrik PT. Panelindo Makmur Sentosa. Kuesioner ini diadaptasi dari hasil penelitian Hersey dan Blanchard. - Kuesioner tingkat kematangan bawahan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemauan dan kemampuan karyawan dalam menerima dan
94 menyelesaikan tugasnya. Kuesioner ini diadaptasi dari teori Hersey dan Blanchard. - Kuesioner kinerja karyawan yang diadaptasi dari performance appraisal oleh Veithzal Rivai. 3.2.5.1 Kuesioner Gaya Kepemimpinan Situasional Kuesioner gaya kepemimpinan situasional terbagi dalam dua dimensi yaitu: a. Perilaku Tugas (pertanyaan no.1,3,5,7,9) b. Perilaku Hubungan (pertanyaan no.2,4,6,8,10) Kelas atau interval yang digunakan dalam kuesioner ini adalah: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Cukup 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Interval = Nilai tertinggi Nilai terendah Banyaknya kelas 5 1 = = 1 4
95 Setelah diketahui besar intervalnya, maka dapat dibuat rentang skalanya untuk mengetahui letak rata-rata penilaian setiap responden. Rentang skala tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Rentang Skala Gaya Kepemimpinan Situasional Skala Tingkatan Kode 1.00-2.00 Memberitahukan G1 2.01-3.00 Mempromosikan G2 3.01-4.00 Mengikutsertakan G3 4.01-5.00 Mendelegasikan G4 3.2.5.2 Kuesioner Tingkat Kematangan Bawahan Kuesioner tingkat kematangan bawahan terbagi dalam dua dimensi yaitu: a. Kematangan pekerjaan (pertanyaan no.1,3,5) b. Kematangan psikologis (pertanyaan no.2,4,6) Kelas atau interval yang digunakan dalam kuesioner ini adalah: 1 = Sangat Rendah Sekali 2 = Sangat Rendah 3 = Cukup Rendah 4 = Rendah 5 = Tinggi 6 = Cukup Tinggi 7 = Sangat Tinggi 8 = Sangat Tinggi Sekali
96 Interval = Nilai tertinggi Nilai terendah Banyaknya kelas 8 1 = = 0.88 8 Setelah diketahui besar intervalnya, maka dapat dibuat rentang skalanya untuk mengetahui letak rata-rata penilaian setiap responden. Rentang skala tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Rentang Skala Tingkat Kematangan Bawahan Skala Keterangan 1.00-1.88 Sangat rendah sekali 1.89-2.76 Sangat rendah 2.77-3.64 Cukup rendah 3.65-4.52 Rendah 4.53-5.40 Tinggi 5.41-6.28 Cukup tinggi 6.29-7.16 Sangat tinggi 7.17-8.00 Sangat tinggi sekali 3.2.5.3 Kuesioner Kinerja Karyawan Pada kuesioner ini tidak terbagi dalam dimensi, melainkan terdiri dari beberapa pertanyaan sehingga membentuk variabel kinerja. Kelas atau interval yang digunakan dalam kuesioner ini adalah: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Cukup 4 = Tinggi
97 5 = Sangat Tinggi Interval = Nilai tertinggi Nilai terendah Banyaknya kelas 5 1 = = 0.8 5 Setelah diketahui besar intervalnya, maka dapat dibuat rentang skalanya untuk mengetahui letak rata-rata penilaian setiap responden. Rentang skala tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Rentang Skala Kinerja Karyawan Skala Keterangan 1.00-1.80 Sangat rendah 1.81-2.61 Rendah 2.62-3.42 Cukup 3.43-4.23 Tinggi 4.24-5.00 Sangat tinggi 3.2.6 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah kita mengetahui permasalahan apa yang akan dibahas. Data primer didapat dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh karyawan pabrik. Selain itu juga data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pihak-pihak tertentu yang terkait maupun pihak perusahaan.
98 3.2.7 Pengujian Instrumen atau Alat Ukur 3.2.7.1 Pre-test Kuesioner Penelitian Pre-test kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah responden memahami pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Kuesioner ini disebarkan kepada 30 karyawan pabrik PT. Panelindo Makmur Sentosa. Apabila reponden tidak paham terhadap pertanyaan yang diajukan, maka pertanyaan dalam kuesioner perlu untuk disederhanakan lagi sebelum nantinya disebarkan kembali. Namun apabila tidak ada masalah pada kuesioner yang telah diisi oleh responden, maka selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian. Pre-test dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas alat ukur yaitu kuesioner penelitian. Pretest juga dilakukan untuk memastikan responden memiliki persepsi yang sama terhadap isi dari pertanyaan yang diajukan, dimana agar sama dengan persepsi yang diharapkan oleh peneliti. Selain itu untuk mengevaluasi bahasa pada pertanyaan apabila seandainya ada maksud dari pertanyaan yang sulit dimengerti oleh responden. 3.2.7.2 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang ada di dalam kuesioner berkaitan dengan topik penelitian yang akan diukur. Uji validitas dilakukan pada setiap pertanyaan dalam kuesioner dengan
99 menggunakan SPSS 12.0 for windows dengan melihat r hasil pada kolom corrected item total correlation dibandingkan dengan tabel r, dimana df = (n- 2) = 30 2 = 28 dengan taraf signifikansi 0.05, r tabel = 0.374. Kuesioner dikatakan valid apabila r hasil > r tabel. 3.2.7.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali. Karena hasil pengukuran yang konsisten, maka alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan pada setiap pertanyaan dengan menggunakan SPSS 12.0 for windows dengan melihat koefisien nilai cronbach alpha. Kuesioner dikatakan reliabel apabila cronbach alpha > r tabel. 3.2.8 Pengolahan Data 3.2.8.1 Mean (Rata-rata) Mean (nilai rata-rata) digunakan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang digunakan pada kedua divisi (divisi produksi box dan perakitan panel akhir), serta untuk mengidentifikasi tingkat kematangan dan tingkat kinerja karyawan. Nilai rata-rata ini diperoleh dari hasil penelitian responden berupa data mentah kuesioner penelitian lalu dijumlahkan per dimensi kemudian dibagi dengan jumlah pertanyaan dalam satu dimensi itu.
100 3.2.8.2 Uji Rataan Dua Populasi Uji beda mean dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil dari perlakuan yang berbeda. Teknik statistik yang digunakan adalah uji beda mean untuk sampel bebas (independent samples t-test). Uji T dilakukan untuk mengetahui perbedaan dari penerapan gaya kepemimpinan situasional pada kedua divisi, tingkat kematangan bawahan dan kinerja karyawan. 3.2.8.3 Korelasi Pearson Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel gaya kepemimpinan situasional (perilaku tugas dan perilaku hubungan) dengan variabel kinerja karyawan, hubungan variabel tingkat kematangan bawahan (kematangan pekerjaan dan kematangan psikologis) dengan variabel kinerja karyawan, serta mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel tingkat kematangan bawahan terhadap variabel gaya kepemimpinan situasional. 3.2.8.4 Regresi Linear Berganda Uji regresi dilakukan apabila terdapat hubungan pada uji korelasi pearson antara ketiga variabel (gaya kepemimpinan situasional, tingkat kematangan bawahan dan kinerja karyawan). Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dimana uji ini dinyatakan dalam bentuk persamaan yang
101 memungkinkan peneliti untuk meramalkan nilai dari variabel dependen dan independen. 3.2.8.5 DOE (Design of Experiment) Data tersebut akan dianalisa dengan menggunakan metode statistik analisa varian. Pengujian dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang berpengaruh atau signifikan terhadap variabel terikat. 3.2.9 Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisa mengenai keseluruhan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan. 3.2.10 Kesimpulan dan Saran Langkah yang terakhir yang dilakukan oleh penulis adalah memberikan kesimpulan dari laporan yang telah dibuat. Penulis juga mencoba memberikan saran berdasarkan analisa permasalahan yang ada agar dapat menjadi pertimbangan oleh perusahaan.