PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA RIANG GEDE, KECAMATAN PENEBEL, TABANAN

dokumen-dokumen yang mirip
THE BEHAVIOR IN USING OF PESTICIDES ON RICE FARMERS AT RJ VILLAGE BANDAR LAMPUNG

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT SOCCA NARESTRI PRADIPTA

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian

Kata Kunci:Pengetahuan, Sikap, Lama Kontak, Masa Kerja, Tata Cara, Keterpaparan Pestisida

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Kadar Cholinesterase Darah, Petani Penyemprot Pestisida Padi Sawah

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI BAWANG MERAH

Abstrak

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Diana Mayasari Gambaran Perilaku Kerja Aman pada Petani Hortikultura di Desa Gisting Atas

BAB 1 PENDAHULUAN. ayat (1) yang menyatakan bahwa Penggunaan pestisida dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, termasuk perkebunan sebagai sumber penghasilan utama daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pekerja yang terganggu kesehatannya (Faris, 2009). masyarakat untuk mempertahankan hidupnya dan kehidupan.

Keywords: Pecticides, Cholinesterase, Poisoning, Risk Factor

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terpadat di

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan hewan atau tumbuhan pengganggu seperti binatang pengerat, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan bahwa sekitar satu juta orang keracunan insektisida secara

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

HUBUNGAN RIWAYAT PAPARAN PESTISIDA DENGAN TEKANAN DARAH PADA PETANI PENYEMPROT DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG

: ALIF WIJAYANTI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN CEPOGO

PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU AKIBAT PAPARAN ASAP PADA PEDAGANG SATE DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah salah satu negara berkembang dan negara agraris yang

Oleh: Wini Anggraini 1, Halinda Sari Lubis 2, Kalsum 2. Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI PENYEMPROT DI KECAMATAN NGANTRU, KABUPATEN TULUNGAGUNG

Desi Putri Utami; Onny Setiani; Hanan Lanang Dangiran; Yusniar Hanani Darundiati

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iv. ABSTRAK...

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

mengalami keracunan pestisida yang menyebabkan kematian antara orang. Di Indonesia diperkirakan terjadi kasus keracunan setiap

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE DARAH DAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PETANI KENTANG DENGAN PAPARAN KRONIK PESTISIDA ORGANOFOSFAT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PEMAKAIAN (APD) ALAT PELINGDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA CURUT KEC.

ANALISIS KADAR CHOLINESTERASE DARAH PADA PETANI PENYEMPROT PESTISIDA TANAMAN HORTIKULTURA DI PERKEBUNAN WAWO MATANI KOTA TOMOHON

Hubungan Pajanan Pestisida dengan Gangguan Keseimbangan Tubuh Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

KADAR HEMOGLOBIN PADA PETANI TERPAPAR PESTISIDA DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) Kelompok Intervensi O1 X O2

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama

DETERMINAN GANGGUAN KEPEKAAN KULIT PADA PETANI BAWANG MERAH DESA WANASARI KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

HUBUNGAN KADAR PLUMBUM (Pb) DALAM DARAH DENGAN JUMLAH ERITROSIT PADA PEDAGANG PASAR BUKU BELAKANG SRIWEDARI SURAKARTA

PESTISIDA : HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Vol.8 No.2 Oktober Pujiono, Suhartono, Sulistiyani

HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DAN CARA PENYEMPROTAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN CEPOGO

BAB I PENDAHULUAN. diketahui kapan terjadinya, tetapi hal tersebut dapat dicegah. Kondisi tidak

IDENTIFIKASI JENIS PESTISIDA DAN PENGGUNAAN APD PADA PETANI PENYEMPROT DI KECAMATAN NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

SUMMARY NURLAILA GAIB NIM :

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Industri perunggasan di Indonesia terutama ayam pedaging (broiler) sangat

STUDI PREVALENSI KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA MENDONGAN KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

ABSTRACT. Keywords: Cholinesterase, Pesticide Poisoning, Horticulture Farmers

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENGRAJIN PATUNG KAYU DI DESA KEMENUH, GIANYAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Pestisida mencakup bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad

Oleh : Rani Angreani Walangitan

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE FITRI DAMAYANTI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS CHOLINESTERASE DARAH PETUGAS PENYEMPROT PESTISIDA JENIS MALATHION DI KOTA MEDAN

UJI KERENTANAN NYAMUK AEDES SP. TERHADAP FOGGING INSEKTISIDA MALATHION 5% DI WILAYAH KOTA DENPASAR SEBAGAI DAERAH ENDEMIS DBD TAHUN 2016

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

RIWAYAT HIDUP Kadar Kolesterol Monyet Ekor Panjang ( Macaca fascicularis) Obesitas di Pura Uluwatu Bali

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pertanian saat ini masih merupakan aktivitas perekonomian

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pestisida merupakan salah satu teknologi pengendalian organisme

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG

Paparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

N. P. Wida Pangestika 1, N.P. Ariastuti 2. Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, 80232, Indonesia, ABSTRAK

Lama Bertani dan Hubungannya dengan Cholinesterase Darah Petani Hortikultura di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

KHALIMATUS SAKDIYAH NIM : S

HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN D, GAYA HIDUP DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR 25(OH)D SERUM PADA PEREMPUAN USIA TAHUN

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AKSEPTOR KB NON MKJP TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TAHUN 2016

Kata kunci: Prevalensi,Anemia, Anemia defisiensi besi, bayi berat lahir rendah, Hb.

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN PESTISIDA DENGAN KELUHAN SUBJEKTIF GANGGUAN KULIT PADA PETANI DI DESA PAKUREJO KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat dan tarap hidup manusia. Penggunaan pestisida di bidang

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki wilayah perkebunan kelapa sawit yang cukup luas.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pertanian di Indonesia. Pestisida digunakan untuk mengurangi

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA PETUGAS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR TAHUN 2016

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

BAB I PENDAHULUAN. membunuh atau mengendalikan berbagai hama tanaman. Tetapi pestisida. lingkungan apabila tidak tepat dalam menggunakannya.

PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PEMAKAIAN AKDR PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR BARAT

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DAN CARA PENYEMPROTAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN CEPOGO

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

Transkripsi:

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA RIANG GEDE, KECAMATAN PENEBEL, TABANAN Made Ayu Hitapretiwi Suryadhi 1, Putu Ayu Rhamani Suryadhi 2, Gede Herry Purnama 1 1 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas udayana 2 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email: hita_suryadhi@yahoo.com ABSTRACT Pesticide use amongst farmers remains high in Bali. Pesticide use causes acute- to chronichealth effects. This study focusses on assessing the use of protective gear amongst farmers using pesticides and measuring their hemoglobin level. This was a cross-sectional study in 71 male farmers in the village of Riang Gede, Penebel, Tabanan, Bali. Data was collected by interview and blood test. Analysis was performed using SPSS 18.0. Mean age of farmers was 51,2 years and mean body mass index (BMI) was 21,5 kg/m 2. Most of the farmershad an education level of primary school. Use of full protective gear was low for mask, boot, eye-protection, and gloves. Hemoglobin level was abnormal in 49,3% of farmers with a mean hemoglobin level of 12,2 g/dl which was lower than that of the normal population. This study showedthat the use of appropriate protective gear is low and that pesticide use might contribute to the lowering of hemoglobin level. Keywords: Pesticide, Hemoglobin, Protectie gear ABSTRAK Penggunaan pestisida masih tergolong tinggi pada petani di Bali. Penggunaan pestisida dapat menyebabkan efek acute maupun chronic terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penggunaan alat pelindung dan mengukur kadar hemoglobin petani penguna pestisida. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional pada 71 petani laki-laki di desa Riang Gede, Penebel, Tabanan, Bali. Data diperoleh melalui awanara dan pemeriksaan darah. Analisis dilakukan dengan program SPSS 18.0. Usia rata-rata petani adalah 51,2 tahun dan rata-rata indeks massa tubuh (BMI) adalah 21,5 kg/m 2. Tingkat pendidikan sebagian besar petani adalah pada tingkat sekolah dasar. Penggunaan alat pelindung lengkap masih tergolong rendah untuk masker, boot, kaca mata pelindung, dan sarung tangan. Empat puluh sembilan koma tiga persen (49,3%) petani memiliki hemoglobin abnormal dan petani pada studi ini memiliki tingkat hemoglobin rata-rata sebesar 12,2 g/dl yang memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan populasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat pelindung lengkap masih rendah dan penggunaan pestisida dapat berkontribusi pada penurunan kadar hemoglobin. Kata Kunci: Pestisida, Hemoglobin, Alat pelindung 112

Hitapretiwi, et.al. PENDAHULUAN Berdasarkan The International Code of Conduct on the Distribution and Use of Pesticides, pestisida adalah suatu senyawa atau campuran senyawa yang bertujuan untuk mencegah, mematikan ataupun mengontrol hama berupa vektor maupun spesies tumbuhan dan hewan yang tidak diinginkan yang dapat menganggu produksi, prosess, penyimpanan, transport, ataupun marketing komoditas pertanian, kayu, dan pakan ternak; ataupun yang dapat diberikan pada hewan untuk mengontrol insekta, arachnid, maupun hama lainnya pada tubuh hewan. Pestisida dapat menyebabkan keracunan short- dan long-term pada manusia. Keracunan ini dapat dilihat terutama pada pengguna pestisida seperti petani. Penggunaan alat pelindung diri yang baik dan benar dapat melindungi para pengguna pestisida dari bahaya yang tidak diinginkan. Penelitian yang dilakukan oleh Sularti& Muhlisin (2012) pada petani di Karanganyar menunjukkan bahwa penggunaan APD merupakan faktor yang paling berkontribusi terhadap terjadinya gejala-gejala dan symptom keracunan pestisida (Exp (B)=0,249). Gambar 1 menunjukkan gambar APD yang disarankan oleh WHO. Pestisida dapat mempengaruhi kadar hemoglobin darah. Penelitian yang dilakukan pada 76 petani yang menggunakan insektisida untuk tanaman cacao di Nigeria dengan mengamati data sebelum dan sesudah pengunaan insektisida menunjukkan terjadinya penurunan signifikan kadar hemoglobin darah (Sosan et al, 2010). Sedangkan pada penelitian lainnya terhadap pengukuran kadar hemoglobin pada 102 petani bunga pengguna pestisida di La Trinidad, Benguet menunjukkan adanya kadar hemoglobin abnormal yaitu diluar kisaran 120-180 g/l sebesar 15,7% (n=16). Pestisida banyak digunakan salah satunya adalah untuk meningkatkan produksi panen khususnya di Indonesia yang merupakan negara agraris. Resistensi dan resujensi akibat penggunaan pestisida juga mengakibatkan meningkatnya penggunaan pestisida.jumlah petani yang tercatat di BPS Provinsi Bali adalah sebanyak 59.996 orang. Kabupaten Tabanan tercatat sebagai penghasil utama padi, sawi, dan tomat di Provinsi Bali (BPS Provinsi Bali, 2013).Di Desa Riang Gede, Kacamatan Penebel, Tabanan terdapat 1872 orang petani. Sebagian besar komoditas yang dihasilkan merupakan tanaman padi dan sayur-sayuran (kacang panjang dan sawi). Penelitian terkait pestisida belum pernah dilakukan disini sebelumnya, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar hemoglobin darah dan penggunaan APD pada petani di Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan. METODE Penelitian ini menggunakan desain 113

cross-sectional untuk mengetahui pemakaian APD dan kadar hemoglobin darah pada petani pengguna pestisida di Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan. Sebanyak 71 orang petani memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian dan dipilih dengan menggunakan simplerandom sampling. Data pada penelitian ini diperoleh dari kuesioner dan pemeriksaan kadar hemoglobin darah. SPSS 18.0 for windows digunakan untuk analisis data. HASIL Umur rata-rata petani pada penelitian ini adalah 51,2 tahun. Indeks massa tubuh rata-rata adalah 21,5 kg/m 2. Sebagian besar petani (n=30, 42,3%) memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar. Petani pada penelitian ini rata-rata bekerja selama 22 tahun. Penggunaan APD, seperti ditunjukkan pada gambar 2, yang masih rendah adalah pada pemakaian masker, sepatu boot, pelindung mata, dan sarung tangan. Jumlah petani yang menggunakan masker adalah sebesar 31% (n=22), sedangkan Gambar 2 Penggunaan APD pada petani pengguna pestisida di Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan (n=71). yang menggunakan sepatu boot adalah sebesar 18,3% (n=13). Selain dari itu, tidak ada yang menggunakan pelindung mata atau googles saat melakukan penyemprotan pestisida dan hanya 11,3% (n=8) yang menggunakan sarung tangan. Sebagian besar dari petani pada penelitian ini telah menggunakan alat pelindung diri berupa pelindung kepala (n=55, 77,5%), celana panjang (n=59, 83,1%), dan baju lengan panjang (n=58, 81,7%). Tabel 1 menunjukkan kadar hemoglobin darah dari petani pengguna pestisida pada penelitian ini berdasarkan pengelompokan umur. Rata-rata kadar hemoglobin yang diperoleh pada petani di Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan adalah sebesar 12,1 g/dl. Jumlah petani yang paling banyak,terdapat pada kelompok umur 46-50 tahun yaitu sebesar 19,7% (n=14) dengan rata-rata kadar hemoglobin 12,2 g/ dl. Sedangkan, jumlah petani yang paling sedikit terdapat pada kelompok umur yang paling muda yaitu 31-35 tahun (n=3, 4,2%) dengan rata-rata kadar hemoglobin yaitu sebesar 11,8 g/dl. Terdapat 14,1% (n=10) petani dengan kelompok umur 36-40 tahun, 56-60 tahun, dan 61-65 tahun. Ratarata kadar hemoglobin untuk kelompok umur 36-40 tahun adalah 12,1 g/dl, 12,7 g/dl untuk kelompok umur 56-60 tahun, dan 12,3 g/dl untuk kelompok umur 61-65 tahun. Kelompok umur 41-45 tahun (n=8, 11,3%) memiliki rata-rata kadar hemoglobin 11,4 g/ dl dan kelompok umur 51-55 tahun (n=11, 15,5%) 114

Hitapretiwi, et.al. Umur (Tahun) n % Mean Kadar Hb (g/dl) 31-35 3 4,2 11,8 36-40 10 14,1 12,1 41-45 8 11,3 11,4 46-50 14 19,7 12,2 51-55 11 15,5 12,6 56-60 10 14,1 12,7 61-65 10 14,1 12,3 66-70 5 7,0 12,0 memiliki rata-rata kadar hemoglobin 12,6 g/dl. Kelompok umur paling tua pada penelitian ini yaitu 66-70 tahun dengan petani sebanyak 5 orang (7%) memiliki rata-rata kadar hemoglobin sebesar 12 g/dl. Berdasarkan kategori kadar hemoglobin darah normal dengan kisaran 12,0-18,0 g/dl, jumlah petani dengan kadar hemoglobin abnormal adalah sebesar 49,3% (n=35). PEMBAHASAN Alat Pelindung Diri (APD) Berdasarkan WHO, penggunaan alat pelindung diri yang benar adalah sesuai dengan gambar 1. Hal ini adalah untuk mengurangi risiko keracunan akhibat penggunaan pestisida. Pada penelitian ini penggunaan APD yang telah baik yaitu untuk penggunaan pelindung kepala (n=55, 77,5%), celana panjang (n=59, 83,1%), dan baju lengan panjang (n=58, 81,7%). Sedangkan, penggunaan APD yang rendah masih ditemukan untuk penggunaan masker (n=22, 31%), sepatu boot (n=13, 18,3), pelindung mata (0%), dan sarung tangan (n=8, 11,3). Pestisida dapat masuk kedalam tubuh melalui pernafasan dan oral. Peningkatan suhu dapat meningkatan penguapan pestisida terutama yang berbentuk cair, sehingga penggunaan APD sangat penting terutama pada daerah tropis.terdapat banyak studi yang melaporkan bahwa penggunaan APD pada petani pengguna pestisida masih rendah. Penelitian oleh Sularti dan Muhlisin (2012) pada 50 orang petani penyemprot padi di Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar dimana 80% orang petani menggunakan APD yang tidak lengkap. Penelitian yang dilakukan oleh Perry et al. (2002) pada 220 petani pengguna pestisida menunjukkan bahwa <10% petani yang menggunakan APD yang lengkap. Berdasarkan pestisida yang umum digunakan pada studi tersebut yaitu dicamba, atrazine, dan cyanazine, jumlah petani yang tidak menggunakan APD apapun adalah 56,9% untuk pengguna dicamba, 38,6% untuk pengguna atrazine, dan 47,5% untuk pengguna cyanazine. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan APD yang lengkap pada saat melakukan penyemprotan pestisida adalah masih sangat rendah sehingga dapat meningkatkan resiko seseorang terpapar oleh pestisida dan keracunan pestisida. Kadar Hemoglobin Hasil pengukuran pestisida pada penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kadar hemoglobin petani pada penelitian ini adalah 12,1 g/dl. Angka ini adalah lebih rendah jika dibandingkan dengan populasi normal. Selain dari itu, jumlah petani yang memiliki kadar hemoglobin abnormal adalah sebesar 49,3% (n=35). 115

Hal ini menunjukkan adanya penurunan kadar hemoglobin pada petani pengguna pestisida di Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan. Meskipun penelitian yang dilakukan oleh Del Prado-Lu (2007) melaporkan terjadinya abnormalitas hemoglobin pada petani pengguna pestisida, abnormalitas hemoglobin pada penelitian ini adalah lebih tinggi yaitu 49,3% dibandingkan dengan 15,7%. Ini dapat dijelaskan dengan adanya perbedaan penggunaan pestisida antara petani bunga dan petani padi dan sayuran pada penelitian ini. Studi yang dilakukan pada 85 orang petani buah anggur yang telah terpapar pestisida selama 3 sampai 10 tahun juga melaporkan adanya penurunan kadar hemoglobin (Patil et al., 2003). Demikian halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sosan et al. (2010) yang meneliti 76 orang petani cacao pengguna pestisida juga menemukan penurunan signifikan dari nilai hemoglobin darah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pestisida secara longterm, ditunjukan dengan lama rata-rata petani bekerja selama 22 tahun pada penelitian ini, mempengaruhi biosintesis heme. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penggunaan APD pada petani pengguna pestisida masih rendah. Hal ini meningkatkan paparan petani terhadap pestisida yang dapat meningkatkan resiko keracunan yang dialami oleh petani baik yang bersifat short maupun long-term. Kadar hemoglobin petani pada penelitian adalah lebih rendah jika dibandingkan pada populasi secara umum. Saran Perlu dilakukan monitoring secara berkala untuk mengetahui efek dari penggunaan pestisida terutama yang longterm dikarenakan pengaruhnya terhadap kesehatan dan juga lingkungan. DAFTAR PUSTAKA BPS Provinsi Bali (2013). Bali Dalam Angka 2013. Percetakan Sarana Ilmu, Denpasar, ISSN: 0215-2207. Del Prado-Lu, J. L. (2007). Pesticide Exposure, Risk Factors and Health Problems among Cutflower Farmers: a Cross Sectional Study. Journal of Occupational Medicine and Toxicoogy, 2:9. Patil, J. A., Patil, A. J. & Govindwar, S. P. (2003). Biochemical Effects of Various Pesticides on Sprayers of Grape Gardens. Indian Journal of Clinical Biochemistry, 18(2): 16-22. Perry, M. J., Marbella, A. & Layde, P. M. (2002). Complience with Required Pesticide-Specific Protective Equipment Use. American Journal of Industrial Medicine, 41(1): 70-73. Sosan, M. B. & Akingbohungbe, A. E. (2010). Erythrocyte Cholinesterase Enzym Activity and Hemoglobin Values in Cacao Farmers of Southwestern Nigeria as Related to Insecticide Exposure. Archives of Environmental & Occupational Health, 65(1): 27-33. Sularti & Muhlisin, A. (2012, Oktober-last update), Publikasi Ilmiah,(Universitas Muhammadiyah Surakarta), Available:http:// publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/ 123456789/3671(Accessed: 2014, Oktober 18). 116