menyatakan bahwa, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk ketergantungan (interpedensi) dan saling membutuhkan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan dengan publiknya baik itu publik internal maupun publik

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi dalam kebijakan yang dirancang oleh PT Kereta Api Indonesia. membantu melancarkan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. polytron, dan masih banyak lagi. Perusahaan - perusahaan tersebut, merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya transportasi sebagai salah satu disiplin ilmu pada era

STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT KAI Commuter Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Studi Kasus Pelayanan Di Atas Kera Api Turangga)

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

BAB I PENDAHULUAN. suatu barang yang cukup signifikan antar pelaku usaha, praktik monopoli atau

BAB I PENDUHULUAN. keterjangkauan, dan aspek kenyamanan. faktor manusia sendiri yang kurang memperhatikan keamanan dan juga

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB I PENDAHULUAN. program EcoCulture yang dibuat oleh CitraRaya. EcoCulture memiliki arti. masyarakat sekitar lingkungan CitraRaya.

PROSES KONSTRUKSI KEBIJAKAN SISTEM ONLINE TICKETING DI DIREKTORAT KOMERSIAL PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat, selain karena untuk kebutuhan mobilitas jarak dekat,

BAB III PELAKSANAAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI EKS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DI PT.KAI. A. Profil Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. the dynamic library bagi pencapaian tujuan dari sebuah perpustakaan. Untuk itu

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. (Persero), logo organisasi, struktur organisasi PT Kereta Api Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Implementasi kebijakan..., Ramdha Hari Nugraha, FISIP UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas maka penggunaan moda kereta api masih dapat menduduki peringkat

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi umum merupakan alat pendukung yang penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. oleh keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil, yang

BAB I PENDAHULUAN. baru serta keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

kamar toilet, hingga penerapan teknologi informasi (TI), pembenahan mental karyawan dan penegakan disiplin dan GCG, dan memberikan contoh keteladanan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan. Maka dari itu perusahaan mencari SDM yang. berkualitas dan profesional untuk mendukung sebuah perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaaan yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. adalah salah satu perusahaan yang dibentuk oleh Badan Usaha Milik Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi yang dimiliki oleh PT.KAI yang berada di masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. begitu ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III PRAKTEK PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT. KERETA API INDONESIA PERSERO. A. Tentang PT. Kereta Api Indonesia Persero

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peneliti / Perekayasa : Dra. Siti Rahayu Arif Anwar, S.T., M.Sc. Ir. Kusmanto Sirait, MBA-T. Ir. Bahal M.L. Gaol Fadjar Lestari, SAP.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI

a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian telah diatur ketentuan-ketentuan mengenai lalu lintas dan angkutan kereta api;

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

I. PENDAHULUAN. sedemikian penting tersebut dicapai melalui proses perjalanan yang cukup. yang saat ini menjadi sangat populer didunia.

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

STASIUN BESAR CIKARANG dengan KONSEP PARK and RIDE BAB I PENDAHULUAN

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

angkutan umum missal merupakan system angkutan umum yang efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malasah

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia jumlah pertambahan penduduk dari tahun ke tahun semakin

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu komunikasi di era modern semakin meluas. Kehadiran ilmu komunikasi di khazanah keilmuan dunia menambah warna dan kekayaan bidang ilmu yang membantu manusia mendefinisikan fenomena yang alam berikan. Di samping sebagai bentuk keilmuan, komunikasi juga memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Menurut Carl Hovland yang sebagaimana dikutip oleh Onong Uchjana menyatakan bahwa, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. 1 Komunikasi yang baik pun dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi saling ketergantungan (interpedensi) dan saling membutuhkan. Untuk itu kita membutuhkan hubungan yang dilandasi oleh sikap saling percaya demi pemenuhan kebutuhan mencapai tujuan. Demikian juga dalam kehidupan organisasi. Ia juga saling tergantung dan saling membutuhkan dengan pihak-pihak 1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. Hal.10 1

2 pemangku kepentingan ( stakeholder )-nya yang berhubungan dengan kegiatan organisasi yang akan menghasilkan citra perusahaan. Public Relations, merupakan terjemahan bebas dari istilah Humas atau PR. Kedua istilah ini akan dipakai secara bergantian terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannnya. 2 Konsep two way communication menjadi basis utama atau pondasi public relations dalam menjalankan berbagai kegiatan komunikasi perusahaan. Sebagai seorang profesional Humas, perlu menerapkan suatu manajemen humas yang akan selalu menjadi rumus dasar. Sebagai usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya 3, Humas harus mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik, mampu berkomunikasi, pandai mengorganisasikan segala sesuatu, memiliki integritas personal, memiliki imajinasi, kemampuan mencari tahu, dan mampu melakukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kampanye atau program Humas serta belajar dari hasil-hasil tersebut. 2 M Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal 1 3 Anthony Davis, Everything You Should Know About Public Relations, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005, hal.4

3 Pada dasarnya, Humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak. Karena Humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Arti penting Humas sebagai sumber informasi terpercaya kian terasa pada era globalisasi dan "banjir informasi" seperti saat ini. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Humas dituntut untuk mampu merealisasikan berbagai strategi. Strategi Humas itu sendiri mempunyai arti rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan. Untuk dapat bertindak secara strategis, maka kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan 4. Bila dikaitkan, sebagai seorang Humas diwajibkan untuk mampu merancang strategi-strategi humas sehubungan dengan apa yang menjadi prioritas utama perusahaan. Dengan menggabungkan berbagai kemampuan dasar yang memadai, diharapkan akan mempermudah seorang Humas untuk melakukan tugas-tugas dan kewajibannya dalam suatu badan perusahaan. 4 Henry Mintzberg, Strategy Safari, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/strategi

4 Terlebih lagi bagi sebuah perusahaan milik negara atau yang dikenal dengan sebutan perusahaan BUMN. Walaupun ada pihak Humas pemerintah melakukan hal yang sama dengan perusahaan komersial, seperti melaksanakan kegiatan kampanye publikasi, promosi pemasaran, namun hal ini lebih menekankan pada bentuk Public Services demi kepentingan pelayanan umum.melalui unit kerja Humas tersebut, pemerintah dapat melaksanakan penyampaian informasi pembangunan, penjelasan mengenai kebijakan atau tindakan-tindakan tertentu serta kegiatan-kegiatan dalam melaksanakan kewajiban atau tugas dinas pemerintahan. Begitu juga dengan PT. Kereta Api Indonesia, sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) meliputi angkutan penumpang dan barang. Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan revisi UU No. 13/1992 yang menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola jasa angkutan kereta api di Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2008 PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan pemisahan Divisi Jabotabek menjadi PT Kereta Api Jabotabek untuk mengelola kereta api penglaju di daerah Jakarta dan sekitarnya. selama tahun 2008 jumlah penumpang melebihi 197 juta.

5 PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta merupakan Daerah Operasi dengan wilayah yang terbentang dari Stasiun Merak di Provinsi Banten sampai dengan Stasiun Cikampek di Provinsi Jawa Barat melintasi stasiun stasiun di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dengan jangkauan operasi sepanjang 608 km Daop 1 Jakarta memiliki keistimewaan dibanding Daop lain diantaranya frekuensi KA padat, volume penumpang besar, sehingga harus lebih berkonsentrasi kepada multy problem untuk memenuhi ketertiban, kenyamanan dan kepuasan para pengguna jasa, oleh sebab itu dibutuhkan upaya upaya penyelesaian permasalahan seperti Pedagang K5, free riders, penumpang di atap, asongan dll. 5 Sebagai perusahaan yang menjadi pusat perhatian dari masyarakat, PT.KAI mempunyai tanggung jawab lebih untuk menjaga dan mempertahankan citra dan reputasi baik. PT.KAI merupakan perusahaan perkeretaapian satu-satunya di Indonesia, oleh sebab itu konsumen bersifat loyal. Namun, semua itu tidak menjadi jaminan bahwa perusahaan akan tetap eksistensi. Realita sekarang alat Transportasi di Jakarta semakin aneka ragam, tentunya memberikan kenyaman dan harga yang cukup terjangkau. Kenyataan ini akan menjadi sentilan PT.KAI untuk terpacu memberikan pelayanan yang lebih baik. 5 Company Profile PT. Kereta Api Indonesia DAOP I

6 Perusahaan beroreintasi pada jasa, maka nilai jual pada pelayanan. Pelayanan PT. KAI hingga saat ini banyak yang mengkritisasi. Semakin banyak penumpang PT. KAI yang merasa tidak adanya perubahan dalam system pelayanan. Salah satunya di bidang kenyamanan dan keselamatan. Banyaknya penumpang yang duduk di atap dan bergelantungan di kereta api membuat pemandangan kereta tersebut menjadi tidak indah dan terbilang berbahaya. Ketidakdisiplinan yang dilakukan penumpang akan menjadi boomerang bagi perusahaan. Terlebih setelah masuk media nasional. Hal ini harus diperhatikan sangat jelas, karena akan terus merusak citra PT. KAI sebagai perusahaan di bidang transportasi jasa. Permasalahan ini, menurut Ketua Dewan Transportasi Kota (DTK) Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan pelayanan kereta api khusus Daerah Operasi (DAOPS) 1 Jabodetabek hingga kini belum memberikan kepuasan bagi pengguna. Ia menyebutkan, sejumlah ukuran pelayanan yang buruk itu di antaranya masih ada penumpang yang naik di atap gerbong serta mempercepat waktu tempuh. Jika waktu tempuh dipercepat, penumpukan penumpang di dalam kereta akan berkurang lihat saja bagaimana pada jam-jam sibuk, penumpang berjubel hingga sebagian di antara penumpang terpaksa naik di atap gerbong kereta, padahal itu resiko yang sangat fatal bagi penumpang. 6 Hal ini yang membuat PT. KAI Daop 1 membuat program public relations Program Keselamatan Penumpang. Latar belakang pembuatan program ini karena banyaknya pengguna jasa PT. KAI yang tidak memikirkan keselamatan 6 Harian Sore Sinar Harapan, 08 Juli 2010, hal.10

7 dengan semua tindakan mereka, seperti penumpang di atap gerbong, melakukan tindak kriminal di dalam gerbong. Selain itu dari pihak selain penumpang yang melakukan aktivitas pencurian rel, aktivitas pembuangan air bekas rumah tangga ke rel, tanpa mereka sadari itu akan mengancam keselamatan penumpang kereta api. Dengan kepadatan penumpang yang setiap tahunnya terus bertambah membuat perusahaan harus bertindak secara tegas dalam mengatur pola perilaku penumpang yang melanggar untuk keselamatan bersama. Volume penumpang kereta api pada triwulan I tahun 2010 ini mencapai 49,7 juta orang atau naik 1,22% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 49,1 juta orang. VP Public Relations PT. Kereta Api Indonesia Adi Suryatmini mengatakan peningkatan arus penumpang seiring dengan strategi BUMN perkeretaapian itu melakukan evaluasi rute pada awal tahun. 7 KASUS Penumpang di atap KA Kriminalitas Tabel 1 Ruang Lingkup Program Keselamatan Penumpang. UPAYA Pemberian surat perjanjian dan hukuman denda. Pengadaan security di dalam dan luar kereta. Apabila penumpang terluka adanya pengadaan ruang kesehatan di setiap stasiun. MEDIA KOMUNIKASI Sosialisasi, Stiker, Iklan Layanan Masyarakat. Stiker, Spanduk. Pelemparan batu kepada Upaya ke lapangan : Sosialisasi, terjun ke 7 Bisnis Indonesia, 14 April 2010, Hal : 5

8 penumpang. Pencurian rel berakibat kereta api anjlok. Kehidupan sepanjang jalur kereta, yang berakibat cerobohnya warga untuk membuang air bekas pakai ke rel. melakukan pembinaan terhadap pihak setempat dan sosilisasi. Upaya ke Penumpang : Pengadaan ruang kesehatan di setiap stasiun. Upaya yang dilakukan melakukan pengamanan lebih di daerah rawan, dan melakukan pembinaan terhadap daerah tersebut. Upaya yang dilakukan, melakukan pembinaan dan pemindahan pemukiman untuk menghindari kereta listrik mengalami konslet atau gangguan listrik lainnya. lapangan. Sosialisasi, terjun ke lapangan. Sosialisasi dan terjun ke lapangan. Dengan adanya program PR ini diharapkan para penumpang dapat memahami betul bahwa setiap tindakan yang melanggar akan berbahaya. Selain itu perusahaan akan dapat memperbaiki citra bahwa kereta api tidak lah transportasi menakutkan. PT. KAI tidak bisa berdiam diri atas fenomena yang mengancam citra perusahaan mereka. Perusahaan harus menyadari betul fenomena yang terjadi akan memojokan perusahaan. Diharapkan dengan adanya Progam Keselamatan Penumpang akan merubah persepsi Kereta api yang begitu mengerikan.

9 Perbaikan system pelayanan tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, namun juga kontribusi dari konsumen atau pelanggan. Kereta api merupakan transportasi umum milik bersama, sehingga semua yang menjadi stakeholder PT. KAI mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kereta api untuk kenyamanan bersama. Alasan pemilihan objek PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I adalah karena PT. Kereta Api merupakan perusahaan jasa terkenal di Indonesia, dan mempunyai penumpang atau pelanggan yang sangat banyak. Untuk perusahaan jasa, pelayanan merupakan nilai jual yang sangat berharga. Dan Daerah Operasi I merupakan tempat vital dimana semua mobilitas berada di Jakarta. Untuk mengelola citra mereka, diperlukannya suatu gebrakan berupa Program mengenai pelayanan yang dinilai buruk selama ini. Humas mempunyai fungsi untuk membuat dan melaksanakan program tersebut. Dari fenomena di atas, maka topik ini menarik untuk diteliti. Dimana banyak fenomena yang menantang humas perusahaan untuk mengelola citra perusahaan dengan strategi dan taktik. Dari penjelasan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I sangatlah berat. Dalam program tersebut, Humas harus ikut menyukseskannya dengan menerapkan strategi-strategi yang efektif dan diharapkan dari penelitian ini akan menimbulkan dampak yang baik dan dapat menjadi masukan bagi perusahaan.

10 1.2 Rumusan Permasalahan. PT. Kereta Api Indonesia merupakan perusahaan jasa perkeretaapian di Indonesia. Untuk perusahaan jasa, pelayanan merupakan hal utama yang wajib diperhatikan. Sering kali penulis melihat atau mendengar bahwa pelayanan PT. KAI nampak buruk di mata konsumen. Hal itu terlihat dari banyaknya penumpang di atap kereta api, yang menyebabkan pemandangan kereta api sangat buruk dan rentan akan kecelakaan. Sikap tidak disiplin penumpang yang menjadikan atap gerbong sebagai tempat untuk perjalanan kereta api membuat masalah baru dalam perusahaan. Kesulitan humas dalam melakukan komunikasi untuk merubah sikap penumpang, menjadikan ini suatu hal yang menantang bagi penulis. Semua hal itu berkaitan dengan keselamatan penumpang, dan juga menjadikan kereta api sebagai alat transportasi yang begitu mengerikan. Lalu, apa yang dilakukan pihak perusahaan khususnya Humas untuk mengelola citra dengan mengubah semua persepsi masyarakat tentang alat transportasi kereta api? Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mencoba merumuskan masalah yaitu : Bagaimana Strategi Program Public Relations Keselamatan Penumpang PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I (Periode Juli 2010 Januari 2011)?

11 1.3 Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Program Public Relations Keselamatan Penumpang PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta (Periode Juli 2010 Januari 2011). 1.4 Signifikansi Penelitian. praktis. Signifikansi dibagi menjadi dua yaitu signifikansi akademis dan signifikansi 1.4.1 Signifikansi Akademis. 1. Penelitian ini merupakan suatu bentuk pengembangan dari konsep komunikasi yang telah dipelajari, yang nantinya dapat dipergunakan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Humas mengenai program public relations dalam mengelola citra yang merupakan output dari kerja humas. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penelitian ilmu Humas, khususnya dalam mengimplementasikan praktek dari kegiatan Humas.

12 1.4.2 Signifikansi Praktis. 1. Penelitian ini diharapkan akan menjadi motivasi penulis dalam menjadi seorang PR yang professional yang dapat melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik. 2. Penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan pemikiran, ide, dan masukan kepada PT. Kereta Api Indonesia. Karena bagaimanapun juga citra baik perusahaan merupakan hasil nyata dari kerja humas yang tidak dapat di sepelekan. 3. Penelitian ini akan menjadi penambah pengetahuan dan pengalaman lebih lanjut bagi penulis