BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasuonel dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Kediri pada bulan Maret-April Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September. B.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Pada penelitian Hubungan Panjang Puntung dan Indeks Massa Tubuh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian analitik eksperimental dengan desain random control trial (RCT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulia Sukoharjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

Analisis Butir/Item Uji Validitas Uji Reliabilitas. tedi last 10/16

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah di Puskesmas Purwoharjo (Puskesmas dengan angka tertinggi anemia kehamilan), Puskesmas Rowosari (Puskesmas dengan angka rata-rata anemia kehamilan), dan Puskesmas Petarukan (Puskesmas dengan angka terendah anemia kehamilan) di Kabupaten Pemalang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 2 27 Maret 2016 (Jadwal pada lampiran). C. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling 1. Populasi Populasi sasaran penelitian adalah seluruh ibu hamil. Populasi sumber (populasi terjangkau) adalah ibu hamil trimester I III yang berada di wilayah Puskesmas Purwoharjo, Puskesmas Rowosari dan Puskesmas Petarukan di Kabupaten Pemalang. 2. Sampel Penentuan sampel menurut Hair et al (1998) yang dkutip oleh Murti (2013: 22) bahwa rasio antara jumlah subjek dalam suatu penelitian dan jumlah variable ndependen dalam analisis multivariate dianjurkan sekitar 15 sampai 20 subjek setiap variable independen. Dalam penelitian ini menggunakan 7 variabel independen yaitu pendidikan, pendapatan keluarga, interaksi dengan bidan, pengetahuan, sikap, kemampuan daya beli dan trimester kehamilan. Sampel penelitian ini dihitung berdasarkan 7 variabel, sehingga didapat sampel penelitian yaitu 140 responden. Penentuan kasus anemia dengan perbandingan kontrol yaitu 1 : 1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Ibu hamil yang terdiagnosis anemia dan berada di wilayah Puskesmas Purwoharjo, Puskesmas Rowosari dan Puskesmas Petarukan. 23

24 2) Bersedia menjadi responden penelitian Kontrol : Ibu hamil yang tidak mengalami anemia dan berada di wilayah Puskesmas Purwoharjo, Puskesmas Rowosari dan Puskesmas Petarukan. 3. Teknik sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Fixed Disease Sampling, teknik ini merupakan skema pencuplikan berdasarkan status penyakit yang diteliti, sedang status paparan subjek bervariasi mengikuti status penyakit subjek. Fixed disease sampling memastikan jumlah subjek penelitian yang cukup dalam kelompok berpenyakit (kasus) dan tak berpenyakit (kontrol), sehingga menguntungkan peneliti ketika prevalensi penyakit yang diteliti rendah. (Murti, 2013). D. Kerangka Penelitian Kajian konseptual / teoritis Kajian hasil penelitian yang relevan Draf awal instrument : Pendidikan, Pendapatan Keluarga, Interaksi dengan Bidan, Pengetahuan, Sikap, Kemampuan Daya Beli, dan Trimester Uji coba instrumen Revisi Instrumen final Pengumpulan data Analisis data Penafsiran dan kesimpulan Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

25 E. Variabel Penelitian a. Variabel Independen 1) Tingkat pendidikan 2) Pendapatan keluarga 3) Interaksi dengan tenaga kesehatan (Bidan) b. Variabel Antara (Mediator) 1) Pengetahuan 2) Sikap 3) Daya beli c. Variabel Dependen 1) Anemia F. Definisi Operasional a. Tingkat Pendidikan 1) Pengertian : Jenjang sekolah formal tertinggi yang dicapai oleh seseorang yang terbagi pendidikan rendah (SD s/d Tidak tamat SMA) dan pendidikan tinggi (SMA s/d Perguruan Tinggi). 2) Alat ukur : Kuesioner 3) Skala data : Dikotomi b. Pendapatan Keluarga 1) Definisi : Pendapatan keluarga rata-rata perbulan dalam 6 bulan terakhir berdasarkan UMR Kabupaten Pemalang sebesar Rp. 1.325.000. 2) Alat ukur : Kuesioner 3) Skala data : Dikotomi c. Interaksi bidan 1) Definisi : Berbagai bentuk kecenderungan peran yang diberikan oleh petugas kesehatan (bidan) yang diamati oleh ibu hamil tentang anemia baik berupa konseling maupun bantuan fisik. 2) Alat ukur : Kuesioner 3) Skala data : Dikotomi

26 d. Status Anemia pada Ibu Hamil 1) Definisi : Kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada trimester 2. 2) Alat ukur : Metode Hb Sahli 3) Skala data : Dikotomi e. Pengetahuan Tentang Anemia Definisi : Segala sesuatu yang diketahui responden tentang anemia kehamilan meliputi pengertian anemia gizi besi, tanda gejala, penyebab anemia, cara pencegahan gizi besi, penatalaksanaan anemia gizi besi. Alat ukur : Kuesioner Skala data : Dikotomi f. Sikap Tentang Anemia Definisi : Reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Alat ukur : Skala likert Skala data : Dikotomi g. Kemampuan daya beli Definisi : Anggaran rumah tangga yang disediakan untuk pemenuhan konsumsi kelurga Alat ukur : Kuesioner Skala data : Dikotomi G. Intrumen Penelitian Penelitian ini dalam pengumpulan data menggunakan angket. Angket ini di gunakan untuk mengukur empat variabel, yaitu pendidikan ibu, pendapatan keluarga, interaksi dengan bidan dan status anemia. Teknik dan instrumen peengumpulan data dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini. 1. Uji Validitas Menurut Last (2001) yang dikutip oleh Murti (2011), bahwa validitas pengukuran adalah derajat kebenaran dari suatu kesimpulan yang ditarik dari sebuah penelitian, yang dipengaruhi dan dinilai berdasarkan metode penelitian

27 yang digunakan keterwakilan dari sampel penelitian serta sifat populasi asal sampel. a. Validitas isi Validitas isi dimana kuesioner dinilai dengan cara memeriksa tentang item-item pertanyaan di dalam kuesioner tersebut memang sudah sesuai dengan isi (content) dari masing-masing variabel yang akan diteliti, khususnya variabel-variabel komposit seperti pengetahuan ibu hamil, dan sikap terhadap anemia kehamilan. Isi masing-masing variabel tersebut dinilai kesesuaiannya dengan definisi variabel sebagai hasil sintesis dari teori-teori yang sesuai, yang umumnya digunakan oleh peneliti lain dalam penelitian yang serupa sebelumnya dan penelitian para ahli di bidang penelitian tersebut. Berdasarkan dari teori yang ada, penggunaan definisi variabel menurut peneliti sebelumnya dan para ahli, selanjutnya isi dari masingmasing variabel dijabarkan dalam sejumlah kisi-kisi (Tabel 3.2, 3.3, 3.4, 3.5). Kemudian dari kisi-kisi dibuat pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Menurut Streiner dan Norman (2000) yang dikutip oleh Murti (2011) bahwa aspek relevansi isi dan cakupan isi dari validitas isi berkaitan erat dengan aspek konsistensi internal dari reliabilitas alat ukur tersebut. Relevasi isi dari sebuah alat ukur dapat dinilai secara kuantitatif, dengan mengkorelasikan item-item pertanyaan dari sebuah alat ukur serta mengkorelasikan masing-masig item dengan seluruh item. Item pentanyaan dengan koefisien korelasi item total kurang dari 0,20 hendaknya dibuang atau kalau perlu ditulis ulang. Sebuah kuesioner memiliki validitas isi yang tinggi jika semua item pertanyaan kuesioner relevan dan meliputi semua aspek isi variabel yang akan diukur. Tabel 3.1 Instrumen Untuk Mengukur Variabel Pengetahuan Ibu Hamil No Aspek/Elemen No item Total item 1 Pengertian 1, 2, 3 3 2 Tanda dan gejala 4,5,6,7,15 5 3 Akibat 8,10, 16, 17,18, 19 6 4 Sebab 9, 14 2

28 5 Pencegahan 11,12,13 3 6 Penatalaksanaan 20 1 Sub Total 20 Tabel 3.2 Instrumen Untuk Mengukur Variabel Sikap Ibu Hamil No Aspek/Elemen No item Total item 1 Bahaya anemia 1, 10, 11,12,13,14 6 2 Sikap positif terhadap anemia 2, 3, 4,5,7 5 3 Manajemen proaktif 6, 8,9, 3 Sub Total 14 b. Validitas Muka Validitas muka merujuk pada derajat kesesuaian dari penampilan luar alat ukur dan variabel yang diukur. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner, yang disusun dengan memperhatikan tata bahasa yang baik, jelas dan tidak membingungkan serta tidak ambigu sehingga susunan pertanyaan masingmasing item dapat dipahami oleh subjek penelitian dengan benar. Penilaian validitas muka dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada prinsipnya untuk memastikan validitas muka, peneliti mengkaji sejauh mana item-item pertanyaan dalam kuesioner telah disusun dengan kalimat yang baik, jelas, tidak terlalu panjang, dan setiap item pertanyaan hanya menanyakan sebuah pertanyaan. Sehingga masing-masing item pertanyaan tidak menimbulkan salah penafsiran, dan jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sebenarnya (Murti, 2011: 4-5). c. Validitas Konstruk Validitas konstruk merupakan validitas yang merujuk kepada kesesuaian antara antara hasil pengukuran dari alat ukur yang digunakan dengan konsep teori dari variabel-variabel yang diteliti. Validitas konstruk dibagi menjadi dua, yaitu pertama, validitas konvergen yang merujuk kepada kesesuaian antara atribut hasil pengukuran alat ukur dengan konsep teori yang menjelaskan variabelvariabelnya. Kedua, variabel diskriminan dimana yang merujuk kepada ketidak sesuaian antara antribut dari variabel yang tidak diukur dengan alat ukur dengan teori dari variabel tersebut. Berdasarkan dari tinjauan sejumlah teori, penelitian ini memastikan bahwa variabel-variabel yang diteliti diukur dengan benar sesuai

29 dengan teori yang relevan (concurrent validity), dan tidak sesuai dengan teoriteori yang tidak relevan (discriminant validity) (Murti, 2011: 5-6). d. Validitas Kriteria Menurut Murti (2012: 6-7) validitas kriteria merujuk kepada kesuaian antara hasil pengukuran dari sebuah alat ukur dengan alat ukur yang ideal terhadap variabel yang diteliti. Untuk menilai validitas kriteria dapat menggunakan sebuah alat ukur dengan membandingkannya secara kuantitatif dengan alat ukur standard emas. Dalam penelitian ini untuk variabel interaksi dengan bidan, pengetahuan, sikap tidak ada alat ukur standart emasnya maka dibuatkan instrumen baru dengan cara menjadikan sintesis-sintesis dari kajian teori sebagai patokan dalam penuangan dalam pembuatan kuesioner. Karena instrumen ini ada yang bersifat baku dan belum baku, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas di populasi sumber dan berada di dalam sampel. 2. Uji Reliabilitas Pengukuran variabel yang konsisten harus menunjukkan 2 aspek reliabilitas: Konsistensi internal; dan Stabilitas. Aspek konsistensi internal merujuk kepada korelasi antar item-item pertanyaan yang masing-masing bertujuan untuk mengukur suatu variabel komposit yang sama. Semua aitem hendakanya dengan homogen mengukur berbagai aspek yang berbeda dari variable yang sama, bukan mengukur berbagai aspek yang berbeda dari variable yang sama. Menurut Streiner dan Norman (2000) yang dikutip oleh Murti (2011) alat ukur yang bertujuan untuk mengukur dan mendeskripsikan sebuah variable komoposit hendaknya memenuhi syarat seperti ini: (1) masing-masing pertanyaan hendakanya berkolerasi satu sama lain, (2) masing-masing pertanyaan hendaknya berkolerasi dengan skor total pengukuran. Konsistensi internal yang akan diukur secara kuantitatif dalam penelitian ini dari masing-masing variabel komposit meliputi: (1) Korelasi item total (Item Total Correlation) dan (2) Reliabilitas belah paroh (Split Half Reliability).

30 a. Konsistensi Internal 1) Korelasi Item-Total Dalam penelitian ini akan dinilai korelasi item total (item total correlation), yaitu suatu indikator untuk menilai konsistensi internal alat ukur dengan menunjukkan kekuatan korelasi antara masing-masing item dan total pengukuran dikurangi dengan item yang bersangkutan. Karena dikurangi dengan item yang bersangkutan, maka korelasi item-total disebut juga korelasi item-sisa (item-rest correlation). Suatu item dapat digunakan dalam alat ukur jika memiliki korelasi item-total 0,20. Apabila item berkorelasi lebih rendah maka tidak akan digunakan, jika perlu diganti dengan membuat item baru. Sedangkan apabila item terlalu tinggi ( > 0,90) maka maka perlu diperhatikan ulang karena mungkin merupakan akibat dari redundansi (duplikasi) pengukuran, sehingga salah satu item perlu disingkirkan. 2) Reliabilitas Belah-Paroh Dalam penelitian ini akan dinilai reliabilitas belah-paroh (split-half reliability) yaitu penilaian konsistensi internal (homogenitas) alat ukur dengan cara membagi item-item secara random ke dalam dua bagian alat ukur, lalu mengorelasikan kedua bagian tersebut. Apabila alat ukur memiliki konsistensi internal, maka kedua bagian akan berkorelasi tinggi. Penunjukan item secara random bertujuan untuk kedua bagian alat ukur agar memiliki varians yang sama. Reliabilitas Belah-Paroh yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah Alpha ( ) Cronbach. Alat ukur menunjukkan konsistensi internal jika memiliki alpha Cronbach 0.60. Makin tinggi alpha Cronbach, makin baik (konsisten) alat ukur. Tetapi ada beberapa keadaan di mana alpha Cronbach tinggi tidak menunjukkan alat ukur yang baik. Pertama, nilai alpha Cronbach tergantung dari besarnya korelasi antar item dan jumlah item di dalam alat ukur. Jika jumlah item pertanyaan alat ukur banyak, alpha Cronbach akan meningkat, meskipun tidak berarti alat ukur tersebut baik. Kedua, apabila dua buah alat ukur tersebut dengan konstruka yang berbeda digabungkan membentuk sebuah alat ukur, maka alpha Cronbach dapat

31 menunjukan nilai tinggi, namun hal tersebut dapat menyesatkan. Ketiga, jika alpha Cronbach terlalu tinggi maka ada kemungkinan terlah terjadi redundansi yaitu dimana sejumlah item menanyakan hal yang sama dari sebuah variable dengan cara sedikit berbeda, sehingga dapat mempersempit cakupan alat ukur dan menurunkan validitas ukur. b. Stabilitas Alat ukur yang reliabel menunjukkan konsistensi internal dan stabilitas pada saat digunakan untuk mengukur variabel subjek penelitian pada kondisi yang identik. Stabilitas (reprodusibilitas) merupakan alat ukur yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah stabilitas pengukuran pada dua kesempatan yang dipisahkan oleh interval waktu yang berbeda (test-retest reliability). Jika variabel yang akan diukur dalam skala kontinu dan stabilitas pengukuran dikatakan cukup jika hasil pengukuran dari dua waktu menghasilkan korelasi Pearson (r) 0,50. Terdapat sejumlah ukuran reliabilitas yang dapat digunakan untuk mengukur derajat dari stabilitas alat ukur (Murti, 2011: 10-12). Dengan program statistik seperti SPSS dan Stata dapat dihitung korelasi item-total, alpha Cronbach, dan korelasi Pearson untuk test-retest reliability. H. Desain Analisis Data Karakteristik data kontinu dideskripsikan dalam n, mean, dan max. Karakteristik data kategorikal dideskripsikan dalam n, dan persen (%). Hubungan antar variabel independent dan dependent melalui variabel antara (mediator) dianalisis dengan model analisis jalur (Path Analysis) 1. Analisis Jalur Analisis jalur digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh suatu variabel lainya baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat disebut koefisien jalur. Sedangkan koefisien jalur sendiri tidak memiliki satuan jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar koefisien jalur maka akan semakin besar pula pengaruh yang diberikan dari variabel itu. Syarat-syarat yang diperlukan adalah hubungan antara variabel merupakan hubungan linier, semua variabel

32 residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain, pola hubungan antar variabel adalah rekursif, skala pengukuran baik variabel bebas maupun variabel terikat sekurang-kurangnya adalah interval. Menurut Murti (2015) langkah-langkah dalam melakukan analisis data dengan menggunakan analisis jalur, yaitu sebagai berikut: a. Spesifikasi model Didalam spesifikasi model digambarkan hubungan antara variabelvariabel yang akan diteliti. Variabel yang diteliti dibedakan menurut variabel endogen dan eksogen. Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel endogen ( pengetahuan, sikap, daya beli dan anemia). Variabel eksogen adalah variabel yang didalam model tidak dipengaruhi variabel lain, dalam penelitian ini variabel eksogenya yaitu pendidikan, pendapatan keluarga dan interaksi dengan bidan. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel yang terukur (observed variable) yaitu pendidikan, pendapatan keluarga, interaksi dengan bidan pengetahuan, sikap, daya beli, trimester dan anemia. Model analisis jalur tersebut dispesifikasikan sesuai dengan teori Woo dan Mc Eneaney, 2010; Price dan Wilson, 2006; Perry dan Potter, 2006; Varney, 2006; Mandhubala dan Jyoti, 2012; Kordi et al, 2003, termasuk hubungan antara variabel yang mempengaruhi maupun variabel yang dipengaruhi, serta variabel yang berkorelasi atau berkovariasi. b. Kesesuaian model dan estimasi parameter Hubungan sebab akibat variabel ditunjukan oleh koefisien regresi (b), baik yang belum terstandarisasi (unstandardized) maupun yang sudah distandarisasi (standardized). Koefisien regresi yang belum terstandarisasi menunjukan hubungan variabel independen dan dependen dalam unit pengukuran yang asli. Koefisien regresi dengan standarisasi telah memperhitungkan standard error masing-masing sehingga besarnya estimasi koefisien regresi antara satu variabel independen dengan variabel yang lain bisa dibandingkan kepentingan relatifnya.

33 c. Respesifikasi model Jika model yang dibuat peneliti tidak sesuai dengan data sampel sebagai mana ditunjukan oleh model saturasi dan juga terdapat koefisien regresi yang bernilai sangat kecil mendekati nol serta secara statistik tidak signifikan, maka perlu dibuat ulang model analisis jalur sehingga diperoleh model yang sesuai dengan data sampel.