III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

III. METODOLOGIPENELITIAN

Kurva Kalibrasi Larutan Standar Bovine Serum Albumine (BSA) Absorbansi BSA pada berbagai konsentrasi untuk menentukan kurva standar protein yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober. penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BABm METODA PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III.METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015 di Laboratorium

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

1 atm selama 15 menit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

3. METODOLOGI PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2014 Mei 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Lampung.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

II. METODELOGI PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

Transkripsi:

21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia, Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Alat- alat yang digunakan pada penelitian ini adalah autoclave (model S-90N), laminar air flow (CURMA model 9005-FL), mikroskop, timbangan digital, inkubator, sentrifuga, magnetic stirer, hotplate, tabung sentrifuga, mikropipet, waterbath, oven, spektofotometer UV-Vis (Ultrospec 4000 Pharmacia Biotech), shaker, kasa, kapas, rak tabung, jarum ose dan alat-alat gelas lain seperti tabung reaksi, cawan petri, Erlenmeyer, beaker gelas, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, batang pengaduk, spreader serta pemanas bunsen dan kompor gas. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu limbah padat dari industri pengolahan singkong, pati singkong, pepton, yeast extract, K 2 HPO 4, MgSO 4.7 H 2 O, fenolftalein (PP), methyl orange, agar, Na 2 CO 3, NaCl, HCl, I 2, KI, Kristal lembayung, larutan iodium, safranin, alkohol 96%, PH indikator, akuades, soluble

22 starch, buffer asetat 0.1 M ph 5.5, fenolftalein 1 mm, pereaksi C, pereaksi D, spiritus, alkohol serta isolat bakteri LTi-3-A2 dan LTi-21-3 sebagai kontrol. C. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Persiapan Alat Semua peralatan gelas yang akan dipakai dicuci bersih, dikeringkan dan dilakukan sterilisasi agar alat-alat tersebut terhindar dari mikroba yang tidak diinginkan. Sterilisasi alat dilakukan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121 C dengan tekanan 1 atm selama 20 menit. Sebagian besar kegiatan dilakukan secara aseptik di dalam laminar air flow kecuali yang disebutkan secara khusus. Seluruh alat-alat yang digunakan terlebih dahulu dikalibrasi, termasuk spektofotometer UV-Vis dengan cara memasukkan akuades ke dalam kuvet lalu di set absorbansinya hingga menunjukkan zero, setelah itu kuvet di set lagi dengan menggunakan sampel enzim, pada penelitian ini, kontrol enzim berupa kontrol negatif. b. Pembuatan Medium Padat Horikoshi s II Medium Horikoshi s II disiapkan dengan cara menimbang 1 g pati singkong, 0.5 g pepton, 0.5 g yeast extract, 0.1 g K 2 HPO 4, 0.02 g MgSO 4.7 H 2 O, 0.03 g fenolftalein, 0.01 g methyl orange, 1.5 g agar. Kemudian semua bahan yang telah ditimbang tersebut dimasukkan ke dalam

23 Erlenmeyer, dilarutkan dengan akuades sebanyak 80 ml dan dipanaskan di atas bunsen yang disebut larutan (1). Kemudian sebanyak 0,25 gram Na 2 CO 3 dimasukan ke dalam Erlenmeyer dan dilarutkan dengan akuades sebanyak 25 ml dan disebut larutan (2), disiapkan juga akuades sebanyak 5 ml yang telah dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan disebut larutan (3). Larutan (1), larutan (2) dan larutan (3) kemudian disterilisasi dengan menggunakan autoclave pada suhu 121ºC dengan tekanan 1 atm selama 15 menit. Medium Horikoshi s II disiapkan di dalam laminar air flow dengan mencampurkan larutan I sebanyak 80 ml, Larutan II sebanyak 17 ml dan larutan III sebanyak 3 ml. Setelah medium Horikoshi s II tercampur rata, medium di cek ph nya, yakni harus ph 10, kemudian medium Horikoshi s II dimasukkan ke dalam cawan petri dan beberapa tabung reaksi dan dibiarkan dalam posisi tabung yang sengaja dimiringkan hingga memadat pada suhu kamar. 2. Isolasi Bakteri Amilolitik Isolasi bakteri amilolitik dilakukan menggunakan sampel endapan yang berasal dari lokasi industri pengolahan singkong. Sampel dilarutkan dalam larutan air salin 0,85% (w/v) NaCl dan dilakukan pengenceran secara bertingkat hingga 5 kali (10-5 ). Dari pengenceran 10-4 dan 10-5 diambil 200 µl, kemudian ditumbuhkan pada medium Horikoshi s II padat dengan metode Spread Plate. Cawan ini kemudian diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37ºC hingga tumbuh koloni mikroba. Koloni yang tumbuh pada medium dipindahkan ke medium yang baru dengan metode tusuk kuadran dan diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu

24 37ºC. Uji terhadap isolat yang memiliki aktivitas CGT-ase dilakukan dengan mengukur diameter halozone yang berwarna keunguan atau kuning (Park et al., 1989). Terbentuknya halozone yang berdiameter besar menunjukkan koloni tersebut memiliki aktivitas CGT-ase. Isolat yang mampu menghasilkan halozone yang cukup besar ditumbuhkan kembali pada medium padat pada cawan petri. Kemudian isolat bakteri terpilih dilakukan penumbuhan berulang hingga diperoleh kultur tunggal dengan metode Streak Plate. Kultur tunggal tersebut kemudian disimpan pada medium agar miring sebagai stok. 3. Peremajaan Bakteri Amilolitik Medium Horikoshi s II padat pada tabung reaksi diinokulasi dengan isolat bakteri amilolitik hasil isolasi P-2-2, LTi-3-A2 dan LTi-21-3. Inokulasi dilakukan dengan metode zig-zag. Medium Horikoshi s II kemudian diinkubasi di dalam inkubator selama 24 jam. Bakteri yang menghasilkan zona bening atau halozone berwarna keunguan atau kuning disekitar koloni merupakan bakteri yang menghasilkan enzim CGT-ase (Park et al., 1989). 4. Pembuatan Medium Cair untuk Kultur Medium cair Horikhoshi s II terdiri dari medium inokulum dan medium kultur. Medium inokulum digunakan untuk adaptasi awal pertumbuhan bakteri pada medium cair. Sedangkan medium kultur digunakan medium cair Horikoshi s II dengan volume yang lebih besar. Medium cair yang digunakan yaitu medium Horikoshi s II yang mengandung pati singkong, pepton, yeast extract, K 2 HPO 4, MgSO 4.7H 2 O tanpa fenolftalein, metil jingga dan agar.

25 5. Pembuatan Pereaksi Pereaksi yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu: pereaksi CGT-ase (Alves- Prado et al., 2008), pereaksi Lowry (Lowry et al., 1951). Pereaksi CGT-ase digunakan untuk menguji aktivitas ekstrak kasar enzim CGT-ase dan pereaksi Lowry digunakan untuk menguji kadar protein ekstrak kasar enzim CGT-ase. a. Substrat untuk Uji Aktivitas Enzim CGT-ase. Substrat yaitu larutan soluble starch 1% (w/v) disiapkan dengan cara melarutkan 1 gram soluble starch ke dalam 100 ml buffer asetat 0.1M ph 5.5, kemudian dipanaskan hingga larut. b. Pereaksi Lowry Pereaksi Lowry terdiri atas 4 macam, yang meliputi Pereaksi A, B, C, dan D. Masing-masing pereaksi tersebut disiapkan sebagai berikut: Pereaksi A: 2 g Na2CO3 dilarutkan dalam 100 ml NaOH 0,1N; Pereaksi B: 5 ml larutan CuSO4.5H2O 1% (w/v) ditambahkan 5 ml larutan Na(K)-tartarat 1% (w/v); Pereaksi C: 2 ml pereaksi B ditambah 100 ml pereaksi A; dan Pereaksi D: reagen Folin-Ciocelteau diencerkan dengan akuades 1:1. 6. Produksi Enzim CGT-ase Produksi enzim CGT-ase dilakukan dengan menyiapkan starter dan medium kultur yang akan digunakan. Starter disiapkan dengan menginokulasikan 2 ose isolat bakteri ke dalam 5 ml medium inokulum Horikhoshi s II (tanpa fenolftalein, metil jingga dan agar), kemudian diinkubasi pada shaker dengan kecepatan 140 rpm selama semalam (overnight:16-20 jam). Starter selanjutnya digunakan untuk

26 diinokulasikan ke dalam medium kultur. Sebanyak 1 ml starter diinokulasikan ke dalam medium kultur yang terlah disiapkan sebanyak 100 ml, kemudian diinkubasi pada shaker dengan kecepatan 105 rpm selama 72 jam dan dilakukan sampling secara berkala setiap 6 jam. Proses produksi enzim dari setiap sampling dilakukan pada sampel kultur dengan cara sentrifugasi selama 30 menit dengan kecepatan 5000 rpm untuk mendapatkan ekstrak kasar enzim yang kemudian dapat diukur pertumbuhan selnya dan diuji aktivitasnya. 7. Penentuan Pertumbuhan Sel Penentuan pertumbuhan sel digunakan untuk mengetahui pertumbuhan dari sel bakteri dengan cara mengencerkan sampel kultur. Sebanyak 0,3 ml kultur dimasukan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 2,7 ml akuades, kemudian diukur serapannya menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 600 nm. 8. Uji Aktivitas Enzim CGT-ase Uji aktivitas enzim CGT-ase didasarkan pada terbentuknya 1 µmol siklodekstrin permenit. Aktivitas CGT-ase diukur berdasarkan metode Kaneko et al. (1987) dan dimodifikasi oleh Alves-Prado et al. (2008). Sebanyak 100 µl larutan enzim ditambahkan 800 µl soluble starch 1% yang disiapkan dalam buffer asetat 0.1 M ph 5.5 diinkubasi selama 10 menit pada suhu 55 o C di dalam waterbath. Kemudian ditambahkan 4 ml Na 2 CO 3 0.25 M dan 0.1 ml larutan fenolftalein 1 mm. Absorbansi diukur pada λ maks 550 nm. Untuk kontrol, enzim diinaktifkan terlebih dahulu pada suhu 100 o C selama 30 menit. Selanjutnya diperlakukan sama seperti sampel. Aktivitas unit enzim didefinisikan sebagai banyaknya jumlah

27 enzim yang dapat menghasilkan 1 µmol β-siklodekstrin permenit dan aktivitas spesifik didefinisikan sebagai besarnya aktivitas unit berbanding dengan kadar protein enzim. Aktivitas enzim CGT-ase yang akan diketahui dari isolat P-2-2 hasil isolasi ini kemudian dibandingkan dengan aktivitas enzim CGT-ase dari isolat bakteri LTi-3-A2 dan LTi-21-3 yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. 9. Uji Kadar protein Enzim CGT-ase Sebanyak 100 µl larutan enzim ditambahkan 0,9 ml akuades dan ditambah 0,5 ml pereaksi D, kemudian diaduk dan didiamkan selama 30 menit pada suhu kamar, lalu diukur absorbansinya pada λ maks 600 nm. Untuk kontrol, enzim diganti dengan akuades. Selanjutnya diperlakukan sama seperti sampel. 10. Uji Morfologi Isolat Bakteri amilolitik isolat lokal P-2-2 yang telah diisolasi diidentifikasi dengan pengamatan sel dan pewarnaan gram. Pewarnaan bakteri dilakukan dengan menggunakan zat pewarna khusus untuk bakteri seperti yang telah dilakukan oleh Cristian G. Pada tahun 1884. Pewarnaan bakteri dilakukan dengan cara pertamatama olesan dibasahi dengan lembayung kristal. Setelah 60 detik zat pewarna lembayung dibilas dan olesan dibasahi dengan larutan iodium. Enam puluh detik kemudian, iodium dibilas dan gelas preparat dicuci dengan larutan alkohol 95% selama 15 hingga 30 detik. Gelas preparat kemudian diwarnai dengan safranin selama 30 detik (Volk and Wheeler, 1993). Kemudian dilakukan pengamatan sel menggunakan mikroskop.

28 11. Uji Statistika ANOVA (Analysis of Variance) Uji statistika ANOVA dilakukan untuk membandingkan data pertumbuhan sel dan aktivitas enzim dari isolat P-2-2, LTi-3-A2, dan LTi-21-3 yang terdiri dari dua faktor yaitu waktu inkubasi dan jenis isolat. Sehingga pada penelitian ini digunakan uji ANOVA Two Way untuk melihat efek dari masing- masing faktor terhadap pertumbuhan sel dan aktivitas enzim menggunakan program Statistics SPSS 17.0. Uji statistika ANOVA dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : a. Menentukan Hipotesis b. Menentukan Kriteria Pengambilan Keputusan c. Menentukan Tingkat Kepercayaan (α) d. Hasil Statistika Uji e. Interpretasi/ Kesimpulan f. Uji Post Hoc (Pasca ANOVA)

29 D. Diagram Alir Prosedur Penelitian Isolasi Bakteri Amilolitik Peremajaan Isolat Bakteri Penanaman bakteri ke dalam media cair (Starter) Uji Morfologi Inokulasi dari media starter ke medium kultur Horikoshi s II Produksi Enzim CGT-ase Penentuan Pertumbuhan Sel Uji Aktivitas ekstrak kasar enzim CGT-ase Penentuan kadar protein enzim CGTase Uji Statistika ANOVA (Analysis of Variance) Gambar 4. Diagram alir prosedur penelitian