A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Karakteristik Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dan Wet Cell berdimensi 80 x 80 mm dengan Penambahan PWM E-3 FF (1 khz)

Optimalisasi Generator Gas HHO Tipe Wet Cell Dimensi 160x160 mm & 120x120mm Dengan Penambahan Digital Pulse Width Modulation Dan Netral Plat

PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

yang (H 2 ), Elektrolisis sebagai katalis. KOH akan sehingga terpecah yang tidak Namun gas HHO dengan sendirinya B. Generator HHO yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penambahan Gas HHO Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel Putaran Konstan Dengan Variasi Massa Katalis KOH pada Generator Gas HHO

Kata Kunci: Brown s Gas, NaHCO 3, Katalis, Elektrolisis, Generator HHO tipr Dry Cell.

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

Karakterisasi Unjuk Kerja Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dengan Elektroda Titanium dan Penambahan PWM

PENGARUH VARIASI DUTY CYCLE PADA PULSE WIDTH MODULATION TERHADAP PERFORMA GENERATOR GAS HHO TIPE BASAH (WET CELL) 9 PLAT SS 316L 10x10 mm.

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

Width B-339. dimaksudkan maka arus. generator. itu berarti. pada generator HHO. masyarakat. bakar yang tidak. dapat diperbaharui.

STUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300 CC

PENGARUH KONSENTRASI KOH TERHADAP PRODUKSI HHO DALAM PROSES ELEKTROLISIS

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

PENGARUH VARIASI LUAS PERMUKAAN PLAT ELEKTRODA DAN KONSENTRASI LARUTAN ELEKTROLIT KOH TERHADAP DEBIT GAS HASIL ELEKTROLISIS AIR

PEMBUATAN ALAT PRODUKSI GAS HIDROGEN DAN OKSIGEN TIPE WETT CELL DENGAN VARIASI LUAS PENAMPANG

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

PENGEMBANGAN GENERATOR GAS H 2 O 2 JENIS WET DAN DRY CELL 6 RUANG UNTUK KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

a. Harga minyak dunia naik BBM dalam negeri naik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Efisiensi termal proses elektrolisis pada saat ini sudah dapat dioptimalkan dengan melakukan proses penyempurnaan pada generator HHO, sehingga dapat m

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

I. PENDAHULUAN. premium dan solar. Kelangkaan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di

BAB II LANDASAN TEORI. oksigen (O2) dan hydrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang

LAPORAN TUGAS AKHIR PRODUKTIVITAS GAS HHO SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR DARI ELEKTROLISA TIDAK LANGSUNG

PENGARUH INJEKSI GAS HIDROGEN TERHADAP KINERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH 1 SILINDER

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN METODE ELEKTROLISIS

PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PENGGUNAAN KOH TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL BERDIMENSI mm

Pengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik terhadap Performa Generator HHO dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC

ANALISA PERBANDINGAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL DAN TANPA MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL

PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR NYALA API PADA BLOW-TORCH KEROSIN

PENGARUH PENGGUNAAN TIPE ELEKTROLISER DAN JENIS LARUTAN PADA HYDROGEN ECO BOOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

Hasil Penelitian dan Pembahasan

SKRIPSI. Disusun Oleh : Titan Adria Permana Yance Lucky Otniel Imbiri Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknologi Industri

dengan Brillyano berkembang satunya adalah alternatif. penggabungan blowtorch yang lebar salah dimanfaatkan pembakaran, bahkan dapat Elektrolisis Air

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

PENGARUH PEMANFAATAN HYDROGEN DARI GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR 4 TAK 100 cc

PENGARUH PROSENTASE KOH TERHADAP PRODUKSI BROWN S GAS DALAM PROSES ELEKTROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROLISER DRY CELL. Rifqi Mahaputra Rachman

BAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.1 Tahun ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Tabung Evaporasi Pada Instalasi Generator Hidrogen. Terhadap Kandungan Polutan Gas Sisa Pembakaran Pada Motor Statis Honda Supra

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

PENGARUH HHO TERHADAP EMISI DAN EFISIENSI MESIN 2 LANGKAH 150 CC EFFECT OF HHO ON EMISSIONS AND EFFICIENCY IN TWO STROKE ENGINE 150 CC

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

PRODUKSI GAS DENGAN PROSES ELEKTROLISIS DALAM PEMBUATAN GENERATOR GAS HHO, ELEKTRODA LEMBARAN DAN SPIRAL DENGAN KATALIS NaOH, NaCl DAN NaHCO 3

PEMANFAATAN ELEKTROLISA AIR SEBAGAI ALRENATIF PENGHEMAT BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA 100 CC

Pengaruh Variasi Temperatur Keluaran Molten Salt Reactor Terhadap Efisiensi Produksi Hidrogen dengan Sistem High Temperature Electrolysis (HTE)

PRODUKSI BROWN S GAS PADA ELETROLIZER TIPE DRYCELL DENGAN MATERIAL ELEKTRODA BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN GENERATOR HHO TIPE DRY CELL UNTUK MEMPRODUKSI BROWN S GAS DENGAN KATALIS NaCl. Hadi Mutakkim

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

BAB IV HASIL DAN ANALISA

PROGRAM STUDI MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO (2014)

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

MODUL 7 FUEL CELL DAN SEL SURYA

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl

PENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT ENERGI MEMANFAATKAN ELEKTROLISA AIR DENGAN ELEKTRODA LEMPENG BERLARUTAN NaOH

Bab III Metodologi. Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan pada Bab I. Waktu dan Tempat Penelitian

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

Prosiding SNRT (Seminar Nasional Riset Terapan) Politeknik Negeri Banjarmasin, 9-10 Nopember 2016

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

Handini Novita Sari Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

METAL: Jurnal Sistem Mekanik dan Termal

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

ANALISIS PENGARUH LETAK MIXERHYDROGEN BOOSTER TERHADAP KUALITAS GAS BUANG DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN BENSIN

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH VARIASI VOLUME AIR PADA WATER TANK DAN BEBAN LISTRIK TERHADAP PERFORMANSI POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE FUEL CELL (PEMFC)

BAB II DASAR TEORI 2.1 SEJARAH HIDROGEN Watercar oleh Issac de Rivas. Pada tahun 1805 Isaac de Rivas berkebangsaan Swiss sebagai orang pertama

JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

SEL ELEKTROLISIS. Tujuan: Mengetahui Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG, dan ΔS. Widya Kusumanngrum ( ) Program Studi Pendidikan Kimia

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH LAUNDRY RUMAH TANGGA DALAM MEMPRODUKSI GAS HIDROGEN HIDROGEN OKSIDA (HHO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

ANALISIS PENGARUH MEMBRAN POLIMER NILON TERHADAP FILTRASI HHO PADA HHO GENERATOR TIPE DRY CELL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

PENGARUH PENAMBAHAN UAP AIR KERING PADA LANGKAH HISAP TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN

Transkripsi:

Studi Eksperimen Karakteristik Generator HHO Model Wet Cell dengan Elektroda Pelat Berlubang (Characteristics Experimental Study of Wet Cells HHO Generator with Perforated Plate Electrodes) A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ABSTRAK HHO merupakan gas hasil elektrolisa air yang dapat digunakan sebagai bahan bakar tambahan pada motor bakar. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik generator HHO menggunakan elektroda pelat berlubang. Elektroda yang dipakai berupa pelat aluminium dengan ukuran 60 x 60 x 0.5 mm 3 dengan variasi tanpa lubang, 4 lubang, 6 lubang, dan 9 lubang. Masing-masing lubang berdiameter 4 mm. Variasi tegangan input 3,5; 6; 7,5; 9 Volt. Karakteristik yang diuji meliputi daya input, debit, dan efisiensi generator HHO. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa debit gas HHO yang terbesar dihasilkan dengan elektroda 9 lubang yaitu sebesar 5,77 cc/min dengan daya input 4,59 Watt. Sedangkan efisiensi generator tertinggi juga dihasilkan dengan elektroda 9 lubang yang mampu mencapai efisiensi 63,16 % dengan daya input 0,52 Watt. Kata kunci: Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang. 1. Pendahuluan Energi alternatif yang dapat diperbarui perlu terus diteliti karena ketergantungan terhadap bahan bakar fosil masih sangat tinggi. Padahal bahan bakar fosil akan terus menipis, ketergantungan yang tidak teratasi akan membawa pada krisis energi. Suplemen HHO pada kendaraan bermotor berbahan bakar gasoline mampu meningkatkan efisiensi mencapai 14 % hingga 18% [1,3]. Selain sebagai suplemen HHO masih dapat dikembangkan menjadi bahan bakar utama yang bersih. Untuk memproduksi HHO diperlukan energi listrik, sehingga perlu pula diteliti mengenai karakteristik generator HHO, salah satunya dengan modifikasi menggunakan elektroda pelat berlubang. 2. Materi Proses elektrolisis air akan menghasilkan gas HHO atau brown gas. Pada proses elektrolisis air, air (H 2 O) akan terpecah menjadi unsur-unsur penyusunnya yaitu hidrogen dan oksigen dalam bentuk gas, dengan komposisi hidrogen 2 dan oksigen 1 sehingga disebut HHO. Terpecahnya senyawa membutuhkan energi listrik dengan beda potensial yang cukup untuk memutus ikatan antar unsur dalam senyawa. Hidrogen akan tertarik menuju elektroda negatif (katoda) sedangkan oksigen akan tertarik menuju elektroda positif (anoda). Berbeda dengan proses pembakaran atau oksidasi hidrogen yang menghasilkan energi panas, proses elektrolisis membutuhkan energi listrik untuk memecah molekul air. Besarnya energi dapat dihitung dengan perhitungan termokimia dimana satu mol H 2 O membutuhkan 286 kj. Reaksi elektrolisis air merupakan kebalikan dari reaksi pembakaran gas HHO [3], dengan persamaan reaksi kimia berikut ini: 2H 2 O (l) 2H 2 (g) + O 2 (g) 3. Metode Penelitian Pengujian dilakukan secara eksperimental menggunakan generator HHO tipe wet cell dimana semua elektrodanya terendam cairan di dalam sebuah bejana dengan volume 400 cc air. Keuntungan generator gas HHO tipe wet cell adalah: produksi yang dihasilkan lebih banyak dikarenakan luasan elektroda yang sepenuhnya jte-u, Vol. 1, No. 1, Dzulhijjah 1436 H/Oktober 2015 Page 1

terendam larutan elektrolit, pembuatan dan perawatannya lebih mudah [1],[4]. c d a a = Elektroda b = Power supply c = Multimeter d = gelas ukur b Q = (cc/s) Sedangkan pengujian efisiensi dilakukan dengan mengukur nilai energi dari debit HHO yang dihasilkan terhadap energi listrik yang dibutuhkan. Daya listrik : P = V. I (Watt) Energi listrik : E = P. t (Joule) Efisiensi generator HHO didapatkan dengan rumus: η = dimana H adalah nilai kalor untuk reaksi elektrolisis air tiap satu satuan volume. Gambar 1. Instalasi Pengujian Elektroda yang dipakai berupa pelat aluminium dengan ukuran 60 x 60 x 0.5 mm 3 dengan variasi tanpa lubang, 4 lubang, 6 lubang, dan 9 lubang. Masingmasing lubang berdiameter 4 mm. Variasi tegangan input 3,5; 6; 7,5; 9 Volt. 4. Hasil dan Pembahasan Dari hasil pengujian didapatkan data yang kemudian diolah menjadi beberapa tabel dan grafik berikut. a b Gambar 3. Grafik Hubungan Tegangan dan Waktu Pembentukan 5 cc HHO. c (a. Tanpa lubang, b. 4 lubang, c. 6 lubang, d. 9 lubang) Gambar 2. Variasi bentuk pelat. Pengujian meliputi pengujian debit dan efisiensi generator HHO. Pengujian debit dengan mengukur volume gas HHO yang dihasilkan tiap detik menggunakan gelas ukur dan stopwatch. Sehingga diketahui debit aliran HHO. Dengan rumus: d Dari gambar 3 diatas dapat kita lihat bahwa semakin banyak lubang pada pelat semakin cepat menghasilkan 5 cc HHO. Sebagai contoh pada tegangan 3 V untuk menghasilkan 5 cc HHO pada pelat berlubang 9 hanya membutuhkan waktu dibawah 200 detik, pada pelat 6 lubang dan 4 lubang membutuhkan sekitar 230 detik, sedangkan pelat tanpa lubang memerlukan waktu terlama yaitu diatas 300 detik. Hal ini dikarenakan makin banyak lubang pada pelat makin banyak jumlah pemusatan tegangan, sehingga makin banyak daerah percepatan jte-u, Vol. 1, No. 1, Dzulhijjah 1436 H/Oktober 2015 Page 2

perpindahan elektron, semakin banyak pula molekul air yang terpecah. Dari gambar 4 kita dapat melihat bahwa energi terkecil terjadi pada pelat 9 lubang, diikuti pelat 4 lubang, kemudian pelat 6 lubang dan pelat tanpa lubang. Dimana energi berbanding lurus dengan daya dan waktu pembentukan. Sesuai dengan rumus E = V.I.t, dimana P = V.I Besar daya listrik pada pelat 4 lubang berimpit dengan pelat tanpa lubang, hal ini disebabkan jumlah lubang yang sedikit dan letak lubang yang berada di tengah pelat memberikan efek pemusatan tegangan yang tidak terlalu signifikan. Sedangkan pada pelat 6 lubang susunan lubang 3x2 menyebabkan lubang akan mendekati sisi luar pelat sehingga akan memperbesar daerah pemusatan tegangan. Gambar 4. Grafik Hubungan Tegangan dan Energi Pembentukan 5 cc HHO. Gambar 5. Grafik Hubungan Tegangan dan Daya Pembentukan 5 cc HHO. Gambar 6. Grafik Hubungan Tegangan 5 cc HHO pada Pelat tanpa lubang. Dari gambar 6 kita dapat menentukan titik tegangan optimal untuk pelat tanpa lubang, yaitu pada tegangan 5 V. Pada tegangan ini dibutuhkan energi 180 J untuk menghasilkan 5 cc HHO dalam waktu 180 detik. Pada pelat tanpa lubang 5 cc HHO dapat dihasilkan dalam waktu tercepat 72 detik dengan memberikan energi sebesar 326 J. Dan dengan jumlah energi terkecil 132 J membutuhkan waktu pembentukan 308 detik. Menunjukkan bahwa makin besar energi yang diberikan makin cepat HHO yang dihasilkan. Besar energi tidak sesuai dengan urutan jumlah lubang. Sebagai contoh pada pelat 4 lubang, besar energi yang dibutuhkan mendekati pelat 9 lubang. Hal ini dikarenakan daya yang dibutuhkan pada pelat 4 lubang kecil meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding pelat 6 lubang. Besarnya daya dapat dilihat dari gbr 5. jte-u, Vol. 1, No. 1, Dzulhijjah 1436 H/Oktober 2015 Page 3

Gambar 7. Grafik Hubungan Tegangan 5 cc HHO pada Pelat 4 lubang. Dari gambar 7 kita dapat menentukan tegangan optimal untuk pelat 4 lubang yaitu 5 V. Pada tegangan ini dibutuhkan energi 165 J untuk menghasilkan 5 cc HHO dalam waktu 140 detik. Waktu tercepat yaitu 62,7 detik yang membutuhkan energi 256,6 J. Sedangkan energi paling hemat yaitu 107 J yang memerlukan waktu 236,7 detik. Bila dibandingkan dengan pelat tanpa lubang, pelat 4 lubang membutuhkan waktu yang lebih cepat dengan energi yang lebih hemat untuk menghasilkan 5 cc HHO pada tegangan optimal. Dari gambar 8 kita dapat menentukan tegangan optimal untuk pelat 6 lubang yaitu 4,8 V. Pada tegangan ini dibutuhkan energi 175 J untuk menghasilkan 5 cc HHO dengan waktu 145 detik. Untuk menghasilkan HHO waktu tercepat yang dapat dicapai dengan pelat 6 lubang yaitu 59,3 detik dengan energi 238,7 J. Sedangkan energi paling hemat yaitu 115,8 J untuk waktu 223 detik. Gambar 9. Grafik Hubungan Tegangan 5 cc HHO pada Pelat berlubang 9. Pada gambar 10 kita dapat melihat pelat 9 lubang memiliki efisiensi yang tertinggi, diikuti pelat 4 lubang, 6 lubang, kemudian yang terkecil adalah efisiensi pelat tanpa lubang. Pelat 9 lubang memiliki efisiensi tertinggi karena meskipun daya input sedikit lebih besar tetapi waktu yang diperlukan lebih singkat sehingga membutuhkan energi input lebih kecil untuk menghasilkan 5 cc HHO. Gambar 8. Grafik Hubungan Tegangan 5 cc HHO pada Pelat berlubang 6. Untuk tegangan optimal pada pelat 9 lubang dapat dilihat pada gambar 9. Pada tegangan 4,8 V membutuhkan energi 150 J untuk menghasilkan 5 cc HHO dalam waktu 125 detik. Waktu tercepat untuk pelat 9 lubang adalah 52 detik dengan energi 238,7 J. Sedangkan energi terkecil adalah 101 J yang membutuhkan waktu 196 detik. Gambar 10. Grafik Hubungan Daya dan Efisiensi Pembentukan 5 cc HHO Dengan daya input 0,52 W pelat 9 lubang dapat menghasilkan 5 cc HHO dalam waktu 196 detik. Energi input yang dibutuhkan sebesar 101 J. Energi reaksi yang dapat dihasilkan 5 cc HHO setara 63,78 J, sehingga efisiensi yang dicapai sekitar 63,16%. Sedangkan efisiensi optimalnya bila dihubungkan dengan gambar 9 adalah pada energi input 150 J yaitu sebesar 42,52%. jte-u, Vol. 1, No. 1, Dzulhijjah 1436 H/Oktober 2015 Page 4

5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya adalah: 1. Jumlah lubang pada elektroda pelat mempengaruhi besarnya debit dan efisiensi generator HHO tipe wet cell. Semakin banyak lubang pada pelat semakin besar luas pemusatan tegangan sehingga mempercepat laju pembentukan HHO. 2. Debit gas HHO yang terbesar dihasilkan dengan elektroda 9 lubang yaitu 5 cc HHO dalam 52 detik atau sebesar 5,77 cc/min dengan daya input 4,59 Watt. 3. Efisiensi generator tertinggi dihasilkan dengan elektroda 9 lubang yang mampu mencapai efisiensi 63,16 % dengan daya input 0,52 Watt. 6. Daftar Putaka [1] Andrian Dwi Purnama, Effect of Potassium Hydroxide (KOH) Elektrolyte Variation on HHO Generator to Engine Performance and Exhaust Gas Emission of Supra X PGM FI 125cc, Undergraduate Thesis of Mechanical Engineering, ITS, RSM 621.436 1 Pur p, 2011. [2] Chandra Silaen and Djoko Sungkono Kawano, Optimization of Gas Generator Hho Wet Cell Type Dimensions 160x160 mm & 120x120 mm With Addition of Digital Pulse Width Modulation and Neutral Pelate, Jurnal Teknik POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-9. [3] Iqbal Wahyudin and Harus Laksana Guntur, Characteristics Study HHO Gas Generator Wet Cell and its Application in 1300cc Engined Vehicles, Jurnal Teknik POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6. [4] Yanur Arzaqa Ghiffari and Djoko Sungkono Kawano, Characteristic Study of HHO Gas Generator Using Dry Cell and Wet Cell Type 80 X 80 mm Dimensions With Adding PWM E-3 FF (1kHz), Jurnal Teknik POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6. jte-u, Vol. 1, No. 1, Dzulhijjah 1436 H/Oktober 2015 Page 5

jte-u, Vol. 1, No. 1, Dzulhijjah 1436 H/Oktober 2015 Page 6